NovelToon NovelToon
Uang Jajan Istriku

Uang Jajan Istriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Mengubah Takdir / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:813.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Uul dheaven

Kemala adalah seorang wanita mandiri yang masih memiliki suami. Namun karena suami yang sangat pelit ia terpaksa bekerja sambil membawa anak nya yang masih kecil. setiap hari Burhan suaminya hanya memberi uang sebesar 10.000 rupiah beserta uang jajan untuk nya. Selama menikah dengan Burhan ia hanya tahu bahwa Burhan adalah seorang supir truk pengangkut sawit, tanpa ia ketahui suaminya itu adalah manajer di perusahaan kelapa sawit terbesar di kota itu. bagaimana kah kelanjutan rumah tangga Kemala? akan kah badai itu terus menerus datang ataukah akan ada pelangi setelah hujan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Bang Heru

"Alhamdulillah, hari ini kau sudah bisa keluar dari Rumah Sakit Kemala. Kasihan si Aska sudah rindu sekali dengan kau."

"Iya Wak, Mala juga sangat merindukan Aska." Ucap Kemala dengan air mata di pelupuk mata.

Untuk saat ini Aska lah yang membuat diri nya kuat. Ia tidak akan sanggup membayangkan jika tidak ada Aska. Entah harus bagaimana hidup nya kedepan nanti.

Kemala di jemput oleh Wak Nur dan Heru. Mereka pulang dengan menggunakan mobil milik nya. Mobil milik sejuta umat itu baru saja di beli Heru saat ia mendapatkan gaji pertama nya sebagai seorang pengacara.

Uang hasil menabung selama lajang, ditambah Gaji pertama dan uang tambahan dari Wak Nur, jadi lah Mobil sejuta umat itu ia miliki. Heru memang tidak ingin mengambil kredit. Ia lebih suka menabung dan membeli mobil itu langsung.

Mala tidak ingin banyak bertanya, ia langsung naik dan duduk di belakang dengan Wak Nur. Pikiran nya saat ini sudah penuh dengan begitu banyak nya masalah.

"Loh, kok pada duduk di belakang semua? Yang nemenin Heru siapa ni? Udah kayak Abang supir aja."

"Waduh, Ibu nggak berani duduk didepan Ru, Ibu jantungan. Apalagi kau kalau bawa mobil itu suka selip sana sini. Mala, kau temani Heru di depan. Jangan merajuk nanti dia kita jadikan supir."

"Apa an sih Bu. Nggak sampe merajuk juga, kan Heru udah besar. Memang nya Asih tu yang sering merajuk."

"Memang nya nggak apa kalau Mala duduk di depan? Mala takut nanti ada yang salah paham." Ucap Mala pelan.

"Duduk saja Mala. Kau itu baru sembuh dari sakit. Kan ada Wak di belakang. Sudah, ayo naik nanti keburu siang. Kasihan Aska menunggu kau dirumah dari tadi."

"Iya Wak. Terimakasih ya. Oh ya kita ke toko mainan sebentar apa boleh Bang? Mala nggak mungkin pulang dengan tangan kosong."

"Siap Ibu Ratu Kemala."

"Bang Heru ada-ada saja."

Mobil itu pun melaju dari pelataran Rumah Sakit ke Jalan Raya. Tidak lupa mereka mampir di toko mainan. Selama hidup nya Aska tidak pernah tahu seperti apa itu mainan. Selama ini ia hanya memainkan mobil-mobilan milik anak tetangga yang badan mobil nya sudah lepas semua.

Setelah mendapat kan satu set mobil-mobilan model terbaru, mereka pun langsung pulang. Tidak sabar rasa nya Kemala ingin bertemu Aska anak nya.

"Wah, belum juga kita cerai sudah gatal saja kaki mu itu pergi dengan laki-laki lain."

Tiba-tiba Burhan melintas dengan sepeda motor nya di depan Kemala yang baru saja turun dari mobil.

Kemala tidak membalas perkataan Burhan. Buat apa ia buang-buang waktu meladeni laki-laki seperti Burhan.

