NovelToon NovelToon
Dikejar Guru Killer

Dikejar Guru Killer

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Tamat
Popularitas:66k
Nilai: 5
Nama Author: Lisa

Shana bersedia menjadi pengganti bibi-nya untuk bertemu pria yang akan di jodohkan dengan beliau. Namun siapa yang menyangka kalau pria itu adalah guru matematika yang killer.

Bagaimana cara Shana bersembunyi dari kejaran guru itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 16

"Saya dapat bocoran. Akan ada even antar sekolah sekitar dua bulan lagi. Jadi saya harap kalian jangan bolos latihan." Semua mendengar dengan seksama pengumuman dari Pak Nanang. "Seperti biasa nanti akan ada dua tim, cewek dan cowok."

Semua anggota terlihat senang mendengar ada event baru setelah sebulan tidak ada berita apapun soal kompetisi. Namun bukan hanya isi dari pengumuman yang bikin para murid perempuan heboh sejak tadi, mereka sedang sibuk menonton guru tampan yang berada tidak jauh pelatih voli mereka.

Pak Nanang yang paham langsung tersenyum.

"Kalian para cewek pasti heboh lihat ada Pak Regas di sini kan?" tebak beliau sambil menoleh pada Regas. Para cewek tersenyum geli karena ketahuan. Sementara ekspresi para cowok malah tegang. Mungkin karena sudah dari awal setelan Pak Regas yang tenang dan dingin terkesan seram. Apalagi sudah tahu reputasi ketika beliau mengajar.

Regas mengerjap. Sepertinya pria itu sedikit terkejut namanya di sebut dalam sebuah perbincangan tim voli ketika ia tengah mengawasi penipu cilik itu dari tempatnya berdiri. Padahal itu tidak ada hubungannya sama sekali. Namun Regas paham, dia hanya memperhatikan masih dengan tangan bersedekap.

"Siang ini kita memang akan latihan di temani oleh beliau. Jadi buat kalian yang ingin di perhatikan sama Pak Regas, bersemangatlah!" teriak Pak Nanang ngawur. Pak Regas tergelak ringan tanpa mengurangi kewibawaannya.

Mila menowel lengan Shana ketika nama Pak Regas di sebut, berikut dengan kedua alisnya yang naik turun makin membuat menyebalkan. Seperti biasa, Bebi cuman senyum lihat Shana manyun.

...***...

Setelah semua berkumpul, latihan mulai berjalan. Dari latihan servis, smashing, passing dan blocking. Juga latihan fisik semacam squat, sit up dan lari. Baru setelah itu permainan dimulai.

Shana terengah seraya berlari di lapangan. Raut wajahnya berubah. Jika tadi ia sempat kerepotan dan panik untuk bisa menyembunyikan diri dari guru killer itu, ketika sudah mode on sebagai center, dia sudah tidak peduli soal siapa yang ada di depannya.

Kali ini Pak Nanang membuat dua tim untuk latihan tanding seperti biasanya. Beliau paling suka membuat sparing seperti ini alih-alih hanya sekedar latihan. Menurut beliau ini cara yang tepat untuk membuat anak didiknya terbiasa untuk bermain secara langsung. Meskipun nantinya atmosfir ketika bermain berbeda dengan latihan.

Pak Regas yang tadinya datar saja ketika melihat latihan mereka, kini sedikit tergerak untuk lebih mendekat. Beliau mulai tertarik dengan permainan Shana. Tanpa sadar pria ini larut dalam permainan mereka, juga tersenyum ketika melihat gadis itu mencetak skor.

Rupanya dia lumayan juga, batin Regas seperti menemukan hal baru yang menyenangkan. Lalu dia pergi kembali ke ruang guru ketika di rasa waktunya sudah cukup lama menonton anak-anak voli latihan tanpa pamit pada Pak Nanang yang asyik mengarahkan juga memberi semangat pada anak didiknya.

Tak jauh dari tempat anak-anak voli latihan, beberapa anak dari klub basket terusik untuk ikut menonton. Mereka yang belum memulai latihan karena pelatih belum datang, masih berleha-leha. Ketika terdengar hiruk pikuk anak voli latihan, mereka sedikit tertarik.

Dari yang awalnya hanya menoleh sekilas, kini mereka mulai membalikkan badan. Lalu perlahan mendekat ke bibir pagar kawat yang mengelilingi lapangan basket untuk bisa lebih tahu permainan anak voli.

"Gadis yang pakai celana pendek hitam itu pinter juga mainnya," celetuk Mario.

"Kalau enggak salah, dia kan salah satu andalan tim voli." Yang lain memberi informasi.

Vino yang sejak tadi menonton anak-anak voli mencoba memperhatikan siapa yang di maksud cowok itu. Setelah tahu, dia mengerti kalau itu adalah Shana. Ada sedikit rasa bangga melihat gadis itu di puji.

Bola matanya tak berkedip memperhatikan lincahnya gadis itu bermain. Tersungging senyum di bibir Vino. Ia teringat masa SMP dengan gadis itu. Ada rasa rindu pada masa dimana mereka berdua begitu dekat.

