Perjuangan Seorang Istri

Hay hay gaes,akhirnya bisa up lagi.maaf ya belum bisa up setiap hari.Tapi aku usahain buat up secepatnya.

Ok readers jangan lupa like n komen ya.suara kalian adalah semangatku😉😊.

Ke esokan harinya bu Irine sudah datang dari luar negri.Ia dan pak Bagas langsung bergegas menuju kantor Putra,setelah mereka mengetahui bahwa putranya sama sekali tak menemani Kirana yang membutuhkan dukungannya.

Ckleek..

"Putra apa-apaan kamu ini,istri kamu sedang terkena musibah kamu malah enak-enakan duduk di sini"ucap bu Irine kesal.

"Astaga mama kenapa mama baru datang langsung marah -marah?"tanya Putra.

"Kamu itu ya😠😠"

"Ayo antarkan mama ke rumah sakit sekarang,dan papa,mama minta papa di sini aja.Handle pekerjaan Putra."lanjut bu Irine.

"Kenapa papa yang harus ngehandle ma?Kan ada asistennya Putra"ucap pak Bagas.

"Mama lebih percaya papa yang ada disini.Setidaknya kalo papa disini,anak semata wayangmu ini tidak akan banyak cari alasan untuk kembali ke kantor"ucap bu Irine langsung menarik tangan Putra.

"Tapi ma,Putra ada mitting penting dengan client 10 menit lagi."

Amarah bu Irine sudah benar-benar melonjak mendengar penolakan halus dari Putra.

"kalo kamu bisa menghargai dan menghormati mama,seharusnya kamu juga bisa melakukan itu pada istrimu."ucap bu Irine dingin.

"Dan ingat tidak semua wanita seperti wanita itu"Lanjut bu Irine.Setelah itu bu Irine langsung pergi meninggalkan ruangan Putra.

Tatapan Putra langsung mendingin saat bu Irine menyebutkan tentang wanita di masa lalu Putra.

Buru-buru Putra menyusul bu Irine yang tlah jauh dari ruangannya.

"Aku tak suka mama menyebut nama wanita gila itu lagi!"ucap Putra saat sampai di dalam mobil.

"Kalo begitu cobalah buka mata dan hatimu untuk melihat Kirana.Dia tidak sama dengan perempuan di luar sana,terutama wanita itu!!"balas bu Irine tegas.

☁☁☁

Sesampainya di rumah sakit bu Irine dan Putra langsung menuju ke kamar perawatan Putri.

Namun saat bu Irine sampai di sana,ia begitu terkejut melihat kondisi Kirana.

"Astaga Kirana,apa yang kamu lakukan sayang??"ucap bu Irine kaget saar melihat Kirana yang sedang tertidur di lantai,namun tetap mengenggam tangan Putri.

"Perawat!!!"panggil bu Irine.

"apa-apaan ini hah??kenapa kalian membiarkan menantu saya tertidur di lantai??"bentak bu Irine.

Bukan hanya bu Irine yang kaget akan kondisi Kirana.Putrapun tak kalah kaget melihatnya.

"Ada apa dengan perempuan ini?"guman Pitra dalam hati.

"Maaf bu tapi mbak Kirana selalu marah-marah dan memberontak saat kami berusaha membujuknya untuk istirahat.Bahkan untuk masuk ke kamar inipun kami tak bisa,karena mbak Kirana selalu melempar barang-barang yang bisa membahayakan kami semua."terang salah satu perawat yang semalam ikut membujuk Kirana untuk keluar dari kamar Putri.

"Mbak Kirana juga mengatakan tak ada yang boleh memisahkannya dari adiknya.Dia juga mengancam akan bunuh diri bila ada yang berani masuk kamar ini bu"imbuh perawat satunya lagi.

Bu irine dan Putra begitu tersentak kaget mendengar penjelasan dari perawat-perawat itu.

Kasih sayang Kirana pada Putri begitu besar hingga membuatnya lupa akan segalanya,dan berani melakukan apa saja untuk menyelamatkan dan bisa tetap bersama adiknya.

Bu Irine begitu terharu mendengar sebegitu sayangnya Kirana pada Putri,pantas saja ia mau menikah dengan Putra dan bertahan hingga detik ini.Itu semua dia lakukan demi adiknya.

Berbeda dengan Putra,ia tak percaya perempuan yang selama ini ia sakiti dan siksa ternyata memiliki hati yang begitu luar biasa kuat.

"Astaga sepertinya mama benar,aku salah menilainya"batin Putra.

"Lalu apa yang kalian lakukan?cepat ambil brangkar dan pindahkan istri saya!!"ucap Putra tanpa sadar.

Mendengar perkataan Putra bu Irine langsung menoleh pada Putra.

"Putraku menerima Kirana sebagai istrinya"guman bu Irine dalam hati.

Para perawat langsung mengambil berangkar dan di letakkan tepat di samping berangkar Putri di rawat.

