NovelToon NovelToon
Sepupuku Maduku

Sepupuku Maduku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh
Popularitas:857k
Nilai: 4.7
Nama Author: Kim Yuna

Memiliki Suami tampan,baik, penyanyang, pengertian, bahkan mertua yang baik adalah sebuah keberuntungan. Tapi bagaimana jika semua itu adalah hanya kamuflase?

Riska Sri Rahayu istri dari Danang Hermansyah. Mereka sudah menikah selama 4 tahun lebih namun mereka belum memiliki buah hati. Riska sempat hamil namun keguguran. Saking baiknya suami dan mertua nya tidak pernah mengungkit soal anak. Dan terlihat sangat menyanyangi Riska, Riska tidak pernah menaruh curiga pada suaminya itu.

Namun suatu hari Riska terkejut ketika mendengar langsung dari sang mertua jika suami nya sudah menikah lagi. Bahkan saat ini adik madu nya itu tengah berbadan dua.

Riska harus menerima kenyataan pahit manakala yang menjadi adik madu nya adalah sepupu nya sendiri.

Sanggupkah Riska bertahan dan bagaimana Riska membalaskan sakit hati nya kepada para pengkhianat yang tega menusuk nya dari belakang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 50 Juta?

"Mas minta uang 50 juta untuk modal usaha. Kemarin Mas di tawari teman untuk di ajak bisnis bareng. Tapi itu syarat nya harus ada uang 50 juta gitu. Mau yah minjemin, Sayang." rayu Mas Danang kepada ku agar aku mau memberikannya uang.

Apa 50 juta? usaha? bukan untuk menyenangkan istri muda? Jangan kamu pikir aku bodoh Mas. Aku tidak akan tertipu lagi.

"Usaha apa Mas? bukankah Mas sudah punya kerjaan di sana?." tanya ku pura-pura baik dan mengikuti alur permainan Mas Danang.

"Gaji Mas di sana itu sedikit, Sayang. Dan kebetulan ada teman Mas yang mau nawarin Mas untuk berbisnis dan hasilnya lumayan." ujar Mas Danang kekeh. Entah benar atau tidak tapi aku tidak akan pernah mau memberikan sepersen rupiah pun untukmu, Mas.

"Jika gaji di sana sedikit kenapa Mas tidak pulang saja. Dan bekerja di toko, kita sudah punya usaha bagus di sini, Mas tinggal jalankan saja. Gampang! dari pada berbisnis belum tahu prospek nya seperti apa. Apa kamu nggak takut kena tipu sama teman kamu?."

"Sudah Mas katakan berulang kali, jika Mas tidak ingin mengandalkan usaha istri. Mas ingin memberikan nafkah hasil keringat Mas sendiri. Tidak mungkin teman Mas mau nipu, dia itu teman baik semasa sekolah, dia tidak akan tega mengkhianati kepercayaan temannya sendiri." jelas Mas Danang.

Ada Mas bahkan di depanku ini ada pengkhianat.

"Baiklah," ucapku akhirnya.

"Serius De? Kamu memberikan ku modal 50 juta?." tanya Mas Danang dengan mata berbinar.

Aku mengangguk.

"Tapi, aku tidak punya uang sebanyak itu. Mungkin aku akan menjual rumah ini."

"Apa? De. Kamu mau menjual rumah warisan ini?." tanya Mas Danang lagi.

"Iya. Karena aku tidak punya uang sebanyak itu. Mau bagaimana lagi. Yang penting nanti kamu ganti kan?." tanyaku.

Mas Danang tampak berpikir, entah apa yang ada di pikiran nya, aku tidak bisa menebak. Namun yang pasti, jika kalimat yang keluar dari mulut Mas Danang yang pasti adalah kebohongan.

"Baiklah, De. Itu terserah kamu. Mungkin nanti kita bisa tinggal bersama Ibu, jika rumah ini di jual. Ibu juga pasti akan senang karena nanti akan ada teman disana."

Aku mengangguk.

