NovelToon NovelToon
Perjalanan Seraphina

Perjalanan Seraphina

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Murid Genius / Identitas Tersembunyi / Angst / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:556
Nilai: 5
Nama Author: miao moi

Seraphina di culik dari keluarganya karena suatu alasan. Lucunya ... Penculik Seraphina malah kehilangan Seraphina.

Seraphina di temukan oleh seorang perempuan yang sedang histeris sedih karena suaminya selingkuh, sampai mempunyai anak dari hasil selingkuhan. Perempuan yang menemukan Seraphina tidak mempunyai anak. Karena itulah dia memungut Seraphina. Jika suaminya punya anak tanpa sepengetahuannya jadi ... Mengapa tidak untuknya?

Kehidupan Seraphina nyaman meski dia tahu dia bukan anak kandung dari keluarganya saat ini. Kenyamanan kehidupannya berubah saat orang tuanya mati karena ledakkan.

Saat dirinya sedang terkapar tak berdaya dalam kobaran api. adiknya Ken, berbisik kepada dirinya untuk lari sejauh mungkin. Dengan sekuat tenaga ia melarikan diri dari seorang yang memburunya, karena ia penyintas yang sangat tak diharapkan.

Inilah perjalanannya. Perjalan yang penuh suka dan duka. Perjalanan kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miao moi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

festival 2

Seraphina berjalan dengan senyum sumringah di bibirnya, lengannya memeluk erat pot. Ia melihat dari kejauhan tempat yang tadi sedang di duduki ibunya. Ibunya sedang duduk manis bersama riya, masih melihat keramaian yang menarik. Di samping kanan ibunya sudah ada ayah dan Ken.

ken melambai semangat saat matanya menemukan Seraphina. Seraphina membalas melambai tak kalah semangat juga.

Seraphina berlari tak sabar ingin memamerkan apa yang sudah ditemukannya, kepada ken. Ken maju berjalan menghampirinya setelah Seraphina sudah mendekat.

"Apa ini?" Tanya Ken melihat pohon kerdilnya di rengkuhan lengannya.

Seraphina menyeringai, "bukankah ini begitu menakjubkan kan? Begitu aneh dan cantik!"

Ken menatap Seraphina tidak mengerti, "kau membelinya karena aneh?"

"Ya ... kata penjual nya pohon ini sangat langka!" Kata Seraphina sambil menatap kagum. Di sampingnya Mary berjalan melewatinya sambil menggelengkan kepalanya.

Ken yang tadinya menatap dengan aneh, tiba-tiba menatap dengan kagum berlebihan kepada pohon kerdil itu, "yaaa ..., "desahnya, "begitu langka dengan kejelekan nya!"

"Apa?" Tanya Seraphina cemberut. Sontak Seraphina mendorong bahu ken kesal, semakin kesal saat Ken terbahak-bahak melihatnya kesal.

"Sungguh kak! Ini pohon kecil teraneh yang pernah kulihat. begitu sangat mirip dengan sendok garpu yang sedang menusuk tomat!" Papar Ken dengan takjub, lalu mengerling kepada Seraphina. "Pilihanmu memang luar biasa kak!"

Seraphina melotot kesal kepada, ia menoleh lalu merengek, "ibuuuu ... Ken mengejek pohon ku!"

Ia berlari kecil menghampiri ibunya yang menoleh bingung kearah Seraphina.

"Ya ampun Seraphina kau membeli ... apa ini?" Seru ibunya sambil mengerutkan dahinya menatap Seraphina beserta pohonnya.

"Oh ya ampun!" Gumam riya.

"Pohon kecil! Bukankah ini menakjubkan?" Tanya Seraphina dengan mata penuh harap. Berharap ibunya akan berpikiran sama sepertinya.

Ken yang masih terbahak-bahak berjalan menghampiri ayahnya yang sedang melihat keramaian. menarik ayahnya untuk melihat apa yang dibawa Seraphina.

"Oh, ya ampun pohon mengerikan darimana ini?" Seru ayahnya menatap kagum kepada pohon kecil Seraphina. Ken makin terbahak-bahak sambil memegang perutnya.

Seraphina otomatis menatap tidak suka kepada ayahnya, "dia tidak mengerikan! Ibu ... Bukankah ini menakjubkan?"

Kana tersenyum kaku lalu mengangguk, "jika menurutmu bagus, maka itu bagus sayangku."

Seraphina seketika merajuk. semua orang berpikir bahwa pohonnya jelek padahal menurutnya sangat mengagumkan.

Melihat bibir seraphina yang maju cemberut membuat Juan terkekeh melihatnya, "sudah sampai dimana tadi jalan-jalannya? Mau jalan-jalan lagi?"

Kepala kana me miring menatap mereka dengan sabar, "tidak bisakah kita duduk saja dan menikmati apa yang mereka berusaha tunjukkan?"

Mereka bertiga kompak menggeleng— Seraphina, Ken dan Juan.

"Aku belum jajan ibu ...," rajuk ken memandang Kana dengan memohon.

"Benar! Aku juga belum jajan," seru Seraphina sambil mengangkat tangannya.

Alis Kana langsung naik menatap Seraphina seolah berkata, kau bercanda ya? Dari tadi kau sedang menjejali mulutmu dengan apa?

"Yang itu bukan jalan-jalan jajan ibu, tapi jajan duduk diam!" Cengir Seraphina, sambil mengelus pot pohonnya, kikuk.

