Tuan Renzo yang terkenal dingin dan sangat Arogan itu sekarang lagi di landa keresahan karena seorang gadis muda yang dia liat sesaat.
Seika gadis muda yang berhasil memikat hati tuan muda Renzo
Mereka di pertemukan dan menikah dalam keadaan terpaksa karena sesuatu hal yang mengharuskan Seika menerima pernikahan ini
Apakah pernikahan mereka bisa di pertahankan atau jalan perpisahan yang harus mereka tempuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
"aku hanya memberitahukan kamu saja Renzo, kalau apa yang akan kau lakukan sekarang salah, tapi itu semua terserah kepada mu"
"aku akan mengurus semuanya semoga di kemudian hari kau tidak akan menyesal telah melakukan ini terhadap nya" nasehat Joan
Renzo yang mendengar nya hanya diam membisu, dia juga bingung dengan perasaan nya saat ini
"kenapa aku harus menyesal Jo?" tanya Renzo
"aku juga tidak tau Ren, coba kau tanyakan pada hati kecil mu, apa yang akan kau perbuat ini tidak akan menyusahkan kamu nanti nya" ucap Joan
"kau doakan yang terbaik saja Joan, jangan yang jelek jelek" sahut Renzo dengan santai
"ya sudah terserah kau Renzo, yang penting aku sudah memberi kau pandangan, kedepan nya terserah kau yang akan menjalani nya" balas Joan
Setelah berdebat cukup lama akhirnya Joan keluar dari ruangan Renzo
...----------------...
Seika saat ini benar benar bingung dini hari tadi tiba tiba ayahnya sakit lagi dan harus dirawat, saat ini Seika lagi dirumah karena libur kantor.
"bagaimana ini Sei, ayah harus segera di operasi dan kita tidak punya uang sebanyak itu" ucap bu yati
"iya buk, sabar ya buk Sei lagi usaha cari pinjaman uang buk" balas Seika
"kamu mau pinjam kemana nak, itu uang banyak sekali" sahut bu yati
"sei mau coba pinjam ke kantor buk, sebentar ya buk Sei mau telpon mbak Dian" tukas Seika sambil berjalan keluar dari ruangan perawatan ayah nya
Sesampai di luar Seika duduk termenung di taman yang ada di rumah sakit itu, Seika menghapus air mata yang jatuh di pipinya, dia sangat bingung sekali saat ini
"kemana aku harus mencari uang sebanyak itu, dan siapa yang mau meminjamkan nya" gumam Seika dalam hati nya
Tiba tiba ada orang yang berdiri di depan nya.segera Seika mengangkat wajahnya yang masih basah oleh air mata, dia segera menghapus nya
"tuan renzo.." ucap Seika kaget karena yang berdiri di depan nya saat ini adalah pemilik perusahaan dimana dia bekerja saat ini
"kamu kenapa menangis, apa ada yang kamu pikirkan?" tanya Renzo , Joan tadi di telpon oleh anak buahnya dan menceritakan semua kejadian tadi pagi, mengenai Seika yang membawa ayahnya kerumah sakit
Dan segera Renzo dan Joan datang ke rumah sakit ini, dan kebetulan sekali ketika dia datang dia melihat Seika sedang menangis di taman rumah sakit ini
"tidak ada apa apa Tuan, maaf tuan kenapa ada di rumah sakit ini apa ada yang sakit?" tanya Seika balik
"mmh tadi saya ambil hasil tes kesehatan saya" jawab Renzo, Seika hanya mengangguk kan kepalanya mendengar jawaban Renzo
Sebenar nya tidak penting juga bagi Seika soal Renzo mau ada kepentingan apa disini, lalu Seika terlihat diam saja
"kamu disini sedang apa, apa kamu sakit?" tanya Renzo lagi, dan ini membuat joan geleng kepala dari jauh, melihat tingkah Renzo yang tiba tiba hangat kepada seorang wanita
"iya tuan..ayah saya sedang di rawat disini" jawab Seika
"kalau boleh tau ayah anda sakit apa?" tanya Renzo lagi
