NovelToon NovelToon
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Pengantin Pengganti / Percintaan Konglomerat / Pengantin Pengganti Konglomerat / Romansa / Roman-Angst Mafia
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Menjelang hari pernikahannya, Amara menghilang tanpa jejak. Dengan waktu yang semakin sempit, keluarga calon pengantin pria mendesak agar pernikahan tetap berlangsung demi nama baik. Helena, adik Amara yang diam-diam mencintai tunangan kakaknya, Lucian, dipaksa menjadi pengantin pengganti.

Namun ketika ia menerima peran itu dengan hati yang penuh luka, Helena menemukan jejak kejanggalan: apartemen Amara yang terlalu rapi, koper yang tertinggal, dan waktu yang tidak sinkron dengan hari hilangnya Amara. Semakin ia melangkah ke dalam pernikahan, semakin besar pula misteri yang membayangi keluarga mereka.

Jejak-jejak ganjil tentang hilangnya Amara membuat Helena ragu: apakah ia sedang mengambil tempat seorang pengantin yang kabur, atau menggantikan seseorang yang sudah tak akan pernah kembali?

.

Jika ada kesamaan nama tokoh, dan latar hanyalah fiktif belaka, tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata.

follow ig: @aca_0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Setelah selesai mandi, Helena duduk lama di meja rias, mencoba menenangkan hatinya yang masih tersisa debaran aneh ulah keberanian sesaatnya pada Lucian. Ia menatap jam dinding, jarum menunjukkan hampir pukul sepuluh. Siang ini ia ada kelas, dan itu alasan yang cukup baginya untuk keluar rumah.

Helena membereskan sedikit meja riasnya yang berantakan, lalu bersiap. Ia memilih pakaian sederhana, tas kecil tersampir di bahunya. Namun dalam benaknya, ada satu niat lain selain kuliah: menyelidiki rumor tentang Amara, benarkah dia kembali atau hanya sekedar rumor saja?

Helena akan membuktikannya sendiri hari ini, jika Amara benar kembali kenapa dia tidak menemuinya?

Meski ada supir di rumah, dan mobil pribadi yang disiapkan oleh Lucian, Helena lebih memilih pergi ke kampus naik taksi.

Kampus siang itu ramai seperti biasa. Mahasiswa hilir mudik, sebagian bercengkerama di bawah pepohonan rindang, sebagian lain sibuk mengejar jadwal kelas. Helena berjalan perlahan di antara kerumunan, mencoba menyesuaikan napasnya agar tak tampak terlalu gugup.

“Helena!” suara ceria menyapanya dari kejauhan.

Helena menoleh, mendapati Alina melambai riang sambil berjalan di samping Darren. Keduanya kemudian menghampiri.

“Kau kelihatan capek,” komentar Alina sambil menyipitkan mata, meneliti wajah Helena. “Kurang tidur, ya?”

Helena tersenyum tipis. “Bisa dibilang begitu.”

"Untung kau datang juga. Kelas siang ini agak berat, kalau nggak ada teman bisa bikin pusing sendiri.” Darren menambahkan, padahal kelas belum dimulai tetapi Darren sudah mengeluh.

Helena mengangguk, meski pikirannya melayang. Ia ingin sekali menanyakan tentang rumor Amara, tapi ia tahu tak bisa terlalu terbuka. Ia harus berhati-hati.

Mereka bertiga berjalan menyusuri lorong menuju gedung kelas. Alina bercerita tentang tugas yang menumpuk, sementara Darren bercanda soal dosen killer yang mengajar nanti. Helena berusaha menanggapi, meski separuh pikirannya sibuk mencari cara untuk memancing informasi tanpa menimbulkan kecurigaan.

Ketika mereka berhenti di dekat taman kampus yang agak sepi, Helena akhirnya mencoba membuka jalan.

“Ngomong-ngomong…” ia berusaha terdengar santai. “tenang Amara, apa kalian pernah melihatnya?"

Alina dan Darren saling berpandangan sebentar. Alina yang lebih dulu bereaksi, menurunkan suaranya sedikit.

“maksudmu rumor tentang Amara kembali, kan?”

