NovelToon NovelToon
Verrint

Verrint

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nisa Fadlilah

Verrint adalah seorang gadis SMA yang bertemu kembali dengan cinta pertamanya melalui reuni bernama Izan. Tetapi Verrint tidak bisa bersama karena pria yang dia sukai telah mempunyai pacar. Verrint tiba-tiba menjadi teman baik dari pacar Izan. Agar menghindari kecurigaan, Verrint pura-pura pacaran dengan sahabatanya Dewo.
Akhirnya paca Izan tau jika Verrint dan Izan saling mencintai. Pacar Izan kecelakaan lalu meninggal. Izan menghilang, Dewo dan Verrint akhirnya resmi pacaran. Tiba-tiba Izan kembali dan mengutarakan isi hatinya pada Verrint.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa Fadlilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Verrint mondar-mandir di dalam kamarnya, dia terlihat sedang bingung. Tapi entah apa yang di pikirkannya. Padahal masalah Verrint dengan Mia telah selesai. Kini apa lagi masalah yang menimpa Verrint. Sesekali Verrint duduk di atas ranjangnya dan terkadang pula merebahkan tubuhnya di atas ranjangnya itu. Kali ini Verrint duduk di lantai samping ranjangnya. Kemudian dia berpikir, tangan kanannya yang sedang menggenggam ponselnya di tempelkan pada dahinya dan siku tangan kanannya menempel pada salah satu paha kakinya.

    “Duh… gimana cara ngasih taunya yah?” dumel Verrint.

    Verrint pun kembali memutar otaknya. Dia bingung dengan keinginan Mia yang menginginkan mereka double date sebagai syarat Mia agar dapat akur kembali dengan Verrint. Verrint bingung, bagaimana dia mau double date, sedangkan pacar saja Verrint tidak punya. Memang sih, Mia tahunya Verrint pacaran dengan Dewo. Tapi itukan hanya pura-pura. Itu pun Dewo yang tidak sengaja mengatakannya, karena waktu itu situasi sedang terdesak.

    Sekarang Verrint baru merasakan akibatnya. Mia mengajaknya untuk double date. Bagi Verrint ini sama sekali tidak masuk akal. Kalau Verrint mengajak Dewo untuk double date dengan Mia dan Izan, apa Dewo mau? Verrint tidak tau, bagaimana reaksi Dewo kalau mengetahui masalah ini. Verrint hanya bisa mengiyakan keinginan Mia, itu pun agar Mia dan Verrint bisa kembali baik seperti sebelumnya.

    “Apa aku tanya pendapat Venitha yah?” Tanya Verrint pada dirinya sendiri. “Tapi, kalo lemotnya kambuh percuma aja tanya pendapat dia.” Ucap Verrint. “Tapi… coba aja lah.” Sambungnya. Verrint pun kemudian menekan tobol yang ada pada ponselnya.

    “Tuuuut….”

    “Iya, Rint?”

    “Ven, kamu bisa ke rumah gak sekarang?” Tanya Verrint. “Ada yang mau aku omongin nih.” Sambungnya.

    “Mo curhat yah?” Tanya Venitha girang.

    “Ehm… bisa dibilang curhat juga sih.” Jawab Verrint.

    “Ya udah, aku sekarang ke rumah kamu.” Jawab Venitha.

    “Aku tunggu, tut.” Ucap Verrint sambil menutup telfonnya.

    Verrint masih saja bingung. Keputusannya untuk memberitahu Venitha tidak membuat kebingungan Verrint hilang. Sebenarnya Venitha adalah orang yang menjadi tempat curhat. Tapi kalau lemotnya kambuh, semua rasa enak berubah jadi enek. Karena apabila menceritakan sebuah masalah pada Venitha, harus diulang berkali-kali. Tapi biar begitu Verrint tetap sayang pada sahabatnya itu.

    Setengah jam kemudian terdengar pintu kamar Verrint di ketuk. Tak lama terdengar suara dari balik pintu itu. “Rint… ada Venitha nih!” ujar mbak Yunar.

    “Suruh masuk aja mbak!” jawab Verrint.

    Kemudian pintu kamar Verrint pun terbuka dan terlihat seorang gadis yang Verrint kenal. “Hai Rint?” sapa Venitha.

    “Cepet amet nongolnya.” Ujar Verrint.

    “Iya, aku di anterin sama kakak aku.” Ucap Venitha.

