NovelToon NovelToon
ASI UNTUK BAYI MAFIA

ASI UNTUK BAYI MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Ibu Pengganti / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: PenaBintang

Jade baru saja kehilangan bayinya. Namun, suaminya malah tega memintanya untuk menjadi ibu susu bagi bayi Bos-nya.

Bos suaminya, merupakan seorang pria yang dingin, menjadi ayah tunggal untuk bayi laki-laki yang baru berusia tiga bulan.

Setiap tetes ASI yang mengalir dari tubuhnya, menciptakan ikatan aneh antara dirinya dengan bayi yang bukan darah dagingnya. Lebih berbahaya lagi, perhatian sang bos perlahan beralih pada dirinya.

Di tengah luka kehilangan, tekanan dari suaminya yang egois, dan tatapan intens dari pria kaya yang merupakan ayah sang bayi, Jade merasa terperangkap pada pusaran rahasia perasaan terlarang.

Mampukah Jade hanya bertahan sebagai ibu susu? Atau hatinya akan jatuh pada bayi dan ayahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaBintang , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENGAKUAN

Jade terbangun saat pukul dua dini hari. Dia berjalan perlahan menuju ranjang dan menggendong Maximo yang sudah terbangun. Wanita itu berhati-hati supaya tak membangunkan Adriano yang sedang terlelap.

"Shhh, Sayangku jangan berisik, nanti ayahmu bangun," bisik Jade sambil terkekeh pelan.

Dia membawa Maximo duduk di sofa santai dan mulai menyusui bayi itu. Tanpa Jade sadari, Adriano sebenarnya tidak tidur.

Pria itu menatap Jade sambil berbicara dalam hatinya. 'Bisa-bisanya dia terbangun hanya karena suara kecil Maximo. Apa ini yang disebut insting seorang ibu?'

"Max, tubuhmu sekarang semakin berisi. Bibi senang sekali bisa memberikanmu ASI setiap hari," bisik Jade. "Sekarang Bibi sudah bisa sedikit menerima kepergian putri Bibi. Dia pasti sudah bahagia."

Maximo yang mendengarkan ucapan Jade hanya menatap wanita itu dengan bola mata yang membulat sempurna. Seolah dia siap menjadi pendengar meskipun belum bisa merespon.

Jade tersenyum kecil melihat ekspresi polos bayi di pangkuannya. Dia lalu membelai lembut pipi Maximo yang sehalus sutra.

"Max, kau tahu?" bisiknya lagi, suara lembutnya nyaris tenggelam dalam gelap malam. "Dulu Bibi sering menangis. Rasanya dunia seperti berhenti dan tidak pernah berpihak pada Bibi. Dunia rasanya sangat jahat. Bibi merasa hidup ini tak memiliki makna lagi, sampai kau datang dan menjadi obat dalam hidup ini..." Dia menghela nafas panjang, tapi senyumnya tak pudar. "Kau mungkin bukan darah daging Bibi, tapi setiap kali menatap wajahmu, Bibi merasa seperti diberi kesempatan kedua untuk mencintai, tanpa rasa takut kehilangan."

Lagi-lagi Maximo menatapnya dengan tatapan polos yang menenangkan. Tangannya yang mungil bergerak-gerak kecil, seolah berusaha menyentuh wajah Jade.

"Ah, kau pasti lapar ya, Sayang?" ucapnya sambil menunduk dan mencium kening bayi itu. "Tapi janji, setelah menyusu, kau harus tidur lagi, ya? Ayahmu pasti akan marah kalau tahu Bibi membuatmu begadang." Nada suaranya semakin terdengar lembut, tetapi tetap penuh candaan. "Tapi ayahmu sebenarnya adalah pria yang sangat baik, meskipun kadang ucapannya membuat sakit hati. Dia hanya tidak tahu apa yang terjadi dalam hidup Bibi. Dan kah tahu, ayahmu itu sangat berkharisma. Hanya menatap punggungnya saja rasanya bisa membuat jantung berdegup kencang."

Jade lalu menatap Maximo dengan tatapan yang sangat dalam. "Kau tahu, Bibi mulai merasa nyaman di sini. Bibi ingin selamanya merawatmu." Dia lalu memandang ke ranjang, sehingga Adriano buru-buru menutup matanya. "Bibi sudah menganggap kalian seperti keluarga." Suara itu semakin pelan, nyaris menjadi bisikan yang hanya bisa didengar oleh udara di sekitarnya. "Ayahmu pasti akan menertawakan Bibi, kan, Max? Atau malah menganggap Bibi terlalu bodoh karena menganggap kalian sebagai keluarga. Kenyataannya, di sini Bibi hanya dibayar untuk merawatmu."

Senyum lembut Jade mengakhiri kalimat itu. Namun, air mata kecil jatuh di pipinya. Dia buru-buru menyekanya sebelum air mata itu menetes ke kepala Maximo. "Sudahlah, Bibi tidak boleh menangis. Kau harus tumbuh dalam suasana bahagia, bukan dengan air mata. Sekarang tidurlah, Bibi akan menyanyi untukmu." Jade menepuk perlahan punggung Maximo, hingga bayi itu tertidur di pelukannya. Dia menatap wajah mungil itu lama sekali, seolah tak ingin malam ini berakhir begitu cepat.

Sementara itu, di ranjang, Adriano membuka matanya perlahan. Tatapannya tetap terarah pada dua sosok di bawah cahaya lampu malam yang temaram. Dia tidak tahu harus merasa apa, haru, kagum, atau bersalah.

**

Tepat satu bulan Jade menjadi ibu susu untuk Maximo. Kini tak hanya berinteraksi dengan sang bayi, tapi interaksi Jade dengan Adriano juga semakin intens.

