Keyla Salsabila, rela mengorbankan dirinya dalam sebuah pernikahan kontrak. Demi mendapatkan biaya untuk pengobatan sang Ibunda yang tengah sakit keras.
Hubungan pernikahannya dengan Edgar, pria yang menawarkan pertolongan dengan sebuah perjanjian kontrak awalnya jelas terasa hambar. Hingga berjalannya waktu, benih-benih cinta itu mulai tumbuh. Namun, ego mereka lebih besar menutupi cinta yang sudah lama bersemi.
Lantas, akankah mereka memilih tetap bersama atau malah memutuskan untuk berpisah sesuai surat perjanjian pernikahan?
Mari sama-sama kita simak perjalanan cinta mereka dalam cerita author amatir berikut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iing Nirmala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingin bekerja.
...~Happy Reading~...
Edgar turun sambil menggandeng tangan istri nya, dengan dihiasi wajah dingin nan datar seperti biasa.
"Duduk Bee, " Edgar menarik kursi untuk Keyla terlebih dahulu sebelum menarik kursi untuk nya sendiri.
"Manja, " Adik perempuan Edgar yang biasa di panggil Dena mencibir melihat perhatian Edgar pada Keyla.
"Manja sama suami sendiri gak papa ya kan Boo? "sahut nya sangat manis, sengaja menyulut emosi Dena.
Keyla tau semenjak dia datang ke rumah ini, kedua adik perempuan Edgar tidak suka pada nya.
" Humm, "
Jantung Edgar berdesir mendengar Keyla memanggilnya dengan panggilan yang ia suruh, ada perasaan bahagia menelusup di hati nya, tapi dengan cepat Edgar menepis pikiran nya karena hal itu tidak mungkin.
Keyla dengan telaten mengambil kan sarapan untuk suami nya, dengan senyum manis tak lekang di wajah cantik nya, entah itu karena sandiwara atau tulus dari hati, hanya Keyla yang tau.
"Kakek mau sarapan pakai apa? " setelah selesai pada suami nya, Keyla menggeser tubuh nya mengambil piring Kakek yang kebetulan masih kosong.
"Itu aja! " tunjuk nya pada salah satu menu sarapan di meja makan.
"Sok cari perhatian," Dena semakin kesal melihat Kakak ipar nya yang begitu akrab sama keluarga mereka.
"Jangan bicara seperti itu, hargai Keyla seperti kalian menghargai ku, mau tidak mau suka tidak suka, Keyla sekarang istriku. Paham? " Edgar yang mendengar adik nya yang sedari tadi mengomentari Keyla jadi emosi.
Keyla mengelus lembut lengan Edgar menenangkan, dan benar saja mendapatkan sentuhan itu emosi Edgar meluap entah kemana.
Dena yang mendapatkan teguran tegas kakak nya langsung pergi meninggalkan meja makan.
"Tidak apa-apa lanjutkan lagi sarapan nya, " ucap kakek menatap wajah Keyla yang berubah murung.
"Kamu mau kemana Ed? udah rapi." Papa baru menyadari anak nya sudah rapi pakai pakaian kerja.
"Kerja, ada meeting penting dengan klien pagi ini. " sahut nya cuek. Mama menggeleng tidak setuju dengan ucapan Edgar.
"Kan kamu masih cuti Ed! kamu bisa bawa Keyla buat honeymoon dulu. Kalau kerja terus kapan mama bisa punya cucu. " ucap nya keberatan.
Keyla memalingkan muka nya yang memerah menahan malu malu mendengar permintaan ibu mertua nya.
"Jangan macam-macam Nyonya, bulan madu hanya untuk orang yang saling mencintai, sedang kan kami kenal aja baru beberapa hari. " batin nya.
"Bulan madunya bisa nanti habis resepsi, sekarang aku harus kerja biar nanti bisa ngambil cuti agak lama, " Jawab Edgar beralasan.
Mama hanya bisa menghela nafas panjang melihat kepergian anak dan menantu nya.
"Ada benar nya juga apa yang dikatakan Edgar Ma. " Papa ikut menimpali.
Sedangkan di dalam kamar Edgar, melihat Edgar yang akan pergi, Keyla memberanikan diri mengatakan keinginan nya .
"Tuan! " panggil nya, kembali memanggil seperti biasa dalam hubungan mereka yang sebenarnya.
"Jangan panggil Tuan! kalau ada yang dengar gimana? " sanggah nya, itu hanya alibi saja. Edgar memang keberatan melihat sikap Keyla yang sangat cuek saat berdua seperti ini, mau jujur terlalu gengsi.
