Allea si gadis pecinta mapala dikampusnya yang mandiri, selalu ceria dan berhati baik, tak pernah menyangka akan bertemu kembali dengan cinta monyetnya semasa SMA dulu , Andre. Yang menurutnya telah meninggalkan luka dihatinya karena meninggalkannya tanpa kabar. Kini Andre datang kembali dengan masih membawa rasa yang sama dan berusaha mendapatkan hati Allea lagi pada saat Allea telah mulai jatuh hati pada Sandy, seniornya dikampus. Sialnya, Andre tak mundur begitu saja demi mendapatkan Allea. Termasuk menghadirkan masa lalu Sandy untuk membuat Allea galau dengan sikap manis Sandy. Siapa sih cewek masa lalu Sandy? Apakah Allea akan kembali luluh dengan Andre? Atau hatinya tetap memilih Sandy? Kepoin terus yuk love storie mereka. Jangan lupa beri dukungan juga ya untuk karya pertama author ini. Terimakasih reader..🤗🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyna Fananta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Mulai Memanas
Sabtu jam 9 pagi mobil kampus sudah standby didepan gerbang. Allea pun sudah bersama Nayla. Mereka baru saja membeli cemilan di minimarket dekat kampus untuk dimakan dalam perjalanan survei lokasi nanti.
"Busyett banyak banget ni makanan, kaya mau nginep aja Al?" goda Andre melihat kantong belanjaan Allea.
"Ini buat semua yang ikut, bukan cuma buat kita aja, ya kan Nay?" jawab Allea.
"Iya bener, kurang baik apa coba Allea beliin buat semua?" timpal Nayla.
Andre mengangguk-angguk. "Iya Nay, emang baik koq tapi sayangnya udah punya orang!" seloroh Andre. Nayla nyengir.
"Hmm...mau kumat nih! Yuk Nay kita masuk mobil aja!" jawab Allea lalu membawa belanjaannya masuk. Nayla pun mengikuti. Mereka duduk dikursi paling belakang.
"Ngambeeek?" goda Andre melongokkan kepala ke dalam mobil.
"Enggak...cuma sebel aja!" jawab Allea.
"Sandy gak ikut Al?" tanya Andre.
"Nanti mau nyusul katanya, mau ketemu dosen dulu" jawab Allea datar sambil melihat ponselnya.
"Ngapain nyusul, bilang aja gak usah nyusul kan udah ada aku. Aku bisa koq jagain kamu.." timpal Andre cengengesan.
"Andree..kamu emang rese!" spontan Allea melempar sebungkus roti sobek ke muka Andre. Tapi andre menangkapnya lalu membawanya kabur sambil tertawa puas.
"Ihh...ngeselin gak sih tu orang?!" keluh Allea.
"Udahlah jangan dimasukin hati, Andre kan memang gitu suka godain kamu" hibur Nayla.
"Tapi lama-lama bikin bete juga Nay! Oiya...ini kita nungguin siapa?" tanya Allea.
"Kak Mario sama Putra, tadi dia juga ketemu dosen duluan minta jadwal pagi, paling sebentar lagi selesai" jawab Nayla.
Allea membulatkan bibirnya. Beda jam dengan Sandy yang nanti dijadwal jam 10.
"Oiya Al, jadi inget aku mau kasih liat cewek yang sama Andre kemarin" kata Nayla tiba-tiba lalu mengambil ponsel di tasnya.
Ia menunjukkan foto dan vidio candid durasi pendek pada Allea. Allea mengernyit mengulang-ulang melihat vidio itu, memang tak terlalu jelas karena mereka membelakangi kamera. Tapi cewek itu sempat menoleh kesamping dan wajahnya terlihat sedikit. Biarpun belum yakin Allea ingat wajah itu mirip Amira. Misal itu benar, koq mereka bisa kenal? Ada hubungan apa mereka? Allea menoleh keluar jendela melihat Andre yang sedang menelpon seseorang dengan wajah serius. Allea pun meminta Nayla mengirimkan vidio itu ke ponselnya.