"Tuan, ini kopi Anda," kata Jade ketika masuk ke dalam kamar pria itu sambil membawa nampan kecil dengan secangkir kopi yang masih mengepulkan asap.

"Taruh saja di meja, Jade," sahut Adriano.

Jade mendekati meja lalu meletakkan cangkir di atas meja tersebut. "Jangan terlalu lelah bekerja, Tuan," ucap wanita itu penuh perhatian.

Adriano tersenyum kecil. "Lama-lama kau jadi mirip istriku."

Jade tertawa. "Anda bisa saja."

Adriano terkekeh pelan lalu bertanya, "Apa putraku sudah tidur?"

"Ya, hari ini Maximo tidur awal. Jadi, aku bisa membawakan kopi untukmu lebih awal," jawab Jade.

Pria itu manggut-manggut, sambil membuka laci meja kerjanya. Kemudian, dia menyerahkan sebuah amplop pada Jade.

"Apa ini, Tuan?" tanya Jade.

"Bayaranmu karena sudah mengurus putraku dengan baik," jawab Adriano.

Jade mengerutkan "Bukankah langsung diberikan pada Eric?"

"Tidak," jawab Adriano. "Aku akan memberikannya padamu. Kau yang bekerja, kenapa harus diberikan kepada suamimu?"

Jade merasa terharu. "Terima kasih, Tuan." Dia lalu memeluk amplop itu erat-erat. "Dengan uang ini aku bisa membeli apa saja yang aku inginkan."

Adriano mengangguk. "Ya, kau pantas menikmati kerja kerasmu. Apalagi kau sering terbangun di tengah malam. Tidak adil jika harus Eric yang menerima uang itu."

"Jika Eric marah padamu, katakan padaku. Aku akan memberinya sedikit pelajaran," tambahnya lagi.

"Kenapa Tuan tahu Eric akan marah padaku?" tanya Jade bingung.

"Aku hanya menebaknya saja," jawab Adriano.

"Oh, begitu rupanya," balas Jade. "Kalau begitu aku akan keluar dulu, Tuan. Aku masih harus menjaga Maximo."

Adriano mengangguk. "Ya," ucapnya singkat.

Jade lalu keluar dari ruangan pria itu. Dengan hati yang riang, dia kembali ke dalam kamar Maximo. Namun, baru saja masuk ke dalam kamar itu, dia mendengar ponselnya berdering. Nama Eric tertera di layar, tetapi Jade memilih mengabaikannya, hingga sebuah pesan masuk ke ponsel.

[Kurang ajar kau, Jade! Beraninya kau meminta Tuan Adriano memberikan uang itu padamu! Kau tunggu saja, aku akan membuatmu menyesal telah melawanku! Dasar istri yang tidak tahu diri! Kau pasti telah menjual dirimu pada Tuan Adriano!!]

Jade menghela nafas kasar setelah membaca pesan dari Eric. "Tidak berubah sama sekali. Dasar pria rakus. Enak saja uang ini untukmu. Aku yang bekerja di sini, dan kau mau menikmatinya? Mimpi saja!"

Jade lalu mengetikkan pesan balasan. [Aku tidak takut dengan ancaman murahan darimu. Dasar pria sinting. Enak saja mau menguasai hasil kerja kerasku! Selama menikah saja aku tidak pernah mendapatkan apapun darimu. Semua janjimu palsu! Omong kosong! Pria kere! Mati saja kau!]

...****************...

1
wiemay
sama2 punya rasa, lgsg cus nytaakan
Kardi Kardi
good jobbb👍
Kardi Kardi
Thank you sir. I am proud with you.🥳
Khusnul Khotimah
sangat bagus dan menarik
te~amor❤️
smpe terbawa mimpi jade 🤣🤣🤣
te~amor❤️
wah wah wahhh apa ini🙈🙈🙈
te~amor❤️
minta pijit anu nya jade🤣🤣
Kardi Kardi
MERITLAH TUANNNNN
Kardi Kardi: yuppp. jadilah satuuuuu😍
total 1 replies
D.Nafis Union
jd ikut bingung, jade udah gituan sm papanya max apa blm yah 🤔
zillenia Safar: padahal aku sdh berharap banget lhoo 😁🤭 eh cuma mimpi 🫣
total 1 replies
zillenia Safar
Nex kak Thor 🤗🥰
Kardi Kardi
WOW. DUDER VS ZANDER. BEGITUANKAH ?😍
Kardi Kardi: yuppp. GESREX SIKITLAHHH😍
total 1 replies
zillenia Safar
unboxing Thor besok pagi 😅😅😅🤭 klo gagal nanti aku ngambek 🤣🤣🤣
Sepli Naura
OMG jade ..
Kardi Kardi
SOMETHING IMPORTANT RESULTTTT
Kardi Kardi: LAMARLAH DIA TUANNN
total 1 replies
Kardi Kardi
WHOAHHH. WHO IS THAT ?
Kardi Kardi: yuppp. who are youuu
total 1 replies
zillenia Safar
walahh ga boleh begini dong Thor masa Jade mau ke kamar nya Adriano nunggu hari besok lamaaa😅😅😅🤭🤭🤭🤭🤭
D.Nafis Union
ngapain jade disuruh k kamar?? 🤔 masih nunggu besok ya....
zillenia Safar
ah elah si biang kerok datang mau bikin rusuh 😏😏😏😏
D.Nafis Union: kasihan jade dong
total 1 replies
Kardi Kardi
hey. heyyyy. COME ONNN WAKE UPPP😍
Kardi Kardi: yup. come onnn💪
total 1 replies
Kardi Kardi
COME ONNNN. WAKE UPPP SIRRR
Kardi Kardi: YEACHHH. LETS GOOO
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!