NovelToon NovelToon
Sweet Revenge

Sweet Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:86.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Nareshpati Sadewa Adibrata akhirnya bertemu lagi dengan.gadis yang sudah menolaknya delapan tahun yang lalu, Nathalia Riana.

Nareshpati Sadewa Adibrata
"Sekarang kamu bukan prioritasku lagi, Nathal."

Nathalia.Riana
"Baguslah. Jangan pernah lupa dengan kata katamu."

Semoga suka♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan ngga terduga

Untung saja di ruang perawatan itu masih ada beberapa orang tenaga medis, jadi Naresh masih memiliki akal sehat untuk tidak menci um bibir Nathalia yang dirasanya sangat mengundangnya.

Tapi Naresh melakukan hal gila. Dia malah menggendong Nathalia .

"Kamu ngapain?" tanya Nathalia kaget dan debar jantungnya makin cepat.

"Biar kamu cepat sembuh." Naresh melangkah tenang dengan membawa Nathalia seolah olah gadis itu hanya tumpukan dacron yang sangat ringan.

Tenaga medis yang mereka lewati mengembangkan senyum dan tatapan penuh arti.

"Aku bisa jalan." Nathalia masih memprotes. Kelakuan Naresh di luar nalarnya. Tadi dingin beku kayak es balok, sekarang malah terang terangan mempedulikannya.

"Peluk leherku saja agar ngga jatuh." Naresh membuat gerakan seolah akan menjatuhkan Nathalia hingga gadi itu tersentak dan mengabulkan permintaan Naresh.

"Kamu berat juga. Berapa cup yang sudah kamu habiskan lagi tadi malam?"

Nathalia mencebikkan bibirnya. Ngga suka dibilang berat. Tapi perkataan terakhir Naresh membuat Nathalia ingat kalo dia belum berterima kasih pada laki laki itu.

"Nanti aku kirimkan lagi kalo kamu suka. Aku ngga masalah kamu gendut dan berat. Aku tetap bisa gendong, kok," bisik Naresh. Malah dia ingin melihat Nathalia agak gendutan. Pasti menggemaskan. Tanpa sadar bibirnya tersenyum.

Aku ngga bakalan gendut. Aku akan rajin olah raga, sanggah Nathalia dalam hati.

Langkah Naresh terayun ringan, seakan dia tidak membawa apa apa. Mungkin karena rutin nge gym dan latihan karate membuat masa ototnya padat dan tidak masalah baginya membawa beban seberat ini.

Untung Nathalia memakai legging di balik dress selututnya. Jadi Naresh ngga terlalu khawatir sudah mengekspos calon istrinya.

"Kak Naresh..."

Naresh membalikkan tubuhnya dan mendapati gadis muda yang dia temui tadi berdiri dihadapannya.

Gadis itu menatap Naresh dan gadis yang dipeluknya dengan tatapan ngga terbaca. Sedangkan Nathalia menatap Naresh dan gadjs muda itu bergantian.

Dia siapa? tanyanya dalam hati. Nathalia ngga pernah melihatnya.

Kenapa setelah bertemu Naresh, dia bertemu dengan orang orang yang baru juga?

*

*

*

Setelah keluar meninggalkan Nathalia, Naresh menunggu di depan ruangannya. Tapi ngga nyampe lima menit, dia merasa bosan. Hingga akhirnya dia pergi setelah mengintip Nathalia sebentar

Naresh awalnya ingin membeli kopi di kantin rumah sakit, tapi perhatiannya malah tertuju pada seorang wanita paruh baya-berada di kursi roda-yang sedang didorong seorang gadis muda, tak jauh dari tempatnya berdiri.

Naresh tanpa sadar melangkah mendekat. Rasanya dia cukup mengenal wanita paruh baya yang wajahnya tampak pucat.

"Bu Lilis?" tegurnya yakin setelah berdiri di depan wanita paruh baya itu.

Dorongan kursi roda itu terhenti. Wanita baya berkacamata itu memicingkan matanya, mengamati laki laki muda berkaca mata di depannya. Dia berusaha mengingat hingga satu nama keluar dari dalam bibirnya.

