seorang budak menemukan keberuntungan yang mengubah hidupnya membuatnya menapaki jalan kultivasi yang diidam-idamkan semua orang. Jiwa misterius yang membimbingnya dan sosok kegelapan yang bersemayam di lautan kesadarannya menemani nya dalam perjalanannya menjadi seorang kuktivator.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yogasurendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perintah Dari Istana
Keesokan harinya Bai Zhenyun terkejut tak melihat keberadaan Li Yun diranjangnya.
"Kemana dia pergi? Tak mungkin seseorang menculiknya di bawah keberadaan ku,"ucapnya bingung memejamkan matanya menyebarkan energi miliknya mencari jejak keberadaan Li Yun ke seluruh kota dan tak sekalipun ditemukan jejaknya.
"Bahkan jejaknya dan orang lain yang mencurigakan tidak ada sama sekali"
Bai Zhenyun ke luar dari kamar begitu merasakan energi besar mendekat menuju kota Qianxu. Gerombolan pasukan berkuda berdatangan dipimpin satu orang yang begitu gagah dengan pedang dipunggungnya. Mereka berhenti di depan gerbang kota yang tertutup sedangkan pemimpinnya turun dari kudanya berjalan beberapa langkah mendongak ke atas melihat Bai Zhenyun tengah berdiri di atas gerbang kota.
"Siapa kau?"ucapnya tanpa berbasa-basi.
"Paviliun Langit Jatuh Chen Yufei!"jawabnya tegas.
"Apa keperluan mu kemari?"
"Menentang Anda untuk memberikan jurus Kaisar Cahaya Abadi,"jawabnya yang seketika mendapatkan balasan tawa kencang dari Bai Zhenyun.
"Kembalilah. Aku tak akan membiarkan bawahan ku memberikan jurus itu kepadamu. Dunia beladiri bisa berguncang karena sebuah jurus. Aku tak menyangka negara Tianxia benar-benar orang yang tamak"
Chen Yufei mengepalkan tangannya mendengar balasan ejekan Bai Zhenyun menahan kekesalannya.
"Senior. Anda bukanlah dari negara Tianxia dan mengapa menetap di kota Qianxu. Di mana walikota Lian Huai'an berada?"
"Kau seharusnya tahu. Namun, aku akan mengumumkan bahwa aku lah walikota Qianxu sekarang!"balas Bai Zhenyun lantang terdengar menggema.
Ledakan tubuhnya mengeluarkan badai hawa dingin yang begitu dahsyat menggulung bagaikan ombak menerjang ke arah Chen Yufei yang seketika membuat perlindungan bagi para pasukannya.
Kepingan bunga salju turun berjatuhan membekukan apapun yang disentuhnya. Chen Yufei melihat pasukannya kesulitan tak lagi menahan diri meledakkan energinya membakar tubuhnya dengan api membara menciptakan gelombang hawa panas. Perlahan-lahan es mencair berubah menjadi air yang dengan mudahnya Bai Zhenyun menggerakkan jarinya mengangkat buliran air ke udara mengubahnya menjadi runcing kemudian memerintahkannya untuk menembak ke arah Chen Yufei. Api membara membumbung tinggi kemudian dengan berbagai gerakan tinju, Chen Yufei menangkis serangan beruntun ke arahnya. Nafasnya tersengal-sengal mendongak ke arah gerbang kota.
"Kau melatih jurus dari Kitab Pembakaran Langit Membara dan memiliki Tubuh Api Murni tak mungkin kemampuan mu hanya segini,"ucap Bai Zhenyun mendengus dingin.
"Benar. Aku akan mengerahkan seluruh kekuatan ku untuk mengalahkan mu demi membawanya ke paviliun Langit Jatuh!"balas Chen Yufei menyatukan tinju nya meledakkan seluruh aura yang ada di dalam tubuhnya yang seketika api membara membubung tinggi menciptakan hawa panas luar biasa dan sebanding dengan hawa dingin Bai Zhenyun. Seluruh tubuhnya dipenuhi api membara bahkan energi qi di dalam tubuhnya bergerak begitu cepat.
