NovelToon NovelToon
Two Promises

Two Promises

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Slice of Life
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Penulis Anonim

Minamoto Haruki adalah seorang pemuda yang hancur. Kebahagiaan dan kehidupannya porak-poranda ketika kekasihnya, Yoshimoto Sakura, tewas dalam sebuah kecelakaan tragis. Diliputi penyesalan dan keputusasaan, Haruki hanya bisa berharap bisa kembali ke masa lalu dan mengubah takdir kelam itu.

Ajaibnya, harapan Haruki terkabul. Ia terbangun dan menemukan dirinya kembali ke masa lalu, tepat satu tahun sebelum tragedi terjadi. Di sinilah, di hari pertamanya di tahun ketiga SMA, ia bertemu kembali dengan Sakura yang masih hidup dan ceria, serta temannya yang protektif, Yoshida Hana.

Dengan kesempatan kedua di tangannya, Haruki bersumpah akan melindungi Sakura dan mengubah masa depan mereka. Namun, ia segera menyadari bahwa mengubah takdir tidak semudah yang ia bayangkan. Ada detail-detail kecil yang berbeda, interaksi yang tak sama, dan rahasia yang belum terungkap.

Ikuti kisahnya di "Two Promise"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.17 - Memori yang terkubur

[30 April — 2015]

[•] Kediaman keluarga Kamihara

Kemarin, saat sedang mencari keberadaan Haruki dan yang lainnya, Akari bertanya padaku.

"Kau menyukai Kak Minamoto kan, Kak Megumi?"

Mulutku tertahan, sehingga aku tak mampu menjawab pertanyaannya.

—Ada apa dengan diriku ini?

Menjawab pertanyaan itu sangatlah mudah bagiku, namun mengapa aku tak mampu membuka mulutku, kata-kataku hanya tertahan di tenggorokanku ini.

Karena itulah, aku menjawab, "Maaf Akari, aku tak bisa mengatakannya padamu."

Namun Akari mengucapkan, "Sesungguhnya aku tak ingin kau menjawab pertanyaanku, Kak Megumi ... aku sudah tahu jawabannya dari tingkah lakumu saat berada di dekatnya."

Aku terdiam, lalu bertanya pada diriku sendiri.

—Apa yang sebenarnya aku inginkan darinya?

Saat bertemu kembali dengannya setelah 11 tahun berpisah dengannya, aku sangat senang.

Seakan-akan beberapa tahun yang telah terlewati, menghilang begitu saja saat bertemu dengannya.

Sudah lama sekali ya. Itulah yang aku pikirkan saat kembali melihat wajahnya.

Meskipun aku menutup-nutupi kebenaran tentang diriku yang berasal dari masa depan yang sama dengannya, dia tak pernah mencurigaiku.

—Sejak kapan yah ... aku mulai mencintai dirinya?

Musim semi 13 tahun yang lalu, aku bertemu dengannya, saat itu aku hanyalah seorang anak yang kesepian dan sedang mencari seorang teman.

____________________________________________________

[12 April — 2002]

[•] Fukushima

Hari itu, aku sedang berkeliling lingkungan sekitar rumahku sendirian.

Langkahku terhenti di sebuah taman ketika melihat seorang anak yang sedang berjongkok menulis sesuatu menggunakan ranting kayu sendirian.

—Siapa anak itu? sepertinya dia kesepian .... .

Tanpa pikir panjang, aku pun menghampiri anak itu.

"Kamu sedang apa?" tanyaku.

"Hanya sedang menulis namaku di tanah... " jawab anak itu.

Saat itu aku berpikir, "Kenapa anak itu sendirian di taman seperti ini?"

Ketika melihat ke bawah, aku melihat banyak sekali bekas goresan ranting kayu di tanah. Sepertinya anak itu sudah cukup lama berada di taman ini.

"Nee ... mau bermain denganku?" aku mengulurkan tanganku.

"Memangnya boleh?" anak itu bertanya padaku.

Aku tersenyum, "Tentu saja boleh... " jawabku.

"Namaku Megumi ... kalau kamu?"

"Haruki."

"Haruki-chan ya ... salam kenal."

Aku pun menggenggam tangan anak itu, lalu menariknya hingga anak itu berdiri, dan kemudian kami berdua pun berlari sambil tertawa bersama.

Musim semi hari itu, adalah momen yang tak akan pernah aku lupakan dalam hidupku.

Di tengah bunga sakura yang berguguran, kami berdua bermain bersama di hari itu.

____________________________________________________

[3 Agustus — 2002]

"Haruki-chan, ayo main bersama!"

Sudah hampir 4 bulan sejak hari pertama aku bertemu dengannya.

"Un ... Megumi!"

Setiap hari, setiap waktu, aku terus mengajaknya bermain tanpa ada rasa bosan mengajaknya.

Setiap sore, aku selalu menunggunya di taman tempat kami bertemu.

Terkadang saat aku datang, Haruki sudah berada di sana lebih dulu dariku.

"Hari ini kita main apa, Megumi?"

"Benar juga ya ... hari ini kita main apa ya?"

Terkadang aku merasa seolah Haruki akan menjadi milikku selama-lamanya.

—Tetapi ... itu semua tak mungkin kan?

Itulah yang aku pikirkan setiap kali aku merasakan hal semacam itu.

Namun hari ini berbeda, untuk hari ini saja ... biarkanlah aku memilikinya seutuhnya sebagai seorang teman.

[7 Agustus — 2002]

Hari itu, aku sedang dikejar oleh seekor anjing sendirian.

Aku sangat ketakutan, kakiku gemetar setiap kali melangkah untuk berlari, air mataku tak berhenti mengalir.