"Nareshpati? Maaf, kalo ibu salah." Secara garis besar wajah laki laki itu memang cukup mirip dengan siswanya dulu. Tapi penampilannya sangat jauh berbeda.

Naresh tersenyum. Dia menggenggam tangan yang tampak kurus itu.

"Iya, bu. Saya Naresh."

Air mata wanita paruh baya itu langsung tumpah.

"Kamu... Apa kabarnya, nak?"

"Saya baik, bu. Bu Lilis sakit apa?" Sekali lihat saja Naresh tau kalo guru SMAnya mengidap penyakit yang cukup parah.

Gadis muda di sampingnya memberikan Bu Lilis saputangan untuk mengusap air matanya.

"Ibu.... Ibu mengidap kanker, nak. Sekarang lagi proses kemo," ucapnya agak tersendat.

Naresh terpaku, kaget ngga nyangka. Guru yang selalu baik dengannya dulu, ternyata sedang sakit parah. Naresh merasa dirinya ngga berguna karena baru tau keadaan gurunya sekarang.

Bu Lilis tersenyum tegar.

"Saya akan bawa ibu ke luar negeri. Ibu akan mendapatkan pengobatan terbaik," ucap Naresh memberikan alternatif yang bisa dia lakukan untuk mengurang rasa bersalahnya karena sudah mengabaikan keadaan gurunya selama ini.

Bu Lilis tersenyum haru. Dapat dia lihat kalo Naresh yang sekarang sudah jauh berbeda dari Naresh yang dulu. Pasti sekarang sudah sukses hingga dengan gampangnya menawarkan pengobatan ke luar negeri untuk dirinya.

"Yayasan tempat ibu bekerja jadi guru sudah memberikan yang terbaik. Ibu mengira sudah sembuh, tapi baru baru ini kankernya bermetastasis. Semuanya terjadi terlalu cepat," cerita Bu Lilis dengan raut sedih.

Oh iya, Naresh baru ingat. Bu Lilis bekerja di yayasan dan sekolah milik keluarga Nathalia. Pasti semuanya sudah sangat terjamin.

"Masih ingat dengan Ratna putri, ibu?" ucap Bu Lilis mengenalkan gadis muda itu. Mengalihkan pembicaraan sedih ini.

Naresh tersenyum. Dia masih ingat. Dulu gadis itu masih kelas satu SMP saat dikenalkan padanya.

Tiba tiba saja Bu Lilis memegang lengan Naresh.

"Naresh, ibu bisa minta tolong?" ucapnya dengan tatapan penuh harap.

"Tolong apa, bu?" Perasaan Naresh mendadak ngga enak.

"Kalo ada apa apa sama ibu..... Ibu titip Ratna, ya."

Naresh melirik gadis yang tampak malu malu menatapnya. Tapi Naresh ngga sadar karena niatnya hanya ingin menolong Bu Lilis.

"Ibu akan baik baik saja. Saya akan mengusahakan yang terbaik agar ibu cepat sembuh."

Bu Lilis tersenyum dan menatap Naresh penuh terimakasih.

"Ratna ngga punya siapa siapa. Selama ini ibu selalu kepikiran kalo ibu sudah ngga ada, Ratna sama siapa. Ibu ngga punya siapa siapa."

Naresh menatap gadis itu yang sedang menunduk dan memijat pelan bahu Bu Lilis.

Bu Lilis dulu sering membantunya. Ngga masalah menjaga gadis ini. Oma dan opa pasti mau menerima gadis ini di rumah, pikir Naresh cepat.

"Kamu sudah menikah?" tanya Bu Lilis pelan.

Naresh menggeleng.

"Kalo.... Kalo kalian menikah.... Kamu mau....?" tanyanya agak terbata.

Naresh langsung membeku.

Bu Lilis tersenyum mengerti melihat kekagetan Naresh.

"Ibu mengerti, permintaan ibu terlalu mengejutkan. Kalian juga belum saling kenal. Tapi ibu benar benar bingung, Naresh."

Naresh masih membeku. Di pikirannya muncul bayangan Nathalia.

"Setelah melihat kamu, keinginan itu muncul lagi. Ingat, dulu ibu juga pernah ingin menjodohkan Ratna dengan kamu." Bu Lilis tertawa lirih.

