NovelToon NovelToon
LUKA BUNGA (AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH)

LUKA BUNGA (AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Single Mom
Popularitas:1.6M
Nilai: 5
Nama Author: D'wie

Masa putih abu-abu adalah masa paling indah setiap remaja begitu pula yang dialami Bunga. Cinta yang membara dan menggebu serta pengaruh darah muda yang bergejolak membuatnya dan sang kekasih terhanyut dalam pusaran dosa manis yang akhirnya membuat hidupnya penuh luka.

Bunga hamil. Kekasihnya pergi. Keluarga kecewa dan membenci lalu mengusirnya. Terlunta-lunta di jalanan. Kelaparan. Dicaci maki. Semua duka dan luka ia hadapi seorang diri. Ingin menyerah, tapi ia sadar, dosanya sudah terlampau banyak. Ia tak mungkin mengabaikan permata indah yang telah tumbuh di rahimnya. Tapi sampai kapankah ia sanggup bertahan sedangkan semesta sepertinya telah terlampaui jijik kepadanya?

Inilah kisah Bunga dan lukanya.

Jangan lupa tap love, like, komen, vote, dan hadiahnya ya biar othor makin semangat update!

Bacanya jangan skip, please! Jangan boom like juga! soalnya bisa menurunkan kualitas karya di NT! Terima kasih. 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. XVIII Tak ingin kembali kehilangan

Makin hari, Edgar makin gencar mendekati Bunga. Namun, sebisa mungkin Bunga bersikap biasa saja. Ia tak mau terlalu baper dengan sikap baik dan perhatian Edgar padanya. Entah apa tujuan Edgar, Bunga tak mau ambil hati daripada membuatnya pusing. Yang menjadi fokusnya hingga kini hanyalah Putri.

"Hai, malam," sapa Edgar membuat Bunga yang sedang membereskan barang-barangnya agar bisa segera pulang tersentak. Ia mengerutkan keningnya karena melihat keberadaan Edgar yang lagi-lagi datang ke konter. Padahal siang tadi ia sudah datang ke sana dengan alasan ingin makan siang bersama.

"Kak Edgar, kok kemari lagi?" tanya Bunga bingung.

Edgar tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia merasa salah tingkah sendiri.

"Aku ... mau antar pulang kalian, boleh?" tanya Edgar malu-malu membuat Bunga bingung.

"Nanti merepotkan," ujar Bunga yang sebenarnya mencoba menolak secara halus. Ia merasa tak enak harus satu mobil dengan Edgar. Ia hanya tak ingin orang-orang menggunjingkannya apalagi hari sudah malam. Walaupun belum begitu larut karena baru jam 8 malam, tapi tetap saja, tak enak dipandang orang lain. Apalagi ia sudah mendapatkan cap tak baik di tempat tinggalnya.

"Nggak, nggak merepotkan sama sekali kok. Mau ya? Lagipula bukankah katamu sepedamu sedang putus rantai jadi lebih baik kalian pulang sama kakak. Mau ya kakak anterin pulang," ujar Edgar berupaya membujuk Bunga. "Putri mau kan Om anter pulang?" Tak mau menyerah, Edgar juga berusaha membujuk Putri agar bersedia ia antar pulang.

Putri melirik Bunga, tidak tahu harus menjawab apa. Kendati Edgar telah berusaha keras untuk mendekatinya, namun Putri merasa biasa saja. Ia tidak seantusias saat bertemu dengan Nathan.

"Putri terserah sama mama aja, Om," tukas Putri yang lebih menyerahkan semuanya pada ibunya.

"Gimana, Bunga? Mau kan? Udah malam lho ini, kasihan kalau Putri harus ikut jalan."

Bunga menghela nafasnya, kemudian mengangguk pasrah. Tak apalah mungkin pikirnya. Toh ini hanya sesekali saja.

"Baiklah," jawab Bunga seraya tersenyum membuat Edgar riang bukan kepalang.

Tak butuh waktu lama, mobil yang dikendarai oleh Edgar pun telah tiba di kontrakan mungil Bunga. Bunga pun bergegas turun diikuti Putri dari mobil itu.

"Maaf ya kak, nggak bisa nawarin mampir soalnya udah malam. Kalau begitu, terima kasih ya kak. Maaf udah ngerepotin," tukas Bunga yang diangguki Edgar.

"Nggak papa. Silahkan masuk gih! Setelah kalian masuk, baru kakak pulang," ucap Edgar.

Bunga pun segera mengajak Putri masuk ke dalam rumah dan tak lupa ia mengunci kembali pintu rumahnya. Setelah keduanya menghilang, barulah Edgar menyalakan mobilnya dan bergegas pergi dari sana.

...***...

"Mbak, aku hari ini sibuk banget jadi nggak sempat beli kartu baru sama voucher. Gimana kalau mbak aja? Tutup aja dulu konternya paling lama 2 jam, gimana mbak? Sekalian mbak setor tunai pendapatan Minggu ini di bank yang ada di sebelahnya, gimana? Mbak mau?" ujar Niko melalui sambungan telepon.

Bunga nampak menimbang, memang stok voucher fisik dan kartu-kartu perdana sudah habis terjual. . Bunga pun mengangguk tanpa sadar, "eh .. " Bunga geli sendiri saat sadar. Memangnya Niko bisa melihat anggukannya.

"Gimana mbak?" tanya Niko lagi.

"Oke deh! Entar setelah anterin Putri sekolah, aku ke sana. Eh, tapi ini nggak perlu diperiksa lagi pembukuannya?" tanya Bunga memastikan. Biasanya sebelum disetorkan, Niko akan memeriksa pembukaannya terlebih dahulu.

