NovelToon NovelToon
Pewaris Pedang Naga

Pewaris Pedang Naga

Status: tamat
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Penyeberangan Dunia Lain / Tamat
Popularitas:28.1k
Nilai: 5
Nama Author: Richieus El Velerira

Setelah tiba-tiba menyeberang, Li Tian dibantu oleh Sang Naga untuk dapat beradaptasi dan berlatih seni bela diri dan kultivasi. Li Tian akhirnya menjadi seorang ahli bela diri dan kultivator yang sangat kuat dan terkenal di seluruh negeri. Namun, kekuatan dan kemenangan Li Tian tidak selalu mudah diperoleh. Ia harus menghadapi banyak rintangan dan bahaya dalam perjalanan hidupnya. Namun, dengan keberanian, tekad, dan kemampuan yang dimilikinya, Li Tian selalu berhasil melewati setiap rintangan tersebut.
Di antara semua lawan yang pernah ia hadapi, ada satu orang yang menjadi musuh paling berat bagi Li Tian. Ia adalah seorang pemimpin kejahatan yang sangat jahat dan sulit ditaklukkan. Namun, dengan kekuatan dan keberanian yang dimilikinya, Li Tian akhirnya berhasil mengalahkan musuhnya itu dan membawa keadilan bagi masyarakat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richieus El Velerira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 16 : Berusaha mendapatkan Bunga Langka.

Tiba-tiba, dari balik pepohonan seorang pria muncul. Dia tersenyum setelah menyaksikan pertarungan itu.

"Kalian berani memasuki wilayah kami dan mencoba mencuri bunga langka kami,” kata pria itu dengan dingin. "Tetapi kalian adalah lawan yang tangguh."

"Kami tidak bermaksud mencuri apa pun,” kata Li Tian dengan tegas. "Kami hanya menjalani ujian yang diberikan Mei Ling."

Pria itu tertawa terbahak-bahak. "Mei Ling? Tentu saja. Dia selalu menggunakan ujian yang sulit untuk membuktikan bakat dan kekuatan murid-murid dari sekte yang datang ke Alam Rahasia ini. Jika kalian ingin membuktikan diri, maka coba kalahkan aku!"

Pria itu meluncur ke arah mereka dengan kecepatan yang menakjubkan. Li Tian dan kedua temannya harus menghadapi tantangan serius ini.

Mereka harus bertarung dengan gigih menggunakan keterampilan bela diri mereka dengan sebaik-baiknya. Pria itu terbukti sebagai lawan yang tangguh dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa.

Mereka dengan cepat mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi pria itu. Li Tian mengambil sikap bertahan, memposisikan dirinya secara strategis di antara kedua rekannya. Xiaolin mengambil posisi sejajar dengan Li Tian, siap untuk melindungi dirinya sendiri dan juga mengamankan Li Tian. Sementara itu, Guo Ying berdiri di sebelah kanan siap melancarkan serangan balik jika diperlukan.

Pria itu semakin mendekat dengan setiap langkahnya terasa semakin kuat dan menakutkan. Tubuhnya yang kekar menunjukkan kekuatan fisik yang luar biasa. Tampaknya tidak ada yang bisa menghentikannya. Li Tian dan kedua muridnya melihat ini dengan penuh keterkejutan, namun mereka tidak menunjukkan rasa takut.

Ketika pria itu mulai melambatkan langkahnya dan memasuki jarak serangan, Li Tian memutuskan untuk mengambil inisiatif. Dengan gerakan yang cepat dan lincah, dia meluncur maju dengan pukulan kilat yang ditujukan ke tubuh pria itu. Namun, pria itu dengan mudah menghindari pukulan Li Tian dengan gerakan pasif yang membuktikan ketangkasannya.

Xiaolin dan Guo Ying langsung bereaksi, mereka meluncur ke depan dengan serangan dan gerakan akrobatik mereka sendiri. Tapi pria itu menghadapinya dengan kemampuan bertahan yang luar biasa. Dia dengan mudah menghindari serangan mereka, kadang-kadang bahkan membalas dengan serangan balik yang memaksa kedua murid tersebut untuk terus bergerak dan menghindar.

Meskipun dihadapkan dengan kekuatan yang jauh melebihi mereka, Li Tian dan kedua temannya tidak menyerah. Mereka terus melancarkan serangan dengan kecekatan dan strategi yang mereka miliki. Mereka menggunakan kemampuan beladiri mereka untuk mencoba mengalihkan perhatian pria itu dan mengecohnya.