    “Oh…” ucap Verrint semasuknya. Verrint pun kemudian diam, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Venitha yang merasa menjadi orang yang penting pada saat itu pun memandangi wajah sahabatnya itu yang sedang kebingungan.

    “Jadi kenapa nih?” Tanya Venitha membuyarkan lamunan Verrint.

    “Mia ngajak double date?” ucap Verrint tanpa salam pembuka.

    “Hah, double date?” Tanya Venitha kaget. “Emangnya kamu punya cowok?” sambungnya.

    “Nah itu dia masalahnya. Mia taunya aku itu ceweknya Dewo. Padahalkan aku sama Dewo Cuma temanan aja.” Jawab Verrint.

    “Ya udah, kamu bilang aja sama Mia kalo kamu sama Dewo itu Cuma temenan.”

    “Gak bisa Ven.”

    “Kenapa pake gak bisa segala?”

    “Kan kamu tau sendiri, gara-gara masalah WA kemaren aku harus ngeyakinin Mia kalo aku sama Izan emang gak ada apa-apa. Dewo juga udah terlanjur bilang kalo aku itu ceweknya.”

    “Emangnya Mia ngajaknya kapan?”

    “Sabtu entar.”

    “Besok dong.”

    “Hah, besok. Emang besok hari sabtu?” Tanya Verrint tak percaya. “Aduh, kok aku bego yah.” Sambungnya.

    “Bukannya dari dulu, hehe…”

    “Enak aja.” Jawab Verrint sewot. “Jadi gimana nih?”

    “Ya udah bilang aja besok kamu gak bisa, apa kek gitu alesannya.”

    “Tapi kalo aku besok gak ikut, Mia bakalan marah lagi sama aku.”

    “Ya terus kenapa kalo dia marah? Biarin aja dia marah, emangnya dia siapa.”

    “Bukannya gitu Ven, aku gak mau aja punya musuh. Punya masalah sama Tantri aja udah bikin aku puyeng, apa lagi ditambah satu lagi. Bisa-bisa stress.”

    “Kalo gitu gak ada cara lain.”

    “Cara apaan?”

    “Satu-satunya cara, ya… kamu minta tolong sama Dewo.”

    “Aku sih udah mikir kesana, tapi… kira-kira Dewo mau gak yah?”

    “Ya kamu coba dong, kamu gak akan tau hasilnya kalo kamu belum coba.”

    “Tumben lemotnya gak kambuh.”

    “Aku kan emang gak lemot.” Jawab Venitha. “Udah sana telfon Dewo, siapa tau dia mau bantu. Tul gak?”

    “Ya udah deh aku coba.” Verrint pun kemudian meraih ponselnya yang berada di atas meja di samping ranjangnya. Setelah ponsel itu berada ditangannya, Verrint tidak langsung menekan tombol yang berada di posel itu. Tapi dia malah memandangi ponselnya.

    “Udah, tunggu apa lagi, telfon dong!” ucap Venitha memprovokatori.

    “Iya, iya sabar.” Setelah menarik nafas Verrint pun kemudian menekan tombol yang ada di ponselnya itu. “Tuuut… tuuut…” suara dari ponsel.

    “Iya Rint?” sapa orang sebrang.

    “Hai Wo, e… lagi ngapain?”

    “Gak lagi ngapa-ngapain. Kenapa Rint, gimana sukses sama Mia?” Tanya Dewo.

    “Sukses sih, tapi…”

    “Tapi kenapa?”

    “Em… Mia mau akur lagi sama aku, tapi ada syaratnya.”

    “Syarat, ngasih syarat apaan dia?” Tanya Dewo. “Kayak orang penting aja.” Sambungnya.

    “Dia pengen aku sama dia jalan lagi…”

    “Ya udah, apa susahnya Cuma jalan-jalan doang kan?”

    “Tapi dia maunya double date, Dewo.”

    “Oh… ya udah pergi aja.”

    “Ih… kamu tuh ngegampangin banget sih. Mia kan taunya aku pacaran sama kamu. Tapi kan sebenernya kita gak ada apa-apa.”

    “Trus, kamu sekarang maunya gimana?”

    “Ya… aku pengen minta tolong sama kamu, buat nemenin aku double date besok.”

    “Oh… ngomong dong dari tadi. Besok jam berapa?”

    “Kamu mau Wo?” Tanya Verrint girang.

    “Iya. Kan aku yang ngaku-ngaku cowok kamu.”