" Kalau aku ngomong itu di jawab. Apa sudah tuli kau Kemala!"

Suara Burhan menggelegar seperti biasanya. Tidak, ia tidak akan pernah berubah. Bahkan baru beberapa hari yang lalu Mak nya Kemala mengatakan Burhan akan berubah. Tapi ternyata memang keputusan untuk berpisah itu lebih baik.

" Bukannya tuli, tapi aku malas menjawab pertanyaan yang tidak penting. Minggir, aku mau lewat."

"Sombong sekali kau Kemala. Kau itu cuma gadis miskin dulunya. Beruntung aku mau menikah dengan kau sehingga kau bisa hidup layak."

"Bahkan semiskin-miskin nya aku dulu, aku tidak pernah masak di dapur kayu. Aku tidak pernah makan kerak nasi campur garam, aku juga selalu bisa membeli baju baru setiap lebaran tiba. Tapi setelah menikah dengan mu, itu semua hanya mimpi. Bahkan, aku sudah sangat menyesal menikah dengan mu Burhan."

Tidak ada lagi yang harus di jaga. Bagi Kemala sekarang Burhan hanyalah orang lain. Jadi, tidak perlu lah ia hormat dan bermanis kata dengan laki-laki penghancur hidup nya itu.

" Awas saja jika kau pulang kerumah, akan ku patah kan kedua kaki mu itu supaya tidak bisa lagi menggatal kemana-mana."

"Yang menggatal itu kau Burhan. Pergi kesana kemari setiap hari hanya berdua dengan si Tiwi. Bahkan istri mu saja tidak pernah kau bawa jalan-jalan."

Tiba-tiba Wak Nur datang menimpali ucapan kami. Ternyata mulut Wak Nur sudah gatal dari tadi hanya bisa diam dan tidak di izinkan oleh Heru untuk ikut campur.

" Jangan ikut campur! Ini urusan ku dengan istriku Kemala. Kau cuma orang asing di sini. "

"Sebentar lagi Kemala akan menceraikan kau Burhan. Sadar dirilah kau itu. Sudah pelit, tidak bertanggung jawab malah suka menyiksa istri." Ucap Wak Nur lagi.

"Siapa kau berani menyuruh Kemala untuk bercerai dengan ku? Tau apa kalian soal perceraian. Kalian itu hanya orang kampung yang tidak mengerti hukum."

"Perkenalkan saya Heru pengacara yang di tunjuk oleh Ibu Kemala. Saya sudah mendapatkan beberapa bukti yang kuat sehingga Ibu Kemala bisa dengan mudah berpisah dengan anda."

Burhan ternganga, ia tidak percaya sama sekali ternyata Kemala berani ingin bercerai dengan nya. Padahal belum lama ini, Mak nya Kemala sampai berlutut di hadapan Ibunya.

" Bukankah Mak mu tidak setuju kita bercerai Kemala?"

" Yang akan bercerai itu aku. Bukan Mak ku yang ada di kampung. Jadi, hal ini tidak ada urusan nya dengan beliau. Mulai sekarang jauhi aku dan anakku. Kita akan segera bercerai bang."

Setelah mengatakan itu Kemala langsung masuk kedalam rumah Wak Nur. Burhan yang mendengar penjelasan Kemala langsung terduduk lemas di atas sepeda motor nya yang baru.

Entah dari mana uang untuk membeli sepeda motor keluaran terbaru itu, Kemala tidak mau tahu. Bagi nya ia ingin hidup tenang untuk saat ini tanpa hinaan, cacian, bahkan pukulan. Hidup Kemala begitu berharga.

"Bundaaaaa..."

Aska berteriak kegirangan saat melihat Kemala pulang sambil menenteng mobil mainan.

"Bunda apa kabar nya? Aska rindu sekali sama Bunda. Wajah Bunda kenapa? Kok kepala nya di perban?"

"Bunda nggak sengaja kejedut lemari sayang. Bunda terlalu senang karena bisa pulang dan menemui Aska, sampai-sampai ada lemari di depan tidak Bunda hiraukan."

