NovelToon NovelToon
Love, Lust, And Obsession

Love, Lust, And Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Dark Romance
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Cayy

"Kamu mau pilih Daniel atau aku?"
"Jangan gila kak, kita ini saudara!"
Arjuna tersenyum tipis, seolah meremehkan apa yang dimaksud Siren.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cayy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harapan satu-satunya

Didalam kamar hotel, Arjuna mendorong tubuh Siren ke kasur lalu dia melepas jas dan dasi yang dia kenakan sambil terus menatap Siren.

Siren bangkit dan duduk, dia ingin berlari tapi lagi-lagi Arjuna mendorongnya hingga dia terjengkang ke kasur.

"Kak...tolong jangan.." Siren bamgkit lagi.

"Aku cuma mau manja-manja sama kamu, hal yang paling aku impikan sejak dulu"

Arjuna melempar jas nya ke sembarang arah, lalu melepas kancing-kancing kemeja putihnya hingga menunjukkan perut sixpack dan otot-otot nya yang terbentuk sempurna.

Siren yakin kalau wanita lain pasti mau-mau saja diperlakukan seperti ini tapi masalahnya dia ini adik Arjuna, itu yang ditanamkan Siren sejak kecil jadi sangat sulit sekali dia menerima hal semacam ini.

"Kak tolong...kalau hari ini kakak nggak ngapa-ngapain aku, aku janji mau menikah sama kakak nanti"

Siren menatap mata Arjuna penuh harap, bertepatan dengan itu handphone nya berbunyi, mungkin itu telepon dari Daniel.

Siren segera mengambilnya tapi ketika handphone itu berhasil di genggamnya Arjuna merebutnya.

"Kak..."

Arjuna melihat layarnya yang menyala itu.

"Mr.Lover..siapa dia? Pacar kamu?"

"Balikin!"

Arjuna tertawa kecil, lalu memasukkan handphone itu kedalam saku celananya.

"Ambil sendiri Siren"

Siren tentu merasa geli saat melihat handphonenya dimasukkan kedalam saku celana yang sepertinya agak dalam itu.

Siren hanya bisa diam tanpa bisa melakukan apapun, harapannya hanya satu semoga Daniel segera menemukannya. Masalahnya dia juga tidak tau kamar ini nomor berapa tadi karena dia tidak ikut check in.

Arjuna mendekat, lalu dia mendorong lagi Siren supaya tiduran di kasur dan setelahnya dia menindih tubuh Siren dengan dada telanjangnya itu.

"Kak...please lah...aku nggak mau kayak gini..tolong"

Siren mendorong dada Arjuna, namun tak sedikitpun laki-laki itu bergeser dari tempatnya.

Arjuna mengelus rambut Siren dengan lembut.

"Aku sayang banget sama kamu Ren"

Nafas Arjuna menggebu-gebu membuat Siren semakin takut. Lalu dia mencium pipi Siren, reflek Siren menghindar tapi tetap saja kena.

"KAK!!" teriak Siren

"Kamu cantik banget sayang, kulit kamu juga mulus aku suka"

Siren terisak, dari tadi dia tetap mencoba mendorong Arjuna supaya dia bisa kabur tapi tetap saja tidak bisa semudah itu.

Arjuna terus menciumi Siren entah itu dibagian pipi (kanan atau kiri), leher, telinga, dan dada, yang penting sekenanya.

Siren teriak-teriak sambil menangis karena geli sekaligus tidak mau diciumi Arjuna seperti ini.

"LEPASIN AKU KAK!!" teriaknya sekuat tenaga sambil mendorong Arjuna sekuat tenaga juga.

"Nggak akan semudah itu!"

"TOLONG!!!! KAK.."

Tiba-tiba pintu dipukul-pukul berulang kali dari luar, Arjuna dan Siren menoleh bersamaan. Dalam hati Siren sangat berharap bahwa itu bantuan untuknya.

"Siapa yang dateng?"

Siren hanya menggeleng pelan, Arjuna bangkit lalu dia mengambil kemejanya yang sebelumnya berada dilantai.

Setelah memakainya dengan benar barulah Arjuna membuka pintu yang tadinya dia kunci dari dalam.

"Siren disini?"

Mendengar suara Daniel, Siren langsung bangkit dia berlari mendekati pintu untuk memastikan bahwa yang datang benar-benar Daniel.

"Daniel.." panggilnya penuh harap

Arjuna menghalangi pintu, supaya siapapun tidak bisa masuk ataupun keluar.

"Siapa lo?"

"Lo apain cewek gue?"

"Pacar kamu sayang?" tanya Arjuna pada Siren, Siren jadi tambah takut kalau Daniel berfikir macam-macam akibat mendengar panggilan Arjuna padanya.

Masalahnya Daniel belum tau sama sekali tentang anggota keluarganya.

"Aku mau keluar! Tolong!"

Dengan penuh emosi Daniel melayangkan pukulan ke wajah Arjuna hingga membuat laki-laki itu mundur beberapa langkah.

