NovelToon NovelToon
100 Hari Mengejar Cinta Suami

100 Hari Mengejar Cinta Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Nopani Dwi Ari

Zahira terpaksa menerima permintaan pernikahan yang diadakan oleh majikannya. Karena calon mempelai wanitanya kabur di saat pesta digelar, sehingga Zahira harus menggantikan posisinya.

Setelah resepsi, Neil menyerahkan surat perjanjian yang menyatakan bahwa mereka akan menjadi suami istri selama 100 hari.

Selama itu, Zahira harus berpikir bagaimana caranya agar Neil jatuh cinta padanya, karena dia mengetahui rencana jahat mantan kekasih Neil untuk mendekati Neil.

Zahira melakukan berbagai cara untuk membuat Neil jatuh cinta, tetapi tampaknya semua usahanya berakhir sia-sia.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Ikuti terus cerita "100 Hari Mengejar Cinta Suami" tentang Zahira dan Neil, putra kedua dari Melinda dan Axel Johnson.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopani Dwi Ari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.15

...Aku tidak tahu kedepannya akan seperti apa dan bagaimana. Tapi, aku yakin rencana Tuhan sangat luar biasa....

Dua puluh menit hanya duduk melamun di minimarket, Zahira memutuskan untuk pergi entah kemana kakinya melangkah membawanya pergi. 

Zahira tak tahu saja, bahwa Ello sudah dalam perjalanan mencarinya. Tapi sayang, saat Ello tiba, Zahira pun sudah tak ada di tempat.

Zahira menatap sekeliling jarang sekali rumah penduduk, dia lupa jalan menuju rumah Ello.

"Aduh, ini kemana lagi yah?" gumamnya, Zahira juga sudah mulai lelah dan lapar.

"Ahh ... Seandainya aku tetap disana, apa akan ada yang mencari ku? Dasar Zahira bodoh," Zahira memukul kepalanya, menyesali tak menunggu saja di minimarket setidaknya disana dia bisa membeli makanan.

Dengan langkah gontai, Zahira menyusuri jalanan yang sangat asing baginya. Dian juga sudah memikirkan untuk kedepannya akan seperti apa, dia tanpa Neil dan keluarganya.

****

Beberapa jam berlalu begitu cepat, Melinda dan Axel pun sudah sampai di kediaman orang tua mereka. 

"Kalian istirahatlah dulu, besok kita cari sama-sama." Ujar Velia, setelah makan malam selesai.

"Tidak bisa Mom, aku harus mencari mereka. Takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan," sahut Axel, kabar kehilangan Zahira dan Neil membuatnya tak bisa berpikir jernih. 

Axel juga tak menghubungi anak buahnya, karena terlalu kalut.

"Tidak, istirahat saja." Tegas Velia.

"Baiklah Mom." Axel tak bisa membantah sang ibu, jika Ello dia bisa sedikit memberontak.

Axel pun masuk ke kamar lebih dulu, karena Melinda masih sibuk di dapur.

Sementara itu, Neil. Dia sudah tiba di apartemen dimana Livia berada, terdapat dua penjaga di depan pintu.

Neil menghampiri penjaga tersebut, dan mereka menahan Neil untuk masuk.

"Minggir aku ingin, bertemu dengan bos kalian." Ucap Neil.

"Bos kami sibuk, sebaiknya anda pergi." 

"Livia buka pintunya, aku sudah datang." Teriak Neil, membuat dua penjaga tersebut panik. Mereka tidak tahu rencana yang dijalankan oleh Miller dan Livia, hanya tahu berjaga saja.

"Livia ..." teriak Neil lagi.

"Tuan, anda mengganggu kenyamanan orang lain." 

"Sebaiknya anda pergi, atau kami mengusir anda dengan kasar." 

"Tidak, aku ingin bertemu dengan Livia. Dia bilang dia disekap disini," ujar Neil.

"Tidak, anda pergi saja cepat." Usir bodyguard tersebut dengan garang.