"Tidak akan, hanya ada kita berdua. " sahut nya santai.
"Saya mau bekerja! " ucap nya hati-hati.
"Bekerja? " beo nya, Keyla mengangguk tanpa bersuara.
"Apa uang yang saya kasih tidak cukup? sampai kamu harus bekerja? " tanya Edgar tegas.
"Bukan tidak cukup Tuan, tapi saya mau mengumpulkan uang buat mengganti uang anda yang saya pakai, dan aku bisa bebas! " gumam nya dalam hati..
"Tidak! Saya hanya ingin mengisi waktu luang kalau tidak ada kegiatan. " jawab nya berkilah, tidak mungkin Keyla mengatakan alasan yang sebenarnya.
"Boleh ya? saya janji tidak akan melupakan tugas-tugas saya yang di kontrak meskipun saya bekerja. " Keyla menatap Edgar dengan tatapan penuh harap. Edgar menghela nafas berat kemudian mengangguk.
"Yeyeye... Terima kasih Tuan, " Keyla bersorak senang tanpa sadar memeluk tubuh Edgar.
"Eh.. Maaf Tuan, " ucap nya kikuk merasa malu dengan reaksi terlalu berlebihan. Keyla kembali merapikan penampilan Edgar yang sedikit kusut karena ulah nya.
"Apa sebahagia itu di izin kan bekerja? sedangkan orang paling malas di suruh kerja, aku salah satu nya. " gumam nya menatap wajah berbinar Keyla.
"Ayo! " Edgar mensejajarkan langkah nya dengan Keyla yang berjalan sangat cepat.
Tangan Edgar terulur menyatukan jari-jari tangan nya dengan jemari Keyla.
Keyla tersentak merasakan tangan halus itu menempel di telapak tangan nya, kepala nya menoleh menatap bingung pada suami nya.
"Pengantin baru harus mesra, " bisik nya di telinga Keyla.Entah tindakan itu memang keinginan nya atau hanya pencitraan di depan keluarga saja hanya Edgar yang tau.
"Loh, Key mau kemana? " tanya mama saat berpapasan dengan anak dan menantu nya.
"Keyla ikut aku ke kantor Mi, " baru saja Keyla membuka mulut, Edgar lebih dulu menjawab pertanyaan Mama nya.
"Ngak usah ikut Key, sama Mama aja di rumah! " pinta nya penuh harap.
Keyla beralih menatap Edgar dengan tatapan memohon, Edgar yang mengerti maksud Keyla pun menjawab.
"Lain kali aja Ma, hari ini Keyla ikut Edgar ke kantor. " tolak nya halus.
"Kami berangkat dulu Ma, " sambung nya kemudian mulai melangkah,
Edgar yang merasakan kalau Keyla tidak mengikuti nya, memutar kepala menoleh ke belakang, terlihat Keyla menunduk mencium tangan Mama nya dengan sopan. Tanpa sadar senyum tipis terbit di bibir nya.
_ _ _
Keyla sengaja minta di turun di depan kafe yang berjarak lumayan jauh dari rumah sakit tempat nya bekerja, karena Edgar terlalu sibuk dengan tab di tangan nya, sebuah keberuntungan bagi Keyla karena tidak perlu menjelaskan alasannya pada Edgar.
"Saya keluar dulu, Tuan! " pamit nya membuka pintu mobil.
"Humm."
Malik kembali melajukan mobil menuju perusahaan Addison.
"Dokter Evan! " Panggil nya saat melihat Evan keluar dari mobil.
"O hai.. Udah masuk kerja Key? " tanya Evan berbinar, melihat wajah gadis yang dia rindukan.
"Udah Dok, " sahut nya mengangguk sekali seraya tersenyum manis.
"Melihat kamu saja sudah membuat ku bahagia. " batin nya menatap Keyla.
"Ayo masuk, kita akan langsung visit pagi ini. " Ujar nya melangkah masuk.
Keyla mengikuti langkah Evan dari belakang.
"Key! " panggil nya memutar kepala melongok ke belakang.
"Iya Dok, "
"2 hari ngak masuk kemarin, kamu kemana? " tanya nya penasaran. Pasal nya Keyla hanya mengabari kalau tidak bisa masuk kerja karena ada urusan.
Keyla gelagapan, bingung harus menjelaskan apa, tidak mungkin mengatakan alasan yang sebenarnya.
__ _ _
Readers ku terkasih,
Maaf ya author jarang update akhir-akhir ini, agak kesulitan membagi waktu.
Mampir juga di novel Author "Terima kasih telah mengkhianati ku".
Like ya💞
