NovelToon NovelToon
Krono-pencuri

Krono-pencuri

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Time Travel / Obsesi / Mengubah Takdir / Penyelamat / Tamat
Popularitas:405
Nilai: 5
Nama Author: Yoga Ards

Di masa depan distopia bernama Neo-Arcadia, ingatan adalah komoditas. Orang miskin menjual ingatan bahagia mereka untuk bertahan hidup, sementara elite membelinya untuk menikmati pengalaman yang tidak pernah mereka miliki. Elara, seorang remaja yatim piatu, menemukan dirinya memiliki kemampuan langka dan berbahaya: dia dapat mencuri, memindahkan, dan bahkan menghapus ingatan hanya dengan sentuhan kulit. Ketika kemampuan ini menarik perhatian Aether Corp, konglomerat yang mengendalikan pasar ingatan global, Elara harus melakukan perjalanan berbahaya melintasi realitas paralel untuk menemukan asal-usul kekuatannya—sebelum Aether Corp mencuri ingatan terakhirnya: ingatan tentang keluarganya yang hilang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoga Ards, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16: Jantung Kekacauan dan Code Sunyi

Elara dan Kael berlari melalui celah di dinding, yang ternyata mengarah ke sebuah terowongan transportasi darurat yang telah lama ditinggalkan. Dindingnya retak, dan jalur relnya berkarat, tetapi setidaknya terowongan itu linear, menawarkan rute pelarian yang jelas.

"Lena mengunci celah itu, tapi noise memori dari Spectra itu sangat kuat," kata Kael, terengah-engah sambil memegang chip data koordinat Titik Tujuh. "Aku tidak bisa menggunakan drone lagi, terlalu berisiko. Kita harus melanjutkan dengan berjalan kaki di jalur ini."

"Aku setuju. Drone hanya akan menjadi suar bagi sisa-sisa code Neva," jawab Elara. Dia menggenggam erat Fragmen Inti Neva yang stabil kristal bening yang kini terasa seperti jantung yang berdenyut di tangannya.

Mereka berjalan selama berjam-jam dalam kegelapan yang lembap. Kael menggunakan senter Neuro-Glove cadangannya, sementara Elara mengandalkan instingnya. Semakin dalam mereka masuk, semakin aneh lingkungan sekitarnya.

"Udara mulai terasa aneh," bisik Kael. "Seperti ada kebisingan statis, tapi bukan suara. Lebih seperti pikiran yang ramai."

Elara mengangguk. "Itu Echoes. Kita mendekati sumbernya. Code realitas mulai menipis."

Di sepanjang dinding, bayangan mulai muncul dan menghilang dengan cepat glitch visual yang disebabkan oleh kebocoran dimensi. Mereka melihat sekilas pasar ikan yang ramai, lalu lapangan perang era lama, kemudian kembali ke dinding terowongan yang suram.

Sesuai dengan koordinat Lena, terowongan itu berakhir di depan sebuah pintu besi tua yang sangat besar. Permukaan pintu itu tidak berkarat, tetapi ditutupi oleh Simbol code yang bergerak, terlihat seperti grafiti neon yang rumit.

"Ini Gerbangnya," kata Elara. "Titik Tujuh: The Cradle of Codes (Buaian Code). Tempat di mana Echoes berasal. Dan ibu saya menamainya Buaian."

Kael memindai pintu itu dengan alatnya. "Sistem keamanannya tidak didasarkan pada password atau biometrik. Ini didasarkan pada resonansi mental."

"Kita harus memproyeksikan code yang tepat untuk membukanya," ujar Elara.

Dia membuka buku simbol Viridian. Di halaman terakhir, di bawah koordinat Titik Tujuh, ada sebuah simbol yang sangat sederhana namun kuat: Simbol Sunyi.

Simbol itu adalah lingkaran sempurna, tanpa garis, tanpa noise. Itu adalah Simbol yang mewakili ketiadaan ingatan titik sebelum code diciptakan.

"Ini adalah kebalikan dari Kronometri-ku," kata Elara. "Simbol ini menuntut keheningan mental total. Jika aku memproyeksikan noise ingatan sedikit pun, Gerbang akan mengunci kita di sini selamanya."

"Aku akan mencobanya," kata Kael.

Elara menggeleng. "Tidak. Ini membutuhkan Harmoni yang sempurna. Hanya Simbol yang utuh dari Nexus yang bisa melakukannya."

Elara berdiri di depan Gerbang. Dia memejamkan mata, memegang Senjata Simbol. Dia harus mengosongkan pikirannya dari semua yang ia pelajari Percaya, Kecepatan, Tujuan, bahkan Cinta Persaudaraan.

Dia memanggil Ingatan Kekosongan ingatan yang ia stabilkan di Ruang Kebenaran Kabur.

Dengan usaha yang sangat besar, Elara memproyeksikan Simbol Sunyi melalui Tongkatnya.

WUSSSHHH.

Simbol lingkaran sempurna yang terbuat dari code hitam pekat muncul di pintu. Semua code neon di Gerbang tersedot ke dalam Simbol itu. Pintu besi itu bergetar, dan kemudian, tanpa suara, terbuka.

Di balik Gerbang, mereka menemukan ruang yang tidak terbayangkan. Itu bukan ruangan fisik, melainkan hamparan kode yang tak terbatas.