"Bunda nggak bohong kan? Aska tahu Bunda bukan pulang dari bekerja. Tapi Bunda baru pulang dari Rumah Sakit."

Kemala sangat terkejut mendengar nya. Tidak ia sangka Aska mengetahui hal yang selama ini berusaha ia tutupi.

"Memang nya Aska tahu nya dari mana? Kan Aska nggak lihat sendiri."

"Kata Mama nya Tika. Waktu itu Aska lagi main sama teman-teman di surau, trus Mama nya Tika nanya-nanya Aska. Kata Tante Tiwi, nanti Aska boleh ikut kerumah nenek karena Bunda masih dirumah sakit."

"Apa Tante Tiwi bilang ke Aska penyebab Bunda masuk rumah sakit?"

"Enggak Bunda, karena setelah itu Aska langsung lari dan kabur. Aska nggak mau tinggal di rumah nenek sihir. Aska takut Bunda. Apalagi sama Mama nya Tika yang super galak. Nanti Aska di cubit, kan sakit."

"Memang nya Mama nya Tika pernah cubit Aska?"

"Pernah, kan waktu kerumah yang waktu itu."

"Ayah nggak lihat?"

"Lihat, tapi Ayah nggak marahin Tante Tiwi. Malah ayah diam saja."

"Yasudah, kita lupakan saja semua yang sudah terjadi ya sayang. Mulai sekarang Aska akan tinggal sama Bunda saja. Nggak papa kan kalau Ayah nggak tinggal bersama kita lagi?"

"Horeeeeeeee, akhir nya kita nggak tinggal lagi sama ayah."

Hati Kemala terenyuh, sesenang itu kah anak nya hidup berpisah dari Ayah kandung nya. Bahkan Aska meloncat-loncat kegirangan saat di beri tahu.

"Halo anak ganteng. Kok kayak nya senang sekali ni."

"Iya om, Aska senang karena kami nggak perlu lagi tinggal sama Ayah. Ayah jahat om. Jahat sekali. Aska benci Ayah."

"Eh, anak ganteng nggak boleh ngomong gitu. Nggak baik. Ni, om ada hadiah untuk Aska."

"Wahhh, ini kan mainan mobil yang ada remote nya Bunda. Makasih ya Om Heru, Aska senang sekali."

Tiba-tiba Aska langsung memeluk dan mencium pipi Heru.

"Aska, tidak boleh seperti itu nak. Tidak sopan itu namanya."

"Tidak apa Kemala, kau tenang saja. Aska dan Heru memang sudah lama seperti itu." Ucap Wak Nur.

"Iya Bunda, Om Heru yang setiap malam menemani Aska tidur. Kan Aska usah besar, jadi nggak boleh tidur dengan Kak Asih. Malu."

"Anak Bunda sudah besar. Sudah tahu apa itu malu ya nak. Oh ya, Bunda hampir lupa. Bunda juga punya oleh-oleh untuk Aska."

"Terima kasih Bunda. Aska senang sekali rasanya. Hari ini banyak dapat hadiah."

Setelah itu Aska langsung berlari menuju rumah teman-teman nya yang lain. Ia ingin menunjukkan mainan nya yang baru ia dapat itu.

"Terima kasih Wak Nur dan Bang Heru sudah banyak menolong Kemala dan Aska. Kemala tidak tahu bagaimana jika tidak ada kalian." Ucap Kemala dengan air mata yang jatuh di pipi nya.

"Sudah jangan bersedih lagi Kemala. Kau harus kuat demi Aska. Bangkit lah mulai sekarang. Kau itu pintar, apa saja jadi uang jika berada di tangan mu."

"Ah Wak Nur bisa aja. Memang nya Mala penyihir bisa mengubah barang menjadi uang."

Hari itu, mereka menghabiskan waktu dengan tertawa dan bercerita. Kemala seakan lupa dengan masalah hidup yang ia alami. Ternyata di balik kesusahannya, ia masih memiliki orang-orang baik yang selalu datang menolongnya.

Kemala berharap, suatu saat nanti ia bisa membalas budi kepada Wak Nur dan juga Heru. Orang-orang yang sudah menganggap nya sebagai saudara.

