NovelToon NovelToon
Antara Dia Dan Dirimu

Antara Dia Dan Dirimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cahyaning fitri

Kiara Safira Azzahra harus menelan pil pahit mendapati kekasihnya tiba-tiba tidak ada kabar berita. Ternyata ehh ternyata, kekasihnya......

😱😱😱😱

Penasaran????

Yuk kepoin cerita author yang bikin kalian mewek-mewek baper abiss....

Hanya disini.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"Salah satu dari mereka sudah melecehkan mama mu....?" nafas Tio tersengal-sengal begitu rekaman memori mengerikan itu berputar-putar di kepalanya.

"APA?"

Nyaris terjerembab di lantai keramik yang dingin, Kia mendengarkan ucapan Tio menghantam pikiran seperti palu godam yang jatuh tanpa ampun. Jantungnya berdegup kuat, tubuhnya bergetar hebat.

Matanya menangkap kilasan tatapan jujur papanya, membuat hatinya tak berani menebak selain gelap.

Dari nada suaranya yang tersendat itu, Kia tahu persis ke mana arah pembicaraan papanya selanjutnya.

"Ki, kamu baik-baik saja....?" tanyanya.

"Terus setelah itu, apa yang terjadi?" tanya Kia. Tatapan matanya kosong, dengan tubuh yang bergetar hebat.

"Ki........?"

"Tolong lanjutkan, Pah. Aku kuat.....!" katanya.

Tio menghembuskan nafasnya panjang ---lalu menatap intens manik coklat putrinya.

"Mama mu hancur. Tapi papa lebih hancur karena tidak bisa melindungi keluarga kecil papa sendiri?" lanjut Tio terisak-isak.

Kia tertegun. Hatinya ikut sakit merasakan apa yang sudah mamanya rasakan.

"Sejak kejadian itu, mama mu sempat masuk ke RS. Dirawat di sana selama satu Minggu," kata Tio. Dia sudah tidak bisa menahan diri. Air matanya terus mengalir.

"Papa berusaha untuk menyakinkan mama, bahwa semuanya akan baik-baik saja. Papa juga tidak mempermasalahkan itu. Papa masih mau menerima mama mu. Tapi ternyata......!" sambil menghela nafasnya berat, Tio menyeka air matanya.

"Mama mu begitu kacau. Dia sempat depresi....!" lanjut Tio. Kia tersentak kaget.

"Papa sengaja membawanya berobat ke psikiater agar mama mu bisa ditangani. Awalnya mama mu mengamuk. Dia terus berteriak-teriak. Bahkan berusaha mengakhiri hidupnya. Papa sampai bingung dan kewalahan. Semua keluarga mama mu menyalahkan papa. Namun di situ, papa terus berjuang untuk menyembuhkan mamamu. Hingga dia sempat beberapa bulan tinggal di rumah sakiiit jiwa untuk pengobatan. Papa hancur, semua hancur." Tio menangis sesenggukan. Kia juga ikut menangis.

"Tapi, papa masih ada Ratu. Dia yang papa titipkan ke salah satu saudara, membutuhkan papa?" kata Tio. Isakannya berhenti.

"Satu bulan berlalu mamamu dirawat di sana. Petugas RSJ mengabarkan berita yang lebih mencengangkan. Mama mu......!" Tio menjeda kalimatnya, "Mama dinyatakan positif hamil!"

Dunia serasa runtuh bagi gadis cantik itu.

Apa yang dia takutkan sepertinya benar-benar akan terjadi.

"Apakah anak itu adalah.......AKU, PAH?" ucap Kia, hatinya semakin hancur kalau seandainya itu benar.

Dengan deraian air mata, Tio menganggukan kepala.

Tubuh Kia menggigil hebat, napasnya tersengal memburu. Matanya menatap kosong, seolah menelan semua rasa sakit itu dalam-dalam.

Akhirnya terkuak sebuah rahasia yang selama ini menjadi beban pikiran semua orang termasuk papanya sendiri — kenapa mama selalu dingin padanya, kenapa perlakuannya selalu berbeda dari kakaknya. Sekarang semuanya jelas: dia hanyalah anak yang tak pernah diharapkan, hanya bayangan yang tak pernah benar-benar diterima. Sakit itu menjalar hingga ke ujung jari, membuatnya menunduk tanpa berani menatap siapa pun.

