Semesta telah menyatukan 2 insan yang seharus bersatu. Kisah tersebut berawal dari berpisahnya kedua orang tua mereka.
Alena adalah pewaris tunggal dari pengusaha Rumah Sakit di kota nya. Rumah sakit tersebut diwariskan oleh mami nya. Sedangkan Papinya adalah pengusaha di bidang property.
Ia bertemu dengan seorang dokter yang dingin dan ketus bernama Oscar.
Mereka pun saling jatuh cinta.
Bagaimana kisah selanjut nya???
Yuk baca cerita kisah mereka...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghilang
Alena bertemu dengan keluarga pasien dan meminta maaf atas kelalaian yang terjadi dirumah sakit milik nya.
Dan mereka baru mengetahui Alena adalah anak dari Ibu Joyce Miranda pengusaha besar yang cukup disegani dikalangan pengusaha termasuk perusahaan mereka.
Sebelum nya ibu Joyce pernah membantu perusahaan keluarga mereka yang hampir saja kolaps, dengan bantuan Bu Joyce perusahaan mereka bisa bangkit dan besar seperti saat ini.
Keluarga pun menerima permintaan maaf dari Alena. Karena Mereka tau bukan Alena yang bersalah.
" kamu seperti mami mu "
Alena tersenyum " terimakasih "
Alena ingin segera pulang, ia ingin segera bertemu dengan Oscar yang sebentar lagi akan dibebaskan. Ia akan memberikan kejutan pada pacar nya tersebut.
Setelah ia berpamitan untuk pulang, Alena meminta tolong pada pak Yanto untuk mengantar nya menuju rumah tahanan.
Sesampai disana Alena pun menunggu Oscar didepan rumah tahanan.
2 jam berlalu Alena menunggu, namun tidak ada tanda-tanda Oscar akan keluar dari sana, ia pun mulai cemas.
Akhirnya ia turun dari mobil dan bertanya pada petugas yang jaga disana.
"permisi pak, apakah hari ini ada jadwal tahanan yang akan dibebaskan?"
" sebentar saya cek dulu ya" petugas tersebut mencari nama di sebuah komputer yang ada di depan nya
" ooh ada, tapi tadi pagi sudah keluar sekitar jam 9 an "
"kalau boleh tau siapa namanya?"
"Dr Oscar Balin"
Alena terkejut mendengar nama Oscar, ternyata Oscar sudah keluar dari tadi pagi.
"terimakasih pak"
Alena mencoba menghubungi profesor Luqman, namun beliau tidak mengetahui jika hari ini Oscar akan di bebaskan.
Alena bingung harus mencari kemana, Alena baru menyadari begitu cepat ia menjatuhkan kan hati pada orang yang tidak ia kenal secara personal, siapa teman nya, apa yang dia suka, atau apapun yang berkaitan dengan Oscar. Alena benar-benar buta.
" kemana dia? aku benar-benar bodoh!"
Sudah hampir larut Alena baru saja pulang kerumah.
"kamu darimana? Kenapa telpon mu mati?" Eric melihat Alena dengan wajah yang muram dan sembab. Eric sungguh mengkhawatirkan nya.
Alena menghela nafas berat "aku cape, aku mau istirahat" Alena berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat.
Sesampai dikamar ia merebahkan badan nya diatas kasur besar dan empuk. Air mata nya mulai mengalir lagi. Ia tidak tau menggambarkan tentang perasaan nya saat ini. Semua rasa menjadi satu. Sedih, marah dan bingung menjadi satu.
Alena merasa tindakan nya sangat impulsif, ia ingin membenci Oscar kembali saat sebelum mereka memutuskan untuk berpacaran, namun apalah daya, Alena benar-benar menjatuhkan hati nya pada Oscar.
******
Keesokan hari nya.
Alena tidak ada keluar kamar. ia tidak memiliki nafsu makan saat ini, ia seperti orang gila, semalaman melihat layar handphone, berharap Oscar menghubungi nya, namun semua hanya harapan nya, Oscar tidak menghubungi Alena.
"mungkin Oscar ingin memberikan ku kejutan" pikir Alena.
Ia masih memiliki pemikiran positif tentang kejadian ini.
"huuufft" ia menghela nafas yang berat dalam dada nya.
Ia bangkit dari tempat tidur nya dan bersiap untuk pergi ke rumah sakit. Seperti rencana Alena, dia akan memulihkan kondisi rumah sakit yang sempat jatuh karena masalah Oscar dan dr Dion.
