NovelToon NovelToon
Traumaku Keberuntunganku

Traumaku Keberuntunganku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: QueenRose23

Sebuah Kejadian yang kurang mengenakkan dialami oleh Zahra setelah kepindahannya dari pulau Jawa ke Kalimantan bersama Keluarganya. Dimana Karena kejadian itu Zahra mengalami Trauma yang begitu hebat hingga ia tidak berani untuk keluar dari Rumah kontrakannya.
Sampai di suatu hari, mau tidak mau ia harus keluar rumah untuk mengantarkan kue pesanan pelanggannya hingga diperjalanan ia tidak sengaja ditabrak mobil dari belakang karena kesalahannya sendiri.
Marah? Tentu saja marah, Pria Pemilik mobil itu tentu saja ingin memarahi Zahra karena kecerobohan Zahra dalam berkendara sepeda motor, tetapi ia urungkan karena melihat Mata Zahra yang begitu sembab dan merah.

Siapakah pria itu? Akankah ia luluh dengan air mata Zahra? dan apakah ini akan menjadi awal dari kisah kebahagiaan Zahra yang selama hidupnya belum pernah mendapatkannya? atau justru malah sebaliknya?

Ikuti terus Kisah perjalanan Hidup Zahra Di dalam Cerita Ini!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenRose23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

\\ Eps 18 //

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

  Reva melamun Di bangku tengah mobilnya dengan kedua orang tuanya yang mengendarai, Ia sedih karena pertandingannya kali ini harus kalah bersama klubnya

"Kalah menang itu sudah biasa sayang dalam pertandingan, Jangan sedih gitu oke?" ucap Bu Farah Ibunda dari Reva

"Tapi Reva udah rugiin klub kita Bun, udah turunin kualitas klub kita juga" ucap sedih Reva

Ya, klub voli pink panthers adalah milik orang tua Reva sendiri. Mereka sudah mendirikan klub voli itu dari Reva masih berumur lima tahun

"Nggak ada kata rugi Reva, klub kita udah banyak menang. Jadi nggak usah dipikirin pertandingan tadi, kita fokus aja ke pertandingan selanjutnya ya??" ucap pak Fendi ayah Reva

  Reva hanya menganggukkan kepalanya dan kembali menatap keluar jendela mobilnya

"Itu kenapa rame-rame gitu ya??" tanya pak Fendi melihat orang-orang yang berhamburan berlari dari sebuah gubuk

  Reva melihat ada bapak-bapak yang berlari ke arah gubuk itu dengan mengangkat clurit yang ada ditangannya. mungkin saja karena orang itu yang membuat orang-orang di gubuk itu melarikan diri. Apa bapak pembawa clurit itu orang gila?? Batin Reva

  Pak Fendi melajukan mobilnya perlahan hingga melewati gubuk itu, tetapi Reva sedikit terkejut saat melihat permen lolipop berceceran di sekitar sepeda yang ambruk

'Kayak Zahra aja suka permen lolipop, itu juga sepedanya mirip banget sama sepeda gue' batin Reva, kemudian ia tidak memperdulikan itu dan kembali fokus menatap jendela dengan tatapan kosong

  Sepersekian detik kemudian ia memelototkan matanya dan terlihat sedikit panik

"Ayah??!! Ayo kita kembali ke gubuk ituu!! Cepetan!!" ucap Reva dengan menggeplak pelan bahu ayahnya

"Nggak usah Reva, nanti kalau kita diapa-apain sama bapak-bapak tadi yang bawa clurit gimana??" ucap Bu Farah

"Iya, kayaknya tadi orang gila" tambah pak Fendi

"Enggak ayah, bunda! Itu tadi kayaknya Zahra!!! Itu yang ambruk tadi sepeda revaa!! Ayo ayah, Reva mohon kita kembali lagi kesana!!" mohon Reva kepada orangtuanya itu

"Zahra??" tanya pak Fendi dengan memberhentikan mobilnya

"Kenapa Zahra di gubuk itu??" tanya Bu Farah sedikit bingung

"Reva juga nggak tahu!! Makanya ayo kita lihat ayah.....Reva takut Zahra kenapa-kenapa...Hiks" ucap Reva dengan mulai meneteskan air matanya

"Iya-iya sayang kita kembali oke?" ucap pak Fendi dengan memutar balik mobilnya

Sesampainya mereka di gubuk itu, Reva segera berlari keluar dari mobilnya dan diikuti oleh kedua orangtuanya

"ZAHRAA!!!!" Teriak Reva dengan berlari dan sedikit mendorong bapak-bapak yang membawa clurit tadi dan menopang badan Zahra yang sudah terkulai pingsan

"Astaghfirullah??? Ada apa ini?!! Pak? Kenapa Dia bisa seperti ini??!! Apa yang bapak lakuin??" Marah pak Fendi kepada bapak-bapak itu

"Ya Allah bukan saya pak yang lakuin itu, Justru tadi saya kesini tadi mau nolongin adek ini yang mau diperkosa sama preman-preman tadi" Jelas bapak-bapak itu

  Reva menangis sangat keras dengan mencoba membangunkan Zahra dengan menepuk-nepuk pipi gadis itu

