Di Senggol Cinta Preman Pasar

Tak lama kemudian, Leo membusungkan dadanya untuk memberanikan diri untuk menghampiri saingan cintanya.

"Jerry." Seru Leon dengan suara yang lantang.

"Wih, Leon! kemana ajah lo. Bro! jadi makin kayak gentong ajah." Ledek Jerry

"Nggak usah ngeledek gitu, tiang listrik!" Ledek balik Jerry

"Gw ke sini untuk nantang lu untuk duel memperebutkan Dahlia." Ucap Leon

"Duel di ring tinju maksud Lo?" tanya Jerry

"Gw nggak mau adu otot! kalau adu otot pasti gw menang secara daging lemak gw lebih banyak dari tubuh kerempeng lu yang seperti tiang listrik." Ledek Leon

"Kurang ajar lu jadi orang! lagian sejak kapan lu jadi demen juga sama Dahlia?" tanya Jerry

"Gw kepincut saat dia nolong gw di perempatan bersama Ema gw yang kondisinya lagi sakit." Ucap Leon

"Apa? jadi hanya karena dia nolongin lu sama Ema Lu. Lu jadi demen sama Dahlia." Ucap Jerry

"Cinta itu tidak akan pernah salah tempat datangnya dan arahnya kemana?!" Geram Leon

"Jangan sok nasihat deh, sekarang kita saingan sehat saja. Nggak usah pakai embel-embel duel." Ucap Jerry

"Eits jangan salah duel kali ini ada juri yang akan menilai serta dia akan jadi jembatan penghubung untuk menjodohkan orang yang berhasil untuk menyetorkan tagihan lebih besar dari setoran yang biasanya." Ucap Leon

"Siapa juri yang lu maksud?" tanya Jerry

"Abang Bos Reyhan yang jadi juri dengan hadiah mendekatkan siapa pun yang berhasil nyetor uang lebih banyak dari harga setoran sebelumnya. Apa lu berani dengan tantangan pertama dari gw ini?" tanya Leon

"Oke, Gw setuju! yang pasti gw pasti menang melawan manusia gentong kayak Lo!" Cecar Jerry

"Biarin ajah gw gentong dari pada lu, nggak akan bisa membuat Dahlia merasakan kehangatan. Dengan lemak yang gw punya gw yakin banget jika Dahlia memeluk gw seperti guling akan membuat dia selalu hangat sedangkan lu hanya akan membuat Dahlian merasa kedinginan." Ucap Leon

"Cewek itu nggak akan suka sama cowok model gentong kayak lu! mereka akan suka yang kurus kayak gw." Ucap Jerry

"Badan lu nggak ideal kurusnya! idiot! manusia tiang listrik ajah bangga lu! contoh Abang Bos Reyhan tubuhnya binaraga." Ucap Leon

"Berisik lu! liat ajah nanti gw akan sama kayak Bang Reyhan yang tubuhnya bagus." Ucap Jerry

"Oke, gw juga akan diet untuk menaklukan hati Dahlia." Ucap Leon

"Ha-ha-ha, mana mungkin Lo bisa diet! makan lu ajah melebihi hewan ternak." Ucap Jerry

Flashback on

Di perempatan jalan yang sedang ramai oleh kendaraan yang melintas jalan raya, Seorang wanita paruh baya sedang terlentang lemas di trotoar. Sementara pria besar berusaha kembali memanggil supir taksi. Namun taksi tak kunjung datang.

Seorang gadis dari kejauhan melihat seorang wanita paruh baya itu dengan perasaan simpatik yang mendalam melihat seorang pria besar tengah melambaikan taksi berkali-kali untuk menghentikan laju taksi. Namun sama sekali tak di gubris oleh setiap taksi yang lewat karena mereka mengangkut penumpang

Akhirnya gadis cantik ini memberanikan diri berlari kecil ke jalan raya lalu merentangkan kedua tangan seperti sayap serta menutup matanya untuk menghentikan laju taksi tersebut.

"Stop!!!" Seru Dahlia

"Mau mati kamu!" Tegur sang supir taksi

"Maaf, Pak. Tolong Bapak antar nenek tua itu ke rumah sakit." Ucap Dahlia

Aksi Dahlia sempat membuat Leon tertegun akan keberaniannya menghentikan taksi tersebut.

"Makasih, Kamu bukannya anak Rusdi?"tanya Leon

"Benar, Aku anaknya Rusdi. Kok kamu tahu siapa aku?" tanya Dahlia.

"Aku pernah sekilas melihat kamu bersama Bang Bos Reyhan. Jadi aku tahu kamu. Tapi aku nggak tahu nama kamu siapa?" tanya Leon

"Oh, Kalau begitu kamu bisa panggil aku Dahlia." Ucap Dahlia

"Kenalin aku Leon. Aku duluan ya. Makasih atas bantuan kamu. Aku nggak akan pernah lupa sama kebaikan hati kamu." Pamit Leon dengan menggendong sang nenek ke dalam mobil taksi.

Flashback off

Bersambung ..

...Jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa like di setiap episode, vote sebanyak mungkin, dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite/subscribe...

...Terima kasih sudah mampir di karya ini, semoga bisa menghibur kalian semua...