    “Ya udah kalo gitu makasih yah Wo. Kamu emang temen aku yang paling ngertiin aku.” Ucap Verrint. “Ya udah, tar aku kasih tau jam berapanya yah. Ya udah yah, dah…” ucap Verrint sambil menutup telfonya. Wajah Verrint pun langsung berseri-seri. Venitha benar, semua kemungkinan harus kita hadapi, yaitu dengan mencoba melakukannya agar kita tahu hasilnya.

    Sekarang Verrint tinggal menyiapkan mental yang kuat dan hati yang lapang agar dapat sabar melihat Izan dan Mia bermesraan dihadapannya. Tapi entah kenapa Verrint mau menerima ajakan Mia. Padahal itu semua akan menyakitkan perasaannya. Mungkin Verrint melakukan ini untuk membuktikan bahwa Verrint memang tidak bersalah. Dan untuk meyakinkan Mia bahwa dia memang tidak ada maksud untuk merebut Izan dari sisi Mia.

***

“Kira-kira kenapa yah Mia ngajak aku double date?” Tanya Verrint dalam hatinya. Verrint termangu di bangku dalam kelasnya. Dia tidak habis pikir, untuk apa Mia mengajaknya double date. Bukannya itu akan menggangu Mia dan Izan. Tapi bila tujuan Mia hanya untuk membuktikan bahwa Verrint tidak menyukai Izan, ini terlalu berlebihan. Hanya dengan Mia mengetahui Verrint sudah memiliki pacar saja itu sudah cukup membuktikan, walaupun itu hanya sandiwara. Tapi, walaupun Verrint tidak berpacaran dengan Dewo, Verrint pun tidak akan merebut Izan dari sisi Mia. Karena Verrint tahu kalau itu adalah perbuatan yang sangat menjijikan.

    Di double date nanti mungkin hati Verrint akan tersayat-sayat dengan parah. Tapi, itu semua terpaksa Verrint lakukan demi Mia. Verrint tidak ingin kesalahpahaman ini terus berlanjut. Maka itu Verrint menerima ajakan Mia untuk double date. Di double date nanti Verrint harus terlihat setenang mungkin, jangan sampai hati Verrint yang tersayat terlihat oleh Mia atau Izan.

    Suara ponsel Verrint pun berdering membuyarkan lamunannya. Verrint pun dengan sigap langsung merogoh saku bajunya untuk mengambil ponsel yang berbunyi tadi. Terlihat di layar ponsel itu tertera nama Mia calling. Verrint pun langsung mengangkat ponselnya itu. “Halo?” sapa Verrint.

    “Rint, entar jadi yah. Jam 3 gue jemput lo.” Ucap Mia tanpa salam pembuka.

    “Okey.” Jawab Verrint.

    “Ya udah dah…” ucap Mia menutup pembicaraan.

    Setelah itu Verrint langsung beranjak dari tempat duduknya menuju ke luar kelasnya. Verrint berjalan menuju kantin. Sepertinya dia mencari seseorang disana. Kepala Verrint pun celingukan, matanya yang bulat berputar mengelilingi kantin. Setelah Verrint menemukan sasarannya, kakinya pun kembali melangkah pada tujuannya. “Wo, entar jam 3.” Ucap Verrint tanpa basa-basi.

    “Oh, okey.” Jawab Dewo mengerti.

    Verrint pun langsung meninggalkan kantin dan kembali ke kelasnya. Verrint tidak tahu apa yang sedang dilakukannya itu benar atau salah. Yang terpenting adalah semua masalah antara Verrint dan Mia selesai. Tidak ada lagi curiga-mencurigai, Verrint harus bisa membuat Mia percaya. Verrint hanya ingin berteman baik dengan Mia, tanpa ada masalah. Walaupun Verrint harus ikhlas melihat Mia bahagia dengan Izan. Verrint rela berkorban demi orang yang ia cintai. Jika Izan bahagia dengan Mia, maka Verrint pun akan bahagia melihat mereka.

***

1
mary dice
ceritanya menarik cinta penuh liku-liku
Chadhilah: terima kasih, semoga suka yah
total 1 replies
Arisu75
Gak bisa berhenti baca deh! 🔥
Chadhilah: lanjut terua yah kak
total 1 replies
Hairunisa Sabila
Jatuh cinta sama kisah cintanya❤️
Chadhilah: lanjut baca terus yah kak
total 1 replies
micho0w0
Ceritanya keren, jangan sampai berhenti di sini ya thor!
Chadhilah: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!