Jam 9.45 kendaraan mereka melaju menuju lokasi yang akan dijadikan kegiatan mapala. Andre mengekori Allea ikut duduk dikursi belakang bersama Nayla. Allea duduk ditengah-tengah Andre dan Nayla. Dijalan Andre banyak mengajak ngobrol. Ia bercerita kalo kontrak iklannya diperpanjang dan dapat tawaran iklan lagi dari produk jam tangan untuk majalah. Allea ikut senang mendengarnya, sepertinya disitulah passion Andre.
"Kamu mau minta apa kalo besok aku dapat uang dari iklan lagi?" tanya Andre.
"Minta apa Nay, Andre nawarin kita nih?" dengan tengilnya Allea ikut menawari Nayla. Andre tersenyum geleng-geleng kepala, padahal ia hanya menawari Allea sebenarnya.
"Apa yaa...eh, emangnya Andre mau beliin aku juga? Jangan-jangan cuma mau beliin kamu aja Al?" kata Nayla peka.
"Iya dong Nay, kan traktiran yang dapat kontrak iklan baru kalo perlu satu mobil ini bisa lho dia traktir semua" sahut Allea lagi-lagi membuat Andre senyum menepuk keningnya.
"Gak gitu juga Alleaa..." kata Andre. Nayla tertawa pelan.
"Ya gak apa-apa biar gak naggung kan?" jawab Allea.
"Gini aja, nanti aku traktir kamu sama Nayla aja deh ,aku beliin sesuatu" kata Andre.
"Asiiik...ukuran sepatu aku 38 ya Dre, kalo Allea 37!" sahut Nayla.
"Nayla ih! Enggak Dre, aku gak usah!" kata Allea menyenggol lengan Nayla.
"Gak apa-apa Al..boleh koq, mau sepatu apa tas juga gak masalah, biar gak nanggung kan?" jawab Andre santai menirukan Allea membuat Allea keki. Nayla tertawa.
"Tu kan Al kata Andre gak apa-apa koq.."
"Ya aku tadi gak serius juga kalii..." kata Nayla.
"Aku serius koq, aku tu selalu serius sama kamu tapi kamunya aja yang gak mau.." jawab Andre.
"Kamu niih...jangan mulai lagi deh.." bisik Allea menoleh ke Andre.
"Wah...aku gak ikut-ikutan ahh kalo udah topik yang gini" kata Nayla nyengir lalu memasang earphone di kedua telinganya. Ia tak ingin mendengar Allea dan Andre berdebat masalah hati. Allea jadi merasa tak enak pada Nayla karena perkataan Andre.
"Gak usah dengerin Andre Nay.." kata Allea.
"Santai aja Al.." jawab Nayla lalu tenggelam dalam alunan musik ditelinganya. Allea mendengus menoleh ke Andre.
"Kenapa sih?" tanya Andre sok polos.
"Tolong dong jangan bahas hal kaya gitu lagi..kan katanya kita sekarang teman, kalo teman ya gak usah pake baper" jelas Allea.
Andre tertawa pelan." Yaa maklum dong, aku masih belum bisa langsung move on" kata Andre. Allea memajukan bibir tak menjawab, tangannya memainkan liontin yang ada di gelang hitamnya.
"Kamu koq setia banget kayanya pake gelang liontin itu?" tanya Andre lagi.
"Iya.." jawab Allea pendek.
"Itu dari Sandy ya?" tebak Andre. Allea menoleh ke Andre.
"Koq kepo sih?"
"Tinggal jawab 'iya' aja susah banget sih!" kata Andre sewot.
"Ya udah iyaa...emang kenapa sih kamu pengen tau?"
"Ya gak apa-apa, kamu pakai gelang itu kan udah lama...berarti bener dong?"
"Bener apa?"
"Ya bener berarti Sandy udah lama suka sama kamu" kata Andre membuat Allea mendengus tertawa. "Koq ketawa sih?" protes Andre.
"Yaa kan kamu gak tau perjalanannya kaya apa, lucu aja dengerin kamu nebak gitu" jawab Allea.
Andre memang tidak tau persis bagaimana bisa gelang berliontin huruf A itu ada ditangan Allea. Biar cerita itu menjadi miliknya dan Sandy saja, batin Allea.
