NovelToon NovelToon
Sistem Pembalasan Putri Masa Depan

Sistem Pembalasan Putri Masa Depan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Sistem / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Ruang Ajaib
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Itsme AnH

Putri Changle—seorang gadis modern—terjebak di tubuh putri kuno yang memiliki masa lalu kelam. Setelah menikah dengan kekasih masa kecilnya, dia dikhianati dan disiksa hingga mati. Namun, dengan bantuan sistem poin dan ruang ajaib, Putri Changle mendapatkan kesempatan kedua untuk balas dendam.

Dengan menggunakan Sistem, Putri Changle memulai perjalanan balas dendam yang penuh tantangan dengan mengumpulkan poin, meningkatkan level, dan membuka kemampuan baru untuk mengalahkan musuh-musuhnya.

Namun, semakin dia mendekati tujuannya, semakin banyak rahasia yang terungkap tentang masa lalunya dan sistem yang digunakannya. Apakah Putri Changle dapat mencapai balas dendamnya, ataukah dia akan terjebak dalam permainan yang lebih besar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Ini Belum Cukup Memalukan?!

Song Zhiwan tersenyum dingin, matanya berkilat penuh kemenangan saat menatap sosok Xie Zhan yang terlihat begitu lemah dan terpojok.

Pria itu bahkan tak berani menatap Nyonya Ketiga, hanya mengangguk pasrah dengan dada yang sesak penuh rasa malu.

Nyonya Ketiga terpana, tubuhnya mundur satu langkah tanpa sadar, bola matanya melebar menahan amarah yang memuncak.

"Kamu ... plakkk!!!" Suara tamparan keras memecah keheningan, memancarkan kemarahan yang membara dari seorang ibu yang merasa dikhianati.

Wajah Xie Zhan memerah, tubuhnya terguncang oleh tamparan itu.

"Bajingan!" teriak Nyonya Ketiga dengan dada turun naik akibat amarah yang membuncah. 

Guan Shiqing hanya bisa terpaku, menatap pilu pada Xie Zhan yang menjadi bulan-bulanan amarah sang ibu mertua. Dia tahu, tak ada satu pun kata yang mampu mengubah keadaan ini.

"Aku sudah berjuang keras membesarkanmu, mengerahkan seluruh hidupku demi masa depanmu." Suara Nyonya Ketiga pecah oleh isak tangis yang membasahi pipinya.

"Harapanku hanya satu—kau akan membawa Putri Changle untuk memberi penghormatan padaku. Tapi kau … kau malah mempermalukanku dengan membawa pelayan rendahan seperti dia!"

Kata-kata Nyonya Ketiga adalah belati tajam yang menusuk hati Xie Zhan dan Guan Shiqing. Setiap ungkapan rasa kecewa dan benci semakin menambah beban berat di jiwa mereka.

Xie Zhan merasa terpuruk, hatinya seolah tak lagi berdaya. Dia menginginkan pengertian, menginginkan dukungan ibunya, tetapi semua terasa hilang.

Sejenak, suasana di Kediaman Changyuan terhenti. Angin sepoi-sepoi seakan enggan mengganggu ketegangan yang menggelayuti tempat itu, seperti beban kesedihan dan pengkhianatan yang menekan setiap napas yang tertahan.

Konflik antara darah dan rasa malu terpampang jelas di depan mata semua yang menyaksikan.

Xie Zhan terjatuh berlutut di hadapan Nyonya Ketiga, tanpa ragu meraih tangan Guan Shiqing agar ikut berlutut bersamanya di hadapan sang ibu yang seharusnya memberinya dukungan, bukan penolakan.

"Ibu," ujarnya dengan suara rendah, tapi berisi tekad baja. "Putramu dan Guan Shiqing saling mencintai sepenuh hati. Aku memohon restu darimu." 

Tatapan Nyonya Ketiga, wanita dengan kehormatan yang tinggi dan harapan yang terancang untuk anaknya, berubah menjadi badai amarah.

Wajahnya memucat, mata yang biasanya penuh kasih kini menyala dengan kemarahan. “Ini adalah penghinaan!” teriaknya dengan suara menggema. “Kamu merendahkan dirimu sedemikian rupa?!”

