Novel ini tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun, harap bijak dalam membaca🙏🏻🙏🏻
Di nikahi secara paksa, Linda harus menelan pil pahit ketika usia pernikahan nya yang baru berjalan selama empat puluh hari harus kandas di permulaan jalan.
Wanita yang memiliki bobot delapan puluh kilo ini, setiap hari nya harus rela menerima hinaan dan cacian akan status janda dari teman-teman satu kantor nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17.Aku Cemburu!
Alan bisa bernafas lega ketika Linda sudah mendapatkan penanganan dari Dokter. Alan sama sekali tidak beranjak dari samping Linda yang sampai sekarang belum membuka mata nya.
Pintu terbuka, seseorang masuk ke dalam ruangan lalu menghampiri Alan.
"Kau apa kan dia, kenapa dia terbaring seperti ini?" tanya Gian sahabat sekaligus asisten pribadi Alan yang pekerjaan nya sangat sibuk sekali.
"Mungkin dia sangat tertekan dengan ucapan orang lain pada nya. Linda tidak punya teman untuk di ajak bicara." kata Alan sedikit banyak merasa marah pada orang yang sok sempurna.
"Itu pakaian Linda dan kau, bibi sudah mengatur nya." ujar Gian memberitahu, "Oh ya, bibi juga membawakan mu makan malam. Kata nya kau belum makan."
"Terimakasih Gian," ucap Alan.
"Aku lelah, aku pulang dulu. Semoga Linda cepat sembuh." Gian kemudian langsung pulang karena diri nya memang benar-benar lelah.
Ruangan kembali hening, Alan mengabaikan makanan yang di bawa Gian. Pria ini meraih tangan Linda, menggenggam dan juga mengusap nya lembut.
"Aku menyukai mu Linda, entah kenapa aku memiliki perasaan lebih pada mu yang tidak bisa aku jelaskan pada mu." ucap Alan terus mengusap punggung tangan Linda.
Malam semakin larut, Alan yang lelah dan mengantuk pada akhirnya tertidur di samping Linda sambil menggenggam tangan Linda.
Menjelang pagi, Dokter yang berniat untuk mengecek keadaan Linda putar balik karena tidak berani mengusik tidur ke dua nya.
Perlahan Linda mulai membuka mata, merasa aneh karena tangan nya seperti tersangkut. Linda sangat terkejut ketika melihat tangan nya di genggam oleh Alan.
Alan yang merasa ada sesuatu bergerak langsung membuka mata namun tidak melepaskan tangan Linda.
"Kau sudah bangun?" suara Alan terdengar serak.
"Kenapa aku di rumah sakit?" tanya Linda bingung.
"Dasar perempuan, kau pergi tidak memberitahu ku.Membuat ku khawatir saja!" tiba-tiba saja Alan memarahi Linda.
"Kenapa kau marah, aku hanya pulang ke rumah ku. Apa itu salah?" tanya Linda kesal, "Lepaskan tangan ku!"
Alan melirik ke arah tangan mereka lalu buru-buru melepaskan nya.
"Kau hampir mati di rumah mu, siapa yang salah sekarang. Sudah pergi tidak memberitahu, suka sekali membuat aku marah!" ujar Alan tak kalah kesal nya.
"Aku sedang sakit kau malah memarahi ku. Dasar lelaki, mau menang sendiri...!" sahut Linda seketika menjadi sehat.
Alan membuang nafas kasar, rasa nya ingin sekali mencincang perempuan yang ada di depan nya ini.
"Alan, aku lapar!" keluh Linda memegang perut nya.
"Aku akan meminta perawat membawa makanan untuk mu." ujar Alan.
"Aku tidak mau makanan rumah sakit." kata Linda.
Tentu saja Linda lapar, karena gadis itu hanya makan pagi kemarin.
Belum juga Alan menghubungi Gian, laki-laki sudah datang membawakan bubur yang di masak oleh bibi di rumah.
"Kau memang pengertian." ujar Alan sedikit memuji Gian.
"Aku suka laki-laki pengertian!" seru Linda membuat kening Alan berkerut dalam. Seketika Alan ingat jika Linda pernah mengatakan jika diri nya sedang menyukai seseorang.
"Cepat pergi sana!" usir Alan pada Gian.
"Heh, dasar tidak tahu terimakasih!" kata Gian kesal.
Sekarang hanya ada Alan dan Linda, Linda memperhatikan sikap Alan yang seperti nya terlihat sedang marah.
"Cepat makan lah, kata nya kau kelaparan!" ujar Alan menyodorkan semangkuk bubur dengan ekspresi wajah tidak bersahabat.
"Kau ini kenapa?" tanya Linda bingung.
"Apa Gian laki-laki yang kau maksud?" tanya Alan semakin membuat Linda bingung.
"Maksud mu apa, aku tidak mengerti?"
"Kata nya kau menyukai laki-laki lain, apa itu Gian?" Alan memperjelas pertanyaan nya.
"Hah...?"
"Jawab saja!"
"Kenapa kau berpikiran seperti itu?" tanya Linda yang belum juga menyuap bubur nya.
"Aku yang membantu mu selama ini.Tapi kenapa kau malah menyukai laki-laki lain, lalu apa arti nya cium kita yang kemarin?" sudah lah, Alan sudah tidak bisa menahan perasaan nya lagi.
"Heh, kenapa kau langsung mengambil kesimpulan jika aku menyukai Gian?"
"Kau tadi memuji nya. Aku cemburu!"
Seketika Linda tertawa, ungkapan macam apa yang di dengar nya pagi ini. Belum juga Linda menjawab Dokter sudah masuk untuk mengecek keadaan nya.
Linda masih menertawakan Alan, gadis itu juga tidak berniat untuk memberitahu Alan siapa laki-laki yang dia suka sekarang.
apapun pasti jadi bagus
Gak nyangka sosok lain dari seorang tuan muda Alan