Setelah Aku Tahu Suamiku Selingkuh

Sementara itu di tempat berbeda, Aliyah masih terus menunggui anaknya yang entah kenapa tak kunjung sadar dari komanya.

Dokter mengatakan kalau semua fungsi organ tubuh Andre sudah normal. Setelah beberapa waktu lalu memang mengalami dehidrasi parah, dan depresi yang cukup serius. Tapi setelah beberapa waktu ini, kondisinya sudah mulai stabil.

Hanya saja, dokter juga sedang mengobservasi, kenapa Andre masih juga belum sadar. Bisa jadi faktor yang membuatnya seperti ini adalah psikisnya.

Sedangkan perusahaan, sudah sangat menghawatirkan. Beberapa waktu ini tanpa Andre, para investor dan pengembang proyek mulai resah. Dan beberapa di antaranya mengatakan akan menarik kembali investasi mereka jika Andre tidak kunjung membaik. Benar-benar sangat kacau.

Maka benar sebenarnya apa kata orang-orang tua selama ini. Jika seorang suami sudah memutuskan untuk selingkuh, maka sebenarnya itu adalah awal kehancuran dirinya, awal kehancuran karirnya, awal kehancuran rumah tangganya dan awal kehancuran hidupnya.

Seperti yang terjadi pada Andre. Tidak ada hal baik yang terjadi padanya semenjak istrinya mengetahui kalau dia sudah berselingkuh. Sejak hari dimana Rosa mengetahuinya, kehidupan Andre sebenarnya sudah semakin dekat dengan kehancuran.

Jiwanya juga terluka, dia depresi parah. Dia menyiksa dirinya sendiri, meskipun itu sudah tidak ada gunanya lagi. Dia menyiksa Sandra sampai wanita itu menjadi gilaa. Dia menghancurkan rumah tangganya sendiri, dan sekarang, perusahaannya juga sudah sampai di titik mengkhawatirkan.

Persaingan bisnis sangat tinggi, jika lengah sedikit saja. Maka orang yang sudah memiliki perusahaan besar pun bisa saja bangkrut. Apalagi Andre, yang baru menjadi CEO tiga tahun terakhir ini, berkat dedikasi Rosa juga sebenarnya. Rosa yang punya alat design. Dia yang punya bakat perencanaan yang sangat baik.

Dan pengalaman tiga tahun itu, sungguh tidak mampu membuat beberapa investor mempercayainya yang sudah koma dalam waktu yang cukup lama itu.

Bram yang mendengar semua keluhan Kenny tentang perusahaan. Juga tak bisa memikirkan apapun. Dia sama sekali tidak punya pengalaman di bidang itu. Dia hanya seorang buruh pabrik, dan istrinya adalah pemilik usaha warung makan. Itu yang membuat mereka bisa menguliahkan Andre.

Keduanya sungguh tidak tahu harus berbuat apa sekarang.

"Kenny, bagaimana kalau sementara ini. Kamu yang memimpin perusahaan. Kondisi Andre ini, entah kapan bisa sadar. Bisakah kamu membantu kami, Kenny?" tanya Bram.

Dia rasa Kenny adalah orang yang sangat bisa di percaya. Tiga tahun ini pria itu juga sudah ikut Andre. Dan Andre tidak pernah marah pada Kenny. Mungkin karena memang kinerjanya yang cukup baik.

"Tapi tuan besar, saya tidak punya kemampuan..."

"Andre tidak punya saudara, kamu juga tahu. Kami ini hanya lulusan SMA. Mana paham kami tentang perusahaan. Kamu percayakan perusahaan padamu" kata Bram.

Kenny sungguh merasa hal ini adalah tanggung jawab yang sangat besar dan sangat berat baginya.

"Tuan besar, saya..."

"Jika tidak padamu, kamu tidak tahu bahkan harus percaya pada siapa lagi Kenny!"

Ucapan Bram itu pada akhirnya membuat Kenny terdiam.

Keesokan harinya, hasil pemeriksaan terakhir Andre keluar.

"Bagaimana kondisi anak saya dok?" tanya Aliyah yang memang begitu antusias dan tidak sabar dengan hasil pemeriksaan Andre.

