NovelToon NovelToon
Dibeli Bos Mafia

Dibeli Bos Mafia

Status: tamat
Genre:Nikah Kontrak / Angst / Tamat
Popularitas:181.8k
Nilai: 4.5
Nama Author: tompealla kriweall

Di lelang ibunya sendiri di sebuah klub malam, Laras justru jatuh ke tangan Marcel yang kejam.

Laras yang tadinya berterima kasih justru mendapatkan penyiksaan baik fisik dan mental, bahkan bukan hanya dari Marcel, tapi dari adiknya Marcel juga.

Mampukah Laras menjalani hari-hari yang gelap bersama dengan Bos Mafia yang kejam tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tompealla kriweall, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebenaran

Di ruang tengah, setelah selesai sarapan pagi

Marcel berbicara dengan adiknya. Dia ingin membicarakan tentang istrinya, Laras.

"Bella, kita harus berbicara tentang sesuatu yang sangat penting." Akhirnya Marcel memulai pembicaraan mereka.

Bella menatap Marcel dengan penuh tanda tanya, "Apa itu, Kak Marcel?"

"Ini mengenai kehamilan Laras," jawab Marcel dengan yakin.

Bella terkejut dan bertanya, "Apakah itu benar? Laras hamil?"

Marcel mengangguk dan menjelaskan, "Ya, itu benar. Laras sedang mengandung anakku, mengandung keponakanmu."

Bella masih skeptis dan berkata, "Tapi bagaimana bisa? bukannya kalian berdua baru saja menikah, dan sepertinya Aku juga melihat, jika Laras tidak mencintai Kakak. Begitu juga dengan Kakak sendiri. Jadi, bagaimana bisa dia tidak memiliki anak sekarang."

"Aku tidak pernah melihat kalian berdua sama-sama keluar dari kamar dengan banyak tanda merah, sebagai tanda kepemilikan. Padahal itu biasa terjadi untuk pasangan suami istri yang normal."

Bella justru mempertanyakan sesuatu yang menurut dirinya yang bebas, dan tidak tabu untuk diperbincangkan.

Marcel akhirnya memberikan menjelaskan, "Laras memang tidak suka jika tanda-tanda merah terlihat oleh umum. Dia selalu menyembunyikannya dengan foundation atau make-up. Jika sekarang dia hamil, apa yang terjadi ini adalah hasil dari hubungan kami. Dan kita harus menerimanya dengan senang hati dan penuh suka cita. Bukankah seharusnya begitu?"

Bella masih tidak yakin dan kembali bertanya, "Tapi apa yang terjadi dengannya, kenapa tidak pernah memberimu tanda merah? Apakah dia bisa mengatasi hal itu, sehingga tidak pernah memberikan tanda kepemilikan?"

Marcel menjawab dengan tegas, "Setiap pasangan tidak harus memperlihatkan kepemilikannya pada orang lain. Laras adalah salah satunya, karena tidak mau yang tambaksari luar. Tapi, banyak tanda merah yang ada di dalam pakaian yang Aku kenakan."

"Dan berita ini tentu adalah berita yang sangat baik, jadi kami membuat keputusan yang tidak buruk bukan? tapi itu bukan masalah juga untukmu. Kakak harus fokus pada Laras dan bayinya. Dia membutuhkan dukungan dari Kakak selalu kedepannya nanti."

Bella mengangguk dan berkata, "Tentu saja.

"Jika ini memang benar adanya, Aku akan selalu menyokong kakakku." Bella tersenyum tipis menanggapi semua perkataan Marcel.

Marcel memandang Bella dengan serius dan berkata, "Sudahkah Kamu mengerti bahwa Laras bukanlah sosok yang main-main? Dia sangat serius tentang ini dan dia membutuhkan dukunganku. Aku tidak ingin mengecewakannya."

Bella mengangguk cepat dan berkata, "Aku mengerti sekarang. Aku tidak akan meragukan kalian berdua lagi, terutama memojokkan Laras. Aku akan selalu ada untuk menyokong dan juga memberikan pengertian kepada kakek dan papa mengenai situasi yang ada pada kalian."