Alena menuju meja makan. Disana ia melihat semua orang berkumpul termasuk papi nya yang telah kembali ke rumah setelah menyelesaikan kerjaan nya di luar negeri.
" kenapa dengan wajah mu? " papinya sedikit mengkhawatirkan putri nya.
Alena menjawab dengan gelengan kepala lalu berdiri dan mengambil sepotong roti.
"aku pergi ke rumah sakit" Alena meninggalkan meja makan tersebut.
Di dalam mobil ia memejamkan mata nya yang semalaman tidak tertidur. Ia masih berharap Oscar bisa menghubungi nya.
" i Miss you "
Alena mengirimkan pesan teks untuk Oscar dan berharap dia membaca nya.
Sesampai di rumah sakit, Alena bertemu Eric. Eric tidak lagi tinggal dirumah Alena, ia kembali ke apartemen miliknya.
" kamu sakit?" Eric melihat Alena sedikit pucat. ia sangat mengkhawatirkan Alena.
Alena menggelengkan kepalanya.
*Byuuurrr*
Tiba-tiba seseorang menyiram nya dengan seember air. Ia melihat ke arah Cyntia yang diketahui, Cyntia lah yang menyiram diri nya.
Alena yang sebelum nya tidak bersemangat, emosi nya tersulut. ia seperti memiliki kekuatan, ia menatap tajam Cyntia dan menendangnya dengan kuat sehingga Cyntia tersungkur, Alena ingin menginjak Cyntia namun Eric memeluk nya, ia menahan Alena agar tidak meneruskan tindakan nya.
Cyntia pun dibawa oleh 2 orang petugas keamanan. Setelah Cyntia pergi dari pandangannya, Alena pingsan seolah sekejap kekuatan nya menghilang.
Eric berlari menggendong nya. Dan membawanya ke ruang dokter.
•••••••••••••
Sementara itu dari kejauhan Oscar melihat kejadian itu secara diam-diam, ia sangat ingin membantu pacar nya tersebut, lalu ia mengurungkan niatnya tersebut.
Oscar melihat Eric menggendong Alena, ia sangat cemburu melihat hal tersebut tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.
*** sehari sebelum Oscar bebas ***
"Oscar ada tamu" penjaga rumah tahanan memberi tahunya.
Oscar melihat seorang pria yang tidak ia kenal sebelum nya.
" saya Beni, asisten Ibu Grace mama kamu"
Oscar masih tidak mempercayai pria tersebut. Pria tersebut memberikan kertas yg berisi wasiat mama nya. Dan ia pun akhirnya mempercayai nya. Karena ia mengenal tulisan mama nya.
Didalam wasiat tersebut menyebutkan, Oscar memiliki beberapa persen saham milik perusahaan Alena dari warisan mama nya. Walau tidak banyak sebanyak milik Alena, tapi Oscar juga mempunyai hak atas rumah sakit tersebut. Dan Oscar baru mengetahui hal tersebut hari ini.
Asisten tersebut menceritakan yang terjadi secara garis besar saja, karena dia memiliki keterbatasan waktu jam kunjung.
" hari ini anak perempuan ibu Joyce telah membantu membersihkan nama baik anda, saya tidak tau motif dari dia apa, saya mencurigai itu hanya kedok untuk mempertahankan semua saham dari ibu Grace, dia licik seperti ibu nya, kita harus merebut kembali saham milik ibu Grace" ucap pria tersebut sembari memperlihatkan foto Alena kepadanya.
"tidak! ini tidak benar, aku harus menyelidiki nya sendiri" ucap Oscar dalam hati.
" apa yang harus aku lakukan? " Oscar bertanya
" besok dipastikan anda akan bebas, saya akan menjemput anda sekitar jam 9, saya akan menceritakan secara detail tentang masalah Ibu Grace dan Ibu Joyce." ucap pria tersebut.
" baik lah " ucap Oscar
Oscar harus menyelidiki sendiri apa yang sebenar nya terjadi, hati nya tidak mempercayai ucapan pria tersebut.
Ia tidak ingin menghancurkan dan menyakiti Alena. Ia akan menghilang sementara dari Alena sembari mengawasi nya.
Oscar berpura-pura mengikuti apa yang akan dilakukan pria tersebut pada perusahaan Alena. karena sejujur nya ia tidak memperdulikan saham yang di miliki oleh mama nya diperusahaan Alena, ia hanya ingin melindungi Alena.
Terimakasih....