Namun, pria itu tidak mudah dipengaruhi. Dia terus berkonsentrasi pada Li Tian, yang terlihat dari pandangan mata yang tajam dan fokusnya. Li Tian tahu dia harus membuat gerakan yang mengesankan untuk memberikan kejutan pada pria itu.

Dengan gerakan yang cepat dan presisi yang luar biasa, Li Tian meluncur ke samping pria itu dan melancarkan serangan langsung ke titik lemahnya. Tanpa ragu, dia menghantam pria itu di tengkuknya. Terkejut pria itu terhuyung mundur, sejenak memberikan celah kecil bagi Li Tian untuk bertindak lebih lanjut.

Li Tian dengan cepat melancarkan serangan beruntun, meladeni tubuh pria yang kuat itu dengan pukulan dan tendangan yang penuh tenaga. Serangannya berada di luar dugaan pria itu yang masih berusaha untuk menyesuaikan diri dengan serangan bertubi-tubi yang ia hadapi.

Dalam waktu singkat, pria itu jatuh ke tanah dengan kelelahan. Li Tian, Xiaolin, dan Guo Ying, mengambil napas lega, merasakan kemenangan mereka dalam pertempuran yang sengit ini. Meski pria itu memiliki kekuatan yang luar biasa, mereka berhasil mengatasi tantangan dan menerapkan strategi mereka dengan baik.

Pria itu menatap ketiga orang itu dengan pandangan campuran antara keterkejutan dan penghormatan. Dia menyadari bahwa mereka bukanlah lawan sembarangan dan harus hati-hati jika ingin melawan mereka lagi. Dalam diam, mereka bertukar salam dan saling mengakui kekuatan dan keahlian satu sama lain.

"Kalian sangat tangguh,” kata pria itu. "Aku Maitreya, penjaga hutan ini. Kaulah satu-satunya yang berhasil mengalahkanku dalam waktu yang begitu singkat."

Li Tian tersenyum dan mengangguk hormat. "Terima kasih, Maitreya. Kami hanya ingin melewati ujian ini dengan baik dan membuktikan diri kami."

Maitreya mengangguk mengerti. "Kalian telah membuktikan bakat dan kekuatan kalian. Mari, aku akan memandu kalian ke tempat bunga langka itu tumbuh."

Maitreya memimpin kelompok Li Tian menjelajahi hutan yang lebat, menyusuri aliran sungai yang jernih dan menemukan jalan yang berkelok-kelok di antara pepohonan tinggi. Mereka berjalan dengan hati-hati menjaga langkah mereka agar tidak mengganggu kehidupan liar di sekitarnya.

Setelah beberapa waktu, Maitreya tiba-tiba berhenti di depan sebuah pohon besar dengan akar yang menjalar ke tanah. Dia mengarahkan pandangannya ke arah bawah, menunjuk ke arah bunga langka yang tersembunyi di antara akar-akar pohon itu.

"Beliau adalah Kasubi bunga langka yang sangat istimewa ,” ujar Maitreya dengan suara lembut. "Bunga ini hanya tumbuh sekali dalam seratus tahun dan menyebarkan keharuman yang sangat menenangkan."

Kelompok Li Tian terpesona oleh keindahan bunga tersebut. Mahkota bunga itu terbentuk dari kelopak putih yang dibalut elegan oleh untaian benang merah muda. Di dekatnya, terlihat semut yang terpesona oleh keharuman yang disebarkan oleh bunga tersebut.

Setelah perjalanan yang panjang dan melelahkan, kelompok Li Tian akhirnya berhasil mendapatkan bunga kasubi. Mereka merasa sensasi kepuasan yang dalam saat melihat keindahan dan keharuman bunga tersebut.

“Xiaolin, Guo Ying, dengan ini kita bisa menyelesaikan ujian dari Dewi Mei Ling dan kembali ke kuil untuk berkumpul kembali dengan kelompok murid Sekte Langit Biru lainnya," ucap Li Tian merasa puas.

Xiaolin dan Guo Ying menanggapi dengan senyuman. Mereka merasa lega bahwa perjalanan mereka akhirnya mencapai hasil yang diharapkan.

"Betul sekali, Li Tian. Kita telah menyelesaikan tugas ini dengan baik. Saya yakin Dewi Mei Ling akan memberikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras kita,” kata Guo Ying dengan penuh semangat.

Li Tian menganggukkan kepala setuju. "Tentu saja, kita telah melewati berbagai rintangan dan bahaya dalam pencarian ini."