Baginya, tidak ada penghinaan yang lebih dalam daripada melihat putranya merendahkan diri di hadapannya—di depan mata banyak orang—hanya demi seorang pelayan rendahan.

Guan Shiqing memandang wajah marah itu, berusaha mencari pengertian dalam tatapan sang ibu mertua. Merasa ada dorongan di dalam hatinya yang membuatnya tak ingin menyerah, ia mengangkat kepalanya perlahan. “Ibu,” suaranya bergetar sambil berusaha menahan air mata. “Shiqing berjanji akan setia dan melayani Ibu dengan sepenuh hati. Mohon restui kami.”

Plakkk!!!

Satu tamparan yang tak terduga melesat ke pipi Guan Shiqing, membuatnya terjerembap ke lantai. Suara Nyonya Ketiga meluncur tajam seperti belati. “Kamu ... pelayan rendahan! Beraninya kamu memanggilku Ibu!”

Guan Shiqing terdiam, duduk tersungkur dalam kesedihan yang menggerogoti. 

Xie Zhan terdiam, hatinya remuk melihat sosok yang dicintainya disakiti dengan cara yang begitu kejam.

Di sudut lain, mata Song Zhiwan membeku, menatap drama penuh luka itu dengan dingin seperti salju di tengah malam kelam.

Jika drama ini terjadi di balik layar, Song Zhiwan pasti sudah siap dengan segenggam popcorn dan segelas minuman bersoda, menikmati tontonan itu tanpa beban.

Tapi kenyataan berkata lain—laga ini berjalan di panggung hidupnya, di depan puluhan mata yang terus mengawasi.

Maka dia menahan senyum yang sebenarnya ingin meledak, menekan setiap getar kegirangan yang berusaha muncul.

Nyonya Ketiga berputar, wajahnya basah oleh air mata yang pecah tanpa henti. Dengan tangan gemetar, dia menggenggam jemari Song Zhiwan, berharap bisa menambatkan hati gadis itu agar tetap bersedia menjadi menantunya.

"Putri... A—Zhan hanya linglung sesaat. Tolong jangan marahi dia. Kamu ... kamu jangan keras hati." Suaranya parau, setiap katanya melekat seperti rintik hujan yang menyejukkan, tapi juga menusuk hati.

Namun, Song Zhiwan menarik tangannya tanpa ragu, dingin dan tegas seperti angin malam yang menusuk tulang. "Kenapa saya harus marah?" tanyanya dengan mata yang berkilat penuh arti. "Mereka tampan dan cantik, pasangan yang serasi. Aku hanya menjalankan takdir, mewujudkan impian mereka."

Tidak ada penyesalan, hanya ketegasan yang membungkam segala bisik simpati.

Kini, permainan ini bukan sekadar drama — ini panggung kekuasaannya.

“Tak ada yang lebih sempurna dari ini,” kata Song Zhiwan dengan tatapan menusuk, matanya menantang Guan Shiqing yang juga membalas pandangannya, tapi wanita itu kembali menunduk pada detik berikutnya. 

 “Putri ....” Nyonya Ketiga mencoba merayu, suaranya gemetar penuh harap. Dia jelas tak rela melepaskan mimpi menjadi mertua seorang Putri Bangsawan yang akan menaikkan derajat keluarganya.

Namun, Song Zhiwan memotong dingin, tajam seperti pisau yang menancap ke hati. “Baiklah. Hadiah dariku sudah aku kirimkan. Semoga kalian menyukainya.”

Kata-kata itu menggantung di udara, membuat Nyonya Ketiga terdiam, seolah tubuhnya membeku dan tak mampu bergerak.

Song Zhiwan menarik napas panjang, lalu menambahkan dengan suara beku tanpa emosi, “Mulai sekarang, Rumah Changyuan dan Rumah Pangeran Qin … tidak ada lagi hubungan apapun.”

Suasana mencekam seolah petir menyambar, membuat Guan Shiqing dan Xie Zhan terkejut setengah mati. Keduanya langsung mengangkat kepala, mata mereka membelalak penuh kebingungan dan amarah yang tersembunyi.

Mereka jelas tidak pernah melihat Song Zhiwan setegas dan sekeras ini, keduanya seperti melihat orang lain dalam diri sang putri.

Song Zhiwan melayangkan senyum manis ke arah Nyonya Ketiga, senyuman yang menusuk jiwa dan menegaskan siapa yang memegang kendali.

