Sahara, si arwah penasaran yang sekarang sudah menjadi pendamping keluarga Darmawan masih harus terus berperang melawan para jin dan manusia yang masih ingin mengganggu keluarga itu.
Tapi sekarang dia tidak hanya di temani Rukmini atau Gandra saja, ada dua anaknya yang merupakan algojo yang mendampingi Dimas dan Kania yang terikat perjodohan darah. mereka adalah Argadana dan Anggadana.
Bintang dan Galuh juga masih terus membantu anak anak mereka agar bisa hidup dengan tenang dalam masa penyatuan perjodohan itu.
mampukah Sahara dan kedua anaknya melindungi keluarga Darmawan terutama Dimas dan Kania?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Empat calon tumbal
Pemuda yang di tugaskan oleh Samad langsung menuju ke rumah Samad untuk menyampaikan pesan dari Dimas, dia malah ketakutan apalagi setelah Dimas memperlihatkan bagaimana dia membakar buhul buhul berisi guna guna yang di buat oleh Samad.
"Juragan, maafkan saya, saya tidak sanggup di berikan tugas ini juragan, lihat ini, buhul buhul ini berubah jadi debu setelah di pegang laki laki yang bernama Dimas itu juragan" ucap pemuda itu memberikan abu dari buhul buhul yang di bakar Dimas
"Dasar tidak becus! Harusnya kamu bisa akting lebih meyakinkan lagi!" bentak Samad
"Maafkan saya juragan" hanya itu yang terus di ucapkan pemuda itu karena dia takut mati, mengingat juragannya itu sangatlah kejam pada para pekerja yang sudah dia kontrak mati dengan bayaran tinggi tapi hidup mereka, mereka gadaikan pada Samad
"Bawa dia keluar! Aku tidak mau melihat wajahnya saat mood ku sedang bagus, istriku! Kamu sudah di USG kan, dan anak ini laki laki, begitupun dengan istri kelima ku dan para menantuku, besar kemungkinan aku akan punya keturunan laki laki yang hidup tahun ini, meski satu harus aku serahkan pada Doka" ungkap Samad tertawa senang karena dua dari enam istrinya sedang hamil besar, dan hasil USG menyatakan kalau anak yang mereka kandung dan dua menantu Samad adalah laki laki.
"Mas, ku tidak mau anak kita jadi korban mas, entah kenapa aku lebih suka saat aku mengandung anak perempuan saja" bisik istri dari anak pertama Samad
"Aku mengerti perasaan kamu melati, tapi mau bagaimana lagi, ini adalah perjanjian bapak dengan sesembahannya" ungkap Sani, anak pertama Samad
"Aku rasanya ingin kabur dari tempat ini kak, putri putriku juga harus menikah muda hanya karena hasrat bapak untuk memberikan tumbal pada Doka" bisik Sandi adik dari Sani
"Kita tidak punya tempat untuk tinggal, selama ini kita hanya mengandalkan bapak untuk hidup, bahkan sejak kecil kita hanya di sekolahkan untuk jadi petani saja, tidak di ijinkan bapak untuk kuliah tinggi" bisik Sani
"Kata Mirah, juragan Galuh mungkin bisa bantu kita kak, aku ingin bebas dari jerat pesugihan ini"
"Juragan Galuh tidak akan membantu kita Sandi, dia juga punya lahan sendiri, dia tidak akan mungkin mau berusaha dengan bapak, semoga saja yang lahir lebih dulu adalah anak dari istri istri bapak, karena anak laki laki yang pertama lahirlah yang akan jadi tumbal" bisik Sani
"Aku takut mas" lirih Mirah
"Selamatkan anak kami Tuhan, katanya dengan berdo'a, do'a kami akan di dengar, aku memohon sebagai seorang ayah dan sebagainya seorang anak padaMU, aku takut, tolong lindungi aku dan juga keluargaku, sadarkan bapak Tuhan" gumam Sani memeluk istrinya
Samad terlihat keluar bersama beberapa anak buahnya, dia menuju ke tengah bukit di mana sosok Doka berada di dalam sebuah goa yang di buat Samad untuk tempat tinggal Doka dan para pasukannya di lahan karet itu.
Srak.
Samad melempar rumput yang sebelumnya sudah dia tetesi dengan darahnya agar Doka muncul.