"Meskipun kamu bukan darah daging papa, papa sangat menyayangi mu, Nak." Isaknya, "Dengan kedua tangan ini, papa merawatmu. Papa menggendong mu. Berusaha memberikan kamu kenyamanan dan perlindungan. Sama sekali papa tidak pernah berpikir, kamu bukan darah daging papa." Tio kembali tergugu dalam balutan nestapa.

"Pah......! Hiks......!" Kia menangis sejadi-jadinya.

Tio langsung memeluk tubuh putrinya dengan sayang. Memberikan kekuatan padanya dengan usapan lembut penuh cinta seorang ayah pada anak.

"Mama mu sembuh setelah 3 bulan dirawat di sana. Dia keluar dari rumah sakit jiwa. Tapi dia menjadi sosok perempuan yang berbeda." Kata Tio. Tatapannya bijaksana menatap Kia.

"Lebih pendiam. Lebih galak. Lebih cerewet. Bahkan dia tidak pernah segan-segan mengatakan apapun jika papa melakukan kesalahan. Dia sudah persis seperti ibu kandungnya, yakni nenek kamu?" kata Tio mengingat bagaimana Rosalin yang begitu cerewet, galak, dan selalu mengejek Tio lantaran memang Tio bukan dari keluarga berada.

Namun karena cinta, saat itu Rosalin mau menerima laki-laki itu untuk menjadi suaminya.

Tapi setelah kejadian pelecehan itu, Rosalin menjadi sosok yang berbeda. Dia kerap kali menyalahkannya, mengejeknya, bahkan tidak segan-segan menghina.

"Dia berubah drastis. Mungkin itu semua karena gara-gara papa, yang tidak bisa menjaga mama mu. Tidak bisa menjaga keluarga kecil kami. Mama mu terus menyalahkan papa. Tapi.....demi kamu yang baru berkembang di perut mama mu, papa bersedia bertahan." Kata Tio. Kia terlonjak kaget.

"Demi Kia.....?"

"Ya. Demi Kamu,Ki?" angguk Tio.

"Berulangkali, mama kamu selalu mengancam, dia akan menggugurkan kandungannya kalau papa sampai meninggalkannya. Padahal papa sama sekali tidak memiliki pikiran untuk meninggalkan Mama kamu dan Ratu, tapi mama kamu terus saja berpikiran buruk tentang papa. Itulah yang dia tanamkan di hati dan otaknya, Ki."

Kia menatap ayahnya dengan hati yang terkoyak. Di balik wajah tenang itu, ia tahu tersimpan tekanan yang tak terlihat, beban yang meremukkan jiwa. Betapa berat perjuangan ayahnya menahan badai emosi mama yang masih labil, bertaruh sabar di ujung kesabaran. Sesuatu di dalam hati Kia mencair, rasa kasihan mengalir deras, karena ia sadar, ayahnya berjuang dalam kesunyian yang tak pernah terlihat oleh mata siapa pun.

"Selama bertahun-tahun, papa menjalani kehidupan itu seperti di neraka, Ki. Tapi papa selalu berusaha menjadi papa dan suami yang baik. Hingga puncaknya setelah papa mendapat surat PHK dari pusat. Mama mu semakin tak terkendali. Bukan mama mu saja yang menekan papa, nenek mu juga sama. Papa tidak kuat, Ki, Karena papa hanya manusia biasa. Mengalami banyak tekanan dan desakan, membuat papa merasa tidak bisa bertahan di sisi kalian lagi. Papa juga butuh bahagia. Papa butuh kewarasan. Dan wanita itu datang disaat papa sedang goyah.....!" ucapnya lirih.

"Stop. Untuk yang itu, aku nggak mau dengerin.....!" Kia menutup kedua telinganya. Dia tak sanggup mendengar cerita papanya dengan perempuan yang sudah merebut segala-galanya itu.

"Maaf, Nak ....!"kata Tio.

"Sekarang aku sudah tidak tinggal di rumah mama....!"

Tio terkejut bukan main. Dia menatap putrinya dalam.

"Kamu baik-baik saja.....?" tanyanya.

"Bagaimana bisa aku baik-baik saja setelah papa lebih memilih perempuan itu. Aku hampir mati, Pah?" adu Kia, "Makanya aku memilih pergi dari sana. Aku masih sayang dengan nyawa sendiri......!"

Tio mengangguk paham. Lalu ia menyodorkan amplop coklat pada putrinya itu.