"Terima kasih banyak, Sayang." tubuhku di tarik dalam rengkuhannya. Keningku di ciumnya dengan begitu dalam seolah Mas Danang percaya dengan ucapanku.

Saat menjalankan misi.

"Mas, Lusa kita ke rumah mama yuk." ucapku.

"Loh De. Kamu kan baru pulang dari sana?."

"Iyah sih. Tapi besok itu kan acara 4 bulanan kandungannya Siska. Apa aku salah menghadiri acara sepupu sendiri? Lagian aku ingin mengenal siapa suami Siska. Tadi mama ceritakan kalau habis di traktir daging ayam satu kilo. Tapi bukan cuma mama saja yang di beliin tapi ibu-ibu yang lain yang hadir di tukang sayur. Bahkan kata Mama Siska sekarang terlihat wah, perhiasan nya pun nempel di berbagai tempat di tubuhnya. Jadi penasaran, sekaya apa sih suaminya? Pasti dia juga akan hadir di acara 4 bulanan anaknya? " paparku sembari memperhatikan raut wajah nya yang terkejut.

Degh.

Wajahnya seketika pucat saat mendengar uraian ku. Bahkan sekarang Mas Danang di serang rasa gugup, ia kesusahan menelan air ludahnya sendiri. Tenggorokan nya tiba-tiba terasa tercekat.

Aku menikmati keterkejutan mu, Mas. Ini belum seberapa, masih ada kejutan-kejutan untuk kalian para pengkhianat.

Aku tertawa puas hingga terbahak melihat wajah suaminya yang terlihat tidak baik-baik saja.

"Kenapa kamu tertawa seperti itu? Apanya yang lucu?." Mas Danang celingak-celinguk mencari sesuatu. Dia berusaha mencari tahu apa penyebab ku tertawa pecah seperti tadi.

"Lucu? Yang lebih lucu itu ekspresi kamu, Mas. Kenapa tiba-tiba kamu terlihat tegang begitu? Ada yang sakit?." Aku semakin semangat mengaduk-ngaduk perasaan suamiku ini. Eh mantan.

"Ah, enggak. Aku-aku..." Mas Danang kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaan dariku. Tapi hatinya terlihat sedikit lega karena aku menuduhnya hanya sakit.

Segitu aja kamu udah tegang, Mas! Bagaimana nanti kalau aku sudah menyerahkan bukti pengkhianatan kalian? Bisa-bisa kamu mati berdiri. Ternyata nyali mu hanya seujung kuku. Berani berbuat tapi tidak siap dengan risikonya. Kamu pikir mudah menghancurkan aku? aku bukan lawan mu, Sayang? Mengenai harta kekayaan Siska, aku jadi curiga... sebenarnya kekayaan itu dia dapatkan dari mana, Mas? kamu kan laki-laki kere yang tidak memiliki modal apa-apa. Tapi di kampung sana Ibunya Siska bilang uang anaknya di dapat dari suaminya. Kan aneh! sebenarnya apa usaha Siska itu?. panjang lebar aku bermonolog sendiri dalam hati.

"Kamu kenapa melamun?." Kini Mas Danang khawatir saat melihat ku menatap kosong ke arahnya.

"Eh, Mas. Kamu kan tahu dan sudah kenal dengan suaminya Siska, kan? Sebenarnya, usaha mereka itu apa yah? kok kehidupan Siska bisa berubah drastis seperti itu?." aku yakin sumber kekayaan Siska itu bukan dari Mas Danang. Karena aku tahu kalau Mas Danang itu laki-laki tidak memiliki apa-apa.

"Ah, kenapa sih kamu ngurusin Siska? Dia kan nggak ngurusin kamu. Mau dari mana pun juga penghasilannya selama tidak ada urusannya dengan kamu tidak usah ikut campur. Urus saja sendiri kehidupan kamu! Dan satu lagi, aku tidak bisa menemani kamu ke kampung halamanmu. Aku harus kembali ke tempat kerja!." teriak Mas Danang marah kepada ku, pria itu bahkan menaikkan suara beberapa oktaf dari biasanya. Tidak seperti tadi yang meminta modal kepada ku 50 juta, Mas Danang berbicara lembut sekali.

