⚠️Harap bijak dalam membaca! Ini hanya HIBURAN semata. Jangan di bawa ke kehidupan nyata!
Perjodohan yang mengharuskan Aliza menikahi seorang duda kaya, membuat Aliza memutuskan hubungan bersama kekasihnya Qiandra Priswanggara, yang ternyata adalah anak dari calon suaminya, Argantara.
Semula Qian sangat membenci Aliza karena sudah menghianatinya dan menikahi ayahnya. Namun, karena suatu kejadian yang mengharuskan mereka terjebak di dalam cinta semalam, membuat mereka tidak ingin saling melepaskan. Hingga terjadilah sebuah hubungan gelap yang tak terelakkan.
Lantas, Bagaimana kisah hubungan antara anak dan ibu tiri tersebut? Mungkinkah cinta Aliza dan Qiandra akan bertahan lama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16
...🌿🌿🌿...
"Aliza! Qian!" Seru Argan. Kedua matanya menatap dua orang yang sedang duduk di kursi panjang di dalam kamar.
Aliza menoleh dengan kedua tangannya yang masih memegang kapas yang sudah dia beri air alkohol. Sementara Qian, nampak duduk bersandar sambil memperhatikan ayahnya yang baru datang.
"Lukanya masih belum selesai dibersihkan juga?" Tanya Argan, lalu duduk di samping Aliza.
"Sedikit lagi Mas. Kenapa?" Tanya Aliza heran.
"Gak apa-apa. Cuma nanya aja. Oh ya Qian, kamu kok bisa kecelakaan? Emangnya kamu habis dari mana? Perasaan kamu di dirumah aja waktu papa dan mama pergi tadi?" Tanya Argan lagi.
"Qian pergi ke tempat teman pa. Ada urusan kampus juga mau ngerjain tugas. Eh tau-taunya aku gak sengaja mau nabrak anak kucing. Untuk kucingnya gak kenapa-kenapa" jawab Qian menceritakan tentang kecelakaannya.
Argan nampak manggut-manggut, tanpa dia sadari, bahwa itu hanyalah karangan Qiandra saja.
"Baiklah. Kami istirahat setelah ini. Jangan lupa, obat anti nyerinya diminum ya. Papa sudah belikan untuk kamu di apotik dekat sini!" Perintah Argan.
"Sayang yuk. Biarkan Qian istirahat dulu!" Ajaknya lagi kepada Aliza.
Aliza nampak sangat berat meninggalkan Qian, namun menolak ajakan Argan juga tidak bisa dia lakukan..
"Ba-Ba-Baik mas!" Jawab Aliza kemudian.
"Qian. Papa pergi dulu. Istirahat lah!" Ujar Argan kembali. Qian hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. Kedua matanya melirik ke arah Aliza. Hatinya begitu berat melepaskan Aliza untuk pergi bersama papanya tersebut.
Di kamar.
Argan berbaring dengan kepalanya diletakan di pangkuan Aliza.
"Aliza!" Seru Argan.
"Iya Mas!" Jawab Aliza menatap wajah suaminya kebawah.
"Apa menurutmu tentang perselingkuhan?" Tanya Argan tiba-tiba.
Deg.
Aliza tersentak. Jantungnya berdetak kencang bersamaan dengan wajahnya yang terlihat mendadak pucat.
"A-apa maksudmu mas?" Tanya Aliza terbata.
"Tidak ada. Aku hanya bertanya saja. Menurutmu apakah perselingkuhan antara anak dan ibu tiri itu ada?" Tanya Argan. Aliza terdiam dengan wajah terkejut.
"Apakah dia mencurigai kami?" Gumam Aliza didalam hatinya yang merasa khawatir dan cemas.
"Eh Aliza. Jangan berpikir yang tidak-tidak. Aku tidak bermaksud mengatai mu seperti itu. Tapi aku hanya bertanya saja!" Ujar Argan kembali setelah melihat ekspresi Wajah Aliza yang terlihat berbeda.
"Aliza!" Argan bangun dan menghadap ke arah Aliza dengan memegang kedua tangan istrinya dengan penuh cinta.
"Aku tidak bermaksud begitu. Hanya saja, orang-orang selalu membicarakan kalau ibu tiri bisa saja berselingkuh dengan anak tiri. Tapi aku tidak percaya semua itu. Aku hanya ingin memastikan bahwa kamu tidak akan mengecewakan aku bukan?"
Aliza nampak menelan ludah yang terasa mencekiknya.
Ucapan itu seperti sindiran kepadanya. Tapi melihat kepercayaan Argan terhadapnya membuat Aliza menjadi merasa bersalah.
"Mas. Aku....Aku mana mungkin melakukan itu. Qian sudah aku anggap seperti anak ku sendiri. Dan kamu jangan khawatir tentang masalah itu. Bukankah itu hanya ucapan orang saja. Jadi jangan terpengaruh terhadap apapun yang akan merusak hubungan kita!" Jawab Aliza kemudian. Dengan bersusah payah dia memberanikan dirinya untuk berbicara lantang. Setidaknya dia tidak gugup ketika mengatakan itu agar Argan yakin kepadanya.
