Cinta kita berbeda seperti dua garis yang tidak pernah bertemu,namun tetap saling melengkapi. kita memiliki latar belakang, keyakinan, dan impian yang berbeda. Tapi cinta kita kuat dan tak tergoyahkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda permata Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Wulan yang melihat interaksi antara Kristian dan ayu. Kristian berdiri di samping ayu terlalu dekat , ia tertawa kecil sambil mengacak pelan rambut ayu.
Dada Wulan terasa sesak, ia duduk hanya beberapa meter dari mereka . Ia melihat dengan jelas saat ayu menatap Kristian dan saat tangan mereka bersentuhan , Wulan seperti tertampar kenyataan . Perih itu tak terdengar tapi terasa menghujam.
"Lucu ya.. mereka" Gumamnya lirih , entah pada siapa.
Adel yang berada di samping Wulan duduk, mendengar gumaman Wulan dan melihat tatapan mata Wulan.
"Oh my good, itu bukannya Kristian ya? " Teriak adel dan langsung bertanya kepada sahabat nya
"Yang mana? " Tanya arin
"Yang itu" Tunjuk adel ke arah Kristian dan sahabatnya.
"Adel jangan keras-keras nanti mereka dengar, kita bisa malu tau nggak"Tegur Wulan kepada adel.
" Ups, sori habisnya gue ngefans bangat sama reihan "Ucap adel.
" Lan, tadi gue perhatiin lo der tadi, kenapa mata lo mengarah ke arah mereka terus? "Tanya vivian yang penasaran kepada Wulan.
" Tunggu-Tunggu , kalian tau nggak bukannya itu cowok yang minum air minum lo Lan? "Tanya arin sambil memperhatikan Kristian.
Kristian yang sadar ada yang memperhatikan dia, langsung melihat ke arah Wulan, dan tatapan matanya langsung bertatapan dengan Wulan langsung. Wulan yang merasa Kristian melihat nya langsung mengalihkan tatapannya dari tempat yang lain.
" Tu kan, mereka melihat ke arah sini "Lanjut Wulan sambil menunduk malu.
" Bos, itu bukannya cewe yang waktu itu datang ke sekolah kita? "Tanya wili kepada Kristian.
Reihan yang mendengar pertanyaan wili langsung melihat ke arah yang di tunjuk wili dan di sana ada Wulan, dan sahabatnya.
Sedangkan di sisi lain, Wulan dan sahabatnya yang merasa malu karena di lihatin oleh Kristian dan sahabatnya langsung memilih untuk pergi dari tempat itu. Belum sempat mereka melangka jauh, tangan Wulan sudah di cengkram oleh seseorang yang membuat langkah Wulan terhenti dan langsung berbalik ke belakang ternyata yang menggenggam tangannya adalah Kristian.
Melihat tangannya di cengkram oleh Kristian, Wulan langsung mengernyit ke arah Kristian seolah bertanya ada apa?. Kristian yang di tatap oleh Wulan, dan langsung melepas tangan nya dari pergelangan tangan Wulan,
"Kalian mau langsung balik? " Tanya Kristian seraya berbasa-basi.
"Iya.... " Jawab Wulan singkat.
"Ayo lan, " Ajak adel kepada Wulan. dan langsung melangkah pergi meninggalkan Kristian.
"Tunggu! " Ucap Kristian sambil menahan Wulan kembali. "Gue boleh ngomong sesuatu sama lo? " Tanya Kristian.
"Tian, ayo" Teriak ayu memanggil Kristian.
"Itu pacar lo, memanggil kasian di tinggal. " Ucap Wulan datar dan langsung meninggalkan Kristian yang terpaku di tempat.
Kristian yang baru sadar, akan tepukan reihan di bahunya bahwa Wulan sudah tidak berada di depannya lagi.
"Are you okay? " Tanya reihan, Dan hanya di angguki oleh Kristian.
Ayu yang tidak mendapat respon dari Kristian langsung pergi menuju ke arah Kristian.
"Kita nggak jadi nonton? " Tanya Ayu.
"Nggak... " Jawab Kristian dan langsung pergi meninggalkan mereka.
"Ada apa se? " Tanya sisi sahabat Ayu.
"Tian tunggu " Teriak Ayu yang langsung pergi mengejar Kristian.
"Ada apa? " Tanya wili kepada reihan dan di balas gelengan kepala oleh reihan. Dan mereka langsung pergi menyusul Kristian keluar dari mol.
*****
Di lain tempat Wulan yang sudah berada di dalam rumah nya. Wulan duduk di tepi tempat tidur nya , lampu kamar redup hanya cahaya dari jendela yang menembus tirai tipis. Tangannya meremas bantal sementara fikirannya berputar-putar tidak lepas dari bayangan tadi sore saat di mol.
