NovelToon NovelToon
Papa Dewa Obat

Papa Dewa Obat

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Tamat
Popularitas:838.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Wanto Trisno 2

Dikehidupan sebelumnya, Lin Feng merupakan seorang Dewa Obat. Mengalami kematian, dibunuh istrinya yang berselingkuh darinya. Siapa sangka, jiwanya melintasi waktu ke masa depan. Masuk ke dalam pria tidak berguna yang mati karena kecelakaan.

Identitas saat ini, masih menyandang nama yang sama. Lin Feng merupakan seorang suami pengangguran dan tidak berguna. Seorang suami dan ayah yang tidak berguna dalam keluarga. Bahkan ia tinggal sendirian di apartemen dengan mengandalkan istrinya yang bekerja keras untuk seluruh keluarganya.

Alysa Lien merupakan wanita cantik dan seksi. Sejak remaja dipaksa menjalankan perusahaan keluarga. Sedangkan keluarga lainnya hanya berfoya-foya. Ia juga menyembunyikan pernikahan serta anaknya dari publik. Bahkan keluarganya tidak tahu dirinya sudah menikah.

Hidup di tubuh orang lain, Lin Feng bangkit dan mengubah hidupnya yang baru. Dengan identitasnya saat ini, merubah hidupnya menjadi lebih baik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengobatan Alternatif

Mengobati semua orang dengan obat yang diracik sendiri, telah dilakukan oleh Lin Feng di kehidupan sebelumnya. Saat ini ia mengalami kesulitan untuk menemukan tanaman obat. Pengobatan modern juga tidak bisa. Namun jika ingin belajar pengobatan modern, ia juga akan kesulitan.

Sudah diputuskan. Tidak peduli apa, tujuannya saat ini bukanlah menjadi seorang dokter hebat. Pengalaman berbicara, menjadi Dewa Obat sebelumnya, malah mendatangkan musuh dari berbagai tempat.

Dalam kehidupan sebelumnya, Lin Feng bukan hanya satu dua kali hampir terbunuh. Untung saja ia memiliki pupil ganda yang dapat mengetahui rencana mereka. Sehingga tidak ada yang berhasil selama puluhan tahun.

Hanya karena kelalaian sesaat, dia juga terlalu mempercayai istrinya. Karena rasa percaya pada sang istri di kehidupan sebelumnya, membuatnya lengah dan tidak pernah menggunakan pupil ganda padanya.

Yang dia tahu, Shu Mei adalah wanita baik-baik. Datang ke Gunung Linshan untuk belajar pengobatan. Awalnya memang Lin Feng memasang kewaspadaan pada wanita itu. Rupanya Shu Mei telah memiliki informasi tentangnya. Sehingga dapat mengantisipasi dan bersabar.

Hingga pada suatu hari, Shu Mei menyatakan perasaannya yang palsu. Ingin menjadi istri sang Dewa Obat. Lin Feng yang sudah cukup umur pun tidak menyangka, akan mendapatkan istri.

"Mengapa aku mengingat masa lalu itu? Shu Mei. Jika kamu ada di dunia ini, aku pasti akan membalaskan dendamku ini. Jika ada pria yang bersamamu waktu itu, aku juga akan membalaskan dendam ini padanya."

Tak terasa emosi Lin Feng semakin besar. Membuat racun di tubuhnya kambuh. Rasa sakit yang terus menyiksanya, tak tertahankan. Ia harus mengendalikan emosinya agar tidak terkena serangan racun itu.

Hal-hal yang harus dilakukan untuk menekan racun adalah menghindari pantangan. Seperti harus mengendalikan emosinya. Tidak boleh menyalurkan energi qi pada orang lain. Melakukan pengobatan dengan energi spiritual. Berkelahi juga hal yang menjadi pantangan baginya. Kalau tidak, racun di tubuhnya semakin menyerangnya.

Semakin rendah kultivasi seseorang, daya tahan akan racun akan semakin rendah. Dengan meningkatkan kultivasi, maka daya tahan akan semakin tinggi. Jadi tidak akan terlalu berefek. Orang yang mengalami keracunan juga akan kesulitan meningkatkan kultivasi. Sehingga lebih baik mengobati daripada fokus untuk meningkatkannya.

"Aku membutukan jarum untuk mengeluarkan racun. Kuharap di sini masih ada tempat pengobatan tradisional." Lin Feng berkeliling kota dan mengandalkan ingatan pemilik tubuh.

Di depan sebuah toko tertulis, 'Pengobatan Alternatif Raja Obat'. Sebuah tempat yang ditemukan oleh Lin Feng saat ini. Di dalamnya terdapat obat-obatan tradisional. Obat-obatan kering sampai ada beberapa obat cair dan pil obat kuno.

'Semoga saja di sini ada jarum perak. Dengan begitu, bisa mengeluarkan racun secara perlahan.' Lin Feng masuk ke dalam dan melihat seorang pria tua dengan rambut panjang berwarna putih. Dengan jenggot dan kumisnya yang juga memutih.

Melihat Lin Feng, pria tua itu menatap dengan lekat-lekat. Tidak biasanya ada seorang pemuda yang mau mendatangi tempatnya. Karena hal itu, diperlukan kewaspadaan tinggi untuk melihat apa yang akan dilakukan.

Setelah melihat dengan seksama, terlihat jelas di matanya, pemuda itu mengalami gejala keracunan. Dengan wajah yang pucat, ada bekas hitam kebiruan di kulit. Jika orang awam, sulit untuk membedakan kulit itu normal atau tidak. Hanya ahli pengobatan tradisional yang tahu dengan pasti.

