Ajeng Wulandari namanya,wanita desa yang cantik juga baik,banyak yang bilang dia adalah bunga desa,dan banyak sekali pemuda di desanya yang ingin sekali menikahinya,sayangnya Ajeng belum mau menikah muda,karena dia baru lulus sekolah menengah atas.
Sampai suatu hari Ajang ingin pergi ke kota untuk bekerja,karena melihat teman temanya sudah kerja dan bisa merubah nasib orang tuanya.
Ajeng lalu izin ke orang tuanya untuk bekerja di kota,orang tuanya sebenarnya berat untuk mengizinkan nya,karena di kota Ajeng tidak ada Saudara,tapi Ajeng memaksa dan bilang ada banyak teman di kota yang bisa bantu cari kerja, akhirnya orang tua Ajeng pun mengizinkan nya.
Gimana nasib Ajeng di kota,apakah akan dapat kerjaan dengan mudah atau malah akan dapat kemalangan,,yuk kita baca dan semoga menyukai ceritaku ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dafa Sakit
Ajeng diam sambil berfikir,kalau di terima enak sih kerjaanya,jarang ada orang,Trus ngga capek,tapi pasti kesepian.
"Eemmm,,apa Tuan serius,,sebulan 3 juta,,?"
"Iya serius,,, untuk apa saya bohong,,"
"Kalau gitu saya mau Tuan,,tapi Uang belanja beda dari gajih kan Tuan,,"Dafa menjawab Iya.
Ajeng tersenyum senang,ngga papa jenuh juga karena dengar gajih nya yang lumayan ,Ajeng jadi semangat.
"Tapi ingat,kalau pagi buatkan saya kopi juga sarapan,malam juga kamu harus siapkan makan malam buat saya,itu kalau saya sedang di sini,kalau saya sedang di Bogor kamu ngga perlu masakin buat saya,buat kamu aja,ngerti,,,"
"Ngerti tuan,,,"
"Satu lagi,,kamu ngga boleh keluyuran,kamu boleh keluar kalau kamu mau belanja atau beli kebutuhan saja,"Ajeng langsung bilang iya.
"Sekarang belikan saya bubur ayam di bawah,saya mau sarapan,,"sambil memberikan uang yang 300 tadi.
"Baik tuan,,"Ajeng lalu keluar.
Dafa masuk kamar untuk mandi dan bersiap setelah kopi habis.
Ajeng membeli bubur Ayam untuk tuan Dafa,Ajeng mengantri cukup lama.
Setelah dapat bubur ayamnya,Ajeng kembali ke atas.
Ajeng lalu menyiapkan bubur untuk Dafa,setelah siap Ajeng mengetuk pintu kamar Dafa.
Tok,,tok,,
"Tuan,,,Bubur Ayamnya sudah siap,,"
"Iya,,,"jawab Dafa sambil buka pintu.
Ajeng yang masih di depan pintu lalu mengikuti Dafa jalan ke dapur.
"Kamu kenapa beli cuman satu,Trus buat kamu mana,,?"
"Saya makan telur dadarnya aja tuan,,"
"Emangnya ngga ada nasi sama sekali,,"Ajeng menggeleng.
"Nanti kalau Tuan pergi ke kantor,saya akan belanja ke bawah,"Dafa hanya mengangguk.
Dafa selesai sarapan,lalu Dafa berangkat ke kantor.
Ajeng turun ke bawah untuk belanja,uang yang tadi Dafa kasih semuanya di belanjakan.
Dafa sampai di kantornya,saat sedang sibuk memeriksa laporan Ada pesan masuk di hpnya,ternyata saat di lihat di layar hpnya ada Vidio masuk,saat di putar ternyata memperlihatkan istri Dafa bersama teman temannya yang sedang tertawa sambil menunggu kocokan arisan,Dafa terus saja melihat ke Vidio itu,satu kertas keluar dan di buka oleh seseorang,ternyata tertulis nama Meta,Istri Dafa lah yang dapat.
Semuanya memberi selamat pada Meta,lalu yang di kasih ke Meta dari kocokan itu bukan lah uang,melainkan laki laki muda,gagah dan kekar.
Meta dengan senyum lebarnya langsung mendekati laki laki muda itu,dan Meta langsung pelukan.
Dafa yang melihat rekaman itu langsung mengepalkan tanganya.
"Kamu ternyata mengkhianatiku,kamu keterlaluan Meta,kurang apa Aku padamu,Aku menikahimu agar kamu dan keluargamu ngga mendapat malu,dan Aku juga sangat mencintaimu,tapi ternyata kamu menghianati cintaku dengan cara seperti ini,baik kalau kamu seperti itu ,Aku pun bisa melakukanya,"
Dafa mengepalkan tanganya ,lalu memukulkannya ke meja,sampai bunyi nya terdengar ke luar ruangan,Salim yang dengar lalu masuk.
"Pak,,ada apa,,bapa baik baik saja kan,,"
"Tidak apa apa,,maaf jadi mengagetkan mu,sekarang kembalilah bekerja lagi,,"
"Iya Pak,,"Salim keluar dari ruangan Dafa.