"Iya, kan kemarin kita juga sempat bahas ini kan? Jadi gimana, udah ada yang lihat dia?" Tanya Helena.

Darren menyelipkan tangannya ke saku celana, ekspresinya serius. “Ya. Beberapa anak membicarakannya di kantin kemarin. Katanya ada yang melihat sosok yang mirip sekali dengan Amara. Tapi… aku sendiri nggak yakin itu bisa dipercaya. Aku nggak pernah lihat.”

“Kalau gosip soal Amara memang ada,” kata Darren sambil menatap jam tangannya, “tapi kita masih ada waktu sebelum kelas dimulai. Gimana kalau kita mampir ke kantin dulu?”

Alina langsung mengangguk setuju. “Setuju. Kantin kan pusatnya berita. Kalau ada gosip apa pun, biasanya cepat nyebar dari sana.”

Helena menahan senyum tipis. Ia tidak ingin terlihat terlalu bersemangat, tapi dalam hatinya ia tahu Darren benar, kantin sering jadi tempat paling ramai sekaligus sumber informasi paling liar.

Mereka berjalan bersama menuju kantin sambil membahas beberapa hal tidak penting.

Kantin siang itu padat, meja-meja terisi penuh dengan mahasiswa yang bercengkerama sambil makan. Suara riuh obrolan bercampur dengan aroma makanan yang mengepul dari dapur.

Helena, Alina, dan Darren berhasil menemukan meja kosong di sudut agak strategis, cukup jauh untuk tidak mencolok, tapi dekat dengan keramaian sehingga mereka bisa mendengar potongan-potongan percakapan orang lain.

Alina menaruh nampan berisi minuman dingin dan camilan ringan. “Aku penasaran juga,” katanya sambil mencondongkan tubuh. “Kalau benar Amara muncul lagi, kenapa dia nggak langsung ketemu Helena? Bukankah kalian dekat?”

Helena merasakan jantungnya mencelos, tapi ia pura-pura santai. “Mungkin cuma salah lihat,” jawabnya datar. “Tapi tetap aneh kalau gosipnya sampai segencar ini.”

Sementara itu Darren menajamkan pendengaran. Ia melirik meja seberang, di mana dua mahasiswi berbisik-bisik sambil menahan tawa. “Hei, denger nggak?” bisiknya pada Alina dan Helena.

Potongan kalimat itu samar-samar terdengar:

“…aku yakin banget itu dia… rambutnya, caranya jalan…”

“…tapi katanya Amara udah—” kalimat itu terhenti, ditelan oleh suara gelak tawa dari meja lain.

"Mereka ngomongin Amara, kan?” Alina melirik ke arah mereka.

Helena diam, tapi matanya tak lepas dari meja itu. Ada sesuatu yang menusuk di dadanya setiap kali nama kakaknya disebut.

Darren menyesap minumannya lalu berkata pelan, “Sepertinya nggak cuma kita yang penasaran. Gosip ini memang udah kemana-mana.”

Helena berpikir cepat. Kalau gosip ini terus menyebar, maka semakin besar kemungkinan ia bisa mendapatkan petunjuk. Namun ia juga sadar, semakin banyak orang tahu, semakin besar pula resiko orang tuanya mengetahuinya dan mungkin keluarga Kaelith juga akan tahu.

Suasana kantin semakin riuh, tapi Helena terus saja mencuri dengar percakapan dari meja dua mahasiswi itu. Ia tahu di balik bisikan mereka mungkin ada potongan informasi yang penting. Namun, jika ia terlalu terang-terangan, pasti akan mencurigakan.

Alina yang sejak tadi ikut memperhatikan, tiba-tiba menyeringai kecil. Ia mencondongkan tubuh, berbisik pada Helena dan Darren.

“Aku punya ide,” katanya pelan. “Biar aku pura-pura lewat di depan mereka. Kalian tunggu di sini.”

Helena terkejut. “Alina… apa nggak terlalu berisiko? Kalau mereka sadar kamu sengaja menguping~”

Alina mengangkat alis, penuh percaya diri. “Santai saja. Aku bisa bikin alasan. Tinggal pura-pura nyari meja lain atau menyapa teman yang kebetulan lewat. Lagi pula, aku nggak akan berhenti, cuma jalan pelan. Kalau ada yang bisa aku tangkap, bagus.”