Tak kehabisan akal, Neil pun mencoba melawan mereka. Dia tak jago bela diri, dulu saat Axel memintanya masuk ke kelas bela diri. Neil selalu saja kabur, hanya Nathan yang masuk di kelas tersebut.

Tanpa Neil duga, dua orang datang membantu Neil melawan bodyguard Miller. Sama-sama berbadan besar, tapi tenaga mereka kalah telak dari tenaga anak buah Axel, yang menjadi mata-mata. 

Sejak tadi mereka berusaha menghubungi Axel. Namun, ponselnya sangat sulit dihubungi. Begitupun asisten Axel mereka sama-sama sulit di hubungi.

Anak buah Axel mendobrak pintu sampai rusak, Neil membelalakkan mata saat melihat Livia terikat di kursi dengan penampilan acak-acakan.

"Livia." Teriak Neil.

Livia menangis sekaligus bahagia, karena Neil lebih mementingkan dirinya daripada Zahira.

"Aku lebih penting, daripada kamu pembantu." Cibir Livia dalam hati, di balik kain yang menutupi mulutnya dia tersenyum menyeringai.

"Maafkan aku Livia, aku terlambat. Maaf," kata Neil, melepaskan tali yang mengikat tubuh sang kekasih.

"Perutku sakit Neil," lirih Livia.

"Kita ke rumah sakit," putus Neil, dia membopong Livia, anak buah Axel sudah tidak ada di tempat Neil pun tak memusingkan mereka.

Mungkin mereka kebetulan lewat, begitu yang Neil pikirkan.

"Kita harus beritahu Tuan Axel, segera."

"Tapi ponselnya sulit dihubungi, begitu juga asistennya."

"Hubungi Nona Belvana," ujar salah satu bodyguard.

Akhirnya mereka menghubungi Belvana, yang sedang berada di rumah. Belvana mengepalkan tangannya saat tahu Neil ada di sini, sedangkan disana mereka kehilangan Zahira.

"Awasi terus, kakak bodoh ku itu." Perintah Ana.

Setelah mendapatkan jawaban dari seberang sana, Ana langsung menghubungi Axel. Dan benar saja, nomor orang tuanya sulit dihubungi.

"Ada apa, Ana?" tanya Aiyla, saat melihat sepupunya tersebut panik.

"Cepat hubungi Oma Velia," titah Ana.

"Oke," tanpa banyak tanya, Aiyla menghubungi Velia.

"Ini." Aiyla menyerahkan ponselnya, setelah tersambung dengan Velia.

Ana langsung menanyakan orang tuanya, setelah melihat Axel dan Melinda barulah Ana. Memberitahu bahwa Neil ada di Jakarta, tepatnya berada di klinik ibu dan anak.

"Lalu, dimana Zahira?" tanya Melinda.

"Aku tidak tahu, Mom. Anak buah Daddy tidak mengatakan apapun, dia hanya memberitahu bahwa Neil membawa wanita itu ke klinik." Beritahu tahu Ana pada sang ayah.

Axel pun mengangguk lalu mengakhiri video tersebut, sedikit tenang jika Neil ada di Jakarta. 

"Lalu dimana, Zahira?" tanya Velia.

"Anak buah ku, sedang mencari Zahira, Mom. Mommy tenang saja," kata Axel, Axel tahu bahwa Velia sangat khawatir. Karena Velia menyalahkan dirinya sendiri, atas menghilangnya Zahira.

Axel menghubungi asistennya, untuk terus mengawasi Neil dan mencari keberadaan Zahira disana. Sedangkan disini, dia yang akan berusaha mencari sang menantu.

"Baik Tuan," jawab asisten Axel, bernama Fahri.

******

St Saphorin adalah salah satu desa terkenal di Swiss, juga penghasil anggur terbaik.

"Kenapa kakak, bawa dia kesini? Sudah tahu hidup kita susah," ketus seorang gadis.

"Kakak kasian, lihat dia pingsan di jalan. Jadi kakak bawa dia ke sini saja," balasnya.

"Ya sudah kalau gitu, kakak saja yang urus aku gak mau." Tolak gadis tersebut.