"Baiklah kalau kamu tidak mau menemani aku ke rumah mama. Tidak masalah toh tanpa kamu aku akan tetap ke sana. Tapi, ingat uang lima puluh juta itu melayang! aku tidak akan menjual rumah ini. Dan aku pastikan kamu tidak akan mendapatkan kucuran dana sebanyak itu dari ku, Mas." Aku tahu hanya sedikit cara mengancam bisa membuat laki-laki itu bertekuk lutut di hadapannya.

"Kenapa begitu? hanya gara-gara aku tidak mau menemani, kamu menjadi menarik janji untuk memberikan uang 50 juta itu? Ini tidak adil sama sekali Ris! Lagian, apa pentingnya aku ke sana, Hah! Bukankah kamu itu tidak di undang oleh Siska ke sana? kenapa repot-repot mau datang? siapa tahu kehadiranmu justru tidak di harapkan." Mas Danang semakin menjadi dan membuatku melongo sesaat mendengar ocehan darinya.

Kamu benar Mas aku memang tidak Diharapkan kehadirannya di sana tapi justru itu aku ingin datang untuk memberikan kejutan untuk kalian bertiga. Aku ingin menjadi bayang-bayang kebahagiaan kalian asal kamu tahu, hanya bisa berucap dalam hati jika aku jujur bisa kacau semua Rencanaku karena tidak sesuai.

"Tahu dari mana Aku tidak diundang? Lagian aku ke sana untuk mengambil surat-surat rumah ini yang sengaja aku simpan di rumah mama. Aku tak habis pikir, kenapa kamu marah-marah, hanya karena diajak ke rumah orang tua Siska, ada apa? Bukankah kamu sudah dekat dengan suaminya, dan juga sepupuku itu. Bahkan kamu pun sudah sering, mungkin makan bersama, entah berdua dengan Siska saja, atau bertiga dengan suaminya. Kalau sikapmu seperti ini terus, justru menambah kecurigaanku pada kalian berdua, kamu dan Siska, tidak menutup kemungkinan kamu ada main gila dengan sepupuku sendiri di belakang pasangan masing-masing. Jaga sikapmu, agar aku tidak semakin curiga." ucapku menohok kepada Mas Danang, sehingga laki-laki itu termenung di tempat hingga beberapa detik lamanya.

.

.

.

Bersambung...

1
Ros Yusmiasih
teganya seorang ibu bisa bgtu .....
tinggalkan aja suamimu riska......
Strobeŕry
Luar biasa
Balqis Rukmana
yg bunuh Siska gimana?
Naomy
bego banget sih riska..malah di kasi uang ..manusia ky bibi nya itu bakal makin jadi bukan sadar
Balqis Rukmana
oh si bibik hasadan nya meninggal smp juga di akhir hidupnya
Naomy
lagian ngapain sih si riska cr kontrakan di rukam..mending cari di perumahan atw di ruko sekalian tdk ada bakalan org yg usil
Anonymous
Luar biasa
Jariyah Hilal
cerita sama seperti di novel lain
Choirun Nisa
bagus
Maria Magdalena Indarti
yg jahat sdh terima hukumannta
Maria Magdalena Indarti
vinokah???
Maria Magdalena Indarti
Vino mau ngapain???
Maria Magdalena Indarti
karma
Maria Magdalena Indarti
baiknya CLBK sm abian aja Risks
Maria Magdalena Indarti
karma untukmu Siska, hidup penuh dosa
Maria Magdalena Indarti
Riska cerdik
Maria Magdalena Indarti
ngapain juga Nanti di kasih uang.
Maria Magdalena Indarti
Nartii..... Nartiii..... tetap berulah
Maria Magdalena Indarti
waduh.... sejahat itu Siska. membunuh janin Riska. laporkan ke polisi saja spy msk penjara
Maria Magdalena Indarti
yg mana nih jodoh Riska
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!