"Nggak usah. Percaya gue," ujar Niko seraya terkekeh. "2 tahun mbak kerja sama Niko jadi Niko dah percaya 100% sama mbak Bunga. Tolong ya, mbak! Maaf udah ngerepotin."

"Ya, iya, nggak usah sok nggak enakan gitu kan kamu emang suka ngerepotin aku," cibir Bunga yang dibalas kekehan dari Niko.

"Ah, mbak, jujur banget jadi orang!" balasnya yang masih saja terkekeh. "Oh ya, untuk ongkos, ambil aja duit cadangan aja. Biar mbak nggak bingung pas hitung-hitungan entar!" tukas Niko.

"Siap, bos!"

"Dih, siap bos siap bos! Kayak apaan aja."

"Kan emang kamu bos nya."

"Iya juga sih!" ujarnya sambil manggut-manggut. "Eh, mbak, boleh tanya sesuatu?"

"Apa? Tanya aja. Biasanya juga nggak ada basa-basi lagi nanyain," ketus Bunga yang lagi-lagi membuat Bunga terkekeh.

"Ck ... mbak bisa aja. Niko cuma penasaran, mbak pacaran ya sama kak Edgar?" celetuk Niko tiba-tiba membuat Bunga mengerutkan keningnya.

"Kok kamu mikirnya gitu? Mbak nggak ada hubungan apa-apa kok sama kakak kamu."

"Oh, kirain ... hehehe ... Ya udah mbak, itu aja. Mbak udah mau anterin Putri sekolah kan! Hati-hati mbak! Bye ... "

Setelah panggilan itu ditutup, Bunga pun bergegas mengantar Putri ke sekolah. Setelahnya, ia mampir ke konter dulu untuk mengecek voucher dan kartu perdana apa saja yang akan dibeli. Sebelum pergi, tak lupa Bunga mengunci kembali konter kemudian barulah ia pergi.

Bunga pergi dengan menaiki angkutan kota alias angkot. Tentu saja hal itu untuk menghemat pengeluaran. Meskipun uangnya tinggal ambil dari dana cadangan yang biasanya digunakan untuk tukaran kembalian atau keperluan tak terduga di konter, tapi Bunga tak mau menggunakan semaunya. Ia berprinsip harus menjaga kepercayaan orang yang mau mempekerjakannya. Apalagi Niko sudah berbaik hati untuk mempekerjakannya jadi ia harus menjaga kepercayaan itu dan tidak menyalahgunakannya.

Sementara itu, di sebuah mobil Pajero sport berwarna hitam, tampak seorang pria berbadan tegap, berkulit putih, dan berahang tegas tengah mengemudikan mobilnya membelah jalanan ibu kota. Padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 8 lewat, tapi jalanan masih sangat padat. Tiba di lampu merah, mobilnya berhenti bersisian dengan sebuah angkot berwarna merah. Mata Nathan sibuk memperhatikan sekeliling hingga tepat ia menoleh ke sebelah kanannya, ia tiba-tiba membulatkan matanya. Ia bahkan sampai mengerjapkan matanya berkali-kali lalu menguceknya untuk memastikan ia tak salah lihat. Dan benar saja, ia memang tak salah lihat. Tampak seorang perempuan cantik sedang menyandarkan kepalanya di sisi jendela angkot itu. Tatapannya kosong. Baru saja Nathan ingin menurunkan kaca pintu mobilnya, tiba-tiba lampu berubah warna dari kuning ke hijau diiringi pergerakan mobil angkot itu yang mulai menjauh. Tak mau kembali kehilangan jejak, Nathan pun segera melajukan mobilnya mengejar angkot yang didalamnya tampak Bunga sedang duduk termangu. Entah mau kemana dia, yang pasti Nathan takkan melepaskannya kali ini. Ia akan mengejar kemanapun angkot itu membawa Bunga. Terserah saat ini ia sedang ditunggu rekan kerja dan kliennya sebab untuk saat ini Bunga adalah prioritasnya. Ia harus menemukan Bunga dan bicara dengannya sesegera mungkin. Ia tak ingin kembali kehilangan. Tapi apakah semesta akan mendukungnya kali ini? Hanya othor yang tahu. Hahahaha ...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
Nethy Sunny
dasar pa broto dosen kurang akhlak benci ke anak sendiri sampe segitunya itu takdir woy
Suryani
nyesek banget Thor😭😭😭😭😭😭😭
Anonymous
Menguras air mataku😭😭😭
Anonymous
Luar biasa
mbak mimin
pernah bc,😭😭😭😭ttp nangis
Nurhayati
Ya ALLah BeneR2 nie CeriTa Ampe MenYenTuh HaTi aqooh yg PaLing daLam😭😭😭
Nurhayati
PasTi TeMen2 na SMU na
Kenzi Kenzi
gmn klo misalkan obat e ki tali pusat baby sekandung... buruan nikah
Kenzi Kenzi
niko ma. kia
Kenzi Kenzi
kanker darah
Rahayu Dewihandayani
enak banget jadi laki2, udah gak nanggung beban selama bertahun2,, datang2 cuman bilang maaf doang,,
Kenzi Kenzi
papa nath
Ros Sita
masa masa suram yang harus di lalui hamil tanpa suami
Kenzi Kenzi
melahirkan kembar kah,
Kenzi Kenzi
tau2.....
Nofia
Luar biasa
Nanda Kitt
mewek kejer thor 😭😭😭
Djenab Purwaningsih
Luar biasa
Dyah Oktina
👏👏👏👏👏👏😍akhirnya happy end..
Dyah Oktina
ih.... gemesh deh sm author. .. 🤭🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!