Marcel tersenyum lega dan berkata, "Itu bagus. Aku harus fokus pada Laras dan bayinya dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan. Untuk masalah kakek atau papa, itu tidak masalah bagiku."

Marcel dan Bella sama-sama tersenyum dan memastikan bahwa, mereka akan selalu ada untuk menyokong Laras dalam situasi ini. Mereka berbicara tentang bagaimana caranya mereka akan membantu Laras, sehingga bisa memastikan keselamatan dan kesehatan Laras bersama sang buah hati.

Sebenarnya mereka berdua bersitegang di ruang tengah, karena secara tiba-tiba, pagi ini Laras mengatakan bahwa dia hamil.

"Kakak benar hamil?" tanya Bella tidak percaya dengan perkataan Laras pada awalnya. Dia tidak percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan oleh pak akibatnya.

Laras mengangguk mengiyakan pertanyaan adik iparnya, tanpa rasa ragu. Dia sudah memikirkan masak-masak, tentang permintaan Marcel semalam. Mungkin saja dengan mengaku bahwa dirinya hamil, Bella tidak akan pernah mengusik mereka berdua lagi tentang kecurigaannya.

Marcel menjadi sangat khawatir tentang Bella, yang memojokkan Laras. Dia ingin agar Bella benar-benar mengerti, bahwa Laras bukanlah seseorang yang suka main-main dengan sebuah perkataannya, apalagi ini menyangkut dirinya sendiri.

"Dia istriku Bella, dan kakak iparmu itu bukankah seorang yang pendusta. Jika dia mengatakan hamil, itu artinya benar. Karena yang harus Kamu ketahui adalah, kami berdua baik-baik saja."

Laras segera berlalu pergi menuju kamar, karena adik iparnya tidak percaya dengan apa yang dikatakan. Jadi Laras sedih dan tidak ikut mereka berbincang-bincang di ruang tengah. Karena itulah Marcel dan Bella bersitegang tadi.

Tapi sekarang Bella sudah diberikan pengertian oleh Marcel, sehingga dia harus percaya dan mencoba untuk meminta maaf kepada kakak iparnya. Dia tidak ingin ada kesalahpahaman antara dirinya dengan istri kakaknya itu.

"Aku akan meminta maaf pada kak Laras. Apakah Kakak akan ke kantor, atau kakak akan tetap berada di rumah?" tanya Bella memastikan, jika Marcel menepati janjinya untuk menjaga Laras.

"Hemmm... sebenernya Aku ada kepentingan di luar. Tapi karena Aku juga baru saja mendapatkan kabar baik dari Laras, Aku tidak ingin terjadi apa-apa dengannya."

"Jadi, Aku sudah meminta kepada asistenku untuk mengurus semuanya."

"Baguslah. Setidaknya ajaklah kakak ipar untuk memeriksakan diri ke rumah sakit atau dokter kandungan. Pastikan bahwa kondisi keponakanku baik-baik saja." Bella berkata mengingatkan.

Dengan tersenyum, Marcel mengangguk pasti. Dia melupakan satu hal itu, pada saat bernegosiasi dengan Laras semalam.

*****

Kejadian semalam, sebelum akhirnya Laras menyetujui permintaan Marcel untuk mengikuti rencananya meyakinkan Bella.

Marcel yang melihat keadaan Laras, melalui kamera cctv yang ada di kamar, Marcel memutuskan untuk masuk ke dalam kamar dan bertanya kepada istrinya pajangannya.

"Ada apa? kenapa Kamu memukuli perutmu?"

"Apakah Kamu lapar?"

Laras mundur dengan wajah menunduk. Dia selalu ketakutan jika hanya berdua saja dengan Marcel, takut cinta kejadian malam itu akan terulang lagi.

Melihat bagaimana Laras yang diam dan tidak mau menjawab pertanyaan darinya, Marcel mengarahkan pandangannya, melihat ke arah perut istrinya dengan mata memicing.

"Kamu... Kamu tidak..."