"Maureen jangan begitu, bagaimanapun kita harus saling tolong menolong. Jika bukan kita siapa lagi?" Kata sang kakak, bernama Julian dengan sabar.

"Iya, iya. Aku akan urus dia," ucap sang adik.

Julian dan Maureen adalah kakak beradik, mereka sudah lama tinggal di Swiss. Dan hanya bekerja sebagai buruh pemetik anggur, sedangkan Maureen bekerja di cafe dengan hanya gaji yang tak seberapa. 

Mereka bertahan hidup di saat kebutuhan meningkat tajam. Belum lagi, mereka harus membayar sewa rumah yang mereka tempati. Dulu, sebelum mereka seperti ini. Mereka adalah anak-anak yang berkecukupan, tapi karena ayah mereka yang suka bermain judi.

Mereka menjual semua harta yang mereka miliki, sampai ibu mereka bunuh diri karena tak kuat menanggung hutang suaminya. Mereka pun, tak tahu dimana keberadaan sang Ayah.

Maureen berusia dua puluh empat tahun, sedangkan Julian berusia dua puluh sembilan tahun.

Dengan telaten Maureen menyeka tubuh wanita yang ditemui oleh sang kakak, membuatnya hangat dan nyaman.

"Sudah kak," lapor Maureen.

"Terima kasih, adik kakak yang cantik. Sekarang kamu boleh istirahat." Julian mengusap puncak kepala sang adik.

"Kakak juga, kakak harus istirahat jangan terlalu lelah." 

"Iya, sebentar lagi kakak akan tidur."

"Selamat malam," pamit Maureen.

"Selamat malam." Balas Julian, dia menghela napas dengan pelan. Menatap seorang perempuan yang terbaring lemah karena kedinginan.

Julian tidak tahu akan seperti apa besok? Tapi dia selalu percaya, pada Tuhan yang selalu memberikannya rezeki yang cukup untuknya dan sang adik.

Bersambung ...

Maaf typo

1
yumi chan
thor wlupyn nanti niel udh tau kbusukn livia tlng jngn ktmukn niel sm zahira thor...biarkn niel jd gmbl dn bt zahira bhgia di tmpt yg bru dn punya kerja tg sukses
partini
ya mau bagaimana lagi kalau dah cinta di sakiti sampai darah darah jg balikan lagi ga bisa move on
Ilyas Ari
lanjut Thor
Epi Widayanti
lanjut /Heart//Heart/
yumi chan
goood jod thor bt niel jd gembl thorr..biar kpok livia...dn jngn ktmukn kluarga niel sm zahira thor.
yumi chan
thor jgn ktmukn zahra dgn kluarga nil thor...niarkn zara bersmbuyi smpk anknya lhir dn bsr ..biar niel mnderita ..dn mnusal tjor dn kbusuk livia terbokar thor..
Yeyen Yeyen
ah jadi males baca novel ini baru juga episod berapa udah bersambung aja mles
AriNovani: Yang udah tamat banyak kak, Ada Istri Rahasia Tuan Bara, Bukan Pengantin Pengganti, Twins
total 1 replies
Ilyas Ari
lanjut Thor
Ilyas Ari
rasakan Niel
emang enak
partini
lanjut
yumi chan
thor jgm tmukn zairah sm kluarga niel thor..smpk nanti ank zshira besar..dn bt niel mnysl thor dlm hdpnya..dn bt xahira jd wanita kuat jgn mdh di rsyu sam kluarga niel nantinya..
AriNovani
❤️❤️❤️
Mochi 🐣
Zahira beruntung punya mertua baik 🤗
Epi Widayanti
/Heart//Heart//Heart/
Mochi 🐣
/Heart//Heart//Heart//Heart/
Apis
Hai thor dah mampir nich
AriNovani: makasih kak
total 1 replies
Epi Widayanti
kalo kurang minta lagi 😂
Aksara_Kata
Bagus /Heart//Heart//Heart//Kiss/
Mochi 🐣
keren lanjut 🤗🤗🤗
Epi Widayanti
Bagus ❤️❤️❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!