Anggap saja Kenzo psikopat yang tidak bisa hidup dengan satu wanita. Tapi setelah mengenal Bulan hidupnya berubah. Dia mulai jatuh cinta, dan kebiasaan buruk itu hilang seketika
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang dari rumah sakit
Pagi yang cerah, namun tak secerah hati Bulan. Semenjak mendengar di perbolehkan pulang Bulang sangat gelisah, Nic dan Bu Acy membantuku berkemas.
Bu Acy menuntunku, aku membalasnya dengan senyum. Merasai kasih sayang seorang ibu.
Nic membukakan pintu mobil untukku, aahhh rasanya enggan masuk kedalam mobil yang akan membawaku kembali ke neraka.
Aku hanya menatap jauh ke arah luar jendela mobil.
Fikiranku melayang, mungkin aku tidak terlalu tertekan sekarang karena aku menjadi pemuas nafsu pada suamiku sendiri, aneh rasanya. Setidaknya kini aku tidak dihantui dengan dosa ketika Kenzo menjamah ku.
Mobil berhenti, memecah lamunanku dan kembali pada kenyataan.
Nic kembali membukakan pintu mobil untukku.
"Terimakasih"
Ucapku sambil bangkit berdiri.
Aku melihat Kenzo sudah berdiri tegap di depan pintu dengan ekspresi wajah yang dingin penuh kesombongan.
Aku hanya tertunduk sambil melangkah lemas. Ku lirik luka sayatan pada lengan kiriku, aku menghela nafas berat. Satu hal yang ku sesali mengapa pada saat itu aku tidak menghujamkan pisau itu ke jantungku?
Tapi kini aku memiliki semangat hidup walau hanya 15 persen, karena Kenzo berjanji akan melepaskanku jika hutang-hutangku sudah lunas.
Aku tersenyum tipis.
"Wellcome Baby."
Sambut Kenzo padaku walau wajahnya tetap tanpa ekspresi.
"Bawa barang-barang itu ke kamarku."
"Baik Tuan Kenzo."
Jawab Bu Acy.
Kenzo lalu berdiri disampingku, namun aku sedikit menjauh darinya.
Aku tau dia menatapku, hanya saja aku pura-pura tidak tau, aku tetap menunduk.
"Bagaimana keadaanmu, apa kondisimu sudah fit?"
Ucap Kenzo memulai pembicaraan.
"Seperti yang kau lihat."
Jawabku singkat.
"Apa hari ini kau sudah bisa menjadi pelayanku?"
Tanya Kenzo sambil menghisap rokok.
"Kau gila, Bulan baru pulang dari Rumah Sakit! Seharusnya kau menyuruhnya istirahat, bukan memenuhi nafsu setanmu!!"
Tegur Nic dengan nafas terengah karena kesal.
"Aku hanya bertanya, tidak memaksa...benarkan Baby? Kalau hari ini kau belum siap, tak apa.."
Jawab Kenzo dengan santai.
"Aku siap, karena aku ingin cepat terbebas darimu Kenzo!!"
Jawabku tegas.
"Hahaha, good.
Kau mulai pagi ini menjadi pelayanku, tugas pertamamu adalah menyiapkan air hangat untukku mandi, dan sarapan, cepat!! aku tidak suka menunggu!"
Tanpa menjawab aku lalu bergegas.
"Apa susahnya tinggal memutar keran air panas ini!? Kenzo memang benar-benar ingin menindas ku.
Sabar Bulan, 5 juta dikali 30 hari 150 juta..
Kau akan segera bebas."
Aku tersenyum mencoba menguatkan diriku.
"Apa air hangatku sudah siap? Ini sudah jam 8, seharusnya aku sudah terlihat tampan."
"Tampan?Tentu saja, karena Kau itu pangeran dari Kerajaan setan!!
"Airnya sudah siap Ken.....Aaaaaaawwhhh!!"
Aku menutup mataku terkejut karena Kenzo hendak membuka handuknya yang hanya menutupi bagian bawah pusar dan atas lutut.
"Kenapa berteriak? Bikin aku kaget saja!"
"Kau sembarangan membuka handukmu di depanku! Dasar tidak punya malu!!"
Umpatku pada Kenzo.
"Kau fikir dirimu tidak tau malu hhah?? Kau pernah memperlihatkan tubuhmu tanpa sehelai benangpun di hadapanku! Aku biasa saja tidak berteriak sepertimu!"
Ucap Kenzo yang membuatku jengkel.
"Air hangatmu sudah siap."
Aku hendak keluar dari kamar mandi dengan mataku yang masih ku tutup rapat.
Kenzo menghadangku.
"Kau mau kemana?"
"Aku mau keluar! Air hangatnya kan sudah ku siapkan?!"
"Enak saja.. tugasmu belum selesai! Kau harus menggosok badanku!"
"Apaa?? Aku gak mau !!"
Pekikku menolak titah Kenzo.
"Kau mau aku bayar apa tidak??
Apa susahnya cuma menggosok tubuhku dengan spon dan sabun?!"
"Tapi...."
"Aku tidak menerima penolakan, Bulan."
Bentak Kemalsambil merendam tubuhnya.
"Ayo cepatt !!!"
Dengan terpaksa aku menuruti kemauan Kenzo
Aku tetap memejamkan mataku sambil menggosok lehernya yang kekar itu.
"Pelan sekali..kau membuatku geli !!!"
Lagi-lagi dia membentakku seenak jidatnya. Kali ini aku menggosoknya agak kencang.
"Aaaawwhhhh shitt, Kau mau mengupas kulitku?!"
Hhhhh, benar-benar menjengkelkan, dia tidak pernah menghargai usaha orang lain!!
