Dibeli Bos Mafia

Dibeli Bos Mafia

Bangkrut

"Apa Pa? bangkrut?"

Dahlia yang baru saja pulang dari arisan sosialitanya terkejut, dengan pengakuan suaminya yang sudah duduk di ruang tengah.

"Iya Ma. Perusahaan jatuh bangkrut. Bahkan masih ada hutang Bank sebesar 10 M, dan jatuh temponya adalah bulan ini."

Dahlia menggelengkan kepalanya beberapa kali, tidak percaya dengan perkataan suaminya sendiri.

"Ini tidak benar kan Pa? Ini hanya gurauan saja kan?" Dahlia benar-benar tidak percaya atas semua pernyataan yang diucapkan oleh suaminya sore ini.

"Maaf Ma."

Arya hanya bisa memejamkan mata sambil mengucapkan permintaan maaf. Dia juga tidak pernah membayangkan, bahwa perusahaan yang dia rintis sedari muda harus diakusisi oleh perusahaan lain, yang telah mengalahkannya dalam sebuah banding proyek besar.

"Mama tidak mau hidup miskin Pa! Mama tidak mau!" Dahlia berteriak tidak terima dengan keadaan mereka saat ini.

"Mama harus bisa! Kita tidak bisa melakukan apa-apa lagi Ma!" Arya yang sedang emosi dan capek akhirnya ikut terpancing dan marah juga. 

"Pokoknya Mama mau pergi. Semua perhiasan dan mobil bersama tabungan Mama adalah milik Mama, bukan miliknya Papa lagi!" 

Dahlia tidak mau miskin, sehingga tidak mau membantu suaminya yang sedang jatuh bangkrut. Usahanya sedang pailit, tapi istrinya justru berkata-kata yang membuatnya semakin emosi.

"Mama lupa, siapa yang beliin? Uang siapa yang Mama pakai beli?" Arya akhirnya mengungkit-ungkit segala sesuatu di masa lalu. 

Tapi yang di maksud Arya kali ini adalah jatuhnya perusahaan, sehingga dia tidak memiliki hak apapun lagi di perusahaan miliknya tersebut. Bahkan dia masih memiliki hutang yang sangat besar di Bank.

"Mungkin rumah ini akan dilelang dua hari lagi Ma. Begitu juga dengan mobil-mobil yang kita miliki," terang Arya, yang membuat Dahlia kembali membelalak tidak percaya.

Mereka berdua justru adu mulut dengan saling berteriak kesal dan marah. Mengeluarkan rasa kekecewaan dan tidak percaya dengan apa yang terjadi pada keadaan mereka saat ini . 

"Gila. Ini gila Pa! Apa tidak ada rekan kerja atau teman Papa yang bisa bantu? lalu kita akan tinggal di mana Pa? bagaimana kehidupan kita setelah ini Pa?" Dahlia tidak siap untuk jatuh miskin.

Dia akan sangat malu dengan teman-teman sosialitanya, jika harus kehilangan rumah dan semua mobil yang dimilikinya selama ini.

"Mau tidak mau, begitulah keadaan kita sekarang Ma!" Arya menggeleng dan tidak banyak bicara lagi, tapi tak lama kemudian memegangi dadanya. 

"Ehhhh… Ma… hhh…"

Tapi semua itu belum cukup, karena tak lama kemudian, suaminya justru jatuh tak sadarkan diri karena serangan jantung.

"Pa... Papa!"

"Laras, Laras! di mana Kamu?"

"Cepat panggil dokter atau ambulans!"

***

Dahlia, yang sudah terbiasa hidup enak dan mewah tidak bisa menerima semua kenyataan, jika sekarang ini hidup miskin. 

Sejak ditinggal mati suaminya, dia memiliki banyak hutang. Apalagi setelah rumah dan mobilnya disita pihak Bank. Dia benar-benar tidak bisa menerima kenyataan. Kehidupan Dahlia seakan-akan berbalik 180 derajat, dibanding terbalik pada saat suaminya hidup dan berjaya.

Tapi pada kenyataannya, Dahlia tidak bisa merubah kebiasaannya yang suka hidup berfoya-foya, dengan terus menerus berjudi bersama teman-temannya, sama seperti dulu. Dan sekarang ini dia kebingungan sendiri, sebab banyaknya hutang yang dimilikinya.

Akhirnya Dahlia memiliki rencana untuk bisa mendapatkan uang yang banyak dalam waktu singkat, yaitu memaksa Laras, anak angkatnya yang sudah gadis, ikut ke sebuah acara pelelangan ilegal.

Acara lelang gadis-gadis ini ada di sebuah klub malam, yang dominasi oleh laki-laki untuk membeli gadis-gadis yang mereka inginkan. Klub tersebut adalah milik salah satu temannya Dahlia, yang biasa ikut bermain judi bersamanya juga.

"Pakai ini gadis bodoh!"

"Seharusnya dari dulu Aku mengajarimu untuk bisa menghasilkan uang!"

"Kamu hanya bisa membuat hidup suamiku jatuh bangkrut, sehingga Aku hidup miskin seperti ini!"

Dahlia memaksa Laras yang memberontak, di saat disuruh memakai pakaian yang tipis dan seksi di tempat parkir klub.