...***...

Tubuh Mila bergerak agak gontai ketika mereka menuju ke kantin. Dia merasa kelelahan setelah sparing tadi. "Aduh, capek banget. Lapar pula," keluhnya.

"Makanya ayo jalannya di percepat. Mumpung kantin masih buka," ujar Bebi memberi semangat. Kantin sekolah memang masih buka sampai jam selesai ekskul nanti.

"Tunggu, kita ini mau ke kantin depan ruang guru itu?" tanya Shana baru ingat. Bebi dan Mila menoleh barengan.

"Kan kantin itu aja yang emang buka sampai nanti," timpal Bebi.

"Duh." Jika tadi Mila yang mengeluh, kini berganti Shana. Melihat itu Mila yang tadinya gontai kini sumringah karena dapat angin untuk menggoda kawannya.

"Takut di samperin Pak Regas ya ...," ledek Mila mendadak bugar. Shana menipiskan bibirnya.

"Shana sudah enggak takut kok, buktinya tadi aja di temenin pas latihan." Bebi malah menambahi.

"Ciee ..." timpal Mila.

"Kalian ini ...," tunjuk Shana gemas. Bebi dan Mila tertawa. Lalu memeluk Shana. Gadis itu pun memukul kedua temannya dengan sayang.

Semenjak mereka di beri tahu soal kencan buta yang tidak di sengaja itu, Shana jadi bahan candaan yang lucu.

...***...

Kantin di depan ruang guru memang sedikit berbeda dengan kantin di belakang. Kemungkinan karena seringkali di kunjungi para guru, jadi terlihat lebih rapi.

Kali ini Shana lolos tidak bertemu dengan Pak Regas. Ia menghela napas lega. Ini juga jadi bahan candaan Mila. Shana terus saja diledekin temannya soal Pak Regas.

Duk! Tidak sengaja punggung Shana menabrak seseorang di belakangnya.

"Sorry ...," ujar Shana meminta maaf sambil membalikkan tubuhnya. Namun raut wajahnya menjadi kaku sejenak.

"Aku enggak apa-apa kok." Suara renyah milik Vino terdengar. Rupanya seseorang yang di tabrak Shana adalah cowok ini. Vino tersenyum. Shana langsung mengangguk untuk mengakhiri percakapan yang baru saja di mulai. Dia ingin segera menjauh.

"Latihan tadi, permainannya bagus." Rupanya Vino sedang mengupayakan suatu obrolan dengan Shana. Dia membuka topik pembicaraan.

"Ya," sahut Shana singkat.

"Ada pertandingan sebentar lagi, Shan?"

"Benar." Masih jawaban singkat yang selalu Shana berikan. Namun itu tak membuat Vino tersinggung. Cowok ini masih bisa tersenyum dan enggan pergi. Itu membuat Bebi dan Mila yang merasa tidak enak.

"Vin, Shana itu lagi laper," ujar Mila tiba-tiba. Vino noleh ke arah gadis itu. Shana ikut menoleh ke arah Mila. "Lebih baik serahkan dia sama kita, deh." Mila mencoba mengambil inisiatif dengan banyolan untuk mencairkan suasana. Dia tahu situasi mereka berdua.

"Bener. Dia lagi kelaperan karena latihan tadi," imbuh Bebi. Dia mendekat dan menarik lengan Shana.

"Oh, maaf." Vino langsung merasa mengganggu.

"Enggak perlu minta maaf, telat makan beberapa menit enggak bikin masuk rumah sakit," ucap Shana dingin seraya berlalu. Vino mengerjap, terkejut sepertinya, tapi dia tersenyum kemudian. Sepertinya kalimat panjang itu membuatnya senang. Meskipun itu bukan kalimat yang ramah.

1
Chalimah Kuchiki
fokus tanding shanan... 💪
Kasandra Kasandra
double up
Kasandra Kasandra
double up kak
Ezy Aje
lanjuuut thor
Chalimah Kuchiki
males bgt pak regas ngegalauin pacarnya ya 🤭🤭 ga sabar deh gmn nanti bakal sama shanan
Ezy Aje
lanjuttt bnyk
Andriani
lanjut kk....
Andriani
weleh... kenapa menjadi rumit...
Kasandra Kasandra
lanjut... double up kak
Ezy Aje
lanjut
Herlin
Haaa.... kok Mia lgs bilang Pak Regas ya?🤔
Herlin
Poor Shana....
keep fighting 💪
Andriani
Shana keren deh . love you Shana.
Andriani
thanks kk... udah up...
Andriani
mantaap Shana... aku suka gaya lo. berani dalam kebenaran, kalo kita gak salah kenapa takut...
Kasandra Kasandra
lanjut... double up kak
Ezy Aje
lanjuut
Herlin
Shana diam, Regas yg kebingungan😅
Herlin
Cie..... Shana udh mengakui Pak Regas tampan 😂
Herlin
Kasihan Regas pingin nikah tapi kekasihnya belum mau..... atau malah sebenernya ga mau? 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!