Pernikahan Tanpa Hati

Setelah 1 bulan kepergian Naim ke pondok pesantren  untuk  menimba ilmu dan juga memenuhi ke ingin istri.  Pada suatu hari Fatimah merasakan kepala sangat sakit hingga membuat dia pingsan dan kepala terbentur ke lantai.

"Bruk" suara jatuh dari arah dapur.

"Mas suara apa tuh?"tanya Ibu Fatimah sambil melihat suami ya yang sedang duduk di sebelahnya.

"Engga tau mah,"jawab suami ya sambil melihat ke arah istri.

"Tapi suara dari arah dapur mas,"ucap ibu Fatimah sambil melihat ke arah suami ya.

"Apa jangan-jangam Fatimah mas!"teriak ibunya sambil berdiri dari tempat duduk ya.

Mereka yang tadi duduk di ruang tamu langsung berlari menuju ke arah dapur dan melihat anak mereka sedang pingsan di lantai.

"Fatimah bangun nak,"ucap ibunya sambil menggoyangkan tubuh ya Fatimah namun tak juga bangun.

"Sayang aku siap kan mobil dulu untuk membawa ya ke rumah sakit terdekat,"ucap Ayah Fatimah sambil berlari ke luar untuk memanaskan  mobil yang di parkirkan di samping rumah.

Ayah pun memanaskan  mobil dan masuk  dalam rumah lalu menggendong Fatimah ke dalam mobil untuk di bawa ke rumah sakit sesampai nya di rumah sakit Fatimah langsung dapat penanganan medis dari pihak rumah sakit.

Tak lama Fatimah pun membuka mata nya.

"Umi ,Abi,"ucap Fatimah sambil melihat ke arah ke dua orang tuanya.

"Aku dimana?"tanya Fatimah sambil mantap ke  arah ke duanya.

"Kamu berada di rumah sakit nak,"jawab ibu sambil memeluk anaknya.

"Umi mas Naim mana apakah dia tidak tau kalau aku sedang di rumah sakit?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah ibunya.

"Naim dia sedang sekolah nak,"jawab ibu nya sambil melihat ke arah anak nya itu.

"Naim bukankah dia sudah lulus sekolah dan jadi ceo ya perusahaan **** ?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Ibu nya.

Tak lama dokter pun masuk dan ingin bicara sama ke dua orang tua Fatimah.

"Maaf  sebelum nya apakah anak anda pernah melakukan operasi di bagian ke pala?"tanya Dokter itu sambil melihat ke arah ke duanya.

"Begini dokter,"ucap Ibu Fatimah sembari menceritakan semua nya ke pada dokter.

"Oh begitu,jadi begini pak bu  ingatan anak anda memang sudah kembali tapi dia tidak  ingat apa yang terjadi beberapa bulan setelah nya jadi kalian tidak bisa menyuruh nya untuk mengingat apa yang terjadi beberapa bulan yang lalu,"ucap Dokter  sambil melihat ke arah keduanya.

"Baiklah dok terimakasih ,"ucap keduanya sambil melihat ke arah dokter.

"Sama sama saya permisi  dulu pak bu,"pamit dokter itu sambil berjalan meninggalkan mereka berdua.

Mereka pun kembali ke dalam ruangan  anaknya dan Fatimah pun melontarkan pertanyaan lagi.

"Mas Naim sekolah dimana abi?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah ayah nya.

"Dia ada di pondok pesantren kita nak,"jawab ayah ya sambil melihat ke arah Fatimah.

"Aku ingin bertemu dengan ya Abi,"ucap Fatimah sambil melihat ke arah ayah ya itu.

"Tidak bisa nak,"ucap ayah ya sambil menunduk kan kepalan ya.

"Kenapa tidak bisa Abi?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Ayah ya.

"Nanti kamu mengganggu dia nak,"ucap Ayah sambil melihat ke arah anak ya itu.

"Baiklah Abi,"ucap Fatimah dengan wajah sedikit sedih.

"Sabar ya nak,"ucap ibu nya Fatimah sambil memeluk anak ya.

"Iya umi,"ucap Fatimah sambil memeluk ibunya dengan erat.

Setelah 1 minggu di rawat akhir nya Fatimah pun di persilakan. Sempai nya di rumah dia melihat sosok  laki laki  yang tidak terlalu tua siapa lah sosok itu apakah dia Naim atau orang lain tunggu bab berikut nya.

Bersambung ...♡♡♡♤