Affair... Tidak suka skip.
"Kita berjanji hanya akan bersenang-senang tanpa ada ikatan. Kau memuaskan hasratku, aku membantumu membalas suamimu yang berkhianat. Saat salah satu dari kita meminta berhenti, kita akan berhenti dan saling melepaskan tanpa beban," Ujar sang Bos dari suaminya, Kendrick Kratos.
"Tentu saja, kau bisa tenang! Aku bukanlah wanita yang akan menangis - nangis pada seorang pria!" jawab Ameera dengan tegas.
-Pria hanya manusia dengan segala nafsunya dan dengan mudah berkhianat, tapi wanita akan menjadi pengkhianat saat dunia impiannya seketika hancur! Notes Ameera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kendrick Adalah Milikku.
Tengah malam tidur Ameera gelisah, dia merasa tangan-tangan panjang hitam menggapai lehernya lalu mencekiknya. "Uhh..."
"Ameera..."
Ameera seketika membuka kedua mata, terlepas dari mimpi buruknya. Kedua matanya menelisik kamar yang temaram karena sebelum tidur dia mematikan lampu kamar utama. Tiba-tiba dia merasa ada seseorang di kamarnya, "Siapa?"
"Ini aku, Kendrick."
Ranjangnya menderit saat pria itu naik ke atas ranjang, Ameera berusaha bangun tapi lengan berat pria itu menahannya, "Lepasin, apa yang kamu lakukan disini?!" dia memberontak.
"Aku merindukanmu..."
Suara tanpa bersalah pria itu membuat Ameera emosi, "Kau tak tau malu, Kendrick! Kau akan menikah dengan kakakku! Kenapa harus menikah dengan kakakku, dia kakakku!"
"Apa aku tidak boleh menikah?"
"Aku tidak pernah bilang kamu gak boleh menikah, tapi kenapa harus dengan kakakku? Kau bahkan tak pernah memberitahuku dan masih berhubungan denganku!"
Kendrick mendekatkan tubuhnya. "Kalau kamu mengatakan aku tak boleh menikah, aku takkan menikah. Ameera... apa kamu mempunyai perasaan padaku selama kita berhubungan?"
"Tidak! Apalagi sekarang, aku sangat membencimu!"
"Kenapa?"
"Kendrick! Kau tau aku sangat trauma dalam berhubungan dengan pria, meskipun hubungan kita tanpa status tapi kau harus punya etika dalam berhubungan. Akhiri hubungan kita baru kau jalin hubungan dengan yang lain. Kenapa harus berhubungan dengan kakakku tapi kamu masih terus menemuiku?!"
"Kamu mungkin ngga akan percaya Ameera, entah kenapa aku sangat tak rela harus mengakhiri hubunganku denganmu," bisik lelaki itu.
"Kendrick... jangan mempermainkan kak Cheril, dia mencintaimu dan sangat menantikan pernikahan kalian."
"Cinta? Hah... sudah lama aku tak percaya lagi. Cinta hanya akan membuat menderita, Ameera. Kau tau kenapa dulu aku memintamu menjalin hubungan tanpa status? Karena aku tidak ingin terjebak dengan yang kau sebut cinta itu!"
"Jadi, selama ini kau tak pernah ada pikiran sedikit pun ingin menjalin hubungan serius denganku?"
"Ya, sejak awal aku tidak memikirkan akan berhubungan serius denganmu." Jawab Kendrick jujur.
"Lalu, kak Cheril?"
"Dengannya... aku yakin tak akan pernah terjebak dengan cinta lagi."
"Kenapa?"
Hening, tak ada jawaban dari Kendrick. Bibir pria itu mulai menyusuri wajah Ameera dalam kegelapan. Ameera menolak dia memberontak, ingin berteriak tapi tak mampu. "Jangan begini, Kendrick. Kau tau aku adalah korban dari pengkhianatan. Jangan jadikan aku seorang wanita hina yang menyakiti hubungan orang lain apalagi hubungan kakakku sendiri."
"Hanya kali ini, terakhir kalinya... Ameera. Biarkan aku melepaskan gairah ini, aku membutuhkanmu."
"Kendrick..."
Tak ada kata yang terucap lagi dari keduanya, mereka saling melepaskan gairah tuk terakhir kalinya. Melepaskan perasaan marah, sedih, sakit hati, bahkan mungkin rasa cinta yang belum mereka berdua sadari.
Setelah selesai, Kendrick mencium bibir Ameera. Mengecup bahu telanjang wanita itu, "Terima kasih untuk hubungan kita selama ini, Ameera. Kamu masih ingat perjanjian kita, mari hentikan hubungan ini. Aku bukan pria yang layak untukmu, semoga kamu bisa menemukan pria yang lebih baik dan bisa membahagiakanmu."
Setelah mengatakannya Kendrick turun dari atas ranjang, memakai pakaiannya lagi lalu keluar dari kamar Ameera.
"Jangan menangis, Ameera... kamu berjanji tak akan menangisi hubungan ini saat semuanya telah berakhir," tapi hatinya tak bisa bekerja sama, rasa sakit menyeruak membuatnya tak bisa menghentikan air mata yang keluar.
Tangannya mengepal, ia menahan isak tangis memilukannya. Tak ingin ada yang mendengar suara tangisannya, "Sakit... kenapa sesakit ini. Kendrick..."
Tubuhnya bergelung kesakitan, hubungan berakhirnya kini lebih sakit dari saat hubungannya dulu yang harus berakhir dengan mantan suaminya.
Kendrick masih berdiri di depan pintu kamar Ameera, dia mendengar suara isak tangis samar-samar dari dalam kamar. Ingin rasanya kembali masuk dan memeluk Ameera dan mengatakan semua akan baik-baik saja tapi dia akhirnya melangkahkan kakinya menjauh pergi dari kamar wanita itu.
Cheril melihat Kendrick keluar dari kamar adiknya, sebenarnya dia sudah curiga sejak Kendrick memintanya untuk menyuruh Ameera pulang dengan alasan adiknya itu bisa membantu Perusahaan. Apalagi melihat kecemasan Kendrick yang berlebihan pada Ameera tadi siang, dia semakin yakin ada hubungan diantara keduanya. Kini dengan mata kepalanya sendiri dia melihat buktinya, "Aku takkan melepaskan Kendrick pada siapapun, termasuk kamu Ameera. Aku bahkan dengan sengaja ingin memanasimu tadi, maaf Ameera tapi sejak awal Kendrick adalah milikku."
---TINGGALKAN JEJAK.
---LIKE KOMEN RATE 5 MAKASIH ♡♡♡