NovelToon NovelToon
Sahara Penghuni Rumah Angker Bagaskara

Sahara Penghuni Rumah Angker Bagaskara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Spiritual / Rumahhantu / Matabatin
Popularitas:872
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Bintang yang mengalami kebangkrutan terpaksa harus menjual semua asetnya dan juga pindah dari kota tempat dia tinggal
beruntung dia masih punya warisan sebuah rumah dari sang Kakek Bagaskara
Tapi rumah itu tidak berani di dekati penduduk karena terkenal Angker dan tidak bisa di masuki siapapun kecuali oleh sang pemilik
mampukah Bintang dan keluarganya bertahan disana? dengan banyak gangguan dan juga musuh sang kakek yang mengincarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekesalan Galuh

Setelah hasil pemeriksaan Pipit di nyatakan negatif, dia di bawa langsung oleh Galuh dan di hilangkan ingatannya oleh Hala, bahkan sekarang Pipit di bawa pulang ke rumah Galuh dan di jadikan pengasuh anak dari Galuh yang berusia tiga tahun, Galuh sengaja membawanya kesana karena tahu kalau Pipit juga di incar oleh Gandra si Genderuwo yang sudah menikahinya secara gaib

"Ingat Pipit, kamu adalah budakku dan darahmu masih berada di dalam guci itu, jadi jangan harap kamu bisa kabur dari sini" ucap Galuh mengunci Pipit di kamar yang di siapkan Galuh di rumahnya

"Mas.. kenapa kamu mengunci kamar Pipit? Dia kan bisa tidur di kamarnya Kania" ucap Renita, istri dari Galuh

"Dia itu budakku Renita, aku harus mendisiplinkan dia" jawab Galuh

"Budak ranjang kan? Aku sudah tahu semuanya mas, kamu selalu bermain perempuan setiap hari, apa kamu tidak takut terkena penyakit mas, tolong hentikan" ungkap Renita

"Kasihan Gibran mas, dia sampai malu di sekolah" ucapnya lagi

"Syukurlah kalau kamu sudah tahu, jadi aku tidak perlu menyembunyikan apapun darimu, itu adalah syarat dari guruku Renita, setiap hari aku harus bisa memuaskan Hala, jin peliharaan ku yang mendiami tubuhku ini di hari hari tertentu, jadi bukan aku sepenuhnya yang menjamah para perempuan itu, tapi jin yang masuk ke dalam tubuhku Renita" ungkap Galuh tak peduli

"Apa termasuk aku?" Tanya Renita terkejut

"Kamu hanya bisa aku sentuh, dan Hala tidak bisa mendekatimu, itu sebabnya kamu jadi istriku Renita, kamu punya penangkal yang bisa membuat Hala Tidak bisa mendekatimu, kamu tenang saja" bujuk Galuh berbohong

"Aku tidak suka kalau kamu terus bermain perempuan mas, kamu bisa menikah lagi kalau kamu mau tapi tolong berhenti" ucap Renita dan Galuh hanya menyeringai

"Pernikahan hanya akan membuat para perempuan itu jadi kurang ajar Renita, akan lebih baik kalau kamu saja yang jadi istriku, apalagi budakku sudah lumayan banyak untuk menyenangkan Hala" jawab Galuh pergi dari sana

"Aku ingin kamu berubah mas, aku takut kamu nanti akan semakin terpengaruh oleh jin itu" gumam Renita

Galuh pergi bersama Fatan ke sebuah pasar tempat dia biasa menjual semua hasil panennya dan juga mencari korban darah suci untuk jin Hala disana, dia akan menculik gadis perawan dan dia gagahi untuk syarat kesaktian yang di janjikan gurunya dulu sebelum dia membunuh gurunya itu atas bisikan Jin Hala

"Fatan, kamu lihat perempuan yang sedang berbelanja di sana dengan seorang perempuan yang terlihat sederhana" bisik Galuh menunjuk dua perempuan yang sedang memilih sayuran

"Dia sepertinya orang kota juragan, kulitnya sangat bersih dan lihat parasnya itu, berbeda sekali dengan gadis gadis desa sini" ungkap Fatan

"Dia bahkan lebih Cantik dari istriku yang seorang kembang desa" ucap Galuh dengan mata tak lepas dari sosok cantik berambut panjang dengan kulit putih bersih