"Pasien mengalami Thanatos instinct atau Freud, dimana situasi ini merupakan dorongan bawah sadar untuk menuju ketenangan. Sepertinya pasien mengalami psychogenic coma, meskipun sebenarnya kondisi ini biasanya dipakai untuk kondisi psikosomatis di mana pasien tampak koma tapi sebenarnya tidak ada kerusakan otak berat. Tapi dari hasil seluruh pemeriksaan, kami menyimpulkan hal itu" kata dokter itu.

Aliyah tidak paham, dia masih terlihat sangat kebingungan.

"Maksudnya bagaimana dok? anakku koma? tapi bagaimana bisa?" tanya Aliyah kebingungan.

"Pasien ada pada Persistent Vegetative State dimana pasien tidak sadar tapi tubuh masih punya fungsi dasar. Jadi, meski sebenarnya koma. Seluruh organ tubuh pasien fungsinya masih sangat baik. Bisa jadi, karena pasien merasa di alam bawah sadarnya, ada hal yang tidak bisa dia dapatkan atau temukan di dunia nyata. Meskipun sebenarnya kondisi ini juga tidak baik jika berlangsung lama, satu tahun seseorang seperti ini, mungkin semua organ tubuhnya juga akan mati rasa. Jadi, saat ini yang bisa kita lakukan hanya merangsangg pasien agar kembali sadar. Seperti itu, Bu, pak!" jelas dokter itu berusaha menggunakan bahasa paling sederhana untuk disampaikan kepada Bram dan Aliyah.

Aliyah sampai terduduk lemas di kursinya. Sudah pasti, mungkin anaknya itu bahkan bermimpi di dalam mimpinya itu dia bisa bertemu dengan Rosa. Yang di dunia nyata, memang dia tidak akan pernah lagi bertemu dengan wanita itu. Makanya dia memilih untuk tetap seperti itu, seperti mayat hidup.

"Saya permisi dulu"

Bram mengangguk, dan dokter itu pergi. Aliyah terlihat kembali meneteskan air matanya.

"Dia sedang menyiksa dirinya sendiri!" kata Aliyah pada suaminya.

Bram juga sudah tidak berkata apapun. Mungkin penyesalan Andre memang begitu sangat besar. Hingga dia memilih keadaan seperti ini. Menjadi mayat hidup. Itu sungguh menyedihkan.

"Ayah..."

Bram mengusap punggung istrinya perlahan.

"Sabar Bu, sabar. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Andre memang salah, mungkin saat ini dia memilih seperti ini karena di dalam mimpinya dia bisa bertemu dengan Rosa dan Violet.

"Tapi kalau dia begini terus, dia bisa mati rasa. Dia akan seperti mayat hidup. Belum mati, tapi tidak bisa apa-apa. Bagaimana ini, ayah?" Aliyah menangis. Dia sangat sedih.

Putra satu-satunya, berada dalam kondisi seperti ini. Memang saat ini tidak terlalu menghawatirkan, tapi jika berlangsung dalam waktu lama. Maka organ tubuh dan seluruh indera, Andre. Benar-benar tidak akan bisa berfungsi lagi. Dan itu sama saja dengan lumpuh keseluruhan. Bagaimana mungkin Aliyah tidak sedih. Putranya bahkan seperti tak mau hidup lagi karena tidak ada lagi Rosa dan Violet.

Tangis wanita paruh baya itu terdengar begitu memilukan. Sedangkan Bram, dia juga tidak mampu berbuat banyak. Dia tidak akan mencari Rosa, dia tidak mau lagi melibatkan wanita tidak bersalah itu dalam masalah keluarganya saat ini. Kondisi Andre ini, Bram tidak keberatan sama sekali. Mungkin ini balasan, karena Andre telah menyakiti wanita yang sangat patuh dan begitu tulus mencintainya.

"Cari Rosa ayah" kaya Aliyah.

"Bu, apa maksud ibu begitu. Anak kita sudah mengkhianatinya. Sekarang dia dalam keadaan seperti ini, ibu ingin ayah cari Rosa? tidak Bu! Rosa berhak bahagia!" ucap Bram yakin.

***

Bersambung...