Gimana perasaan kalian disaat ada seorang wanita, sedang berjuang mencari nafkah keluarga di negeri orang, harus menelan pil pahit mendengar kabar sang anak terlantar, sedangkan sang suami memilih menikah lagi dengan kekasih lama nya .
Penderitaan tak selesai begitu saja, ketika sang mantan suami memilih mengabaikan anak kandungnya, dan mencurahkan seluruh kasih sayang kepada sang anak tiri, Dia berusaha kuat dan bertahan demi sang buah hati, Di tengah gempuran rasa cemburu yang masih ada di hatinya, melihat kemesraan sang mantan yang dia lihat setiap hari.
Hingga kesedihan berangsur terobati dengan kehadiran sosok dokter, yang menangani sang anak saat itu, Kedekatan Dokter Nino dengan Devan bagikan ayah dan anak, membuat sang ayah kandung cemburu dan menaruh rasa iri dengan kehidupan sang mantan istri.
Next langsung baca bab bab selanjutnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ꧁ঔৣ☬Rmls☬ঔৣ꧂, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah penghinaan
Di depan rumah Risa suasana sangat kacau, Maria, Retno, ayu dan mamah Dito terlibat perkelahian, Risa pun sangat panik melihat bude Retno terpelanting ketika mamah Dito mendorong nya.
Dia pun berniat menolong, namun sayang Maria dengan cepat menendang kepala mamah Dito dengan sangat keras, hingga perempuan tua itu tak sadarkan diri
Hal itu pun bersamaan dengan kedatangan Dito, yang berniat menyusul sang ibu, namun sayang dia harus melihat wanita paling dia sayangi itu terguling lemas.
"Mamah!!!!"Teriak Dito histeris melihat sang mama tak sadarkan diri, begitu juga ayu wanita itu langsung menghampiri sang suami dan mertuanya.
"Mas bawa ke mobil, kita kerumah sakit sekarang"Ucap Risa segera di angguki oleh Dito, dia langsung membopong sang ibu ke dalam mobil Risa.
Nino pun dengan cepat mengambil alih kemudi, dia tak ingin membiarkan Risa sendirian, entahlah meskipun ayu juga ikut namun di hati Nino sedikit tak rela, jika Risa berama dengan mantan suaminya itu.
"kalo mati gimana mah?"Tanya Rama dengan polosnya.
"OOO Oma masuk penjala" celoteh Divan dengan menutup mulutnya dengan tangan.
"Oh tidak dong sayang, Oma tak akan di penjara" Jawab Maria dengan bangga membuat bocah kecil itu kembali bertanya.
"Ohh enggak di penjala yaa oma, hoyeeeeee"Teriak Divan melonjak lonjak di atas gendongan Anton, membuat semua orang gemas melihat nya.
"Bu Retno tidak papa?"Tanya Anton ketika melihat bude Retno duduk dengan memijat kakinya.
"Tidak apa apa tuan, Cuman sakit dikit kena batu, Untung Bu Maria nolongin kalo enggak bisa habis saya"Jawab bude Retno membuat semua nya menjadi tenang.
Drt drt drt.
Suara dering telepon Rama terdengar nyaring, membuat sang empu segera mengangkat nya, Rama pun sedikit menjauh ketika melihat nama Vanesa tertulis jelas disana.
"Ada apa?"Tanya Rama dengan dingin.
"Apa bagaimana bisa, bawa kerumah sakit Aditama sekarang, ingat gue gak akan maafin Lo jika Nataniel kenapa Napa"Bentak Rama ketika mendapat kabar sang baby terjatuh.
Pria muda itu segera pergi ke rumah sakit Aditama, salah satu rumah sakit terbaik setelah Artanegara, sebetulnya dia ingin membawa sang anak ke rumah sakit milik Nino itu, namun dia takut jika keberadaan sang putra di ketahui oleh keluarganya.
"Mah, pah, Rama pamit dulu yaa ada urusan"Pamit Rama dengan mencium tangan kedua orang tuanya.
"Uncle ivan ikut"Rengek sang bocah dari gendongan Anton.
"No Divan, uncle Rama mau ada urusan, dirumah aja yaa sama Oma sama opa"Bujuk Anton tak rela sang cucu lepas dari gendongan nya.
"Endak mau huaaaaaa"Bocah itu malah menangis membuat Rama tak tega dan mau tak mau mengajak nya.
"Yuadah ayok tapi janji yaa gak boleh nakal, mamah sama papah disini aja nemenin nenek Retno, nanti biar Rama izin Risa untuk bawa Divan menginap"Ucap Rama diangguki oleh semuanya.
Dia pun segera mengambil alih gendongan Divan dari sang papa, dan mengajak nya masuk ke mobil Nino.
.
.
.
.
Di sebuah ruang unit gawat darurat, Terlihat dua pasang manusia tengah duduk, Terlihat satu pasang wanita tengah cemas menunggu pasien, yang sampai sekarang masih tak sadarkan diri.
Berbanding terbalik dengan satu pasangan yang juga menunggu, mereka nampak mengobrol dan satu sama lain, membuat seorang pria nampak cemburu.