1
Nur😌😊
sok2 an peduli sama nasib Aska, kemarin2 kemana???!!!
Nur😌😊
apa hubungannya Mak, uang juga milik Kemala sendiri, dia usaha sendiri, tanpa uang anakmu, kok emak yang panas siiih...... susah emang berurusan dengan orang yang punya penyakit hati, sebaik apapun ya tetep jelek di mata mereka
Nur😌😊
10rb buat beli beras nggak dapat 1 liter, tapi beda daerah beda harga ya.....
makan nasi doang doong😆😆😆 gak di buat mikir niih otak, cuma buat pajangan ajaa.....
Nur😌😊
coba kalau kamu di posisi Kemala apakah kamu akan diam aja, membiarkannya........ aku yakin kamu juga bakal bersikap dan bertindak seperti Kemala bahkan bisa lebih lagi......
Nur😌😊
sok2 an belain lagi, kalau nggak tau masalahnya, mendingan diam ajaaa itu orang udah dari dulu kayak gitu, kalau di diamkan teruUs bakal ngelunjak......
༻♛A̷͙ͭͫ̕ḑ̴̞͛̒ỉ͔͖̜͌r̴̨̦͕̝a̤♛༺
seru 😁
Memyr 67
𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗴𝗮𝗹𝗮 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗺𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝗱𝗮 𝗮𝗱𝗮, 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗲𝗯𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗻𝗶𝗻𝗮 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗻𝗷𝗮𝗿𝗮. 𝗺𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴 𝗴𝗶𝗹𝗮 𝗻𝗶 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿. 𝗻𝘆𝗲𝘀𝗲𝗹 𝗮𝗾 𝗻𝗴𝗶𝗸𝘂𝘁𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿 𝘀𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶 𝘀𝗲𝗷𝗮𝘂𝗵 𝗶𝗻𝗶.
Uul dheaven: Dan lagi,,, aku jadi gila🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Memyr 67
𝗸𝗮𝗽𝗮𝗻 𝗶𝗻𝗶, 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗶𝗿𝗶𝗺 𝗻𝗶𝗻𝗮 𝗸𝗲 𝗽𝗲𝗻𝗷𝗮𝗿𝗮 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗿𝘂𝘀𝗮𝗸 𝗳𝗮𝘀𝗶𝗹𝗶𝘁𝗮𝘀 𝘂𝗺𝘂𝗺, 𝗺𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿 𝗯𝗲𝗯𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻? 𝘀𝗲𝗽𝗲𝗿𝘁𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗻𝗶𝗻𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗴𝗶𝗹𝗮. 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿, 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗶𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗻𝗶𝗻𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗱𝗶𝗽𝗲𝗻𝗷𝗮𝗿𝗮.
Uul dheaven: Cuma gara-gara ini aku di bilang gila🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Memyr 67
𝘀𝗶𝘀𝗸𝗮 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗯𝗮𝗻𝗴𝗲𝘁 𝘆𝗮? 𝗽𝗮𝗻𝘆𝗲𝘀 𝗮𝗷𝗮 𝘀𝗲𝗹𝗮𝗹𝘂 𝗱𝗶𝗺𝗮𝗻𝗳𝗮𝗮𝘁𝗶𝗻 𝘁𝗶𝘄𝗶.
Merry Simanjuntak
Luar biasa
Alkahfi Khaedar
ada yah seorang ibu seperti itu..
Alkahfi Khaedar
astagfirullohaladzim.. kalo ada modelan burhan di depan ku dah ku bejek tuh mulutnya pake cabe ..
Uul dheaven: Hahhaha🤣🤣🤣
total 1 replies
arniya
luar biasa kak
tris tanto
muka burhan gimn itu tor
arniya
pintar
Tria Hartanto
yudha mau jd pahlawan kesorean,ngga mempan omonganmu yudha emang siapa dirimu.
tris tanto
itu udh dirs diperiksa jg tp kok dokter gk ngsih tau kalo nina sakit gituan ,ms iya dokternya gk tau
arniya
serem....
arniya
balasan yang cantik.....
Khalisatun Nisa Nisa
Pandai kau malah 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!