kisah Cinta diantara Shua dan Arzhard tidak bertahan lama dikala Shua meninggal sebaik sahaja melahirkan bayi-bayi mereka tetapi disaat ia fikir semuanya telah berakhir Shua tersadar kembali ia mendapati ia masih hidup dan berada ditubuh sosok lain yang yang bernama A Shu sosok yang tidak ia tahu. kini ia berada di China ia mengambil masa 2 tahun buat kembali ke tanah kelahiran semula bagi bertemu kembali keluarga nya.
Manakala Arzhard setelah ia kehilangan sang isteri ia mencoba untuk bangkit kembali demi bayi-bayi mereka yang masih terlalu kecil harus ditinggalkan sang ibu saat usia bayi mereka menginjak usia 1 tahun sosok wanita blesteran China dan Jerman memberitahu bahawa dirinya adalah kakak kandung dari arwah isterinya Shua
yuk liat gimana kelanjutannya jangan lupa Like dan komen ya..biar Author lebih semangat lagi buat update..💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shuhajar@24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
Flash back perbualan Xiao Li dan Arzhard
"Jadi Arzhard anda tunggu apa lagi..anda harus bertindak..anda tahu jika anda tidak melakukan apa-apa anda akan benar-benar menyesal nanti..saya tidak pandai berbicara mengenai hal ini..tapi saya tetap ingin katakan ya pada anda..cubalah..jika anda tidak berbicara tentang hal ini maka anda atidak akan tahu keputusan akhinya.."
ujar XiaoLi berbicara panjang lebar ia menepuk pelan pundak Arzhard saat melihat langkah A Shu menuju kearah mereka ketika itu.
Arzhard sendiri ragu-ragu dengan keputusan nya untuk menyuarakan pandangan nya pada A Shu ia tahu A Shu telah berubah dia bukan lagi wanita yang sama ia kenal sebelum ini..dia bukan lagi Shua yang sama ia ingat dibenaknya saat itu..apalagi saat mendengar bisikan XiaoLi padanya saat itu.
"Tapi XiaoLi.."
ujar Arzhard saat berpaling mendapati Jarak langkah A Shu tidak jauh darinya seakan berjalan mendekatinya saat itu ia kaget dan tidak tahu harus bertindak balas seperti apa
Flash back of
A Shu mendekati Arzhard dengan berhati-hati hati, jantungnya berdebar debar di dadanya. Dia kelihatan ketika dia mendekati, ekspresinya dijaga tetapi berharap bahawa sosok Arzhard tidak menolak kehadirannya saat itu.
A shu berhenti melangkah seraya mengambil nafas panjang, mengumpul keberaniannya untuk mengutarakan kata-kata yang ingin ia sampai kan detik ini.
"Arzhard ... Bolehkah kita bercakap?" Dia bertanya dengan lembut.
Arzhard mengangguk, berdiri dan memberi isyarat ke arah sudut yang tenang di bilik. "Sudah tentu," dia berkata secara senyap senyap.
Mereka duduk bersama, ketegangan di antara mereka dapat dirasakan. A Shu mengambil tangan Arzhard di dalamnya, merasakan kehangatan sentuhannya yang biasa.
"Saya telah memikirkan pelbagai perkara, terkadang melakukan banyak pemikiran mengenai hubungan kita,"
ujar A Shu saat itu membuat Arzhard merasakan debaran didadanya saat sentuhan Shu pada tangannya.
"jadi saya berfikir,saya ingin memulakan kehidupan kita kembali,saya bicara Mengenai masa depan kita."
ujar A Shu sedikit sebanyak gugup untuk mengutarakan kata-kata nya pada Arzhard ia diam seketika menunggu reaksi Arzhard terhadap kata-katanya saat ini.
Mata Arzhard melebar sedikit, berharap berkedip di kedalaman mereka.
"jadi apakah anda..telah putuskan nya..anda tidak akan menariknya kembali bukan,maksud saya kata-kata anda..adakah ini bukan sebuah kebohongan bukan?"
Ujar Arzhard bertanya dengan ragu ragu atas ungkapan A Shu membuat Arzhard sukar untuk percaya sebelumnya ia ragu jika A Shu akan menolaknya tapi malah A Shu yang lebih dulu membuka bicara dengan mengutarakan keinginan yang sama dengan dirinya saat itu.
A Shu memerah tangannya perlahan lahan.
"saya sudah berfikir lama, saya Sadar Bahawa saya mahu bersama denagn anda dan anak-anak,"
ujar A Shu wajahnya memerah saat itu tetap mencuba untuk menegaskan keinginannya saat itu,menahan rasa malu yang ia rasakan saat ini lanjut berkata dengan tegas.
