Lily mendapati dirinya masuk ke salah satu novel online karyanya sendiri yang berjudul Raja Iblis Impoten, dan harus membantu sang Raja untuk memiliki keturunan.
Bersama sistem dia harus merubah alur cerita dimana akhirnya dia akan mati mengenaskan di tangan sang Raja yakni suaminya sendiri. Dengan identitas sebagai selir tak diinginkan dia harus merubah nasibnya sendiri.
Mampukah Lily melakukannya?
Novel pertama otor di genre baru, mohon maaf bila masih banyak kesalahan dalam alur cerita ataupun nama tokoh 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 - Dia Raja?
“Si Imut!”
“Ya Nona?”
“Apa benar jiwa yang ada di tubuh Permaisuri itu bukan jiwa aslinya?” aku masih ingin tetap memastikannya sendiri.
“Sepertinya benar Nona, tapi aku tidak mendeteksi adanya Sistem di tubuhnya.”
“Aih, berarti harapanku hanya satu, yaitu Selir Hua. Tapi sekarang fokusku bukan itu, aku ingin secepatnya menyembuhkan Raja dari penyakitnya.”
“Apa tidak ada cara cepat untuk menyembuhkannya?”
“Sejauh ini belum ada Nona. Tapi, ada hadiah misteri yang bisa Nona dapatkan di Roda Keberuntungan, siapa tahu isinya adalah obat untuk menyembuhkan Raja.” Jawab si Imut.
Aku menghela nafas berat, aku tak ingin terlalu berharap pada Roda Keberuntungan, apa lagi pada hadiah Misteri yang tak tahu apa isinya.
Saat aku tengah berjalan tiba-tiba saja seseorang menabrak tubuhku, ahhh... Membuat aku jatuh terpental ke belakang, pun dengan dia sendiri, kami sama-sama terjatuh ke tanah.
Sepertinya dia seorang laki-laki terlihat dari bentuk tubuhnya, hanya saja wajahnya tidak terlihat karena memakai penutup wajah yang hanya menampakkan bagian matanya saja, pakaiannya pun serba hitam, tapi ada darah di lengan bagian atasnya, sepertinya dia terluka.
Ding dong! Misi tersembunyi telah aktif! Selamatkan orang misterius ini! Hadiah misi kali ini berjumlah 200 poin. Waktu menjalankan misi adalah 3 jam 15 menit, silahkan pemain mulai untuk menjalankan misinya!
‘Kenapa tiba-tiba ada misi? Siapa sebenarnya orang ini?’
Dia bangkit hendak pergi, namun aku langsung mencegahnya, mana mungkin aku biarkan ladang poinku lenyap begitu saja.
“Tunggu Tuan, apa kau terluka.”
Dia menoleh dengan tatapan tajamnya, dia tak menggubris perkataanku dan hendak kembali melanjutkan niatnya, namun aku kembali berkata, “Tuan, aku bisa membantu mengobati lukamu,” aku menghalangi pergerakannya.
Niat membantuku sepertinya disalahpahami oleh orang ini, dia malah menodongkan senjata tajamnya kearahku.
Aku menelan salivaku, salah sedikit nyawaku pasti melayang, aku harus bersikap setenang mungkin, pasti bukan tanpa alasan Sistem menyuruhku menyelamatkannya.
“Apa niatmu?”
“Aku tidak punya niat apa pun, aku hanya kasihan melihatmu terluka parah.”
“Kau Selir Raja kan?”
“Ya, tapi terlepas dari itu aku ingin menyelamatkanmu karena rasa kemanusiaan.”
Dia melirik sekitar, sepertinya memastikan dengan siapa aku disini, “kau hanya sendirian, dimana pelayanmu?”
“Tidak ada, aku hanya sendiri.”
Dia masih setia mengarahkan senjata tajamnya kearahku, menatapku dengan tatapan waspada, “aku bersumpah Tuan, aku hanya ingin membantumu, jika kau tidak mau ya sudah aku akan pergi, anggap saja kita tidak pernah bertemu.” Aku pura-pura akan pergi karena aku tahu dia akan mencegahku.
“Tu-tunggu, baiklah aku akan menerima bantuanmu. Tapi, jangan paksa aku untuk membuka penutup wajahku,” ujarnya, dia sudah kembali menyarungkan pedangnya.
Aku mengulum senyum, trik seperti ini memang selalu berhasil pada orang-orang seperti dia.
Aku membawanya ke gudang terbengkalai yang ada di sekitar sini, beruntung aku membawa beberapa obat luka di kantongku untuk berjaga-jaga mana tahu tiba-tiba aku terluka dan sekarang itu berguna.
“Buka bajumu?”
“Apa?” dia melempar tatapan itu lagi.
“Kalau kau tidak membuka bajumu, bagaimana caranya aku mengobati lukamu?”
Dia mengalihkan pandangannya, kemudian membuka bajunya, dia meringis saat menggerakkan tangannya, “biar aku membantumu,” dia sama sekali tak menolak dan membiarkan aku membantunya membuka pakaian.