Siren tentu saja kaget, tapi dia buru-buru keluar dan berlindung dibalik tubuh Daniel.

"Brengsek lo! Gue bisa lapor polisi kalo lo mau!" teriak Daniel

Arjuna hanya tersenyum tipis, lalu dia menatap Siren tajam.

"Aku tunggu dirumah sayang, ingat...jangan banyak tingkah kalo masih mau aman"

Lalu Arjuna menutup pintu dari dalam karena sebagian barangnya masih tertinggal disana termasuk jas dan dasinya.

Siren langsung memeluk Daniel sambil menangis saking leganya bisa keluar dari kurungan Arjuna.

*

Daniel menggenggam tangan Siren dengan erat, mereka baru saja tiba di apartemen, karena Daniel merasa di apartemennya Siren akan lebih aman.

Sementara Siren masih banyak diam sejak keluar dari hotel tersebut.

"Ada banyak pertanyaan yang tersimpan di pikiranku Ren, kalo kamu udah siap mau cerita sama aku?"

Siren mengusap sisa air matanya, lalu menatap kedua mata Daniel.

"Aku takut pulang Niel, aku takut sama dia"

"Dia siapa sebenarnya Ren, aku sama sekali nggak ngerti"

"Kak Arjuna, dia kakak angkat ku diadopsi mami saat usianya 13 tahun waktu itu, trus...hari sebelum kita ujian dia ngaku ke aku kalo suka sama aku dan nanti mau nikah sama aku sampek dia hasut mami sama papi buat ngrestui keinginan dia.."

Daniel cukup syok mendengar pernyataan Siren sampai dia tidak bisa berkata-kata.

"Kemarin, dia ngancem aku.."

"Ngancem gimana?"

Siren menangis lagi karena tak sanggup mengungkapkannya pada Daniel, dia malu dan takut akan pandangan Daniel setelah ini padanya.

"Siren..tolong jujur ke aku, sebisa mungkin akan aku bantu..aku nggak mau lihat kamu diperlakukan kayak gitu"

"Janji nggak akan ninggalin aku setelah aku kasih tau semuanya?"

"Iya janji, aku janji"

Siren mengatur nafasnya supaya tangisnya berhenti.

"Katanya dia punya video aku, nggak tau kameranya dipasang dimana aku belum sempat cari tapi yang pasti dia ngancem bakalan sebarin video itu kalo aku nggak mau nurut sama dia"

Daniel membuang muka, tampak sangat marah mendengar penuturan Siren.

"Aku nggak tau harus gimana, aku nggak bisa minta pertolongan mami karna dia ngancem tadi ..."

Siren menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, tangisnya tak bisa dibendung lagi.

Daniel pun memeluk tubuh Siren mencoba menenangkan, padahal seharusnya Siren saat ini istirahat karena tubuhnya demam tapi malah mengalami kejadian yang menjijikkan seperti ini.

"Tenang ya..ada aku kamu nggak usah takut..kita hadapi sama-sama, aku bakal cari cara buat hapus video yang dia maksud biar dia gak bisa ngancem kamu lagi"

Siren mengangguk pelan.

"Maafin aku ya, padahal kita baru jadian tapi aku malah bermasalah kayak gini"

"Gapapa, bukan salah kamu kok dia nya aja yang emang gila"

Siren mengangguk, Daniel pun melepas pelukannya dan menatap kedua mata Siren.

"Apa yang udah terjadi di hotel tadi? Kamu udah sempet diapa-apain apa belum?"

Siren menggeleng pasti.

"Untungnya kamu dateng tepat waktu"

"Aku berusaha sekuat tenaga buat temuin kamu sampek nyasar berkali-kali, untungnya aku bisa lacak keberadaan handphone kamu jadi aku tau kamu disana tadi"

"Makasih ya Niel"

"Iya.. semua kulakukan karna aku sayang banget sama kamu"

"Tapi.. handphone ku kayaknya dibawa dia deh, karna pas kamu telepon tadi direbut sama dia"

"Gapapa, jangan dipakek lagi nanti takutnya dipasang sesuatu yang kamu nggak tau"

"Emang bisa ya?"

"Bisa lah Ren, pokoknya jangan dipakek..nanti aku beliin yang baru"

"Nggak usah Niel, mami pasti masih mampu buat beliin aku handphone baru"

"Iya aku tau, ya sebagai bentuk rasa sayang aku ke kamu aku mau kasih kamu hadiah"

Siren tersenyum tipis, dia sangat bahagia bisa kenal dengan Daniel, bayangkan saja jika waktu itu dia menolak tawaran Daniel pasti saat ini dia tidak bisa kabur dari Arjuna karena dia tidak tau harus meminta tolong pada siapa.

1
Hatus
Iya betul kata Rey, seharusnya kalau sudah punya pacar harus bisa jaga jarak sama perempuan lain, meskipun itu teman kita sendiri.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!