"Ada apa kamu menemui ku Samad?"
"Doka, aku sudah punya empat janin laki laki yang salah satunya akan jadi tumbal untukmu, jadi aku mau, saat waktunya tiba, kamu serang rumah Galuh dan juga Bintang, mereka sudah membuat ku kesal dan malu karena lamaranku di tolak mentah mentah Galuh demi keluarga Darmawan itu!" jawab Samad
"Itu hal yang gampang, tapi aku butuh dua tumbal untuk melakukan tugas itu, karena sudah tiga tahun ini kamu hanya memberikan aku kambing hitam saja, darahnya sama sekali tidak membuat tenagaku bertambah!" ucap Doka
"Tapi Doka, aku juga mau ada lagi keturunan laki laki dariku yang bisa hidup"
"Kalau begitu, aku hanya bisa menyerang mereka saat di luar rumah, karena aku tidak mungkin masuk ke rumah mereka" ucap Doka
"Ya, itupun tidak apa apa, asalkan aku tidak mengorbankan salah satu anak ataupun cucuku, siapa tahu istriku yang lain hamil lagi tahun depan dan kamu akan dapat tumbal baru" ungkap Samad
"Hahaha.. Kamu memang abdi ku yang paling setia Samad, untuk itu aku akan berikan kamu satu ilmu, dengan menggunakan ilmu itu, kamu bisa memukul seseorang yang lemah dari jarak jauh hanya dengan berkonsentrasi saja"
"Benarkah Doka? Iya, iya aku aku kekuatan itu, dengan begitu semua orang akan semakin segan dan hormat padaku" ungkap Samad berbinar senang.
"Dasar manusia bodoh, dengan kamu terus jadi sekutuku, aku akan jadi setan terbaik karena mampu menyesatkan satu keluarga" batin Doka
*************
"Samad lagi" kesal Bintang ketika Dimas mengatakan apa yang terjadi di bengkel
"Satu kali lagi dia melakukan ini, Dimas akan pastikan orang itu akan habis di tangan Dimas, karena dia sudah terlalu sering membuat masalah dengan keluarga kita" ungkap Dimas mengepalkan tangannya
"Sabar kak, jangan tersulut emosi, kita harus tenang menghadapi dia" bujuk Dirga
"Ini sudah ke sekian kali dia menggangu keluarga kita Dirga, apalagi dia juga hampir membahayakan Delisha saat Minggu lalu dia pulang sekolah" ungkap Dimas
"Kita punya Allah SWT Dimas, Dirga benar, emosi adalah salah satu sifat setan, jadi sebisa mungkin kita tidak boleh emosi meski kita sangat kesal dengan orang itu" ucap Bintang
"Sampai kapan pa, Dimas merasa kalau orang itu semakin berani karena dia punya tumbal untuk sosok peliharaannya itu"
"Sampai dia datang untuk menantang kita nak, saat itu tiba, maka kami semua akan memusnahkan dia, karena kami bangsa jin Pelindung tidak di perbolehkan untuk membuat masalah lebih dulu dengan jin pelindung lain" jawab Rukmini
"Jika saat itu tiba, bolehkah Dimas menghadapi dia?" tanya Dimas
"Tentu nak, hadapi dia dengan kemampuan kamu sekarang, kamu sudah banyak berlatih dengan nenek, Gandra dan Sahara, ilmu yang kamu miliki itu murni ilmu putih yang bisa kamu gunakan untuk melawan ilmu hitam dan juga memusnahkan ilmu lain yang membuat keluarga kamu terancam" jawab Rukmini
Bintang dan Dirga hanya bisa menghela nafas mereka, karena sejak memakai cincin pemberian Bintang, emosi Dimas terkadang sulit di kendalikan, tapi anehnya, cincin itu juga hanya cocok di tangan Dimas setelah sebelumnya Bintang mencobanya di tangan Dirga, tapi gagal, cincin itu membuat tangan Dirga kepanasan. Hala sempat bilang, hanya orang yang punya energi yang kuat yang bisa memakai cincin itu, dan itu adalah Bintang dan juga Dimas
"Satu kali saja Samad, satu kali kamu mengacau lagi, bukan hanya kuda kuda mu yang akan aku bakar tapi juga ilmu yang kamu miliki" gumam Dimas