Badai hawa dingin kian tebal mengaburkan pandangan namun tak membuat Chen Yufei menyerah dengan segera melesat ke udara berteriak lantang kemudian menuju ke arah Bai Zhenyun begitu cepat membelah badai dingin yang seperkian detik saat ia akan meninjunya seseorang menghentikannya.
"Berhenti!"ucapnya lantang terdengar.
Kereta kuda melaju mendekat ke arah gerbang kota Qianxu. Seseorang mengendalikan kereta kuda dengan kecepatan tinggi membuat keduanya mengerutkan keningnya melihat bahwa seorang kusir memiliki basis kultivasi. Kereta kuda berhenti tak lama kemudian seseorang yang ada di dalamnya ke luar yang membuat Chen Yufei tersentak.
"Yang Mulia Pangeran ke tiga,"ucap Chen Yufei menundukkan kepalanya.
Long Shenyang yang merupakan pangeran ketiga kekaisaran dinasti Longyun berjalan diikuti pengawal pribadinya memandang Bai Zhenyu dari kejauhan.
"Kedatanganku hanya menyampaikan perintah ayahanda,"ucapnya meminta pengawal pribadinya memberikan gulungan surat resmi yang kemudian ia berikan kepada Bai Zhenyun menggunakan tenaga dalamnya.
Bai Zhenyun menerima membuka gulungan tersebut membacanya dengan tuntas kemudian membakarnya tepat di depan Long Shenyang membuat Chen Yufei terkejut dibuatnya.
"Apakah kau berniat memprovokasi ku? Kau bukan orang negara Tianxia dan aku bisa saja membunuhmu atas tuduhan pemberontakan. Apakah kau telah memikirkan akibat melawan kekaisaran?"ucap Long Shenyang memperingatkan secara keras.
"Tuan Dewa Kain Tambal telah pergi dan aku menjadi walikota menggantikannya. Kota Qianxu tak terikat oleh peraturan istana karena hanya tempat berlindung kaum miskin. Istana tak mungkin tidak tahu mengenai berita yang terjadi di dunia beladiri,"balas Bai Zhenyun mendengus dingin.
"Jadi, kau menuduh istana akan membawa atau bahkan membunuh pelayan mu itu? Aku akan menjamin nya dengan nama dan nyawaku untuk tinggal di depan gerbang kota Qianxu selagi kau pergi ke istana kekaisaran,"ucap Long Shenyang dengan yakin membuat pengawal pribadinya terkejut bahkan Chen Yufei tersentak begitu mendengarnya.
"Baiklah! Seluruh penduduk kota Qianxu yang akan menjadi saksinya,"balas Bai Zhenyun turun dari gerbang kota berjalan mendekati Long Shenyang.
"Antarkan dia ke istana dan jelaskan kepada ayahanda aku di kota Qianxu untuk menjaga seseorang,"ucap Long Shenyang kepada pengawal pribadinya.
"Mengerti!"
Long Shenyang menoleh melihat sekilas Bai Zhenyun dari dekat.
"Pengawal pribadiku Xiao Yu akan mengantarkan mu ke istana sebagai bukti aku telah melakukan tugas ini"
Bai Zhenyun mengangguk-anggukkan kepalanya kemudian mereka pergi menuju ke istana. Chen Yufei bertanya dengan keraguan akan keputusan Long Shenyang.
"Aku menepati janjiku untuk tak masuk ke dalam kota,"balas Long Shenyang masuk kembali ke dalam kereta.
Chen Yufei tak ada pilihan lain selain menghela nafas panjang. Ia duduk di depan kereta tempat kusir berada sembari menjaga sang pangeran. Seseorang mengintip dan melihat seluruh kejadian sembari menyunggingkan senyuman.
"Sepertinya akan ada hal menarik yang bisa dilakukan,"gumam sosok tersebut yang tak lain adalah Li Chen.