Kisah Cinta Sang Sekretaris

Semalaman Dimas tidak bisa tidur memikirkan Lia, karena gadis itu sama sekali tidak membalas pesannya atau mengangkat tlp darinya.

Pagi ini Dimas sudah sampai di rumah Lia, untuk memastikan bahwa gadis itu baik baik saja, namun lagi lagi dia dikejutkan oleh jawaban mbok Jum yang mengatakan bahwa Lia tidak pulang semalam karena menginap dirumah temannya tetapi mbok Jum tidak menyebutkan bahwa Lia sedang menginap di apartemen Lisa, itu karena permintaan Lia agar tidak memberitahu Dimas jika dia bertanya.

Lia berhasil membuat dirinya cemas dan merasa bersalah, "Kemana gadis itu" Pikirnya dalam hati

Kini, Dimas sudah sampai di kantor dan langsung menemui Lisa di ruangannya sesuai ucapannya kemarin, 1 jam sudah mereka membicarakan tentang laporan perusahaan dari Lisa, Dimas segera kembali ke ruangannya dan tiba tiba hati nya kembali tenang karena dirinya melihat Lia yang sudah duduk di meja nya dan sedang fokus mengerjakan pekerjaan nya, itu tandanya gadis itu baik baik saja. Dimas melewati Lia begitu saja tanpa mengatakan apapun, karena dirinya masih kesal mengingat pesan dan tlp nya yang tidak di respon oleh Lia.

Lia menghampiri Dimas ke ruangannya, "Permisi pak, mohon izin pak ini jadwal bapak hari ini silahkan di cek kembali, apakah ada yang ingin bapak tanyakan atau ada yang mau bapak ubah di jadwal tersebut?" Ucap Lia memberikan map tersebut kepada Dimas

Dimas tidak menjawab, dia hanya menatap Lia datar seolah sedang mengintimidasinya, Lia yang ditatap merasa takut dan salah tingkah, "semoga pak Dimas tidak bahas apapun selain pekerjaan" lirihnya dalam hati

"Apakah kamu tidak membaca pesan saya semalam, dan sengaja mengabaikan tlp saya?" Tanya Dimas

"Maaf pak kebetulan saya sudah tidur semalam jadi tidak tahu bahwa bapak menghubungi saya" Jawab Lia seraya menunduk

Dimas menghela nafasnya menahan marah, "apakah kamu sedang menghindari saya?" Tanyanya langsung berdiri dan menghampiri Lia, berhenti tepat didepan wajahnya menatap gadis itu intens

"Maaf pak saya rasa sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, saya permisi" Jawab Lia yang langsung berjalan menuju pintu dan Dimas langsung menahan tangan nya agar gadis itu tidak pergi

"Saya sedang bertanya, kamu menghindari saya, kenapa?" Tanya nya menahan marah dan tanpa sadar menekan keras tangan Lia

"Maaf pak, saya tidak menghindari bapak dan tidak ada alasan untuk saya menghindari atasan saya di kantor ini" Jawab Lia yang semakin membuat Dimas marah karena tidak suka dengan jawaban Lia yang sedang berbohong

Terdengar suara helaan nafas Dimas, "Saya minta maaf" Ucap Dimas pelan

"Tidak ada yang salah pak, bapak tidak perlu minta maaf" Jawab Lia sopan mencoba menatap Dimas

"Stop berbicara formal Lia, saya sedang membicarakan hal pribadi kita, kamu stop berpura pura seolah olah kemarin tidak terjadi apa apa, saya tahu kamu lihat itu" Ucap Dimas sedikit emosi lalu memperhatikan ekspresi Lia

"Lalu saya harus apa pak? Harusnya saya yang minta maaf karena sudah mengganggu kegiatan kemarin, Maafkan saya" Ucap Lia menunduk lalu pergi meninggalkan Dimas

Kini Dimas tidak bisa menahan amarahnya, yang dia mau dari Lia adalah kejujuran Lia tentang perasaan nya saat dia melihat Dimas dan Siska kemarin, tapi sepertinya gadis itu cukup pintar menyembunyikan perasaannya sehingga membuat Dimas frustasi, Dimas membanting gelas yang ada di depannya, lalu keluar untuk menenangkan diri, dia menghampiri Lia dan berkata "Panggilkan OB dan suruh bersihkan ruangan saya sekarang" Ucap dimas dan langsung berjalan meninggalkan Lia

Dimas pergi meninggalkan kantornya dan beralih menenangkan diri di Apartemen nya, laki laki itu memang masih tidak bisa mengontrol emosi nya semenjak ditinggal oleh gadis yang sangat dicintainya sekitar 5 tahun yang lalu. Dirinya kini sedang menikmati alkohol dan bersandar di balkon apartemen, lalu teringat gadis itu kembali.