Setelah menyelesaikan ujian dari penjaga kuil alam rahasia, Li Tian dan temannya dari Sekte Langit Biru, dapat berkumpul kembali dengan murid Sekte Langit Lainnya. Kelompok lain juga telah menyelesaikan ujiannya.

Saat mereka berkumpul suasana gembira dan lega terasa di udara. Semua anggota Sekte Langit merasa lega setelah melewati ujian sulit tersebut. Mereka saling berpelukan dan mengucapkan selamat satu sama lain.

Setelah bernapas lega, Li Tian dan temannya duduk bersama dengan anggota lainnya di sebuah ruangan besar. Mereka mulai berdiskusi mengenai pengalaman mereka di kuil alam rahasia.

"Lengan kami hampir putus karena pertarungan dengan Penjaga Kuil!" kata salah satu murid dengan suara gemetar. "Namun berhasil kami lalui dan kini kami menjadi Anggota Sekte Langit."

Li Tian mengangguk dan tersenyum "Ujian ini memang sangat berat, tapi hasilnya sangat berharga. Karena melewati ujian ini, kita akan mendapatkan kekuatan dan pengetahuan baru yang akan membuat kita menjadi lebih kuat dan bijaksana."

"Aku setuju dengan Li Tian,” kata seorang murid perempuan. "Sekarang kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada Guru kita yang telah mengizinkan kita untuk mengikuti ujian ini. Kami harus membuktikan bahwa kami layak menjadi bagian dari Sekte Langit."

Semua murid setuju dengan kata-kata murid perempuan itu dan mereka pun mulai merencanakan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Mereka memiliki banyak ambisi dan tekad untuk menjadi murid yang lebih baik dan berkontribusi lebih banyak bagi Sekte Langit.

Semua murid Sekte Langit Biru yang berhasil melewati ujian dari Penjaga Kuil di alam rahasia mendapatkan hadiah kitab-kitab seni bela diri yang cocok untuk mereka dan beberapa artefak berharga.

Namun, ada seorang murid yang sangat berbeda dari yang lain. Namanya Qin Yu’er, seorang gadis muda dengan keahlian bela diri yang luar biasa. Qin Yu’er telah berhasil menguasai semua teknik seni bela diri yang diajarkan di Sekte Langit Biru dengan begitu cepat. Bahkan, dia sering mengalahkan senior-senior yang lebih tua dan lebih berpengalaman darinya.

Karena kepiawaiannya dalam bela diri, Penjaga Kuil terkesan dengan keahliannya dan memberikannya hadiah yang sangat langka. Penjaga Kuil menyerahkan padanya sebuah pedang legendaris yang katanya hanya akan diberikan kepada seseorang yang dianggap berhak memilikinya. Pedang itu sangat langka dan dipercaya memiliki kekuatan luar biasa yang dapat menghancurkan semua musuh dengan satu pukulan.

Qin Yu’er sangat senang menerima hadiah itu dan dia ingin segera memulai perjalanan untuk menguasai pedang legendaris tersebut.

“Apa kau iri? Pedang itu memang hebat, tapi tidak sehebat pedang Naga yang aku berikan padamu," ujar Dewa Naga.

Li tersenyum dan menjawab dengan tegas. “Tentu saja aku beruntung karena memiliki pedang Naga."

Bersambung.

1
Life is just an illusion🥲
wkkwkwkw
Life is just an illusion🥲
kwkw langit biru, kalo mendung gimana bang
Life is just an illusion🥲
emang dia ngak bisa rasain aura spiritualnya kah?
Life is just an illusion🥲
kwkwk
Life is just an illusion🥲
ohh sudah lega mereka baguslah
Life is just an illusion🥲
kasian
Life is just an illusion🥲
wkwkkw
Life is just an illusion🥲
warganya emang kagak ngapa-ngapain? ckck
Life is just an illusion🥲
masa si
Life is just an illusion🥲
omegaad
Life is just an illusion🥲
wkkwkw nafas naga🤭
Life is just an illusion🥲
waduh menggeliat-geliat seperti???
Life is just an illusion🥲
ciyee dia tambah berkah lagi
Life is just an illusion🥲
semua itu berkat yang maha kuasa author
Life is just an illusion🥲
formal sekali, kenapa ngak pakai aku aja
Life is just an illusion🥲
ya ampun, dia sangat dominan
Life is just an illusion🥲
eaaak
Life is just an illusion🥲
kwkwkw kayak wibu aja
Life is just an illusion🥲
wkwkwk Li Tian capres
Life is just an illusion🥲: kwkwkw
total 2 replies
Life is just an illusion🥲
malah seperti agak terlalu detail gak sih🤔😲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!