NovelToon NovelToon
Titisan Naga

Titisan Naga

Status: tamat
Genre:Identitas Tersembunyi / Angst / Dendam Kesumat / Fantasi Wanita / Chicklit / Tamat
Popularitas:48.4k
Nilai: 5
Nama Author: Serra R

Kenyataan pahit yang membuat hidupnya berubah. Tak ada lagi sifat manja dan lemah. Yang ada kini adalah sesosok gadis cantik tak tersentuh meski di bibirnya selalu tersungging senyum.

Keras hatinya membuat setiap orang segan bahkan tak ingin berurusan dengannya.

Namun, bagaimana dengan orang-orang yang menjadi sebuah bara dendam dalam hati nya terus berkobar?

Mampukah mereka selamat dari dendam seorang Arcila Damayanti yang merupakan titisan dari siluman penghuni kebun angker?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serra R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Labirin Hati bag 1

Memasuki kamar utama Arcila tak dapat lagi membendung air matanya yang seolah berlomba untuk jatuh. Gadis itu terguguh di tepi pembaringan yang biasanya menjadi tempatnya bermanja dalam pelukan hangat sang mama.

Arsen yang masih setia mengekor dibelakang gadis itu hanya diam. Pemuda tampan dengan rambut yang dibiarkan memanjang tersebut memberi ruang pada Arcila untuk menikmati kerinduannya pada sang mama.

Setelah puas menumpahkan tangsinya. Arcila menoleh ke arah Arsen yang tersenyum dengan ke dua tangan terentang menunggunya masuk ke dalam pelukan. Arcila segera berlalu, memeluk erat tubuh pemuda yang membuat hidupnya kembali berarti ditengah kesendirian nya.

"Sudah tenang?" Arcila mengangguk pelan masih dalam dekapan Arsen.

"Ada hal yang harus kamu ketahui setelah ini. Aku harap kamu kuat dan bisa menerima semuanya. Anggap saja apa yang akan aku ceritakan adalah jawaban dari semua rasa penasaran yang selama ini ada dalam hatimu. Hari ini semua akan terjawab dan bahkan mungkin melebihi apa yang kamu pikirkan." Arsen menangkup wajah Arcila yang menatapnya dengan sorot bingung.

Diciumnya gemas seluruh wajah gadis itu sebelum membawanya masuk ke sebuah ruangan yang masih berada di kamar utama. Raungan yang tersembunyi di balik sisi salah satu dinding disana.

Arcila terkesiap, dia yang boleh dibilang tuan rumah ini saja tak mengetahui prihal ruangan lain yang terdapat di kamar sang mama sedikit terheran. Namun Arcila masih menahan diri untuk bertanya. Dia membiarkan Arsen terus membawanya hingga keduanya berada di sebuah kamar lain dalam ruangan itu.

Ruangan luas dengan sebuah ranjang dan juga lemari disana. Terdapat foto besar yang membuat mata Arcila terpaku menatap ke sana. Nampak wajah cantik sang mama disana namun yang menjadi fokusnya adalah sosok yang berada di samping wanita cantik tersebut.

Wajahnya tampan dengan garis rahang yang tegas. Mata gelap dengan sorot tajam nampak indah disana, namun bayangan ular besar menyelimuti tubuh tersebut mengikuti lekuk tubuh lelaki itu sampai dengan tangan yang melingkar di tubuh sang mama.

Arcila menggelengkan kepalanya, bayangan itu yang selalu datang dalam mimpi yang menghantuinya selama ini. Namun tidak dengan wajah itu, wajah yang nampak dalam foto belum pernah ditemuinya.

Tubuh Arcila bergetar, sedikit limbung jika saja Arsen tak sigap menopang tubuhnya.

"Kak." Lirihnya nyaris tak terdengar.

"Kuatkan dirimu, sayang. Yang kamu lihat adalah foto ayahmu, satu satunya foto yang ada di sini. Tempat dimana ibumu sering menyendiri jika sedang merindukannya." Dengan pelan Arsen berbicara agar Arcila tak terlalu terkejut meski semua tak berpengaruh. Berulang kali gadis cantik itu menggelengkan kepalanya.

"Tapi itu bayangan ular, kak."

"Sama dengan yang selalu datang dalam mimpi kamu bukan?" Kali ini Arcila mengangguk.

"Tapi wajahnya bukan itu."

"Yang datang dalam mimpimu adalah kakak kamu sendiri, saudara kembarmu." Arcila sontak menoleh dengan tatapan mata yang menuntut penjelasan.

Terlalu banyak kejutan membuatnya tak tahu mana yang harus dirinya dengar dan cari tahu terlebih dahulu. Arsen yang mengerti dengan kegundahan gadisnya menuntun Arcila untuk duduk di ranjang sementara dia sendiri mengeluarkan buku catatan peninggalan sang ayah yang berisi sedikit cerita tentang keluarga Gerald. Ya, hanya sedikit, karena bagian terbesar cerita tersebut adalah bagian Gara nanti yang menceritakannya kepada ke dua anaknya.

*

*

*

Suasana hening mendominasi, baik Arsen maupun Arcila tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Arsen dengan segala kegelisahan yang menghantui hatinya. Sementara Arcila yang meratapi nasibnya yang ternyata bulanlah manusia normal.