Cerita Masa Lalu Dimas

Semasa sekolah Dimas bersahabat dengan Lisa dan Rendi, lalu saat saat akan lulus SMA Dimas menjalin hubungan dengan seorang perempuan cantik yang seumuran dengannya, hubungan yang mereka jalani sangat harmonis seolah dunia hanya berpihak pada pasangan itu, sampai akhirnya berjalan beberapa tahun mereka bersama. Dimas yang bersyukur karena dirinya memiliki gadis yang baik dan cantik juga yang selalu menemaninya, mensupport segala kegiatannya dan pendidikannya. Bahkan Dimas rela kuliah sambil membantu perusahaan papa nya yang memiliki beberapa cabang agar dirinya bisa langsung terjun memimpin perusahaan setelah menikah.

Sampai ketika Dimas akan lulus kuliah, dirinya berjanji untuk menikahi gadis itu setelah lulus dan sudah mempersiapkan rumah mewah untuk keluarga kecil nya nanti, rumah impian mereka berdua.

Dimas yang akan melamar kekasihnya dalam waktu dekat ternyata mendapatkan kekecewaan begitu besar ketika dirinya mengetahui bahwa gadis yang di cintai nya itu tiba tiba pergi meninggalkan nya tanpa memberitahunya. Entah kemana Dimas harus mencarinya, setiap hari Dimas hanya menghabiskan waktunya untuk mencari gadis itu bahkan Dimas seringkali mengunjungi rumah keluarga gadis itu namun nihil tidak ada tanda tanda kehidupan dirumah itu. Dan malam ketika Dimas merasa frustasi,dia selalu menghabiskan waktu untuk sekedar menenggak alkohol yang dirasanya hanya itu teman setianya. Rendi dan Lisa bahkan tidak pernah meninggalkan dirinya dan terkadang membantu Dimas mencari gadis itu. Mereka pun sadar perubahan dimas kini drastis menjadi lebih buruk, emosional dan sangat dingin kepada perempuan. Setelah hampir 1 tahun dirinya mencari gadis itu, akhirnya Dimas memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya di london agar dirinya bisa melupakan gadis itu.

Saat saat dimas berlibur ke Indonesia, tanpa sengaja Dimas bertemu dengan Siska, gadis yang juga cantik itu tengah menolong nya saat Dimas keluar dari sebuah club dalam keadaan tidak sadar, siska membawa Dimas ke rumahnya karena tidak tau kemana dia harus antar Dimas.

Disitulah mereka bertemu dan kemudian saling komunikasi sampai akhirnya Siska lah yang menyatakan lebih dulu perasaannya, entah karena Dimas merasakan hal yang sama atau karena rasa tidak enak akhirnya Dimas mengiyakan ungkapan perasaan siska. Namun setelah menjalani hubungannya dengan siska dia merasa tidak ada perasaan yang lebih selayaknya seorang yang sedang jatuh cinta bahkan tidak ada rasa rindu kepada gadis itu ketika dia pulang ke London.

Sampai akhirnya dia kembali ke Indonesia atas permintaan kedua orang tua nya untuk menggantikan kepemimpinan papa nya di perusahaan saat ini. Bayang bayang gadis yang masih dicintainya pun mulai tumbuh, teringat semua memori kebersamaan nya dulu. namun Dimas mencoba untuk menghiraukan nya. Ketika saat dia melihat Lia yang menjadi sekretaris nya saat ini dia merasa ada sesuatu getaran yang aneh dalam dirinya, hingga beberapa kali berinteraksi dengan gadis itu dia merasa nyaman bahkan lebih saat dia bersama Siska, kekasihnya saat ini. Entah perasaan apa saat ini yang di rasakan nya, dirinya masih belum bisa meyakinkan.