Dafa seharian ini kerjanya tidak fokus,karena selalu terbayang wajah Meta saat di Vidio tadi yang terlihat bahagia saat memeluk brondongnya.
Jam 5 sore semua orang sudah pada pulang, tapi Dafa belum juga pulang,karena Dafa benar benar merasa sedih,wanita yang di cintai nya ternyata berhianat.
Jam 7 malam Dafa keluar dari ruangan kerjanya dan menuju parkiran motor,Dafa membawa mobilnya menuju Apartemen nya.
Ajeng sudah memasak untuk makan malam Dafa,Ajeng hari ini bikin Ayam goreng dan sambel ijo.
Saat semua sudah siap,Ajeng lalu menunggu Dafa sambil nonton tv.
"Kok tumben Tuan Dafa belum pulang,biasanya jam segini sudah di rumah,"sambil melihat ke pintu.
Tidak lama pintu terbuka,Ajeng melihat Dafa yang masuk,Ajeng lalu berdiri.
"Malam Tuan,,"sapa Ajeng,tapi Dafa tidak menjawab ,Dafa terus saja berjalan menuju kamarnya.
"Tuan Dafa kenapa yah,kok tumben udah pulang malam,dan wajah serem gitu lagi,apa mungkin ada masalah yah di kantornya,"
"Bodo amat lah,Aku lanjut nonton tv aja deh,"Ajeng lalu duduk lagi di sofa.
Dafa di kamarnya masuk ke kamar mandi ,Dafa langsung menyalakan shower air dingin,Cukup lama Dafa membiarkan air dingin menyiram badanya,Samapi Dafa sudah merasa kedinginan.
Dafa keluar dari kamar mandi dengan badan menggigil,karena Dafa tadi siang tidak makan ,dan sekarang mandi dengan air dingin Cukup lama,Dafa langsung merasa pusing di kepalanya.
Dafa hanya memakai celana pendek,lalu tiduran di kasur sambil menyelimuti seluruh badanya.
Dafa terus kedinginan dan menggigil,Ajeng yang melihat jam sudah pukul 9 malam terus menunggu Dafa keluar dari kamarnya untuk makan malam.
"Kenapa Tuan Dafa ngga keluar keluar sih,apa dia sudah makan di luar yah,makanya pulang terlambat,"
Ajeng yang belum makan dari siang sudah merasa lapar,Ajeng sengaja menunggu Dafa pulang untuk makan malam bersama.
"Coba Aku tanyakan aja kali yah,Dari pada Aku kelaparan,,"
Ajeng mengetuk pintu kamar Dafa,tapi tetap tidak ada jawaban.
"Apa tuan Dafa sudah tidur yah,,"
"Aduh,,perutku udah lapar nih,Tuan Dafa kayanya dah tidur deh,"
Saat mau pergi Ajeng mendengar suara seperti ritihan.
"Tuan Dafa,,"Ajeng langsung masuk ke kamar Dafa karena kuatir.
Ajeng masuk lalu mendekati Dafa,dan Dafa sedang menggigil kedinginan.
"Ya Tuhan Tuan,,,Tuan kenapa,,"Ajeng sedikit ragu ragu untuk mendekat tapi Dafa terus saja menggigil.
"Tuan demam,,"
Ajeng lalu mengambil air hangat untuk mengompres Dafa.
"Maaf Tuan,saya mau kompres dulu yah,,"
Dafa hanya diam tidak menjawab karena masih menggigil,Ajeng dengan telaten mengompres Dafa.
Ajeng lalu mencari selimut lagi,agar Dafa merasa hangat,Ajeng juga mencari obat demam di kotak obat.
Ajeng juga membuatkan bubur untuk Dafa,karena mau minum obat.
Ajeng ke kamar membawa bubur juga obat demam.
"Tuan,,,Tuan makan dulu yah,biar bisa minum obat,"Ajeng sambil menyuapi Dafa.
"Su,,,sudah,,,"
Baru dua suap Dafa tidak mau makan lagi,Ajeng juga tidak memaksanya,lalu memberi minum obat.
Setelah Dafa minum obat,Ajeng mengganti kompres nya,Dafa pun tertidur setelah minum obat.
Ajeng tidak meninggalkan Dafa,karena takutnya Dafa bangun dan menggigil lagi,sampai jam 12 malam Ajeng masih menemani Dafa,Ajeng mengantuk sampai tidur di kamar Dafa ,Ajeng tidur sambil duduk di lantai dan kepalanya di letakan di kasur.
Pagi harinya Dafa bangun dan membuka matanya,lalu merasa ada sesuatu di keningnya,Dafa mengambilnya dan ternyata Kain,Dafa merasa aneh kenapa ada kain di kening nya,Dafa lalu mengingat kejadian semalam.
Dafa menengok ke samping,dan melihat Ajeng yang masih tidur di lantai.
"Dia ternyata menemaniku ,,"
jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...
Semangat terus thor.
Semangat thor.
bagus cerita'a sayang pendek g panjang 🤭🤭