"Ra bangun Ra lo kenapa, kenapa bisa kayak gini??....hiks" ucap Reva

"Pak tolong jangan bohong?? Saya telpon polisi loh sekarang?" ancam pak Fendi

"Serius pak, Saya nggak bohong. Tadi saya lagi cari rumput di belakang Sana terus saya dengar teriakan minta tolong, saya langsung lari kesini dengan bawa clurit yang saya buat untuk cari rumput. Ternyata benar adek ini mau diperkosa sama preman-preman tadi" ucap bapak-bapak itu

  Pak Fendi percaya karena bapak itu terlihat tidak berbohong dan tulus, Pak Fendi juga tadi melihat bahwa ada banyak preman-preman yang keluar dari gubuk ini ketika bapak itu datang

"yah ayo kita segera bawa Zahra ke rumah sakit, takut nanti terjadi apa-apa!" ucap Bu Farah yang ikut panik melihat tubuh Zahra yang berantakan

  Dengan segera pak Fendi mengambil alih tubuh Zahra yang berada dalam dekapan Reva dan menggendongnya kedalam mobil

  Kini mereka sedang melajukan mobil mereka ke arah rumah sakit setelah pak Fendi menelpon asistennya untuk mengabari orang tua Zahra dan menjemput motornya yang tadi ambruk di gubuk itu

  Sesampainya di rumah sakit, Zahra segera dibawa ke IGD dengan jaket Reva yang menutupi badan Zahra karena memang baju gadis itu yang sudah tidak berbentuk

  Reva mondar-mandir dengan kegelisahannya menunggu hasil pemeriksaan dari Zahra, Tak lama kemudian dokter pun keluar dari UGD

"Dok gimana keadaan nya??" tanya Bu Farah kepada dokter yang menangani Zahra

"Pasien tidak papa, hanya saja dia mengalami syok yang membuatnya jatuh pingsan. Pasien akan dipindahkan ke ruang inap, Tolong diurus ya pak Saya tinggal dulu" Kata dokter itu

"Makasih dok" jawab pak Fendi

  Mereka sedikit lega setelah mendengarkan pernyataan dari dokter itu, akhirnya pak Fendi bergegas untuk memindahkan Zahra keruang inap rumah sakit itu

  Kini mereka bertiga berada di samping ranjang Zahra dengan Reva yang terus menggenggam tangan gadis itu berharap bahwa ia akan bangun

Tak lama setelahnya Bu Ratih dan pak Burhan datang dengan wajah panik mereka

"Astaghfirullah Zahra, Ini kenapa ya Allah??" khawatir Bu Ratih dengan menangis memegang pipi Zahra

"Apa yang terjadi dengan Zahra mas Fendi?" tanya pak Burhan yang ikut khawatir dengan anak semata wayangnya itu

"Saya juga nggak tahu mas, tadi kami menemukan Zahra di sebuah gubuk bersama seorang pencari rumput. Dia saksi mata sekaligus orang yang nolongin Zahra, katanya Zahra mau diperkosa sama preman-preman yang ada disana" ucap pak Fendi

"Ya Allah! Terus dimana preman-preman itu Sekarang mas??" tanya pak Burhan yang mulai marah karena anaknya yang diperlakukan buruk

"Mereka udah kabur waktu kami sampai sana tadi, saya udah laporin kejadian ini ke polisi mas. Nanti saya yang akan urus, Mas Burhan nggak usah khawatir" ucap pak Fendi dengan mengelus pundak pak Burhan

Pak Burhan menundukkan kepalanya karena ia merasa gagal menjaga putri satu-satunya itu, Ia meneteskan air matanya karena marah kepada dirinya sendiri dan juga preman-preman itu

Tak lama kemudian Zahra dengan perlahan membuka matanya yang membuat semua orang yang ada di sana merasa sangat lega

"Sayang kamu udah bangun nak? Gimana keadaan kamu sekarang??" tanya Bu Ratih kepada anaknya itu

Zahra memundurkan badannya dengan cepat, ia memelototkan matanya dan jantungnya berdetak sangat kencang

"Pergi...." ucap Zahra yang mulai meneteskan air matanya

"Sayang kamu kenapa nak??" tanya Bu Ratih yang mulai khawatir

"PERGIII!!!..." Teriak Zahra dengan melemparkan bantalnya

Tak cukup dengan itu Zahra mencari sesuatu diatas nakas dan melemparkannya ke sembarang arah

"PERGIII!!!! KALIAN PERGIIIII!!!!!" Teriak Zahra frustasi dengan menjambak rambutnya sendiri

Mereka dengan terpaksa meninggalkan Zahra dan menutup pintu ruang inap itu

"DOKTERR!!..."teriak pak Burhan karena panik ia berlari untuk mencari dokter ataupun suster yang ada disana

"To-tolong tolong anak saya, Saya mohon!!" ucap panik pak Burhan setelah menemui suster yang ada di lorong rumah sakit

Dengan cepat suster itu berlari ke ruangan Zahra, Bu Ratih menangis sesenggukan dengan menutup wajahnya menggunakan tangannya

"Ya Allah gimana bisa seperti ini??........."

...----------------...

1
Nagisa Furukawa
Finalnya epic banget! Bahkan akhirnya aku tak bisa tidur!
QueenRose23🌹: Hai👋👋 Udah lanjut ya kak😊
total 1 replies
Sky blue
😍😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!