NovelToon NovelToon
Bintang Untuk Angkasa

Bintang Untuk Angkasa

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Intro_12

Malam itu menghancurkan segalanya bagi Talita —keluarga, masa depan, dan harga dirinya. Tragedi kelam itu menumbuhkan bara dendam yang ia simpan rapat-rapat, menunggu waktu untuk membalas lelaki keji yang telah merenggut segalanya.

Namun takdir mempermainkannya. Sebuah kecelakaan hampir merenggut nyawanya dan putranya— Bintang, jika saja Langit tak datang menyelamatkan mereka.

Pertolongan itu membawa Talita pada sebuah pertemuan tak terduga dengan Angkasa, lelaki dari masa lalunya yang menjadi sumber luka terdalamnya.Talita pun menyiapkan jaring balas dendam, namun langkahnya selalu terhenti oleh campur tangan takdir… dan oleh Bintang. Namun siapa sangka, hati Talita telah tertambat pada Langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intro_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Terbongkar

Pagi itu, cahaya matahari masuk samar dari sela tirai jendela kamar Angkasa. Tubuhnya masih remuk, otot-otot pegal seolah menjerit tiap kali ia bergerak. Tapi lelaki itu memaksa bangun. Pelan-pelan ia menyeret tubuhnya ke kamar mandi. Air dingin mengguyur tubuh penuh lebam, membuatnya sedikit lebih segar meski rasa sakit menusuk balik ke setiap persendiannya.

Selesai mandi Angkasa berniat untuk beristirahat di rumah hari ini, untuk pemulihan dirinya.

Dari luar, suara Ragiel terdengar, berat dan jelas, “Tuan, apa Anda sudah bangun?”

Angkasa, dengan langkah gontai, membuka pintu. Tubuhnya tegak setengah paksa, wajahnya lebam, sudut bibir pecah, dan sorot matanya kosong karena kelelahan. Ragiel terkejut, bahkan langkahnya terhenti. Mulutnya sempat terbuka, seperti hendak mengatakan sesuatu, tentang liontin, tentang kecurigaannya pada Talita, tapi melihat keadaan Angkasa, ia menutup lagi bibirnya.

“Lupakan dulu,” batinnya. “Bukan waktunya.”

Tanpa banyak bicara, keduanya turun ke ruang makan. Di meja panjang itu, hidangan sudah tersaji. Lagi-lagi hanya telur ceplok. Aroma minyak goreng masih tercium kuat. Angkasa duduk, menghela napas berat. Ada rasa malas menyerbu. Biasanya, ia akan meledak, berdebat dengan Talita sampai pagi penuh huru-hara. Tapi kali ini ia hanya menatap telur itu kosong, lalu menunduk.

Talita yang menyajikan nampak biasa saja, tapi di matanya ada seberkas kecurigaan pada wajah Angkasa yang pucat. Bintang justru sebaliknya, wajahnya berseri-seri. Ia meloncat kecil di kursinya.

“Tuan Angkasa udah sehat lagi! Horeee!” katanya polos.

Angkasa menoleh, menatap bocah itu. Ada secercah hangat singgah di dadanya, tapi ia cepat-cepat menepisnya dengan meneguk air putih.

“Sekolah kamu hari ini diantar Ragiel. Aku… ada urusan.”

Bintang hanya mengangguk meski tampak kecewa.

^^^^^

Rumah jadi sepi setelah Ragiel mengantar Bintang. Hanya tersisa Angkasa, Talita, dan Langit.

Angkasa masuk ke ruang kerjanya. Laptop hitam itu sudah menunggu di meja. Tangannya gemetar ringan saat memasukkan flashdisk ke port USB. Jantungnya berdetak kencang, ada rasa cemas bercampur amarah.

Klik… layar terbuka. Satu file muncul.

“2 jam… 23 giga,” gumamnya. “Apa yang mereka rekam?”

Ia klik. Layar hitam sebentar, lalu bergerak.

Dan dunia Angkasa runtuh.

Suara tawa, musik samar, dan bayangan tubuhnya sendiri memenuhi layar. Gerakan-gerakan menjijikkan, suaranya yang mabuk, wajahnya yang begitu jelas. Tapi itu bukan yang membuat darahnya berhenti mengalir sesaat. Bersamanya, dalam video itu,..... wanita itu.......... adalah Talita.

Matanya membelalak. Tangannya refleks menutup mulut, seakan menahan mual. “Tidak mungkin… ini…”

Detik-detik berjalan lambat. Angkasa menatap layar tanpa berkedip, jantungnya berdegup tak karuan. Ia merasa ruangan menyempit, udara menghilang. Tubuhnya menegang, seolah ditikam ribuan pisau.

Talita. Wanita yang setiap hari ia bentak, hina, yang kini diam-diam masuk dalam setiap pikirannya… adalah sosok dalam rekaman itu.

Seketika ia menutup laptop keras-keras. Napasnya tersengal. Tubuhnya gemetar. Tangannya mengepal begitu kuat hingga buku-buku jarinya memutih.

Pintu ruang kerja berderit terbuka. Ragiel masuk dengan wajah cemas. “Tuan, Anda baik-baik saja? Saya dengar suara—”

Ia berhenti. Menatap ekspresi Angkasa yang pucat, keringat dingin menetes di pelipisnya. Wajah itu bukan wajah Angkasa yang biasanya dingin dan penuh kontrol. Itu wajah seseorang yang baru saja dihantam rahasia yang mengguncang seluruh hidupnya.

Ragiel bingung, langkahnya terhenti di ambang pintu. “Tuan… ada apa sebenarnya?” tanyanya, suaranya setengah bergetar.

Angkasa menatapnya. Pandangannya kosong tapi tajam, seperti ada badai yang bergemuruh di balik bola matanya. Ia membuka mulut, ingin bicara, tapi tak ada kata keluar.

Ragiel semakin khawatir. Ia tak pernah melihat Angkasa selemah dan seterpuruk ini.

1
Asih S Yekti
lanjut , cerotanya bagus aku suka
Asih S Yekti
penulis baru tp bagus kok g banyak tipo penyusunan bahasanya juga bagus
Intro: Trimakasiih.. /Smile/
total 1 replies
Ceyra Heelshire
kasian banget /Whimper/
Intro
Hai, ini karya pertama ku..
makasih sudah mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!