 Nyonya Ketiga hanya bisa terpaku dalam diam, merasakan harapan yang rapuh hancur berkeping-keping di depan matanya.

Dengan langkah anggun juga dipenuhi keangkuhan, Song Zhiwan berbalik dan melangkah pergi, ditundukkan oleh pandangan penuh hormat dari orang-orang yang hadir. 

Dunia seakan membisu menyaksikan jatuhnya impian dan keberanian seorang wanita yang kini tersisih tanpa ampun.

Musik kembali mengalun, memenuhi udara di pernikahan Guan Shiqing dan Xie Zhan yang sesak akan ketegangan. Suara merdu itu seharusnya menjadi irama kebahagiaan, tapi justru berubah menjadi simfoni kegelisahan yang mencekam.

Nyonya Pertama melangkah pasti ke arah Nyonya Ketiga, dengan tatapan penuh dendam. Tangannya yang dingin meraih jepit rambut yang masih terpasang di kepala sang ipar, lalu mencabutnya dengan kasar.

"Aduh ...!" jerit Nyonya Ketiga, air matanya langsung mengalir deras saat rasa sakit menyiksa tubuhnya.

"Seorang penyanyi? Putra seorang penyanyi? Haha! Kalian tidak akan pernah bisa memanjat cabang tinggi Rumah Pangeran Qin lagi!" hina Nyonya Pertama dengan suara menusuk, penuh kebencian yang menggerogoti.

Nyonya Kedua tak mau kalah, suaranya ikut mengisi udara dengan caci maki, "Benar-benar memalukan! Siapa yang mau menerimamu?"

"Ayo, pergi ...." Nyonya Pertama menggerakkan tubuhnya dengan dingin, meninggalkan keramaian yang penuh bisik dan tatapan sinis di depan gerbang Kediaman Changyuan.

Di belakangnya, Nyonya Kedua mengikuti dengan langkah pasti.

Mereka baru saja gagal meraup berkah yang dijanjikan oleh Nyonya Ketiga, karena putranya, Xie Zhan, ternyata menikahi seorang pelayan rendahan—bukan Putri Changle seperti yang diidam-idamkan.

Keduanya menaruh harapan setinggi langit pada nama besar Nyonya Ketiga dan putranya, tapi semua telah hancur berantakan di depan mata.

Nyonya Ketiga terpaku, tangannya gemetar, air mata mengalir tanpa suara.

Di sisi lain, Xie Zhan menggertakkan giginya hingga rongga mulutnya hampir berdarah, kedua tangannya mengepal erat, mencoba menahan letupan amarah yang membara dari dadanya. Dia tidak tahan melihat ibunya dihina secara terang-terangan oleh kedua bibinya sendiri, hinaan yang menusuk setiap sudut hatinya.

Belum habis rasa sakit itu merembes, suara ejekan dari kerumunan yang sejak tadi menyaksikan kegaduhan mulai membahana:

“Pernikahan Tuan Muda Xie dan Putri Changle begitu meriah, tapi lihatlah akhirnya…” 

“Betapa konyolnya!” 

"Seekor ayam hutan dan Phoenix, Tuan Muda Xie malah memilih ayam hutan, sungguh memalukan Rumah Changyuan!" 

Gelombang hinaan itu bergemuruh, membakar harga diri yang dulu mereka banggakan. 

Wajah Nyonya Ketiga mendadak suram, harapan yang tadi terpatri di hatinya runtuh luluh lantak disertai gelak tawa penuh cela yang menusuk jiwa. Dadanya sesak, hampir pecah, tapi dia tak sanggup lagi membiarkan diri diperlakukan seperti bulan-bulanan.

Dengan suara gemetar penuh tekad, dia menatap tajam ke arah kerumunan, mengusir mereka dengan kata-kata yang menghentak, "Bukan giliran kalian untuk membicarakan Rumah Changyuan! Pergi, tinggalkan tempat ini sekarang juga!" 

Kerumunan itu pun berhamburan mundur, terpecah, tapi para pemain musik tetap membeku di sana, wajah mereka seolah menantang, jari-jari mereka terus menari penuh semangat seakan menambah lapisan hinaan di sana. 