"Ma... jangan Ma. Laras masih mau sekolah Ma, hiks hiks hiks..."

Laras menangis, mengiba pada mamanya, supaya tidak memaksa dirinya untuk mengenakan pakaian yang membuatnya takut.

Pakaian tersebut hanya sebatas menutupi area sensitif saja, bahkan bahannya juga sangat tipis, sehingga yang memakai pakaian tersebut sama saja seperti orang yang sedang t3lanjang. 

Plak!

"Ikut saja kata Mama!" 

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Laras, bahkan membuat laras menoleh ke samping, sambil memegang pipinya yang terasa panas. 

"Cepat pakai!"

Tapi Laras masih menggelengkan kepalanya, mendengar perintah dari mamanya itu. 

"Cepat pakai! Atau Kamu mau Mama siksa?" gertak Dalia kasar. 

"Hiks... hiks... ampun Ma... hiks... ampun!" 

Air mata Laras masih deras mengucur, karena dia benar-benar merasa tidak nyaman dan juga malu, jika diharuskan memakai pakaian seperti itu. 

"Ini bukan pakaian. Aku bahkan bisa membayangkan diriku yang polos meskipun menggunakan pakaian tersebut." Laras membatin, melihat bagaimana bentuk pakaian tersebut.

Plak plak!

Dua tamparan keras kembali mendarat di pipinya Laras, mengakibatkan pipi gadis tersebut merah dengan cetakan jari-jari tangan Dahlia. 

"Kamu anak tidak tahu diuntung, tidak berbakti, dan tidak mau menurut pada orang tua!" bentak Dahlia tidak sabar. 

Tuk tuk tuk

Suara ketukan sepatu di lantai parkir membelah suasana sunyi malam ini. 

"Ada apa?" 

Sesosok tubuh laki-laki tegap muncul, menengahi dua wanita beda usia, yang sedang bersitegang karena yang satunya mendominasi dengan bentakan dan tamparan. 

"Hiks hiks hiks..." 

Laras masih tersedu-sedu, karena tidak mau menuruti permintaan mamanya malam ini. dia tidak bisa memberikan jawaban, sebab tangisannya 

"Tidak usah ikut campur urusan kami!" bentak Dahlia pada laki-laki tersebut. 

"Apa Kamu butuh uang?" tanya laki-laki itu menebak.

"Apa Kamu bisa memberikan Aku uang yang banyak? jika tidak, enyah Kau dari sini!" Dahlia mengusir orang yang dianggap telah mencampuri urusannya. 

"Biarkan dia pergi bersamaku. Aku akan memberimu uang yang banyak." Suara laki-laki tersebut terkesan datar dan dingin. 

Dahlia memiringkan kepalanya, mendengar suara laki-laki yang tidak dikenalnya ini. Dia mencoba untuk mempertimbangkan, apakah yang diucapkan oleh laki-laki tersebut benar atau tidak.

***

"Terima kasih Tuan."

"Tuan sudah menyelamatkan Saya dari niat mama yang akan menjual ku di pelelangan klub malam."

Laras berterima kasih pada Marcel, laki-laki yang telah menolongnya. Dia tidak tahu jika Marcel yang menolongnya tadi, sebenarnya telah membelinya, melalui persetujuan pemilik klub yang akan melakukan pelelangan alam ini. 

"Cih!"

Marcel membuang ludahnya, mendengar ucapan terimakasih dari Laras.

"Aku tidak menolong, tapi Aku membelimu. Membelimu!"

"Jadi ingat, Kamu harus patuh padaku." Marcel berkata dengan suara di tekanan, agar laras bisa mendengarnya dengan baik.

Mendengar perkataan Marcel yang dua anggap sebagai malaikat penolong, Laras terbelalak kaget. Dia tidak mengetahui kesepakatan laki-laki tersebut dengan pihak klub. 

"Tidak. Itu tidak mungkin!" 

"Aku bukan barang dagangan. Aku juga bukan hewan yang bisa dijual belikan!" Laras berontak, tapi dengan cepat anak buah Marcel menangkapnya. 

"Apa Kamu pikir mama Kamu yang jahat itu akan melepasmu dengan mudah jika tidak ada imbalan yang besar?" tanya Marcel memperlihatkan keadaan yang sebenarnya pada Laras.

Ternyata Marcel telah menyelidiki siapa Dahlia, dan apa tujuannya membawa seorang gadis ke klub ini. 

Meskipun acara lelang gadis-gadis belum dimulai, tapi Marcel bisa dengan mudah mendapatkan informasi tersebut dari pemilik klub, sebab dia bukankah orang sembarangan. Hanya dengan menggerakkan satu jarinya saja, pemilik klub pasti akan tunduk pada perintahnya. 

"Ingat! Kamu tidak ada pilihan lain. Jadi menurut saja, atau Kamu Aku kembalikan ke pelelangan, agar bisa dibeli oleh laki-laki tua dan gendut!" 

Wajah Laras pucat pasi, kemudian segera mengeleng beberapa kali, mendengar perkataan Marcel. Dia tidak mau kembali ke klub malam tadi.

Terpopuler

Comments

Zєє wallupattma

Zєє wallupattma

secangkir kopi biar semangat☕

2023-03-29

1

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Mampir thor

2023-03-19

0

Her Man

Her Man

lanjut thor.

2023-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!