NovelToon NovelToon
Masuk Ke Dunia Novel Menjadi Antagonis

Masuk Ke Dunia Novel Menjadi Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Gubrakkk

Nala Casandra memegang kepalanya, dia baru saja membaca sebuah novel dan sangat kesal. Dia marah sekali pada seorang antagonis yang ada di novel itu. Sangking kesalnya, dia melemparkan novel itu ke dinding, siapa sangka novelnya mental kena kepalanya, sampai dia jatuh dari sofa.

Dan siapa sangka pula, begitu dia membuka matanya. Seorang pria tengah berada di atas tubuhnya.

"Agkhhh!" pekik Nala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. Salah Sasaran

"Tuan putri, tunggu..." Sumi berusaha mengejar Nala yang berlari dengan cepat.

Ini adalah masalah hidup dan mati. Dalam ingatannya, perampok itu tidak pernah di temukan. Pasti itu pendekar yang bisa menghipnotis itu. Yang akan membantu Ratih Jayengwati yang katanya pernah menyelamatkannya di dekat hutan. Dimana lagi itu? selain tempat berburu ini. Memangnya para wanita bangsawan kerajaan ada yang iseng main-mainnya ke hutan.

Brakk

Nala menyingkap pintu tenda perbekalan dengan cepat. Katanya ada yang melihat perampok itu keluar dari sini. Rasanya tidak mungkin, kalau keluar sudah pasti di tangkap. Mungkin yang bicara itu sudah di hipnotis, di suruh bilang sudah keluar dari sini.

"Tuan putri..."

Brukk

Nala menoleh, Sumi jatuh karena ada seseorang yang memukulnya dari belakang. Mata Nala terbelalak, tapi bukan karena Sumi jatuh.

'Waaaaawww, Dylan Wang!' pekik Nala dalam hatinya.

Seorang pria dengan wajah mempesona, terlihat meringis menahan sakit, memegang dadanya yang sepertinya terluka.

Clik

Pria itu menjentikkan jarinya. Welas yang baru masuk langsung mematung.

"Dengar, panggil tabib kemari. Katakan tuan putri kalian terluka. Tapi selain pada tabib, jangan bicara apapun pada siapapun saat di tanya. Mengangguk jika paham?" perintah pria itu.

Nala yang memperhatikan pria itu yakin benar. Pria itu adalah pendekar penghipnotis itu.

"Eh, itu benar kamu?" tanya Nala senang.

'Akhirnya aku selamat, aku yang bertemu dia lebih dulu. Dia tidak akan membunuhku kan?' batin Nala.

Pendekar itu menjentikkan jarinya di depan Nala.

Clik

"Tidurlah!" ujarnya.

Nala mengernyitkan keningnya.

"Kalau aku tidur, siapa yang akan membantumu?" tanya Nala dengan kedua tangan di pinggang.

Mata pria itu mendadak menjadi merah.

"Kamu tidak terpengaruh?" tanyanya.

"Terpengaruh apa?" tanya Nala, "heh sudah sudah, simpan tenagamu!" kata Nala yang langsung menghampiri Welas dan menepuk bahunya tiga kali.

Welas menjadi tersadar.

"Tuan putri, itu perampok...."

"Huss, diamlah. Cepat panggil Ki Tamba. Jangan biarkan siapapun tahu. Cepat!" kata Nala.

Pria yang terluka itu terdiam. Tapi dia semakin merasa sakit hingga akhirnya terjatuh.

"Eh, kamu tidak apa-apa?" tanya Nala membantu pria itu.

Pria itu menatap Nala.

'Dia tidak terpengaruh! guru pernah berkata, hanya orang yang sudah pernah melewati kematian yang tidak akan terpengaruh ilmu ini, apa mungkin dia?'

Pria itu semakin lemah, dia baru saja di serang oleh beberapa orang musuhnya secara bersamaan setelah di tipu dan di racuni oleh saudara seperguruannya sendiri.

"Hei, jangan pingsan. Ya ampun, badanmu besar. Bagaimana aku membawamu dari sini?" tanya Nala panik. Pria itu pingsan di pelukannya.

"Tuan putri, ini Ki Tamba!" kata Welas dengan nafas tersengal-sengal karena dia berlari dengan begitu kencang, dan menarik pria tua dengan jubah putih yang juga terlihat ngos-ngosan.

"Ki Tamba, tolong orang ini!" kata Nala.

"Tuan putri, siapa dia?" tanya Ki Tamba.

"Dia... Dia penyelamatku. Cepat obati!" kata Nala dengan spontan.

Ya, karena kalau Nala katakan pria itu yang di bilang perampok oleh prajurit tadi, mana mungkin ki Tamba mau mengobati pria itu.

Pria itu sempat membuka matanya perlahan. Dia mendengar apa yang dikatakan oleh Nala.

'Wanita ini...' batinnya sebelum dia benar-benar pingsan.

Beberapa saat berlalu. Ki Tamba telah berhasil mengobati pria itu.