"Aku kan cowok, jadi bisa bedain dong, waktu kita camping kemarin aku udah tau koq kalo dia suka sama kamu" kata Andre menerawang menaruh kepalanya di sandaran kursi.
"Masa sih? Aku malah belum tau" jawab Allea.
"Iya kamu mungkin belum tau tapi kamu welcome sama dia...jadi kaya gini deh sekarang!" kata Andre menoleh sewot. Allea terkikik melihat ekspresi Andre. "Dan yang paling aku gak suka, waktu aku lihat dimobil kamu tidur dipundak dia, makanya aku ketok aja keras-keras kacanya!" lanjut Andre berapi-api meskipun obrolan suara pelan.
"Oowh...jadi sengaja ya waktu itu kamu ngagetin? Kasian waktu itu kak Sandy sampai batuk-batuk keselek minumnya!" sembur Allea, Andre terkekeh mengangguk-angguk. Allea memukul lengan Andre.
"Biarin aja.."nBelum sempat Andre melanjutkan ponselnya berbunyi.
"Hallo...okey, standby aja nanti aku info lagi, okey.." Andre menutup telponnya.
"Siapa? Koq disuruh standby kaya satpam aja" celetuk Allea.
Andre tertawa kecil. "Temen aku nanti mau main ke apartemen...oiya btw, emang Sandy mau nyusul jam berapa?" lanjut Andre.
"Gak tau, pokoknya selesai ketemu dosen" jawab Allea.
"Pake mobil apa motor?" tanya Andre lagi. Allea mengernyit heran mendengar Andre yang tumben menanyakan Sandy.
"Gak tau Dre...dia belum kasih kabar ,tapi kalo aku naik apa aja oke sih..emang kenapa?"
"Ya gak apa-apa, cuma nanya" jawab Andre singkat. Allea angkat bahu.
Sebentar kemudian Andre terlihat membuka ponselnya dan berkirim chat entah pada siapa. Allea juga gak mau tau padahal secara tak disengaja ia telah memberikan info ke Andre untuk Amira.
Lima belas menit kemudian mobil mereka sampai dilokasi yang dipilih untuk kegiatan arung jeram mapala. Disana sudah ada yang menyambut, beberapa orang yang akan membimbing mereka. Memberi penjelasan seputar medan yang akan mereka lewati saat kegiatan mendatang. Setelah diberi penjelasan sampai paham ,mereka diajak menuju air terjun yang ada beberapa ratus meter dari tempat mereka datang.
Mario mengajak breafing sebentar membicarakan rute yang akan dilalui, sampai berapa perahu yang akan ikut dan lain-lain secara singkat dulu. Karena nanti akan dikembangkan lagi dikampus saat meeting mapala. Setelah itu mereka berswa foto didekat air terjun sampai puas dan baju mereka basah kuyup.
🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺
Di kampus, Sandy dengan masih memakai blazer abu muda ,inner t-shirt hitam berkrah tinggi dan celana jeans senada berjalan keluar kampus. Ia telah selesai menemui dosen dengan semangat langsung meninggalkan kampus menuju ketempat Allea dan mapala yang lain berada. Ia tak sabar ingin sampai kesana.
Hari ini ia sengaja memakai mobil agar misal nanti hujan Allea tak kehujanan. Baru 2 km mobilnya melaju dari kejuahan ada seorang cewek memakai rok pendek atas lutut dengan atasan baju sabrina lengan panjang, rambut curly sebahu dan bermasker melambaikan tangan menyetop mobilnya. Sandy mengernyit lalu meminggirkaan mobilnya dan turun.
"Maaf, ada apa ya mbak?" tanya Sandy. Ia melihat mobil cewek itu terbuka kap depannya.
"Sandy! Kebetulan banget! Kamu bisa nolongin aku gak?" tanya cewek itu. Sandy mengernyit. "Kamu gak ngenalin aku?" Lalu ia membuka maskernya.
"Astaga Amira..!" seru Sandy memegang kedua kepalanya frustasi. Kenapa lagi-lagi dia dipertemukan dengan cewek ini??!!
iklan mndarat ya
1 iklan untukmu
tetap semngat, oke😁
iklan mendarat ya