Ada dua luka di lengan bagian atas dan di dada, di lengan luka sayatan sedang di dada luka sebuah panah, beruntung anak panahnya tidak patah di dalam, namun aku harus segera menghentikan pendarahannya.
“Ini akan sedikit sakit, jadi kau harus tahan,” ucapku sambil membersihkan lukanya dengan kain seadanya.
“Lakukanlah, luka kecil ini sama sekali tidak menyakitkan,” jawabanya, pandangannya ia alihkan ke tempat lain.
“Benarkah? Tapi aku melihatmu meringis tadi.”
“Itu hanya refleks,” sahutnya mengucap pembelaan.
Aku hanya meliriknya sekilas sebagai respon, “sudah selesai, lebih baik lukanya jangan dulu terkena air untuk sementara waktu dan jangan lupa minum obat juga supaya kau cepat pulih.” Ucapku setelah membungkus luka itu dengan kain dan memakaikan obat dia bagian-bagian yang terluka.
Aku bangkit, namun dia menarik pergelangan tanganku, “tunggu! Mengapa kau membantuku, sementara kita tak saling mengenal, mungkin saja aku ini orang jahat.”
‘Tentu saja karena itu perintah Sistem, apa lagi.’ Namun jawaban seperti itu hanya ada dalam benakku.
“Karena rasa kemanusiaan, aku melihat kau terluka parah. Terlepas baik buruknya dirimu itu urusanmu sendiri, asal kau tidak menyakitiku itu sudah cukup.” Jawabku fasih.
“Bagaimana kalau aku ini seorang mata-mata yang dikirim musuh untuk membunuh Raja, apa kau masih tetap ingin menyelamatkanku? Sementara kau ini istrinya Raja.”
Aku diam sejenak, kemudian kembali menjawab, “asalkan aku tidak tahu, aku akan tetap menyelamatkanmu.”
Dia menggenggam erat tanganku, sampai aku meringis dibuatnya, “jadi kaun akan tetap memilih menyelamatkan musuh suamimu, meski dia hampir membunuhnya?” nada suaranya terdengar marah.
‘Hey ada apa dengannya, kenapa dia marah begitu hanya karena aku... Eh tunggu, apa dia ini Raja?’
Kilatan kemarahan tampak jelas dimatanya, tapi dia masih menunggu kata-kataku, “Raja itu orang hebat, meski kau berusaha untuk membunuhnya aku yakin kau sendiri justru yang akan terbunuh lebih dulu,” ucapku segera, karena tak ingin membuat dia marah.
“Bagaimana kau bisa seyakin itu, hidup dan mati seseorang tidak ada yang tahu.”
“Karena banyak penjaga di sampingnya, aku percaya dia akan tetap aman. Tapi kau justru yang harus berhati-hati untuk tidak lagi datang kemari dengan niat buruk, atau kau hanya namamu yang akan kembali nanti.”
Lebih baik aku ikuti saja permainannya dan pura-pura tidak tahu siapa dia. Dilihat darimana pun dia ini memang Raja, mengapa aku sampai tak menyadarinya sebelumnya pantas saja dia masuk kedalam target misi.
“Ehem, aku haus. Apa kau punya air?”
“Tidak, ada. Tapi karena aku sudah terlanjur menyelamatkanmu, maka aku akan mengambilkan air untukmu.”
Aku pun keluar, air hanya ada di pemandian itu, tapi jaraknya cukup jauh dari sini, aku pun tak ingin ambil resiko tertangkap oleh tim patroli kerajaan.
“Si Imut, apa di pasar poin ada makanan dan minuman?”
Yang di panggil pun otomatis muncul, “tentu saja ada Nona. Nona ingin makan apa? Burger, hot dogs, kentang goreng, cola atau milk tea?”
“Tidak, belikan aku roti kukus dan air biasa saja. Akan sangat aneh jika aku membawakan makanan modern untuk Raja.”
“Oh ini untuk Raja, baiklah Nona tunggu sebentar,” dia menghilang sejenak, kemudian kembali dengan bungkusan makanan dan minuman.
“Terimakasih si Imut, kau boleh beristirahat.”
“Sama-sama Nona, selamat malam,” dia pun kembali menghilang.
Aku masuk kembali kedalam gudang terbengkalai tersebut, yang banyak berisi barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi, sementara Raja duduk di atas jerami sebagai alasnya.
“Ini, aku aku juga mendapat makanan, kau pasti lapar bukan. Ayo makanlah.” Aku menaruh makanan dan minuman itu di hadapannya.
Dia terdiam sambil menatap kearahku.
😀😀😀❤❤❤❤❤
balas tampar 5x dan tendang bokongnya.
😀😀😀❤❤😘😍😙
❤❤❤😘😍😗😗
❤❤❤😘😙😗
❤❤❤❤
lama2 Raja bucin ama Selir Su..
😀😀❤❤😘😍😙
😚😂😂😙😙😗❤❤❤❤
😀😀😀😍😙😗😗❤❤❤❤
siapa yg akan nolongin selir su...
😀😚😚😍😙😗🤔❤❤❤❤
❤❤❤😘😙😙
❤❤😀😀😀😍😙😙
❤❤❤😍😙😗
❤❤❤😍😙😗