Darren menatapnya skeptis. “Kau selalu nekat.”

“Tapi selalu berhasil, kan?” Alina tersenyum lebar, jelas tidak gentar.

Helena akhirnya menghela napas. “Baiklah… tapi hati-hati.”

Alina bangkit dari kursinya, mengambil gelas minumannya agar terlihat wajar, lalu berjalan dengan langkah santai menuju arah meja dua mahasiswi itu. Dari sudut mata, Helena dan Darren memperhatikan.

Saat Alina melewati meja mereka, ia memperlambat langkah. Suaranya samar, tapi Helena berhasil menangkap sepotong percakapan yang lebih jelas kali ini.

“…iya, aku dengar dia sering terlihat malam-malam dekat perpustakaan lama…”

"Lagipula kenapa dia tiba-tiba menghilang sebelum hari pernikahan? Padahal banyak orang ingin bisa menikah dengan Lucian."

"Mungkin adiknya iri terus dia yang membuat Helena menghilang,"

Alina mendengar jelas percakapan mereka, hampir saja ia memukul mulut perempuan itu karena menuduh sahabatnya.

"Tapi, beneran ada yang lihat dia?"

“entahlah…nggak masuk akal, kan? Kata orang Amara udah~”

Kalimat itu terputus ketika salah satu mahasiswi menyadari Alina lewat terlalu dekat. Mereka langsung terdiam, menatap sekilas dengan curiga.

Namun Alina dengan cepat menutupi gerakannya. Ia pura-pura melambaikan tangan ke arah seorang mahasiswa lain yang baru masuk, lalu berjalan ke arah berlawanan. Beberapa detik kemudian, ia kembali ke meja Helena dan Darren dengan wajah penuh kemenangan.

“Aku dapat sedikit,” katanya sambil duduk kembali. “Mereka nyebut Amara sering terlihat dekat perpustakaan lama… tapi setelah itu mereka berhenti bicara waktu sadar aku lewat.”

Helena menunduk, mencoba menyembunyikan gemuruh jantungnya. Perpustakaan lama lagi.

"Perpustakaan kota lama di dekat gedung terbengkalai?"

Alina mengangkat bahunya. "Mungkin."

...***...

...Like, komen dan vote....

...💙💙💙...

1
olyv
nextttt thor penasaran bgt sama kelanjutan ny
nonoyy
wadduhh senam jantung 😬
rahmi ritonga
aku sih yakin klw itu perbuatan Alfred 😏
olyv
merinding euy 😯
hemmm biar aman bayar bodyguard ajaa hel
nextttt thor
olyv
nextttt....
olyv
lanjut thorrr
olyv
lanjutt....!!
sarinah najwa
sampai sini masih tetap gelap dan tidak ada kemajuan sama sekali. entah sampai bab berapa baru ada pencerahan 🤔🤔🤔
olyv
siapa ya sosok pria misterius itu lucian k alferd k atau siapa? dan perempuan itu? 🤔
makin seru dan menegangkan eyyy
nonoyy
masih banyak misteri yang harus helena ketahui
olyv
semoga cepat terungkap siapa sosok di balik kisah misteri ini.. jd penasaran 😬
olyv
wadduhhh ikut deg-degan jgn2 alina jadi target berikutnya, dibunuh oleh sosok misterius itu
sweyy
/Rose//Rose//Rose//Rose//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
nonoyy
alfred ni masih abu2 yaa.. kyk masih banyak misterinya
olyv
nextttt thor
olyv
masih teka teki siapa dalangnya
nonoyy
haisshh, gua demen ni, wanita wanita tangguh ke gini, jawabannya sangat smooth tapi makjleb kena hate 😅
nonoyy
aihh gemesssss pengen tah culik helena kalau bisa wkwkwk 🤭
nonoyy
jgn2 kematian amara ada hubungannya dgn pria misterius itu.. oke helena waktunya pembalasan
nonoyy
makinn seruu nih, mulai terbuka misterinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!