"Tuan putri, hamba sudah mengeluarkan racunnya dan mengobati lukanya. Sekarang tinggal di rawat dengan baik! Sebaiknya kita bawa dia ke tenda istirahat, dia adalah penyelamat tuan putri. Mungkin bisa di bawa ke tenda para prajurit!" kata Ki Tamba.

Nala tersenyum gugup.

"Ki Tamba, tugasmu sudah selesai. Pergilah, biar Sumi yang mengantarmu!" kata Nala.

Sumi yang baru saja sadar dari pingsan segera membawa Ki Tamba keluar.

"Tuan putri, lalu bagaimana selanjutnya? tidak mungkin orang ini tetap di sini. Sebentar lagi tenda ini akan di bubarkan!"

"Welas, bantu aku bopong dia keluar ya. Kita sembunyikan di semak-semak. Aku gerah, mau mandi dulu. Nanti kita pikirkan lagi!"

Welas mengangguk dengan cepat. Sebelumnya dia tidak pernah berurusan dengan orang semacam ini. Tuan putrinya itu, bukanlah seorang dermawan yang mau bantu sembarang orang.

Tapi, kali ini tuan putrinya itu bahkan membantu orang yang tidak dia kenal. Yang bahkan di curigai sebagai perampok. Ini sungguh bukan seperti Sekar Nala putri sulung Adipati Wiyanarka yang biasanya.

Nala benar-benar membopong dengan susah payah bersama Welas, pria itu ke semak-semak.

"Dia tidak apa-apa kan di sini? daripada di tenda, para prajurit akan menemukannya! Semoga kamu tidak di makan macan ya. Ingat baik-baik namaku, karena aku telah menyelamatkanmu. Namaku, Sekar Nala!" ucap Nala sambil menepuk salah satu pipi pria itu sebelum meninggalkannya dan menuju ke tendanya.

Sementara itu, Asih yang terus menunggu kedatangan Sekar Nala, perutnya sudah sangat mulas.

"Kemana sih tuan putri Sekar Nala. Bukannya tadi, Ambar mengatakan tuan putri sudah tidak ada di tenda. Lalu kemana dia, aduh... mana perutku mulas sekali! bagaimana ini?" gumamnya bingung.

Setelah menunggu lagi, Asih yang perutnya sangat mulas pun tidak sanggup lagi. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke belakang dulu.

Tak di sangka, ternyata yang datang adalah putri Galuh Parwati dan pelayannya. Kalau tadi, asih selalu meminta putri dan Raden ayu mandi di tempat lain, dengan alasan ada ular atau semacamnya. Kali ini Galuh Parwati pergi begitu saja masuk ke sendang itu.

Para penjahat yang sudah menunggu, segera menyergap putri Galuh Parwati.

"Tolong!"

Pelayan Galuh Parwati segera berlari menjauh. Meminta pertolongan.

"Tolong... Tolong!"

Asih yang baru selesai dengan urusannya terkejut.

"Ada apa?" tanyanya pada pelayan putri Galuh Parwati.

"Gusti putri di serang penjahat, prajurit, jenderal, tolong!" teriak pelayan itu mencari pertolongan.

Asih langsung lemas, wajahnya juga panik.

"Aduh, bagaimana ini. Salah sasaran! aku harus memberitahu Raden ayu. Gawat!" ujarnya sambil berlari menuju tenda Ratih Jayengwati.

***

Bersambung...

1
Srie Ncii Herdiansyah
kirain mau up banyak whehee..
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: kan anuu ya, jadinya ya gitu 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 1 replies
Srie Ncii Herdiansyah
aaaaaaaa, akhirnya nemu novel Time travel yang masuk ke jaman kuno versi indo bukan yg china2..aku suka bangett dari duluuu kaya kolosal2 gitu
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: aaaaaaa senang baca komennya 💜💜💜💜💜💜💜
total 1 replies
Hema
suka ceritanya, bagus
Clara Joya
suka novel ini
Grace Nelli
good
Yoongi marry me
suka ceritanya
Usaka
emejing ya, kerajaan jawa
Irene
bagus
Fani
langsung subscribe, suka benar
Yuyun
luar biasa sih, ini kerajaan kuno tapi bagus
Donita
semangat terus Thor, keren
Nimiarti
bagus
Diyah
bagus serius tapi lucu
Cecen
sangat menarik
Cecen
emang iya bunyinya gitu
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: siap grakk 🚴🏿‍♀️🚴🏿‍♀️🚴🏿‍♀️💜💜💜💜💜💜💜
total 1 replies
🍏A↪(Jabar)📍
tampan=>tampak
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: iya itu maksudnya 🤣🤣🤣 otewe repormasi 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 1 replies
Esperanza
suka
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍏A↪(Jabar)📍
menanti mu = menantumu
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: 😍😍😍😍😍😍😍
🍏A↪(Jabar)📍: 💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜👍😂
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!