Juan terbahak melihatnya, Kana menghela nafasnya, "terserah kalian saja!"

"Yuhuuu! Ayo kita jajan!" Seru Juan paling kencang suaranya membuat Ken dan Seraphina tertawa-tawa. Juan langsung menggamit tangan mereka di kiri dan Kanan.

Mereka bertiga berjalan berdampingan. Berhenti sebentar membeli sate-satean. Mereka kembali berjalan sambil makan sate tusuk. Terkadang mereka kembali berhenti hanya untuk berseru saat menatap kagum kepada orang-orang yang melakukan aksi-aksi.

Mulut Seraphina belepotan oleh saos saat makan sate, ia makan dengan lahap. Saat sudah habis ia menggoyangkan lengan ayahnya, lalu menggoyangkan tangannya yang ada bekas tusuk sate, isyarat bertanya dia harus membuangnya dimana.

Ayahnya mengambil langsung mengambil dari tangan Seraphina lalu membuangnya di tempat khusus sampah.

"Ayah aku ingin beli itu!" Kata ken sambil menuding jagung berwarna biru yang sudah berbau sedap dari kejauhan. Di sudah menghabiskan makanannya.

"Baiklah, ayo!" Juan kembali menggamit tangan mereka di masing-masing sisi.

Saat sedang mengantri untuk membeli jagung itu, Seraphina melepaskan tangannya. Ia memperhatikan tangannya yang basah keringat karena melulu digenggam, ia memamerkan kepada ken.

Juan melihat kebawah sekilas untuk memastikan mengapa Seraphina melepaskan genggaman mereka lalu menoleh ke Ken saat Ken juga melepaskan tangannya memperlihatkan tangannya juga berkeringat.

Seraphina nyengir melihatnya. Ken juga nyengir lalu mengusap ke pakaian nya. Seraphina meniru.

Bunyi desingan nyaring tapi halus membuat mereka menoleh. melihat seorang sedang berdiri di atas papan, papan itu membawanya terbang maju melayang mulus di udara.

"Uwahhh!" Seru Seraphina dan Ken kompak.

Hanya seorang yang mempunyai elemen angin lah yang bisa terbang di udara. baru kali ini mereka melihat orang yang tidak mengeluarkan elemen angin bisa terbang melayang.

Orang itu terbang dengan sesekali melakukan aksi di atas papan, membuat mereka terperangah kagum. Orang-orang mengikuti di sisi samping, mengerumuninya sambil berjalan.

Membuat mereka bertiga tiba-tiba di bawa oleh arus kerumunan orang-orang. Seraphina terbawa, dihimpit oleh orang yang terpesona. Tidak menyadari bahkan menghiraukan ada seorang bocah mungil yang berteriak-teriak.

Seraphina dengan kalang kabut berusaha keluar dari arus orang-orang. "Permisi ... Permisi,"

Badan seraphina sakit karena di himpit disana sini, "awww!" Bahkan ada seseorang yang menghantam kepalanya dengan sikunya.

Wajah seraphina memerah karena kesal, "PERMISI, MAU LEWAT!" Teriaknya, tapi percuma, suara kecilnya mengabur di antara suara yang bising.

Seraphina amat sangat kesal mencubit orang disisinya. Orang menjengit kaget menjauhi.

"Oh!" Gumam seraphina saat melihatnya. Terlintas sebuah ide kecil di kepalanya.

Dengan brutal ia mulai mencubiti orang yang menghalanginya sehingga orang itu menghindar menjengit dengan jengkel. Sebelum terkena balik kemarahan, ia buru-buru menerobos kerumunan sambil mencubiti orang-orang, memudahkan dirinya untuk lewat.

"Maaf ... maaf ... maaf!" Katanya sambil jalan berlalu dengan tangan mencubit badan orang.

Saat sudah keluar ia merasakan kelegaan yang luar biasa. Sadar dirinya telah dipisah dari ayah dan adiknya, ia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Ia bingung kearah mana ia akan berjalan. Ia mulai berjalan sambil berharap ini jalan yang benar menuju ke keluarganya.

Matanya dengan kebetulan menangkap siluet Ken yang sedang mencari-cari dengan panik. Otomatis seraphina mengangkat tangannya berusaha untuk mencari perhatian ken.

"Ken!" Teriaknya, tapi percuma suara ribut di festival ini membuat suaranya tidak sampai kepada ken.

Ia berlari maju menuju kearah ken, tapi lagi-lagi dia ditabrak oleh sekelompok orang-orang. Di celah-celah orang lalu lalang, ia melihat Ken sedang di tarik oleh orang yang tidak di kenal, berpakaian coklat yang berbadan tinggi dan gagah. Ia terpaku melihatnya, kemudian rasa panik muncul takut Ken akan diculik.

Seraphina berlari menuju ke tempat ken, saat sudah sampai disana ia semakin cemas karena ken sudah hilang. Ia berputar mencari-cari ken.

"Bagaimana ini!" Gumam Seraphina ketakutan.

1
boing fortificado
Saya begitu bersemangat mengenalkan ini kepada teman-teman.
Yaky De la rosa
Gila ini karya hebat, dari jalan ceritanya sampe karakternya!
Graziela Lima
Gak sabar nih thor, gimana kelanjutan cerita nya? Update yuk sekarang!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!