'Hem, menarik. Dilihat dari gejalanya, seharusnya bocah itu sudah mati. Tapi sungguh beruntung racunnya telah berhenti bergerak. Hanya orang yang tahu medis kuno yang dapat mempertahankannya.'

Menurut pemikiran pria tua, pemuda yang datang tersebut bukanlah ingin membuat masalah. Ia berpikir, ada seorang pria tua yang menyuruhnya berobat di tempatnya. Maka ia akan melihat dan mencoba yang terbaik. Dengan ilmu pengobatannya, ia yakin dapat menetralkan racun Lin Feng dalam waktu beberapa bulan.

"Pria tua, aku mau meminjam jarum perakmu sebentar." Lin Feng tidak berniat untuk mengacau. Namun ia merasa dirinya tidak punya banyak waktu. Harus segera kembali ke rumah untuk menjalani peran sebagai seorang suami.

Sejenak pria tua itu tidak memahami perkataan Lin Feng. Ia tidak berpikir pemuda di depannya akan mengatakan itu. Jadi ia hanya menganggap imajinasi seperti layaknya berada dalam dunia novel.

"Tidak. Tunggu! Apakah kau kemari untuk meminjam jarum perak dariku?" Tiba-tiba pria tua itu menyadari perkataan pemuda di depannya memang benar. "Untuk apa meminjamkan jarum? Jangan katakan kamu akan melakukan akupunktur?"

"Tepat sekali! Aku memang ke sini untuk melakukan pengobatan akupunktur." Tanpa rasa ragu, Lin Feng mengutarakan maksud sebenarnya. Pengobatan akupunktur sudah diluar kepala. Bahkan dengan menutup mata, ia masih dapat melakukannya.

"Anak muda! Jangan main-main dengan pengobatan akupunktur. Aku sudah puluhan tahun mempelajari akupunktur. Tapi tidak berani mengobati tanpa melihat lebih jelas. Setidaknya dibutuhkan waktu lebih dari dua puluh tahun untuk mempelajarinya. Sedangkan umurmu?"

Lin Feng merasa diremehkan orang tua itu. Namun perkataan orang tua itu memang benar adanya. Tidak mudah untuk mempelajari ketrampilan itu dengan waktu yang sebentar. Sayangnya Lin Feng selama berada di Gunung Linshan, melakukan pengobatan dalam waktu yang lama. Bahkan seumur hidupnya telah melakukan pengobatan.

"Kau sangat sombong, anak muda. Ingat, orang tua ini sudah memperingatkanmu. Aku berikan jarum-jarum ini dengan gratis. Dan jangan melakukan akupunktur di sini. Aku tidak ingin ada mayat di tempatku ini."

Setelah menerima paket jarum perak, Lin Feng mencari tempat yang luas di lantai. Lalu mengambil tujuh jarum sekaligus. Duduk bersila dan menusukan jarum-jarum di tujuh titik yang berbeda.

'Titik jantung. Nadi berhenti, titik pangkreas. Usus dua belas jari. Energi qi masuk membawa racun. Melewati saluran pencernaan. Saluran pencernaan terbalik. Tenggorokan sampai ke mulut. Keluarkan!'

Dengan mengalirkan energi qi ke dalam saluran darah ke saluran pencernaan, Lin Feng mengeluarkan sebagian besar racunnya. Pria tua yang telah melihat prosesnya sampai tercengang. Tidak disangka, ia seperti melihat sosok dewa obat dari pemuda bernama Lin Feng itu.

"Dewa Obat? Apakah ini adalah Dewa Obat yang bereinkarnasi? Ah, maafkan kelancangan hamba, Tuan Raja Obat." Orang sepuh itu menunduk di depan Lin Feng. Ia tidak pernah melakukan itu sebelumnya. Dan hanya pernah mendengar kehebatan Dewa Obat di dari orang tuanya.

Ada orang yang baru datang ke tempat pengobatan alternatif. Seorang pelanggan yang sedang menjalani pengobatan alternatif selama berbulan-bulan. Ia kaget melihat pria tua pemilik toko memberikan hormat pada pemuda yang sedang duduk di lantai. Dengan darah hitam yang keluar dari mulut.

"Tuan Lin. Mengapa anda memberi hormat dan berlutut?" Seorang pria paruh baya adalah orang kaya dan seorang yang menderita penyakit kronis. Ia datang untuk menjalani pengobatan seperti biasanya.

"Tuan Nanggong? Kau sudah tiba?" Pria tua yang disebut dengan tuan Lin menoleh ke belakang. Melihat pasien setianya yang datang dengan beberapa pengawal di belakang.

***

1
Iwa Kakap
kayak taik..
makin gabjelas kalimat nya
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
lh ayah darimana
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
paracetamol ya
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
bukannya shumei mau jadi budaknua
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
gak dijawab tuchpertanyaam anaknya
Yogi Tiu
Buruk
Faisal 02
akur ceritanya berantakan/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mbah Haryo
sungguh membingungkeennn
Mbah Haryo
entahlah...
Mbah Haryo
vangkeeee....
Mbah Haryo
spertinya otw bagus ini cerita...
erik widodo
biasa autor bikin pembaca penasaran tapi jgn terlalu lama bikin penasaran bisa bosan bacanya tooor
Sopyan 765
nitis tp payah
Sopyan 765
payah
Sopyan 765
tp jadi bete baca,a. awal aja bgs bab bab pertengahan ....jd bete
Sopyan 765
mantep jg nih novel jagoan kalah...titisan.dewa
obat lg....
Sopyan 765
ad uuuhhhhh hubungan di buat ribet min
sama sama munapik...
Sopyan 765
tau tingkat nya msh rendah tp bacot trrus
Sopyan 765
kaya lg mansyur menyesal
Sopyan 765
kesalahan tetulang ulang...nyesel dan menyesal terus...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!