Naresh jadi ingat kejadian dulu. Neneknya bahkan sudah memberi restu dalam candaan waktu itu.

Waktu itu becanda, kan? Batin Naresh jadi ngga enak. Dia bentar lagi mau menikah.

Naresh masih sibuk dengan pikirannya.

"Naresh....?" panggil Bu Lilis berusaha menyadarkannya.

Naresh tersenyum kaku.

"Ibu tau kalian baru kenal dan ini mengejutkan banget, ya, Naresh."

Naresh balas tatapan Bu Lilis. Ngga tega menghancurkan harapan di sepasang mata letih Bu Lilis.

"Bu," ucap Naresh setelah mereka sama sama terdiam.

"Ya?"

"Saya bentar lagi mau menikah."

Hening.

Ratna menatap ibunya yang masih terdiam, kaget dan shock. Dia juga kaget.

"Tapi ibu tenang saja. Nanti Ratna bisa tinggal sama oma dan opa saya. Dia akan baik baik saja, bu," ucap Naresh lagi.

"Kamu.... Mau menikah dengan siapa?" tanya Bu Lilis dengan suara bergetar.

"Dengan Nathalia, bu."

1
Rahmawati
ada aja yg bikin hati nathal meragu lagi
sleepyhead
Ferdie biang onar nya 🤣
sleepyhead: iyakan...
tapi gpp lah, menang banyak Naresh nanti guling guling bisa melihat Nathal cemburu, makin pocecip 🙊🙈🤣
total 3 replies
sleepyhead
Melihat kedekatan mereka seperti dejavu persahabatan antara Cleo, Zoya, Indri, Moana, Agni dan Freya... Squad para elite patriaki 😅🙊
🟢 ◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
menjelang pernikahan akan banyak masalah /Facepalm/
Om ocong ngasih Iklan
Diyah Saja
minta tolong ngeh mbak Rahma yg syantikkk nanti di spill kan malam pertamanya mbak natalll yaaa wkwkwkwkkw🤭🤭🤭
Zea Rahmat
salah satu ke ada yg ngomong ke naresh masalah tadi. ketemu Rachel.. atau ngomong sama di player abian
sleepyhead: Biangnya Ferdie kak, kan sempet di beberapa part sebelum nya Rachel sempet kepo tentang kedekatan nya dengan Nathal
total 1 replies
Elizabeth Zulfa
emangnya naresh prnah cerita ke org lain trmasuk Rachel ya klo dia prnah nembak nathalia tpi blm dijawab dan dugaan naresh klo dia udah ditolak krna nathalia zg blm merespon pernyataan cintanya...
anggita
adelia... kompor🔥
anggita
like👍, 2iklan☝☝
Siwalan Cell
nathal tanya aja sama nares.. 😭😍
Herman Lim
nah nathal dah mulai ragu ne naresh siap2 ngambek lama ne
Tri Handayani
naresh...jangan cuma mikirin tentang bu lilis dan ratna'tuch calon istrimu lagi ragu sama kamu.
Bunda Keisha
Yang tegas donk sama Ratna.. jgn kasih celah buat masuk ke dlm hubungan Naresh dan Nathal.. bibit² pelakor harus dihempaskan.. 😡
Tri Handayani
nathal'biar kamu g kepikiran mending kamu tanya langsung sama naresh'biar semua jelas dan kamu jg jadi tenang.
Tri Handayani
benar kata adelia'kalau naresh berani menyakiti kamu dia bakal menyesal seumur hidup'nathal.
Tri Handayani
Ada aja gangguan'nya mau menikah'masalah ratna dan bu lilis aja belum kelar muncul lagi si'racel bikin huru hara.
Herman Lim
bgs mundur aja u mah ga ada dlm pikiran dikit pun di naresh hanya butiran debu yg g terlihat sama sekali
Herman Lim
bahaya naresh jgn tebar pesona sama cew lain BS gagal nikah nanti
Ariany Sudjana
eh ulat bulu miskin, ngapain kamu masih berharap jadi Cinderella? tahu diri dong kamu ga level sama Naresh dan Nathalia, udah ditolong masih saja ngelunjak
Ariany Sudjana
aduh ini ulat bulu miskin, masih juga berharap mau jadi Cinderella
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!