Beruntungnya, saat itu Haruki datang untuk menolongku yang tak berdaya saat dikejar anjing tersebut.

"Kau tidak apa Megumi? anjing itu sudah kabur loh," ucapnya sambil mengulurkan tangan kanannya.

"Benarkah ... anjing itu sudah pergi?"

Haruki tersenyum. "Tentu saja Megumi ... kalau kau dalam kesusahan, mintalah bantuanku ya?"

Tangisanku berhenti, wajahku tersenyum, sambil menerima uluran tangannya aku mengucapkan terima kasih padanya.

"Terima kasih karena sudah menolongku ... Haruki-chan."

"Sama-sama ... Megumi."

Hari ketika aku diselamatkan dari kejaran anjing, mungkin adalah hari di mana aku mulai mencintainya.

Haruki adalah seorang anak yang sama-sama kesepian sepertiku. Namun dia adalah anak yang kuat, hingga mampu mengusir seekor anjing untuk menolongku.

Terima kasih ... Haruki-kun.

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

[12 April — 2004]

Sudah 2 tahun berlalu semenjak hari pertamaku bertemu dengannya. Kami bersekolah di sekolah yang sama.

Namun, Haruki dengan cepat mendapatkan banyak teman baru di kelasnya. Entah mengapa, itu membuatku kesal dengannya.

Terkadang, saat aku mengajaknya untuk bermain, dia menolak ajakanku dengan alasan ingin bermain dengan temannya yang lain.

"Kenapa kamu jadi seperti itu ... Haruki-chan?" geramku.

Karena itulah, setiap hari aku selalu ingin menarik perhatiannya dengan cara menjahilinya.

Mulai dari menyembunyikan bekalnya, sampai terkadang menyenggolnya, hanya untuk membuatnya melihatku kembali.

Namun, karena perlakuanku padanya, membuatnya menjadi semakin jauh dari jangkauanku.

"Kenapa kamu terus menjahiliku seperti itu, Megumi?" Haruki memarahiku.

"Habisnya kamu terus bermain dengan teman barumu itu... " balasku.

Aku terlibat adu mulut dengannya saat itu. Saat itu, aku belum mengetahui kalau perlakuanku padanya sangatlah buruk.

Namun diriku yang masih kecil itu justru menganggap Haruki-lah orang jahatnya.

Semenjak hari itu, aku dan Haruki tak lagi saling berbicara selama beberapa bulan, hingga hari itu tiba .... .

[8 Agustus — 2004]

Aku tak lagi melihat Haruki hingga hari ini, aku tak mengetahui kalau Haruki sudah pindah ke Tokyo semenjak awal liburan musim panas dimulai.

Ketika liburan musim panas selesai dan semester kedua telah dimulai, aku tak lagi melihat sosok dirinya di kelasnya.

Sehingga, aku kembali menjadi diriku yang dulu. Seorang anak yang sendirian dan tak punya seorang pun teman.

____________________________________________________

[22 April — 2015]

Hari ini, aku kembali bertemu dengan dirinya setelah 11 tahun lamanya tak berjumpa dengannya.

—Sosokmu masih sama seperti dulu ya ... Haruki.

Walaupun aku tahu, kalau sosok yang aku lihat saat ini adalah seorang anak yang kembali dari masa depan untuk menyelamatkan kekasihnya.

Sama seperti hari aku melihatmu bersumpah di depan makam Sakura, dan berjanji akan menyelamatkannya jika bisa kembali ke masa lalu.

—Yang aku lihat saat ini, dirimu yang sama seperti masa lalu atau dirimu yang berasal dari masa depan, Haruki?

Ketika melihatmu bersumpah di depan makam Sakura, aku pun juga berjanji pada diriku sendiri.

"Seandainya aku bisa kembali ke masa lalu ... aku akan membantumu menyelamatkan Sakura, Haruki-chan."

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

[30 April — 2015]

[•] Kediaman keluarga Kamihara

Hari ini, aku sudah berjanji pada Haruki untuk bertemu dengannya di taman.

Aku langsung mengenakan pakaian yang ingin kugunakan saat bertemu dengannya, lalu datang 30 menit lebih awal dari waktu yang dijanjikan.

[•] Taman

Sambil menunggunya datang, aku mengingat kembali saat-saat aku bermain dengannya waktu kecil dulu.

Setelah beberapa menit terhanyut dalam kenangan indah namun menyakitkan itu, Haruki telah sampai di taman dan di waktu yang dijanjikan.

—Dia orangnya tepat waktu juga ya.

"Jadi ... apa yang ingin kau bicarakan padaku, Megumi?" Haruki bertanya padaku.

Aku pun berbalik dan mengalihkan pandanganku darinya sementara.

—Akhirnya tiba waktunya untukku mengatakannya padamu, Haruki.

Aku menarik napas perlahan sambil menahan dadaku dengan tangan yang mengepal.

Sementara menahan air mata yang hendak keluar dari kedua mataku, aku pun menoleh dan melihat ke arahnya.

Angin berembus menguraikan rambut panjangku. Dengan memaksakan senyumku padanya, aku akan memulainya kembali.

Ketika aku membuka mulutku, ada banyak sekali hal yang ingin aku katakan padanya. Mungkin perkataan inilah yang tepat untuk memulainya.

"Haruki... "

"Apakah kau masih ingat tanggal pertama kali kita bertemu waktu itu?"

Bersambung....

1
Roxanne MA
okay next thor bab berikutnya aku penasran sma next chapter
Reaz
ayo mampir juga/Coffee/
Lounyx
semangat Thor/Hammer/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!