"Saya mahu kita menjadi keluarga lagi..itu keinginan saya sekarang..saya tidak lagi peduli apa perasaan anda pada saya masih sama atau tidak yang pasti anak-anak perlukan kita.."
ujar A Shu dengan penuh keyakinan dalam kata-katanya saat itu,hal itu membuat sosok Arzhard syok mendengarnya.
"A Shu apa anda Fikir saya tidak lagi mencintai anda..apa anda tahu sejak awal kita berdua bertemu saya telah menyadari itu anda..saya..saya hanya takut untuk mengakuinya..jika saya bilang itu..saya yakin ada pasti akan menghilang lagi dari hidup saya..saat ini tidak ada yang saya mahukan melainkan anda dan anak-anak kita"
ujar Arzhard saat itu begitu tulus membuat bening air mata A Shu jatuh,itu adalah hal yang sangat ia ingin dengar dari mulut Arzhard sendiri yang berkata bahawa ia masih mencintainya hingga detik ini.
"Arzhard..saya juga..merasakan perkara yang sama..saya masih mencintai anda..dari dulu..hingga sekarang tidak pernah hilang walau sedikit pun"
ujar A Shu Si matanya langsung jatuh saat itu juga, Arzhard langsung bangkit dari duduknya bangun mendakap A Shu dneagn dakapan hangat dengan penuh kerinduan.
"A Shu..atau Shua keduannya adalah sosok saya cintai hingga kini..terima kasih Kerna kembali untukku.."
ujar Arzhard terdengar seperti satu bisikan di kuping telinga. A Shu saat itu mendongak menatap wajah Arzhard sosok yang sangat ia cintai.
"Saya bersyukur Kerna dapat kembali untukmu.."
ujar A Shu saat itu menahan rasa rindu dihatinya ia curahkan pada dakapan serta kata-kata nya saat ini.
Dari kejauhan terlihat tiga sosok kecil dan dua sosok dewasa keduanya saling berpelukan dengan tangisan Kerna harus melihat sosok dewasa yang mereka perhatikan kini telah kembali bersama ketiga anak-anak kecil itu hanya menatap kedua sosok dewasa itu denagn heran tidak mengerti apa yang mereka tangisi saat ini.
"Paman, bibi apa yang kalian tangisi..apa ada sesuatu yang sakit"ujar si kecil Sofia saat itu langsung melihat-lihat sekelilingnya.
tiba-tiba dua sosok paruh baya menghampiri keduanya saat itu.
"XiaoLi apa yang anda lakukan dengan bersembunyi disini..waktu ini bukankah kalian harus mengurus tamu.. kalian itu watak penting majlis ini.."
ujar Wanita paruh baya itu memarahi pelan kedua sosok itu mana tidak terduduk di rumput dibalik semak-samun entah bersembunyi dari apa.
"maaf..ibu..XiaoLi silap..kami akan kembali sekarang..ayuh ShuJia"
ujar XiaoLi langsung bangkit mengantuk ShuJia bangkit seraya mengangguk setuju dengan gaunnya yang terlihat sedikit kotor Kerna duduk di rumput sebelumnya.
"Kakek..kalian menemukan kami"
ujar ketiga anak-anak kecil itu serentak membuat kedua sosok paruh baya itu kaget tidak menyadari keberadaan tiga sosok kecil itu sebelumya.
"XiaoLi siapa mereka"ujar kedua sosok paruh baya itu penuh persoalan terdetik hangat pada ketiga anak-anak kecil itu.
"oh..mereka cucu ayah dan ibu"uajr XiaoLi membuat kedua paruh baya itu kaget menatap keduanya langsung tertuju pada ShuJia saat itu ShuJia langsung mengerti,jadi ia menggeleng cepat.
"mereka bukan anak kami..Ayah ibu..ini anak Tuan Arzhard dan A Shu.."
ujar ShuJia makin membuat kedua paruh baya itu kaget mendengar pemberitahuan saat itu mana tiga bagaimana A Shu bisa memiliki anak sebesar ini..bukankah ia telah koma hampir 5 tahun sejak kapan ia bikin anak pikir kedua paruh baya itu heran.
"Ayah jangan berfikir terlalu keras lihatlah mereka..anda akan mendapat satu menantu dna bonus tiga cucu"ujar XiaoLi berbisik langsung pada kedua orang tuanya saat itu langsung mengerti maksud XiaoLi saat itu keduanya langsung gembira mendengar kata-kata XiaoLi yang saat itu langsung tersenyum seraya mengusap pelan pundak ShuJia yang kini gembira Kerna rencana mereka berjaya.
Bersambung
jangan lupa Like dan komen Author ya..thanks