Xie Zhan menyipitkan matanya, ketidaksenangannya meruak sampai ke ujung rambut. Baginya, melodi itu bagaikan racun yang semakin menancap dalam, menistai harga dirinya yang sudah remuk.

Tegas Xie Zhan berdiri, suaranya yang membahana memecah udara malam, “Berhenti! Cukup! Jangan bermain lagi!”

Mendengar itu, para pemain musik akhirnya terhenti, tapi salah satu dari mereka menjawab dengan nada dingin dan tak tergoyahkan, “Tuan Muda Xie, kami adalah hadiah dari Putri Changle. Sang Putri berpesan, kami tak boleh berhenti sebelum pengantin benar-benar masuk ke kamar pengantin.” 

Guan Shiqing yang dari tadi membisu, perlahan berdiri dengan tatapannya yang terus menunduk. 

Nyonya Ketiga berdiri di tengah kerumunan, wajahnya berapi-api. Suasana yang semula meriah berubah membeku, ketegangan menggantung di udara setelah dia meledak dalam amarah yang mencekam.

Dengan tangan gemetar penuh dendam, ia merampas alat musik dari tangan pemain di depannya dan menghantamkannya ke lantai dengan kekuatan yang tidak terduga. Suara dentuman itu seperti ledakan meriam, mengunci kegelisahan yang berlarian di antara mereka.

"Pergi! Jika kalian tidak pergi sekarang juga, aku tak segan meminta orang untuk menghancurkan semua barang kalian!" Teriakannya menggema, bercampur antara marah dan putus asa.

Para pemain musik terperangah, tidak percaya akan kata-kata yang baru saja meluncur dari bibir wanita itu. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk mundur terbirit-birit dengan wajah memucat ketakutan.

Tiba-tiba, rintihan pilu meledak dari mulut Nyonya Ketiga. Isak tangisnya menggelegar, meruntuhkan segala harapan yang tersisa. Dia terhempas ke tanah, tubuhnya gemetar hebat seakan seluruh beban dunia menimpanya. "Betapa malangnya aku! Bagaimana aku bisa memiliki putra bodoh seperti ini ...." Air matanya tumpah, membasahi lantai, mencampur aduk luka dan kecewa. 

Xie Zhan berdiri tegap, menatap ibunya dengan mata yang menahan gelombang emosi—antara rasa ingin melindungi—tapi juga frustrasi.

Di sisi lain, Guan Shiqing tetap bisu, keheningannya seperti noda hitam yang melekat tanpa bisa dihapus.

Dengan nada suara yang penuh derita, Nyonya Ketiga meneruskan, "Seharusnya kau bisa menikahi Putri Changle, tapi kau malah ... menikahi seorang pelayan!” Teriakannya menembus kesunyian seperti anak panah yang melukai targetnya, merobek kehormatan dan kebanggaan yang selama ini dibangun dalam rumahnya.

Xie Zhan yang selama ini berusaha sabar, akhirnya tersulut api kemarahan. Dia menarik tubuh ibunya dengan kasar, berusaha menjaga akal sehat di tengah badai emosi. "Ibu! Cukup sudah! Apa ini belum cukup memalukan?!"

Nyonya Ketiga terdiam beku, tubuhnya terhuyung saat ditarik masuk ke dalam Kediaman Changyuan oleh Xie Zhan yang penuh tekad. 

Sementara itu, Guan Shiqing masih berdiri kaku di depan gerbang. Matanya membara, menyimpan api dendam yang siap membakar.

“Song Zhiwan,” desisnya dengan suara bergetar penuh niat, “Penghinaan hari ini akan aku ingat. Di masa depan, aku akan membalasnya satu per satu denganmu!”

Keheningan malam mendadak bergemuruh oleh tekad yang menguat, menandai babak baru pertarungan yang belum berakhir.