"Ambilah.....!"katanya. Melihat amplop itu, Kia tersenyum sedih. Sangat sedih.

Sehancur itukah keluarganya????

"Nggak," Kia menggelengkan kepalanya menolak uang itu.

"Anda tidak mempunyai kewajiban lagi memberikan aku uang.....!" kata Kia, membuat hati Tio teriris-iris.

"Ki......! Meskipun kita tidak mempunyai ikatan darah, papa akan selalu menganggap kamu Putri papa," ucap pria itu.

Kia tersenyum getir. Rasanya begitu sakit. Tapi dengan berani, dia mendongakan kepala.

"Tetap saja kita tidak ada ikatan darah," pungkas Kia. Berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh lagi.

"Terimakasih karena sudah mau merawat dan melindungi Kia. Terimakasih karena sudah mau menjadi bagian dari hidup Kia. Terimakasih mau menjadi papa Kia......!" ucapnya menahan tangis.

"Sekarang semuanya akan berbeda. Apalagi setelah papa memilih jalan papa sendiri.....!"

"Ki......?"

"Aku nggak bisa terima uang ini. Sudah cukup papa mengorbankan semuanya. Papa juga berhak bahagia......!" Kia beranjak dari tempat duduknya.

"Ki......?"

"Kia pergi. Jaga diri papa baik-baik. .....!"

Kia melangkah berat meninggalkan Tio yang masih terpaku di kursi, matanya kosong memandang ke tempat Kia berdiri.

Dalam hati Kia berkecamuk badai luka—semua telah berubah, dan tak akan pernah sama lagi. Papa yang dulu jadi benteng keluarga, kini memilih jalan sunyi yang memutus ikatan mereka. Pilihan itu seperti belati tajam yang menusuk jantung rumah tangga yang kini porak-poranda. Kia tahu, tak ada lagi yang bisa diperbaiki. Keluarga yang ia cintai sedang hancur lebur, tertatih oleh keputusan seorang ayah yang lebih memilih menyerah daripada berjuang.

Tapi Kia paham kenapa papanya lebih memilih pergi dari pada harus bertahan.......

To be continued......

Komen dong Say.....

1
Mintarti
lanjut thor
Aditya hp/ bunda Lia
semangat Kia ... 💪💪
Mintarti
woooee ternyata ratu ga punya aklak ank yg di banggakan jatuhlah dia
Mintarti
ibuk e edan kwi greget aku ,ibuk durhaka
Mintarti
sapa suruh tante ada udang dibalik rempeyek/Grin/
Mintarti
ntar lulus kedokteran ratu belum tentu laku
Mintarti
nasib baik tk ada yg tau sabar kia Alloh pd saatnya akan angkat derajat mu
Aditya hp/ bunda Lia
kayaknya Kia mau di suruh jadi pacar boongan lagi .... 🤭
Aditya hp/ bunda Lia
baca dari awal koq aku baru ngeh kalo ratu mantannya pak dosen itu kakak nya Kia .... faktor U dah makin lemot ajah nih otak ... 🙈
Aditya hp/ bunda Lia
harus super duper tegasnya pak dosen jahat juga gak apa-apa lah kalo Sama cewe ulet bulu modelan si ratu mah
Gustinur Arofah
klo bisa dilahirkan maunya di orang tua yg kaya raya, tak ada yg meminta untuk dilahirkan dr perbuatan apa pun, miris bgt klo sampe seperti itu. 😭😭😭
Aditya hp/ bunda Lia
ternyata benar .... yakinlah Ki kamu akan mendapatkan kebahagiaanmu
Oma Gavin
rumit banget hidup kia, tetap semangat dan tegar kia raih cita" mu tunjukkan pada mereka yg meremehkan mu
Gustinur Arofah
😭😭😭😭
Aditya hp/ bunda Lia
Oh tidak jadi Kia anak dari si perampok? 😱
benarkah???
Aditya hp/ bunda Lia
ternyata Banyu leukimia... 🥺🥺
Aditya hp/ bunda Lia
pasti di kasih kerjaan Sama om Guntur ...
Aditya hp/ bunda Lia
udah Kia Ama pak dosen ajah banyu sama Anne ... 🤭
Oma Gavin
ayo bayu gercep jgn sampai keduluan pak dosen
Aditya hp/ bunda Lia
cerita dosen muda selalu bikin nagih baca .... lanjut 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!