Marcel tidak melanjutkan kalimatnya, pada saat melihat Laras menggeleng cepat.

"Tidak. Aku tidak hamil."

Sekarang Marcel justru tertegun, begitu mendengar perkataan Laras. Dia tidak pernah membayangkan bagaimana keadaan Laras yang sebenarnya saat ini. Dia seakan-akan lupa dengan apa yang terjadi, akibat dari perbuatannya malam itu.

"Apa maksudnya?"

"Kamu hamil, dengan siapa?"

Sekarang Marcel justru salah paham dengan perkataan Laras tentang kehamilan.

"Aku tidak hamil!"

Sekali lagi Laras berkata, tapi dengan nada tinggi, alias menjerit. Membuat Marcel berpikir dengan cepat.

Puk

Setelah ingat dengan kejadian itu, Marcel menyadari bahwa, kemungkinan besar benihnya akan tumbuh di dalam perutnya Laras, dan istrinya ini tidak menginginkannya. Mungkin saja karena perkataannya sendiri, yang tidak ingin repot dengan ikatan pernikahan apalagi anak.

"Apa mungkin..."

"Tidak, Aku tidak hamil!"

Laras kembali membantah, jika dia sedang hamil. Laras memang takut seandainya dia benar-benar hamil, dan itu membuat Marcel akan menghukumnya.

Tapi ternyata apa yang dikatakan Laras justru memberikan ide atau rencana bagi Marcel.

Dia meminta kepada Laras untuk pura-pura hamil, demi keselamatan dirinya sendiri. Akhirnya Laras menyetujui, takut seandainya apa yang dikatakannya itu adalah sebuah kebenaran.

1
Lusianina
kasian traumanya lama bgt
Wahyudhi Hidayat
Luar biasa
Junaindah
kyaky Marcel sakit jiwa dech thor
TK: emhhh ☺️
total 1 replies
Jasmine Flow
waduh...cepet bgt...langsung ending.
TK: klik profil TK kak, ada banyak novel yang on going dan tamat 🙏
terima kasih sudah mampir, semoga sehatdan bahagia selalu 🤲
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
top 👍
Elisabeth Ratna Susanti
suka 😍
Devi Handayani
kukutuk kau bucin ama laras hihihihihi🤭😆😆😆😆😁😁
TK: ehhh 😱😱😂😂
total 1 replies
Devi Handayani
semoga marcel bisa kena pelet cinta dari masakannya laras😍😍😍😍
TK: wahhh makasih kak 😍
total 1 replies
Zєє wallupattma
secangkir kopi biar semangat☕
TK: wow 😱
makasih Thor 😍😍
total 1 replies
putri Nainggolan
sebenarnya cerita ini bagus tpi masalahnya di
kebanyakan cerita yg dikisahkan, Dialog nya sangat kurang bahkan kurang banget yg membuat novel ini susah untuk di pahami dan di mengerti dan juga alurnya kyk di kejar² dan rada kecepatan sulit untuk dipahami jatuhnya pdhl sbnrnya konfliknya ga berat samsek.

bkn maksud ngeJude novel kknya cma memberikan saran
I'm sorry klo ada salah kata hehe
TK: terima kasih sarannya kak 🙏
total 1 replies
Lenkzher Thea
Lanjut thor.

Hebat sebuah semangat yang menggebu.
Semoga sukses selalu.
TK: terima kasih Thor
sukses juga buat othor 👍
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
lanjut 😍 makin penasaran nih 😍
rina yumala dewi
cerita nya romantis sekali
TK: terima kasih kak 😍
total 1 replies
lilie 5678
duh terlalu byk cerita nya drpd komunikasinya...jd byk yg aq skip
TK: sorry kak 🙏
total 1 replies
👑Arsy_Penduduk Bunian🌿
⭐⭐⭐⭐⭐
👑Arsy_Penduduk Bunian🌿
keren lanjut sayang 🥰🥰
Dian Novita
lanjut
Chun Chun
ayok
Chun Chun
bagus
TK: wahhh 😍😍
Very tengyu kak 🙏
total 1 replies
Chun Chun
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!