kisah ini menceritakan dia sahabat yang kenal sejak dibangku kuliah hingga lulus,keduanya berpisah dan bertemu kembali disaat sudah menikah dan memiliki anak,tapi siapa sangka ternyata suami mereka adalah sama.
Apa yang akan terjadi dengan kedua sahabat tersebut akankah salah satu dari mereka mengalah atau justru saling merebutkan suami mereka dan bagaimana sang suami mengambil keputusannya?
Yuk baca novel baru author dan jangan lupa tinggalkan jejak ya😘😘🙏🙏
Dukungan kalian semangat Author🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 15
"Sayang udah belum mandinya ayo berangkat nanti kesiangan," Kataku pada mas Krisna
"Iya sayang sebentar nanggung neh," Jawabnya dari dalam
"Hah nanggung?maksud kamu apa mas kamu lagi ngapain," Teriakku
"Sini kalau mau lihat sayang,bantuin mas," Ucapnya dan tanpa berfikir panjang aku mengetuk pintu kamar mandi niat hati ingin mengintip malah mas Krisna langsung menarikku.
"Masssss kamu ngerjain aku ya," Kesalku yang ternyata mas Krisna tidak terjadi apa apa aku yang tertipu dia karena lagi dan lagi kami melakukan hubungan suami istri.
"Jangan cemberut sayang habisnya enak,cup,cup," Mas Krisna menciumi pipiku
"Awas ya kalau sampai ketinggalan pesawat gara gara kamu," Kesalku.
"Udah tenang saja sayang,semoga disini cepat ada babynya mas sudah gak sabar dipanggil dedy," Kata suamiku yang mengelus perutku.
"Aamiin,tuh kan mas udah jam segini kita gak jadi pulang dong," Gerutuku
"Siapa bilang sayang kita jadi pulang tenang saja," Kata suamiku
"Gimana bisa pulang coba orang pesawatnya aja udah berangkat kita udah telat sayang," Kataku
"Siapa bilang,lihat ini?" Mas Krisna mengeluarkan dua lembar tiket baru
"Loh kamu beli tiket lagi sayang?" Tanyaku
"Enggak,ini kan tiket kita mas sudah menggantinya sayang kita berangkatnya nanti sore," Jawab mas Krisna
"Kapan kamu ke Bandara mas?" Tanyaku pasalnya suamiku selalu dihotel bersama kami.
"Udah gak usah kamu fikirkan sayang yang penting kita bisa pulang nanti," Ucap suamku.
"Iya iya Pak direktur,"Ledek ku.
"Heeemmm udah bisa meledek mas ya sekarang,sini kamu," Mas Krisna menggelitik pinggang ku
"Hahahaha ampun mas,ampun geli mas," Ucapku sambil tertawa kelimpungan karena mas Krisna terus menggelitik ku.
"Syukurin habisnya udah pinter sekarang," Jawab suamiku.
Sesaat kami saling tatap rasa cinta ini semakin besar tak henti hentinya aku selalu mengucap syukur sudah diberikan suami sebaik mas Krisna,Setelah makan siang aku diajak mas Krisna belanja oleh oleh untuk keluarga di Indonesia
Seminggu telah berlalu setelah dari Paris aku bekerja seperti biasa karena mas Krisna tidak melarangku bekerja kecuali jika aku hamil maka mas Krisna baru akan melarangku bekerja,mas Krisna sudah menjabat sebagai direktur dan papa mertua sudah pensiun beliau memilih dirumah bersama mama mertuaku.
"Cie cie pengantin baru,kamu kok masih kerja saja seh Vit padahal suami kamu pemilik perusahaan ini loh," Ucap Nur di kala istirahat kerja
"Ya kan milik suami aku Nur bukan milikku lagian mas Krisna enggak melarangku kerja kok,tapi kalau aku hamil gak diijinin kerja lagi," Jawabku
"Ohhhh gitu,enak ya jadi kamu sekalinya dapat suami orang tajir," Kata Nur
"Ah kamu Nur,setiap orang pasti ada masanya dimana akan sukses jadi jangan melihat ke atas terus yang penting selalu berusaha," Jawabku
"Siap bu bos," Ucap Nur lalu kita tertawa bersama.
"Perhatian perhatian seluruh karyawan dan staf kantor harap berkumpul di ruang meeting karena pak Direktur akan mengumumkan hal penting," Ucap bu manager.
Kami semua lalu menuju ruang meeting ada apa mas Krisna mengumpulkan kami semua ,aku dan Nur juga menuju ruang meting disana Krisna sudah menunggu kita semua.
"Terimakasih kalian sudah datang kemari silahkan duduk," Kata mas Krisna uuuhhh sungguh gagah dan tampan suamiku jika sedang dalam mode serius,aku tak.hengi hentinya memandang dia.
"Kalian aku kumpulkan disini karena ada permasalahan di perusahaan anak cabang yang mengharuskan saya untuk kesana,jadi saya meminta kalian semua untuk menjaga istri saya," Ucap mas Krisna membuatku terkejut.
"Saya harus di sana selama beberapa bulan dan saya tidak bisa membawa istri saya karena ada peraturan yang harus saya patuhi apa kalian semua mengerti?" Ucap mas Krisna aku masih bergeming mataku sudah berkaca kaca
"Siap pak kami mengerti," Jawab semua karyawan
"Saya akan serahkan perusahaan ini kepada istri saya Vita tolong bimbing juga jaga dia,kalau sampai dia kenapa napa kalian semua akan saya pecat," Ancamnya.
"Oh iya satu lagi,laporkan apa pun yang terjadi di perusahaan ini sama saya,cukup sampai disini kalian semua boleh kembali bekerja kecuali Vita,"Ucapnya semua karyawan membubarkan diri hanya aku yang masih mematung di tempat.
"Sayang maafkan mas ya,mas baru bilang kamu karena memang mas baru saja mendapat kabar dari pak Fero," Kata suamiku yang menghampiriku
"Tapi kenapa aku gak boleh ikut?" Jawabku
"Sayang disana bahaya karena perusahaan aku dikuasai mafia aku gak bisa bawa kamu karena kalau sampai tahu aku membawa istri pasti kamu akan jadi incaran mereka,aku enggak amu kamu kenapa napa sayang ini terlalu bahaya," Jelas mas Krisna.
"Tapi kamu gimana mas,aku juga kawatir sama kamu,siapa yang akan masak,nyuci buat kamu," Kataku
"Sayang disana kan juga ada warung ada tempat laundry,mas bisa jaga diri,kamu disini baik baik ya jaga kesehatan mas mau sepulang nanti kamu sudah hamil," Ucapnya
"Tapi mas," Aku sejujurnya gak mau di tinggal sendiri.
"Sayang tolong ya mas gak lama kalau urusannya selesai mas akan pulang,mas janji gak akan macam macam disana cinta dan istri mas hanya kamu," Mas Krisna meyakinkan aku
Aku tak bisa menjawab apa apa aku benar benar tak rela saling jauh dengan suamiku,aku keluar meninggalkan suamiku aku butuh waktu untuk berfikir"Sayang tunggu jangan marah,"Mas Krisna mencegah aku
"Maaf mas aku butuh waktu,"Kataku dan pergi meninggalkan mas Krisna.
Aku kembali ke meja kerjaku walau suasana hatiku sedang galau tapi aku harus melanjutkan kerja,rencananya sepulang kerja aku mau ketempat Nur aku akan menenangkan diri disana.Nur yang paham akan suasana hatiku hanya diam dan membiarkanku