Aeleasha Alister gadis remaja, dipaksa menikah oleh keluarga hanya semata kerena uang. Aeleasha yang saat itu baru berumur 17 tahun mau tidak mau menyanggupi permintaan orang tuanya.
Aeleasha dinikahkan dengan putra sulung dari keluarga Carnier, Aciel Aarava Carnier, yang sering dikenal dengan tuan muda dingin. Aeleasha yang berpikir jika dia menikah dengan Acial akan mendapatkan kebahagian tetapi itu malah berkebalikan dari yang dia pikirkan. Aciel terus menyiksa Aeleasha dengan alasan yang tidak jelas, walaupun itu bukan perbuatan Aeleasha.
Aeleasha mulai muak dengan semua siksaan Aciel, dia tidak mau peduli lagi apa kata orang tentang dirinya, Aeleasha mengajukan surat cerai pada Aciel. Aciel tidak menolah bahkan dia sangat menerima perceraian ini karena Aciel menggangap Aeleasha hanya memanfaatkan dirinya dan nama keluarganya.
Selesai bercerai dengan Aciel, Aeleasha pergi keInggris melanjutkan belajarnya. Aeleasha kembali lagi ke Indonesia setelah 7 tahun lamanya di Inggris. Anehnya takdir malah mempertemukan mereka lagi dalam status yang berbeda dan penampilan yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Acin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29
"Ehem.." Dehem Aciel menyadarkan petugas itu, Petugas itu sedikit gelagapan dan bertanya ulang pada Aciel tapi Andra mendekati meja itu.
"Kosongkan semua jadwal Dokter Aeleasha, dia tidak akan menangani atau pun melakukan pengobataan pada pasien untuk sementara ini." Jelas Andra, memijat kepalanya yang sedikit pusing, petugas itu menganggukkan kepalanya paham.
Andra berjalan pergi menuju ruangannya. Aciel mengkerutkan keningnya bingung, mengikuti Andra. Petugas itu mau bertanya lagi tapi Aciel malah berjalan pergi.
Andra yang baru duduk kembali berdiri karena Aciel berdiri didepan mejanya membuat dia kaget setengah mati. Aciel duduk dikursi dan menatap Andra dengan tatapan yang aneh.
"Kapan kamu masuk?" Tanya Andra, mencoba duduk dengan nyaman.
"Itu tidak penting. Kamu bilang kalau jadwal Dokter Aeleasha dikosongkan? kenapa?" Tanya Aciel bertubi-tubi, tangannya yang terlipat diatas dada terlihat seperti sedang marah.
"Orangnya gak ada, masa jadwalnya dibiarkan terisi." Jelas Andra dengan muka datar, kepalanya masih sedikit pusing.
"Memang kemana orangnya?" Tanya Aciel lagi, Andra mengebrak mejanya kesal.
"Mana aku tau. Aku cuma tau ada 5 orang pria datang membawanya pergi dengan paksa dan bilang kalau Nonanya kabur dari upacara pernikahanya." Oceh Andra, lalu mengambil napas dalam dan menghembuskannya, seketika kepalanya langsung ringin.
Andra menelan salivanya dengan kasar, sadar aura dingin menyelimuti dirinya. Baru ingat kalau dia mengebrak meja didepan Aciel. Aciel menatapnya dengan tatapan tajam, tidak suka.
"Mati Aku." Gumam Andra dalam hatinya, keringat dingin membasahi kepalanya.
"Kamu bilang apa?" Aciel menatap Andra dengan tatapan siap menerkam mangsanya.
"Aku hanya bilang sedang tidak enak badan, bagaimana pekerjaanmu?" Andra mencoba mengalihkan topik.
"Jangan mengalihkan topik, jelaskan sekarang juga!." Bentak Aciel, perkataanya menusuk jantung Andra tapi tidak berdarah sama sekali.
"Maaf Aciel aku juga bukan bermaksud melakukan-" Perkataan Andra langsung dipotong Aciel dengan dingin.
"Dokter Aeleasha, jelaskan." Aciel yang tenganya terkepal memukul meja kerja Andra. Membuat Andra menciut.
"Ada 5 orang datang kerumah sakit membawa Dokter Aeleasha dengan paksa. Salah satu dari mereka menjelaskan kalau Dokter Aeleasha kabur dari upacara pernikahannya." Andra mengatakan kata pernikahan dengan suara yang sangat pelan karena Mata Aciel melotot tidak suka.
Mata itu seperti mau meninggalkan tempatnya, dan menusuk mata Andra sendiri. Andra mengelus lehernya yang makin mendingin karena Aciel tidak berkata apapun.
"Kemana mereka membawa Aeleasha pergi?" Aciel memukul meja dengan kedua tangannya, kepalanya menunduk menandakan kalau dia sangat marah dan kesal.
"In-inggris." Jawab Andra dengan gelagapan, dia makin merasa kedinginan. Aciel berdiri dari kurisinya dengan kasar sehingga menimbulkan suara gesekan yang sangat nyaring.
Aciel menutup pintu itu dengan kasar, barang-barang yang letaknya tidak jauh dari pintu berjatuhan karena Aciel membanting pintu ruangannya.
"Haish.. Itu manusia, benar-benar..." Perkataan Andra terhenti karena Aciel kembali membuka pintu, Andra mau tidak mau terpaksa tersenyum.
"Pesankan aku tiket menuju Inggris sekarang." Perintah Aciel, menutup pintu lagi. Andra mulai mengoceh tidak jelas, dia tidak tau kenapa dia bisa punya teman yang seperti itu.
"Menikah? Kamu itu milikku Aeleasha Alister." Gumam Aciel dengan seringai senangnya, dia keluar dari rumah sakit dengan wajah dingin.
Ting...
Suara pesan masuk, Aciel baru saja membuka pintu mobilnya menutupnya lagi dan merogoh ponselnya. Aciel mengkerutkan keningnya kesal, seakan tuhan tidak mau membiarkan mereka bertemu lagi.
Tiket terbang menuju inggris sudah habis hari ini, hanya ada untung hari esok. ~ Andra Saputra.
Ting...
Aciel ingin sekali menyumpah tapi tidak dia lakukan karena ada pesan yang masuk lagi. Senyuman kemenangan menghias bibirnya, dia akan membawanya kembali dan membuat dia tinggal disisinya.
Aku memesankan tiket menuju inggris untukmu. Datanglah keperusahan Dadyku untuk memperingati hari berdirinya perusahaan dan mengungkapkan keberadaan adikku, Jadi datanglah Teman. ~ Joe Brewster.
tak tertata
gk bisa komen lah....