"penyakit ayah saya sudah komplikasi Tuan, kalau yang sekarang ayah harus operasi jantung tuan" jawab Seika dengan mata yang berkaca kaca membuat Renzo tertegun melihatnya
Renzo tertegun melihat keindahan yang ada di depan nya saat ini, walau Seika sedang bersedih tapi mata indah nya yang sudah di penuhi oleh air mata bagaikan sebuah lukisan yang sangat menarik
Dengan cepat Seika menghapus air matanya karena tadi dia melihat Renzo sedikit diam dan lama menatap kearah matanya
"maaf tuan kalau saya menangis membuat anda tidak nyaman" ucap Seika sambil menghapus air mata yang jatuh membasahi pipinya yang putih mulus bak pualam itu
"tidak apa apa Sei, wajar kalau kamu menangis" hibur Renzo
"terima kasih tuan" ucap Seika
"untuk...." tanya Renzo sambil menatap lekat kearah Seika
"pengertian nya tuan...maaf kalau saya salah" jawab Seika yang merasa tidak enak hati ditatap dengan tajam oleh Renzo
"kapan ayah anda mau di operasi" tanya Renzo, Seika menggeser duduk nya sedikit kesamping
"maaf tuan..kalau tidak keberatan silahkan duduk, anda dari tadi berdiri apa tidak capek" ucap Seika
"oh terima kasih" balas Renzo dan segera duduk disamping Seika, tiba tiba jantung Renzo berdetak kencang dia segera mencoba menormalkan perasaan nya.
"jadi kapan operasi nya?" tanya Renzo lagi
"harus secepatnya tuan..." jawab Seika
"kenapa tidak langsung operasi hari ini saja, kalau memang harus secepat nya" tukas Renzo
Seika mencoba menarik nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan Renzo
"saya mau nya juga seperti itu Tuan, tapi orang orang seperti kami harus mencari uang dulu untuk biaya operasi yang tidak sedikit" jelas Seika
Renzo langsung terdiam mendengar apa yang dikatakan Seika barusan, itu sangat menyentuh hatinya yang paling dalam.
"maaf kalau saya lancang, apa kalau saya membantu membayarkan biaya operasi ayah anda, apa anda bersedia?" tanya Renzo
Seika menatap kearah Renzo yang juga sedang menatap dirinya, dia tidak percaya kalau bos nya itu menawarkan diri untuk membantu membayar biaya operasi ayahnya yang tidak sedikit, dan itu pasti tidak gratis ada harga yang harus dibayar
"apa yang harus saya lakukan untuk anda Tuan?" tanya Seika
Renzo terkejut mendengar pertanyaan Seika barusan, dia tidak menyangka kalau Seika akan berpikir sejauh itu, dan itu tepat sasaran, semua rencana yang ada di kepalanya
"baiklah karena anda sudah tau maksud dari saya memberikan bantuan, saya akan memberitahu anda sedikit, apa yang perlu anda ketahui" jawab Renzo
"ternyata benar apa yang saya pikir kan, dan saya yakin anda sudah merencakan ini semua, tidak masalah..."
"mana ada di dunia ini tiba tiba ada orang yang ingin membantu sedangkan kita tidak saling kenal, hanya sebatas atasan dan bawahan di kantor"
"silahkan tuan Renzo saya siap untuk mendengarkan apa yang anda ingin kan, dan terima kasih sebelum nya atas niat anda ingin membantu keluarga saya terutama ayah saya" terang Seika denga suara lembut nya yang membuat Renzo terhanyut dalam pesona lembut Seika
"melihat dari cara anda menebak tadi saya yakin anda tau apa yang saya ingin kan" balas Renzo
Seika walaupun umur nya masih muda dia paham dan mengerti apa maksud dan tujuan Renzo ingin membantu nya, Seika sudah terbiasa berpikir dewasa karena kehidupan mereka yang sederhana membuat dia untuk berpikir melebihi dari umur nya
"kalau yang ini saya tidak bisa menebak apa yang anda ingin kan Tuan" jawab Seika
Renzo semakin kagum dengan cara berpikir dan cara Seika menghadapi masalah nya