"Baiklah. Terimakasih banyak kamu sudah meyakinkan aku sekarang. Jadi aku tidak perlu merasa khawatir lagi. Terimakasih sayang!" Argan berucap sambil memeluk tubuh Aliza.
Aliza membalas pelukan suaminya dengan sedikit helaan nafas lega. Jantungnya hampir saja lepas karena merasa takut.
"Mas. Aku ingin tidur. Aku sangat lelah. Bolehkan aku tidur sekarang?" Ujar Aliza bertanya.
Argan sesaat diam. "Tidurlah. Aku tidak apa karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan!" Jawab Argan kemudian.
Aliza mengangguk tanpa dosa. Dia pun segera berbaring dan memejamkan mata. Sementara, Argan hanya menatap istrinya dengan wajah lesu. Dia ingin menghabiskan malam bersama istrinya, tapi semuanya selalu gagal. Kini Aliza tidur dan tidak bisa melayani dia malak ini. Padahal, bayangan malam yang panjang sudah ia pikirkan sejak tadi.
Keesokan harinya. Semua kembali dengan normal. Aliza seperti biasa menyiapkan makanan setiap paginya.
Argan menuruni anak tangga setelah berhasil siap-siap akan kekantor, "Pagi sayang!" Sapa Argan sambil mencium bibir ranum Aliza tipis.
Risma memperhatikan dari atas dengan wajah kesal. Melihat Aliza dan Argan yang baik-baik saja setelah dia semalam dia menghasut Argan, hatinya semakin mendidih saja. Apapun yang dia lakukan selalu saja kalah dari Aliza.
"Tante!" Tegur Qian.
Risma terlihat tersentak kaget, "Apa yang Tante lakukan disini?" Tanya Qian lagi.
"Kenapa kamu selalu saja mengagetkan Tante mu ini? Lagipula kalau Tante berdiri disini apa ada masalah?" Ketus Risma marah. Lalu pergi meninggalkan Qian menuju kamarnya.
Qian hanya menggelengkan kepalanya asal, "Dasar orang aneh. Bertanya aja sudah marah" gerutu Qian yang juga terlihat kesal.
Sementara itu di meja makan. Aliza terlihat menyendok beberapa lauk untuk suaminya. Qian tiba-tiba saja duduk dan langsung menyerahkan piring.
"Aku juga mau di ambilkan makanan seperti Papa!" Ujar Qian.
Argan sedikit menatap heran, lalu menoleh ke Aliza yang nampak tercengang.
"Kalian berdua kenapa terlihat tegang? Memangnya tidak boleh?" Tanya Qiandra.
"Boleh nak. Aliza, ambilkan makanan untuk Qiandra!" Perintah Argan setelahnya. Aliza pun mengangguk mengiyakan dan mengambilkan makanan untuk Qian.
Qiandra melirik Aliza dengan senyuman yang mengembang.
Sesekali Aliza juga melirik Qiandra dan keduanya saling tersenyum senang. Disaat Aliza hendak memberikan piring, Qian sempat-sempatnya memegang jemari Aliza dan mengusapnya lembut.
"Ibu tiriku sangat cantik hari ini" puji Qiandra.
Argan tersenyum, "Tentu saja ibumu cantik nak. Tidak hanya cantik tapi juga pintar memasak." Sahut Argan yang balik memuji istrinya.
Sementara itu, Risma yang sudah mulai curiga mulai mengawasi Aliza dan Qian dari lantai atas. Dia melihat bagaimana tatapan Aliza dan Qian yang begitu berbeda. Dia paham betul bagaimana tatapan seseorang yang sedang jatuh cinta. Apalagi melihat perilaku Qiandra yang sangat perhatian kepada Aliza, membuatnya semakin curiga saja.
"Aku sangat yakin kalau mereka berdua menyembunyikan sesuatu. Aliza memang wanita penggoda, awas saja jika dugaan ku benar, aku akan menghajar wanita itu sampai kapok!" Geramnya kesal.
Tak lama, Setelah Argan dan Qian pergi dari rumah usai sarapan, Risma datang kepada Aliza.
"Kamu sangat pandai dalam menggoda lawan mu. Bagaimana kalau kamu ajari aku caranya?" Ucap Risma tiba-tiba dengan melipat kedua tangannya kedepan dengan gaya angkuh.
"Maksudnya?" Tanya Aliza yang menghentikan kegiatannya yang mengemasi sisa makanan di atas meja.
"Jangan sok polos ya kamu. Aku tahu kalau kamu berusaha menggoda anak keponakan ku juga. Kamu mencoba ingin berselingkuh bersama Qian bukan?" Ujarnya langsung pada poinnya.
"Ingat Aliza. Aku adalah Risma. Aku tidak akan tinggal diam saja. Aku akan membongkar rahasia kalian berdua dan mengatakannya kepada Argan. Jika aku benar, maka bersiap-siaplah untuk ku beri pelajaran kepadamu nanti. Ingat itu!" Kecam Risma memperingati ketika Aliza hanya diam sejak tadi.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
kenapa dia dan Qiandra bersama...
memang mereka bersalah tapi jgn pakai emosi dong dan gelap mata sampai begitu
dan suatu saat kamu akan menyesali perbuatanmu
Qian,, tolong selamatkan aliza...