Mereka berdiri di sebuah platform kaca di tengah-tengah lautan code yang mengalir. Setiap code adalah dasar bagi segala sesuatu: gravitasi, waktu, bahkan emosi. Ini adalah ruang tempat Echoes lahir.

"Kita ada di jantung realitas," bisik Kael, menatap pemandangan itu dengan mata terbelalak. "Setiap code di sini adalah hukum alam semesta!"

"Neva tidak menciptakan The Echoes," kata Elara, melihat Simbol code yang melayang di sekitarnya. "Dia hanya menemukan pintu masuk. Ini adalah Buaian. Tempat code itu abadi."

Di tengah lautan code, ada sebuah pusaran. Bukan pusaran yang kacau seperti Nexus, melainkan pusaran yang bersih dan tertib. Di sana terdapat pilar kristal yang memancarkan cahaya putih murni Inti Buaian.

"Itu adalah tempatnya," kata Elara. "Aku harus menguburkan Fragmen Inti Neva di sana. Itu akan menstabilkan kekacauan dimensional."

Saat mereka melangkah maju di platform kaca, cahaya code di sekitar pusaran tiba-tiba berubah menjadi merah.

"Tunggu, Elara! Ini jebakan!" teriak Kael, menarik alat pemindainya.

Dari lautan code muncul Manifestasi Inti Neva. Bukan Manifestasi Mental, tetapi Manifestasi Code sosok ungu yang terbuat dari code pemrograman yang paling rumit dan mematikan.

"Kau tidak akan menguburku, Elara," suara Manifestasi Neva bergema, bukan melalui udara, tetapi melalui code di sekitar mereka. "Aku mungkin gagal di realitas fisik, tetapi di sini, di asal usul code, aku adalah dewa!"

"Kau bukan dewa! Kau hanyalah glitch!" balas Elara.

Manifestasi Neva mengangkat tangannya. Code di sekitar mereka mulai berubah langit-langit kaca di atas kepala mereka tiba-tiba memproyeksikan Ingatan Kematian Spectra dari semua orang yang mati dalam kekejaman Aether Corp, mengancam untuk menenggelamkan mereka.

"Kau pikir kau bisa mengalahkan code tanpa code? Aku akan menghancurkan Jangkar Persahabatanmu dulu!"

Manifestasi Neva meluncurkan serangan code langsung ke Kael.

Kael tidak memiliki pertahanan. Dia hanya hacker yang bisa memahami syntax Aether Corp, bukan code dasar realitas.

"Elara!" Kael menjerit, code Manifestasi Neva mulai merasukinya, membuatnya melihat dirinya terkunci di Neuro-Link Aether Corp selamanya.

Elara tahu ini adalah momen puncak. Dia memegang Fragmen Inti Neva di satu tangan, Senjata Simbol di tangan yang lain.

"Kau tidak bisa menguasai code, Neva! Kau tidak mengerti Simbol Penciptaan!" teriak Elara.

Elara tidak melawan code serangan Neva. Dia melawan code dasar ruangan itu sendiri. Dia memproyeksikan Simbol Penciptaan (Spiral Ganda yang memuai kebalikan dari Pembalikan Waktu).

Simbol Penciptaan Elara berbenturan dengan code dasar Manifestasi Neva.

"Simbol Penciptaan? Kau mencoba menciptakan realitas, Elara? Di depanku?!" ejek Manifestasi Neva.

"Tidak. Aku mencoba menciptakan jalan keluar!"

Elara menggunakan Simbol Penciptaan untuk menciptakan Simbol Noise Mutlak code yang tidak berarti apa-apa dan tidak memiliki fungsi.

Code Noise Mutlak itu menyelimuti Kael, membatalkan serangan code Neva. Kael terbatuk-batuk, bebas.

"Sekarang!" teriak Elara. Dia berlari ke pilar kristal Inti Buaian.

Dia menempelkan Fragmen Inti Neva ke pilar. Dia kemudian mengarahkan Senjata Simbol, memproyeksikan Simbol Sunyi lingkaran sempurna ke Fragmen itu.

Simbol Sunyi mengunci Fragmen Neva secara permanen.

Inti Buaian tiba-tiba bersinar dengan cahaya putih murni yang sangat kuat. Manifestasi Neva menjerit dalam code, seluruh tubuhnya bergetar dan larut.

"Kau tidak akan menang, Elara! The Echoes akan selalu berjuang!" teriak Manifestasi Neva saat dia menghilang.

Cahaya putih itu memudar. Code di lautan itu menjadi tenang dan teratur. The Cradle of Codes telah sembuh.

"Selesai," bisik Elara, kelelahan, tetapi lega.

Kael menghampirinya. "Dimensi ini... terasa berbeda. Tenang."

"Kita berhasil, Kael. Kita menguburnya. The Echoes akan sembuh sekarang," kata Elara.

Elara mengambil buku Viridian. Di halaman terakhir, muncul koordinat Titik Delapan. Di sampingnya, Simbolnya adalah Dua Mata Terbuka.

"Titik Delapan: Citadel of Vision," kata Elara. "Perjalanan kita belum selesai. Kita harus melaporkan kemenangan ini kepada sekutu terakhir ibu kita."

1
Maximilian Jenius
Gak nyesel baca cerita ini, recommended banget!
Vanne Mcguire
Ngelongo gila!
Nurqaireen Zayani
Tidak sabar untuk kelanjutannya.
Titi
seruu bngt aslii serius ga boong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!