"Dia adalah istri dari keturunan Bagaskara itu" bisik Hala

"Sial! Kenapa keturunan keluarga itu selalu dapat yang lebih!" Umpat Galuh

"Kenapa juragan?" Tanya Fatan

"Perempuan itu adalah istri dari Bintang Darmawan, itu yang di bisikkan Hala padaku" jawab Galuh malas

"Berarti dia bukan perawan juragan, sayang sekali padahal dia terlihat sangat bercahaya di antara yang lain" ucap Fatan

"Hala bisakah aku mencicipinya?" Tanya Galuh berbisik

"Mereka di lindungi Rukmini Tuan, gelang yang mereka pakai adalah rambut dari Rukmini dan saya tidak bisa menghipnotis mereka" jawab Hala

"Rukmini lagi! Dulu dia menghalangiku untuk membakar rumah dan lahan si Bagaskara itu, dan sekarang dia menghalangiku untuk mencicipi istri keturunan dari si Bagaskara itu" sinis Galuh terus menatap Silvia yang tersenyum ramah pada semua orang

"Ayo kita pulang, aku perlu menenangkan milikku sekarang" ajak Galuh kesal

"Saya boleh ikut kan?" Tanya Fatan antusias

"Kamu bawa saja si Rani, kita akan pakai dia berdua, Hala butuh kekuatan lebih banyak lagi" jawab Galuh

"Rani anaknya Mukti? Tapi dia kan masih SMP juragan

"Aku tidak peduli, aku butuh darahnya agar aku bisa membuat Hala semakin kuat, aku ingin perempuan itu" jawab galuh menunjuk Silvia

"Baik juragan akan saya bawa dia tanpa sepengetahuan siapapun" jawab Fatan Langsung pergi

Di sekolah

"Dimas, kamu sudah dengar yang terjadi pada Pipit? Katanya dia di bawa ke rumah juragan Galuh dan di larang sekolah lagi" ungkap Galang

"Aku baru tahu, yang aku tahu hanya dia di bawa ke rumah sakit" jawab Dimas

"Kasihan Pipit" ucap Risma

"Pasti juragan Galuh jadikan Pipit wanita simpanan dia" bisik Restu

"Lo jangan sembarangan ngomong" bisik Dimas

"Nggak, gue tahu dari bapak, dia kan kerja di sawah juragan Galuh" jawab Restu

"Lo juga kebawa bawa bapak Lo tuh, sering menginap di rumah janda" umpat Galang

"Mau gimana lagi, gue udah kecanduan miliknya dia" bisik Restu terkekeh

"Aduh telingaku tercemar" ungkap Sadam menutup telinganya

"Trio anak Soleh jangan banyak ngeluh ya sama gue dan panji, kita ini memang sudah rusak karena orang tua kita" ungkap Restu

"Restu benar, kami terlalu sering menonton adegan siaran langsung di rumah, sampai sampai kami ikut bergabung dengan bapak kami kalau sedang main keroyokan" jawab Panji

"Insyaf Restu, panji, kalian ini masih muda, jangan sampai terjerumus" bujuk Dimas

"Sulit dim, kami sudah kecanduan" jawab Restu

"Ini pesanannya den" ucap penjual siomay di kantin

"Terima kasih pak" jawab Dimas

"Sahara mau" rengek Sahara

"Kamu bisa makan yang sebelah kiri, aku sudah bagi dua" bisik Dimas dan Sahara mengangguk dengan rambut semakin menutupi wajahnya

Sahara mulai menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya dan menghirup inti sari dari makanan itu, Dimas terlihat tersenyum manis ke arah Sahara yang meskipun wajahnya pucat tapi tetap terlihat cantik

"Ko Lo pisahin Sebagian dim?" Tanya Sadam

"Gue pisahin sebagian buat pacar gue" jawab Dimas terkekeh

Bersambung

1
Antoni Indri
lagi seru2 nya eh tubi kontinyu
Ridwan01: sudah ada kak episode barunya, masih di review
total 1 replies
Antoni Indri
keren..lanjut ampe tamat
Antoni Indri
Sepi
padahal ceritanya bagus.
gw demen.
lancar ampe tamat ye
Ridwan01: terima kasih kak 🙏☺️
total 1 replies
Chindy Natasya
lanjut thorrr
Chindy Natasya
hayuuuk lanjut update thorr
Ridwan01: siap kak terima kasih
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 2 replies
Ridwan01
terima kasih sudah mampir 🙏☺️
TheNihilist
Gak bisa dijelaskan dengan kata-kata betapa keren penulisan cerita ini, continue the good work!
Ridwan01: terima kasih kak 🙏☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!