Beberapa dokter juga langsung memeriksa keadaan Kirana dan Putri.

"Bagaimana keadaan Menantu saya dok?"tanya bu Irine khawatir.

"mbak Kirana baik-baik saja bu,dia hanya kelelahan dan terlalu syok"jelas dokter Sinta yang menangani Kirana.

"Lalu bagaimana keadaan Putri?"tanya bu Irine pada dokter Arya yang baru saja keluar dari kamar Putri.

"kondisi Putri semakin memburuk bu,kalo boleh saya sarankan,lebih baik kita lepas saja semua alat penunjang kehidupannya"ucap dokter Arya.

"Apa dokter juga mengatakan ini pada Kirana?"tanya Putra tiba-tiba.

Dokter Arya mengangguk"Saya harus menjelaskan apa yang terjadi pada pasien kepada keluarganya walaupun itu terdengar pahit"terang dokter Arya menatap Putra.

"Saya sarankan kepada kalian menbujuk mbak Kirana untuk melepaskan Putri.Karena melihat kondisi pasien saat ini,alat-alat itu bukan membantunya tapi malah menyiksanya"

Putra dan bu Irine saling menatap"Bagaimana caranya membujuk Kirana?Begitulah kurang lebih apa yang ada di fikiran anak dan ibu itu.

Malam tlah tiba,Kirana akhirnya terbangun dari pingsannya"Akh...kepalaku sakit sekali"guman Kirana pelan.

"Kirana kamu sudah bangun sayang?apa yang kamu rasakan?atau kamu butuh sesuatu?"tanya bu Irine beruntun.

Ia begitu lega dan senang melihat Kirana sudah bangun dari pingsangnya.

"mah Putri mana?"tanya Kirana begitu teringat adiknya.

"Dia ada di sebelahmu sayang,dia baik-baik saja"ucap bu Irine menenangkan.

Kirana tak menjawab perkataan bu Irine,ia hanya melihat Putri dengan wajah sendu.

Bu Irine melihat itupun ikut merasakan perasaan Kirana.

"Dia akan baik-baik saja Kirana,kamu tak usah khawatir,bukankah kau sendiri yang bilang bahwa dia gadis yang tangguh?"ucap bu Irine berusaha membuat Kirana tenang.

"Sekarang kamu makan ya! seharian ini kamu belum makan"ucap bu Irine lagi setelah melihat Kirana mengangguk.

"Putra suapi istrimu,mama harus bertemu dokter dulu untuk menanyakan kondisi Putri."

"Tak perlu ma,Kirana bisa makan sendiri"ucap Kirana mengetahui Putra ada di sana.

"Mama tak suka di bantah"ucap bu Irine melihat Kirana dan Putra.

Lalu dengan berat hati akhirnya Kirana dan Putra mau tak mau harus mengikuti perintah bu Irine setelah melihat wajah tegasnya.

"Sejak kapan mas ada disini?"tanya Kirana sesaat setelah makannya usai.

"sejak pagi"ucap Putra datar.

"maaf sudah merepotkan mas Putra.Ini sudah malam lebih baik mas istirahat di rumah"ucap Kirana.

"Putra tak menjawab,ia lebih memilih beranjak menuju sofa dan mulai membuka smartphonenya.

"haahuufft"Kirana hanya mendesah melihat tanggapan dari Putra.

Di tempat lain bu Irine sedang serius berbincang dengan dokter Arya.

"Maaf dok apa tak bisa di usahakan lagi untuk Putri?"tanya bu Irine sedih.

"Maaf bu,tapi kami sudah berusaha semampu kami,kami juga sudah mengarahkan tim medis dan alat-alat terbaik untuk menolong pasien.Tapi bu Irine harus ingat manusia hanya bisa berusaha,selebihnya Tuhanlah yang memutuskan."Terang dokter Arya.

"Lalu bagaimana dengan Kirana dok?dia sangat menyayangi Putri.Dokter bisa lihat sendiri bagaimana kondisinya semalam"ucap bu Irine.

"Saya mengerti bu,saya juga sengat memahami itu.Tapi sekali lagi kami para dokter sudah tidak mampu berbuat apa-apa,pasien sudah koma lebih dari eman bulan.Dan semua yang kami lakukan sama sekali tak berdampak apapun untuk kehidupan pasien bu.Justru beberapa hari ini kondisi pasien malah semakin menurun dan berujung dengan keritis seperti ini"

"Bu Irine sebagai keluarganya harus bisa memberi pengertian pada Kirana,bahwa semua yang kita miliki tak bisa selamanya kita genggam"lanjut dokter Arya.

"Baiklah dok,saya mengerti"ucap bu Irine putus asa.

Oke kisah Kirana akan segera di lanjut,jika ada yang like atau komen.

So yang penasaran ayo dong like n komennya, aku tunggu loh...☺☺

see you di next episode😉