1
zylla
Pangeran Chu gak bakalan milih Xie Zhan.
Itsme AnH: jelas dungsas
total 1 replies
zylla
langsung ketahuan doong
Itsme AnH: 😀😀😀😀😀😀
total 1 replies
zylla
Ini emang fakta 🤭
Itsme AnH: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
zylla
Pangeran Qin beneran ngelamar Pangeran Chu 😭
Itsme AnH: demi sang putri wkwk
total 1 replies
aku
wuihh ngeri jg si cantik ini ya 😧😧
Itsme AnH: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
zylla
bener" sakit jiwa
Itsme AnH: Jiwanya butuh dipanggil sama malaikat maut wkwk
total 1 replies
zylla
🤭🤭🤭
Itsme AnH: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Mineaa
Semoga kedepannya kamu akan selalu berhagia Ziwan....
fighting.....semesta pasti akan membantu dan merestui mu....
usaha tak kan menghianati hasil.....🔥🔥🔥🔥🔥
Itsme AnH: semangat Zhiwan💪💪
total 1 replies
Kusii Yaati
Xie Zhan apa yang sebenarnya ada di otak mu itu, padahal song zhiwan mencintaimu tulus tapi Kamu malah selingkuh,mana selingkuhnya seorang babu lagi kalau seorang putri masih mending masih punya muka.namanya juga cinta jadi buta hati,buta mata 😌
Itsme AnH: Otaknya kosong kak🤣🤣🤣
total 1 replies
Khoerun Nisa
yg jdi bingung udh tau alurnya akn gmn knp GK merubah mlh mengikuti ko sbel BCA nya
Itsme AnH: mengikuti alur bukan berarti gak merubah takdir, Kak. Mau merubah segalanya juga gak semudah membalikkan lembaran kertas. makasih sudah mampir, kalau cerita saya gak sesuai dengan keinginan kakak, kakak bisa pindah ke buku lain yaaa 😍
total 1 replies
Kusii Yaati
semoga persalinannya lancar ya author ku, sehat baby-nya, sehat ibunya pokoknya semoga lancar 🤲😘
Itsme AnH: alhamdulillah persalinannya lancar, cuma lg dalam proses pemulihan sambil ngasih bayi berikut 2 tahun dan yg baru lahir, jd agak lama baru bisa up. maaf yaaa
total 1 replies
Nitnot
Thor, bagaimana lahirannya? semoga lancar y, semoga debay menjadi orang shaleh, dan berguna bagi dirinya, keluarga dan bangsa serta negaranya aamiin🤲🤲🤗😍
Itsme AnH: aamiin, aamiin ya rabbal alamiin. alhamdulillah sy sudah melahirkan dengan selamat, semoga kakak sekeluarga selalu dalam lindungan Allah SWT, sehat dan bahagia selalu yaaa. aamiin
total 1 replies
yasmin
semoga lahirannya lancar,ibu dan debay nya sehat
Itsme AnH: aamiin, alhamdulillah terimakasih doa baiknya, Kak. semoga kembali ke kakak sekeluarga aamiin
total 1 replies
zylla
semoga lahirannya lancar, sehat semuanya.
Itsme AnH: aamiin, alhamdulillah terimakasih doa baiknya, Kak. semoga kembali ke kakak sekeluarga aamiin
total 1 replies
Ty Kurniawan
semoga lahirannya lancar ya kak othor dan di beri keselamatan untuk debay sama mamahnya
Itsme AnH: aamiin, alhamdulillah terimakasih doa baiknya, Kak. semoga kembali ke kakak sekeluarga aamiin
total 1 replies
Musdalifa Ifa
semoga persalinannya lancar ibu dan bayi selamat dan sehat🤲
Itsme AnH: aamiin, alhamdulillah terimakasih doa baiknya, Kak. semoga kembali ke kakak sekeluarga aamiin
total 1 replies
Miss Marsini
semangat mbak ,semoga lancar sehat ibu dan anak, ditunggu up nya thor
Itsme AnH: aamiin, alhamdulillah terimakasih doa baiknya, Kak. semoga kembali ke kakak sekeluarga aamiin
total 1 replies
Etty Rohaeti
semangat Thor
semoga lancar lahirannya
Itsme AnH: aamiin, alhamdulillah terimakasih doa baiknya, Kak. semoga kembali ke kakak sekeluarga aamiin
total 1 replies
Nitnot
saya suka semua cerita mbak Itsme
Nitnot
semangat mbak Itsme, saya doakan lahirannya lancar, dikaruniai putra putri yg shslih dan shslihah, rezekinya nengalir lancae, sehat dan bahagia selalu aamiin/Proud/
Itsme AnH: aamiin, alhamdulillah terimakasih doa baiknya, Kak. semoga kembali ke kakak sekeluarga aamiin
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!