"Tubuhku juga perlu di gosok Bula, bukan leherku saja!!"
'Glekkk'
Aku benar-benar gugup, sangat risih rasanya menggosok-gosok dada sampai perut Kenzo.
Tiba-tiba aku mendengar ******* Kenzo yang membuatku muak.
"Ssssshhhh...aaaahhhh....."
"Sudah cukup !!"
Aku lalu pergi keluar kamar mandi, tidak peduli walau Kenzo akan mencaci makiku.
"Hei Bulan !? Bagian yang bawah belum Kau gosok!!"
Teriak Kenzo yang sebenarnya sambil menahan tawa.
"Aku tidak mau!! Aku jijik !!!"
Balasku dengan berteriak juga.
"Hahaha, perempuan munafik, nyatanya kau pernah menikmati milikku kan??!"
"Aku tidak pernah merasa menikmati! Justru Aku tersiksa!!"
"Oya ?? Kalau begitu tunggu aku untuk menyiksamu dengan senjata milikku ini, hahaha..!"
Iihhhhh....ternyata 5 juta sehari kalau harus seperti ini cara kerjanya aku bisa stres sebelum hutangku lunas. Kenzo, kau memang licik!!!!
*Dasar p*ria gila!! Kau pikir aku rela melakukan itu !!
Huh... Ternyata ini lebih sulit dan makan hati dari yang ku bayangkan.
Aku lalu duduk dipinggir ranjang, sambil melihat tangan kiriku yang masih dibalut dengan perban.
Aku fikir dengan menyayat nadiku aku mampu meninggalkan dunia ini. Satu hal yang lebih menyakitkan, ternyata Ibuku sendiri tidak mengkhawatirkanku sama sekali.
Bulan, malang sekali hidupmu!
Aku masih diam terpaku dengan tatapan kosong, terlalu rumit dan sulit hidup yang ku jalani saat ini, bagai buah simalakama.
Ketika ku tengah terhanyut dalam khayalanku bahwa suatu saat aku terlepas dari Kenzo, lalu aku menikah dengan pria baik idamanku, memiliki banyak anak, dan kami hidup bahagia hingga tua.
Tapi tiba-tiba ada tetesan air yang menyiprat ke wajahku, hingga khayalan indahku pun sirna seketika.
"Kenzooooo....!"
Teriakku sambil mengusap wajahku yang basah, ternyata pria gila itu menyisir kasar rambutnya yang basah dengan jari-jarinya, hingga cipratan airnya pun mendarat padaku.
"Kau memang jahat, kau iblis!!"
Bentakku dengan mata memerah, aku marah bukan karena apa yang baru dia lakukan, tapi dia sudah menghancurkan khayalan masa depanku yang indah.
"Kau kenapa malah melamun?! Bukannya menyiapkan pakaianku!"
Kenal terus ngomel sambil mengeringkan tubuh dan rambutnya yang basah.
Aku berdiri tak bergairah, Ku buka pintu lemari Kenzo.
"Kau mau pakai baju apa?!"
"Aku lebih suka tak memakai baju."
Sahutnya sambil menyemprotkan parfum ke tubuhnya yang atletis.
"Uhuuk uhuuk!
Aroma parfum itu menusuk indra penciumanku dan membuatku batuk-batuk.
"Kalau begitu kau tidak usah pakai baju!! Dasar Pria gila!"
Umpatku sambil menutup kembali pintu lemari.
"Ok..akan ku turuti perintahmu!!"
Kenzo bertingkah, dia mendekatiku hingga aku terus mundur dan mundur sampai aku duduk di atas kasur. Dia mencoba membuka handuk yang menutupi senjata yang ketika bangun membuatku takut.
Kenzo semakin mendekatkan wajahnya ke arahku, aku terpejam ngeri, aku mengira dia ingin memulai bermain dengan ku, tapi ternyata sungguh sangat membuatku emosi, dia malah berteriak sampai membuat telingaku mendengung.
"Kalau kau tidak becus menyiapkan baju untukku, sebaiknya kau menyiapkan ku makanan!!!"
Aku lalu menutupi telingaku yang terasa sakit, Aku menatapnya penuh kebencian, tidak bisakah dia bicara lembut padaku seperti Nic??
Ahhh Kau kan tau Bulan, dia itu bajingan, lidahnya tidak bisa mengucapkan kalimat yang baik-baik.
"Mau makan apa??"
"Apa saja, yang penting makanan itu tidak kau beri racun atau obat untuk membuatku loyo!"
Ucapnya seolah-olah bahwa aku akan melakukan hal itu.
"Aku tidak sejahat itu !! Jika aku mau kenapa aku harus repot-repot memberimu obat loyo? Kalau aku mau, aku tinggal memotong senjatamu yang menjijikkan itu!!"
"Munafik, kau akan kehilangan dan merasa berdosa ketika menyadari bahwa senjata ku ini sangat berarti bagimu Bulan!!"
Ucapan Kenzo embuatku ingin muntah.
"Heeummmbbb, hhuueekk !!"
Kata-katamu memancing isi lambungku mendorong ingin keluar! Kata-katamu terdengar menjijikan ditelingaku.!!"
Kenzo lalu membalikkan badannya dan melirikku tajam.
"Yang menjijikan itu ketika kau jatuh terjatuh di comberan terus para kerbau bersorak mentertawakanmu! Dasar wanita bodoh !!
Sudah sudah, aku malas mendengar alasanmu ! Sekarang cepat pergi ke dapur dan masak sesuatu!!"
Dasar pria iblis dia gak takut apa kalau aku masukin racun ke dalam makanan...