Citra Arinda gadis cantik, manis, ceria, dan juga cerdas menjadi bintang di sekolahnya, sekolah elit tempat para anak pengusaha menimba ilmu.
papa Arinda menjodohkan Arinda dengan anak teman nya namun ternyata sang calon suami berstatus duda, akankah Arinda menyetujui perjodohan itu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di tinggal ke Singapura
Hingga malam hari Marco baru pulang
" nyonya dimana bi? " tanya Marco pada art nya
" di kamar tuan "
" sudah makan malam? " tanya nya lagi
" sudah tadi "
Marco naik ke atas dan masuk ke kamarnya
" sayang " panggil Marco namun tak ada jawaban
Marco melihat Arinda sedang duduk di balkon kamarnya
" Arin... " panggilnya lagi
Arinda menoleh dan Marco terkejut melihat wajah Arinda sembab
" sayang kamu kenapa? " tanya Marco
" kamu sakit? " tanya nya lagi
" jelaskan padaku siapa anak itu? " ucap Arinda
" Amanda memberitahu kamu soal anak itu? " tanya Marco
" iya dan aku kecewa kenapa bukan kamu yang kasih tau aku, kenapa harus di tutupi ??? " tanya Arinda dengan air mata yang menetes
" sayang aku ga bermaksud membohongi kamu, aku ga tau saat aku ceraikan Amanda sedang hamil " kata Marco
" keterlaluan... Lalu sekarang mau ga mau aku harus mengakui anak itu? Gitu? "
" Arinda maaf... Maafkan aku, aku juga baru tau tentang anak itu, Amanda selama ini menutupinya " kata Marco
" Rin... kasih aku waktu untuk membuktikan apa benar anak itu darah dagingku, karena aku ga yakin Amanda hamil saat itu "
" kamu terpukul dengan semua ini, akupun sama Rin, aku sangat membenci Amanda rasa nya sudah tak ingin ada urusan dengan nya lagi, maka dari itu tolong bantu aku, tolong mengerti aku, dampingi aku untuk membuktikan kebenaran nya " ujar Marco menaruh kepalanya di pangkuan sang istri
" jika dia memang anakmu apa kamu akan kembali dengan Amanda sebagai pertanggung jawaban? " tanya Arinda
Marco dengan cepat menggeleng " gak, gak akan Rin, Amanda hanya masalalu ku dan sebagai pertanggung jawaban ku aku hanya akan melakukan kewajiban menafkahi anak itu, tidak dengan menikahi ibu nya " ujar Marco
" saat ini aku hanya mau kamu, aku hanya mencintai kamu " ucap Marco
" oke, aku akan berusaha untuk mensupport kamu, tapi tolong jaga perasaan ku, jangan menutupi apapun dari aku " pinta Arinda
" iya, pasti sayang, terimakasih " ucap Marco menciumi tangan Arinda
" dan satu lagi, jangan sampai papa ku tau tentang ini, aku ga mau kesehatannya kembali memburuk gara-gara hal ini " pinta Arinda
" iya sayang aku akan rahasiakan semua ini dari papa mu "
...
2 hari berikutnya Marco bersiap terbang ke Singapura untuk menemui anak Amanda dan melakukan tes DNA
" aku pamit ya, kamu jaga diri baik-baik " ucap Marco di bandara
" iya, kamu juga jaga kesehatan, cepat pulang setelah urusan kamu selesai disana " pesan Arinda
" pasti sayang, mana bisa aku lama-lama jauh dari kamu " ujar Marco
Lalu pergi karena pesawat yang ia tumpangi akan segera take off
Ada rasa berat di hati Arinda melepas sang suami, dengan di temani mertua nya Arinda melepas suaminya untuk mencari kebenaran yang hampir saja merusak rumah tangga nya.
" Rin... Selama Marco di Singapura sebaiknya kamu tinggal di rumah papa dan mama " pinta mertua nya
" terimakasih pah, tapi aku di rumah saja lagipula nanti ada Melinda yang menemani dirumah "
" oh ya sudah kalau begitu, hubungi mama kalau butuh sesuatu ya " ujar mama mertua nya
" iya mah "
Lalu mereka pulang ke rumah masing-masing, sekitar 30 menit Arinda tiba di rumah bersama Melinda
setelah tiba dirumah Arinda dan Melinda memilih duduk di taman belakang rumah Arinda sambil menikmati segelas jus dan cemilan
" Rin... Sebenarnya aku waktu itu ikutin kamu, dan aku tau semua nya " ujar Melinda
" jadi kamu tau kalau kepergian Marco ke Singapura bukan untuk kepentingan bisnis? " tanya Arinda
Melinda mengangguk dan seketika Arinda menangis
" sebenarnya aku ga rela membiarkan Marco pergi Mel " ujar Arinda di tengah isaknya
" Rin... Aku tau perasaan kamu, tapi semua ini memang harus di buktikan, Marco harus mencari kebenaran tentang anak itu " kata Melinda
" iya, aku coba untuk menerima dan mensupport Marco tapi tetap saja kalau terbukti anak itu memang darah daging suamiku, Amanda pasti akan terus mengganggu rumah tangga ku kedepannya " ujar Arinda
" kamu percaya saja sama suami mu, aku yakin Marco bukan tipe cowok yang suka selingkuh apalagi sama mantan nya yang udah mengkhianati dia " kata Melinda
" mudah-mudahan aja Mel "
" oh iya Mel, tolong kamu rahasiakan ini, jangan sampai orang tua ku tau soal anak itu " kata Arinda
" iya, tapi sampai kapan kamu akan merahasiakan ini? " tanya Melinda
" aku pasti akan ceritakan semua ini, tapi nunggu waktu yang tepat, setidaknya setelah kondisi papa membaik " ucap Arinda
Melinda mengangguk
...
tiba di Singapura Marco menemui adiknya yaitu Moreno untuk membicarakan tentang masalah ini dan mencari solusi nya
" gue udah coba selidiki ke alamat yang Lo kasih kemaren tapi gue belum bisa pastiin keberadaan anak itu, kaya nya mereka benar-benar memproteks si anak " ujar Moreno
" menurut Lo, gue langsung temui Amanda dan anaknya atau gue selidiki diam-diam dulu? " tanya Marco
" menurut gue, Lo selidiki dulu setelah kita tau dimana anak itu berada kita lakukan tes DNA secara diam-diam, setelah itu baru Lo ajak Amanda ketemuan buat tes DNA lagi secara terang-terangan " jelas Moreno
" jadi kita lakukan 2x tes DNA? " tanya Marco
" iya, untuk mengantisipasi kecurangan yang di lakukan Amanda "
Marco mengangguk mengerti
" oke gue faham "
" Lo tenang aja, gue akan suruh anak buah gue buat lakukan penyelidikan, dan bantu Lo supaya keluarga Amanda ga curiga " kaya Moreno
" thanks ya Ren " ucap Marco
" santai bang, gue juga ga rela ada orang yang berniat acak-acak keluarga kita " kata Moreno
Sejak kedatangan Marco di Singapura ia tinggal bersama Moreno di apartemen mewah milik Moreno yang ada di pusat kota di Singapura
Saat seperti ini dukungan dari keluarga menjadi kekuatan yang sangat dibutuhkan Marco, dan dari Indonesia papa dan mama Marco pun terus membantu sebisa mungkin.