Menyadari bahwa sebagian dari dirinya adalah gen siluman membuat Arcila semakin buruk. Dia takut, takut akan kenyataan yang akan dihadapinya nanti. Terlebih, takut akan ditinggalkan oleh Arsen. Pemuda tampan dengan sejuta kasih sayang dan perhatiannya itu telah membuatnya candu. Rasanya dia tak akan sanggup untuk kehilangannya.

"Kak."

Arsen menoleh lalu mendekat ke arah Arcila yang masih terduduk di ujung kasur. Pemuda tersebut berdiri dihadapan Arcila dengan kedua tangan menangkup wajah cantik yang sembab dengan bekas lelehan air mata membasahi seluruh wajahnya. Wajah cantik itu sungguh sangat berantakan.

Arsen mengusap lembut bekas air mata itu dengan ibu jarinya. Diciumnya lembut kedua pipi itu penuh sayang.

"Aku mencintaimu, Cila. Sangat." Lirihnya dengan menempelkan kening mereka berdua.

"Kak, tapi aku bukan manusia normal seperti kakak. Aku takut jika kehadiranku di samping kakak akan membahayakan kakak sendiri."

"Aku mampu bertahan, sayang. Percayalah!! aku sudah membuktikannya hingga saat ini bukan? lalu apalagi yang kamu takutkan, hem. Aku akan selalu berada disini, disisimu. Jangan mengatakan apapun yang lain karena bersamamu sudah cukup bagiku, Cila." Arsen memeluk erat Arcila yang kembali menangis.

Hanya tinggal menunggu waktu beberapa saat lagi. Keduanya bertahan di rumah mewah tersebut sambil kembali menggali kenangan yang pernah mereka lewati di rumah ini.

Arcila berjengkit kaget dan menyembunyikan dirinya di balik punggung Arsen ketika melihat seseorang datang entah dari mana.

Lelaki tersebut hanya mengatakan bahwa Arsen dan Arcila sudah ditunggu disuatu tempat dan lelaki tersebut meminta mereka mengikutinya.

Sebuah lorong yang entah sejak kapan ada dirumah tersebut. Arcila sudah mencoba untuk menerima segala keanehan keanehan yang terjadi pada hidupnya. Dengan tetap saling menggenggam keduanya berjalan beriringan.

"Kak."

"Jangan takut, mereka adalah keluargamu yang sesungguhnya. Percayalah tak akan ada yang menyakitimu." Arsen kembali menenangkan, meski dirinya sendiri tak yakin namun tugas yang Gara berikan demikian adanya.

Lorong yang mereka lewati menyerupai lorong yang berada di sebuah aquarium raksasa dimana kita bisa melihat segala yang terjadi di sekitar kita dengan jelas. Seperti saat ini, ketika Arcila maupun Arsen memberanikan diri untuk melirik sisi kanan dan kiri. Mereka akan melihat taman yang berada di halaman belakang tersebut nampak terbelah dengan mereka berada di tengah-tengah nya. Menembus ruang tengah dan langsung terhubung dengan kolam ikan yang berada di tengah taman yang terlihat kotor diluaran sana.

Dengan jelas Arsen dan Arcila melihat patung ular yang semula hanya mereka anggap sebagai hiasan pemanis dalam kolam tersebut menyala di bagian matanya. Menciptakan sebuah retakan yang kemudian kembali membentuk lorong namun nampak lebih asri.

Arsen di minta untuk mengenakan cincin yang pernah diberikan oleh Gara waktu itu. Menapaki jalan dengan penuh rasa tak percaya dan penasaran keduanya hanya pasrah untuk terus melangkah mengingat jalan untuk kembali pun telah tertutup.

Bertemu dengan berbagai jenis ular di sepanjang jalan yang mereka lakui sebelum akhirnya mereka sampai di sebuah gerbang. Sebuah istana yang indah nampak di hadapan keduanya yang menatap tak percaya.

"inikah dunia lain itu? dunia dimana separuh dari diriku berasal dari sana?"

1
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
serakah Sena mau nahluki ketiga cogan itu 1 aja belum tentu🤣
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
kasihan Leo baru sampai udah pada mau pergi 🤣
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
untung cila instingnya peka
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
kapok kau Nana🤣
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
nah yang di lihat Leo siapa ya🤔
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
astaga masa ular takut sama tikus cuka🤣
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
ternyata keluarga gio licik semua termasuk anaknya
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
karena Derrick belum mengenal cinta coba kalau udah pasti kaya papanya yang menentang takdir karena jatuh cinta dengan manusia
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
ternyata gio dan adiknya anak pungut yang gak tau diri udah di rawat dan hidup enak malah membunuh ortu angkat dan putrinya sena
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
Leo , arsen dan Arion hanya jadi penonton 3 ular besar bertemu
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
akhirnya arsen bisa bertemu leo
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
rasain tuh pelaku kejahatan yang tega membunuh kakaknya sendiri di kira bisa menguasai semua hartanya Sena ternyata tidak bisa🤣
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
cantik tapi siluman arsen apa kamu tetep jatuh cinta dengan cilla
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
memanknya enak Yoona🤭
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
wah ternyata Arion manusia setengah ular
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
akhirnya Derrick menerima kenyataan dirinya
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
wah udah manggil sayang🥰
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
gara mau ngasih tugas apa ya sama Leo🤔
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
Darren bikin Leo syok berada di istana ular
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
ternyata ayahnya arcila seorang raja ular🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!