"Rama tadi izin ngajak Divan menginap, tetapi aku takut jika Divan merepotkan"Ucap Risa Setelah melihat chat dari Rama.
"Kamu tenang saja, meskipun sifat Rama seperti itu, dia type pria bertanggung jawab dan sangat penyayang, terutama kepada anak kecil"Ucap Nino dengan senyum mencoba menenangkan Risa.
"Iya aku tau dia pria baik, dibalik sifat nya sangat membanggakan itu"ucap Risa membuat Nino tertawa.
"Kalo Rama tau abis kamu dimaki maki"Ucap Nino mencoba menakut-nakuti Risa, dan benar saja perempuan itu nampak mengubah raut wajahnya.
"Astaghfirullah, ngeri aku jika berantem sama Rama, bisa kena mental"Jawab Risa dengan bergidik ngeri, membayangkan dia dimaki abis oleh mulut pedas Rama.
"Dia itu bisa jadi pelindung pamungkas untuk kita, namun juga sebaliknya dia juga bisa menjadi senjata pembunuh bagi musuh musuhnya"Ucap Nino menambah ketakutan ibu dari satu anak itu.
Tak beberapa papah Dito terlihat datang, pria tua itu datang dengan di dampingi beberapa perangkat desa yang lain.
"Apa yang terjadi?"Tanya pria itu kepada sang putra yang tengah menundukkan kepala.
"Ibu dikeroyok oleh tamu Risa dan Retno pak"Jawab ayu dengan semangat, berharap sang mertua terprovokasi dengan nya, dan itu berhasil membuat pria itu berjalan ke arah Risa dan Nino duduk.
"Ada yang kamu lakukan dengan istri saya hah?"teriak papah Dito dengan menarik keras rambut panjang Risa, membuat wanita itu memekik kesakitan.
"Apa yang ada lakukan!!!"Bentak Nino berhasil melepaskan tarikan pria itu.
"Kamu jangan ikut campur, wanita ini selalu saja mengganggu rumah tangga anak dan menantu saya"Ucap pria itu tak kalah keras, membuat Risa tersinggung dan menatap tajam mantan mertuanya itu.
"Apa anda bilang, saya mengganggu rumah tangga anak dan menantu anda, apa saya tidak salah dengar?"Tanya Risa dengan keras.
"Jangan mulut mu"Bentak pria itu tidak terima.
"Saya tegaskan kepada anda, saya sudah tidak ada hubungan lagi dengan keluarga anda, ingat ucapan saya baik baik, meskipun putra anda bersujud minta belas kasihan pun kepada saya, tak akan sedikit pun saya lupa dengan penghianatan yang telah putra anda lakukan, dulu saat saya miskin dia selera saya, namun saat saya kaya tak sedikitpun saya tertarik dengan putra anda itu, ayo sayang kita pulang"Ucap Risa mengeluarkan unek unek yang selalu dia pendam.
Dia pun segera pergi dengan menggandeng mesra tangan Nino, membuat semua orang tercengang dengan penghinaan yang dilakukan oleh sang mantan menantu.
Terlebih Dito, dia nampak terpukul dan juga sangat bersalah, telah meninggalkan anak istrinya, namun sayang di Saat dia ingin memperbaiki hubungan nya, dia harus mendengar pernyataan yang sangat menyakitkan dari sang mantan istri.
Berbeda dengan Dito, kini Risa nampak sangat gelisah dan juga Canggung dengan Nino, perempuan itu mengutuk keras dirinya sendiri, yang telah lancang menyebut pria disampingnya.
"Kenapa kamu gelisah?"Tanya Nino datar dengan wajah fokus ke depan.
"Enggak"Jawab Risa dengan cepat mengalihkan pandangannya keluar jendela.
"Kamu tak mau meminta maaf kepadaku?"Tanya Nino lagi dengan wajah masih fokus kedepan, membuat Risa bingung dengan apa kesalahan yang telah dia buat.
"Apa aku berbuat salah,?"Tanya balik Rida dengan bingung.
"Yaa, kamu telah mengaku-ngaku menjadi kekasih ku, dan itu membuat ku tak nyaman"Jawab Nino sedikit melirik ke arah Risa, membuat wanita itu tercengang dan kehabisan kata kata.
"Aku minta maaf untuk hal tadi, maaf juga telah membuat mu tak nyaman"Ucap Risa dengan rasa bersalah membuat Nino tersenyum kecil.
"Permintaan maaf diterima, dan sebagai hadiah karena kamu telah mengakui kesalahan, aku mau mentraktir kamu makan bakso samping Danau sepuasnya"Ucap Nino membuat Risa kegirangan dan secara tak sadar menghadiahi Sebuah cium man di pipi Nino, kebiasaan lama setiap Dito memberikan hadiah kepadanya.
"Maaf"Ucap Risa dengan canggung, membuat Nino gugup dan mengangguk kepala, hingga tanpa sadar terlihat darah segar mengalir dari hidung mancung miliknya.
Next
jangan lupa like coment and faforit
