Aku Bukan Dewa

Berjalan dengan cara yang santai Field terus Memperhatikan Kehidupan manusia dan Kota yang membuatnya sangat tertarik, bukan hanya itu dia juga sesekali Melihat penjaga berpenampilan yang menarik seperti ksatria yang berkeliling.

Meski kota sangat Aman bisa di bilang Field cukup bingung kenapa Banyak Kstaria yang berjaga.

Mereka juga menggunakan peralatan lengkap dengan Senjata dan Pelindung di tubuh mereka.

Meski rasanya Aneh dia hanya Membiarkan itu dan membuat itu menjadi Fenomena menarik.

“Kita akan kemana?” Tanya Field dengan wajah sedikit bingung dan miring itu.

“Membeli senjata, apakah anda punya senjata? Saya juga kebetulan tidak Punya jadi membeli senjata tidak masalah” pikir Caera yang berjalan sembari berpikir senjata apa yang nantinya dia beli.

Caera adalah Penyihir dan Dewi nasib, pada zaman Kekacauan dia dulu tidak bertarung dengan Senjata, selain itu senjata juga tidak banyak kecuali senjata milik para Dewa pada saat itu.

Karna senjata tidak di butuhkan, jadi Produksi senjata hampir tidak ada kecuali beberapa Dewa meminta dan Membutuhkannya.

Selain itu dulu di zaman Kekacauan Sangat Banyak Artifak dewa yang Kuat jadi mereka merebut dan menggunakan artifak itu yang membuat Para Manusia hampir tidak pernah mencoba membuat senjata yang bahkan Kelasnya sangat rendah.

Meski artifak dewa dulu banyak itu juga hancur karna peperangan yang panjang dan terus menerus.

Field pada masanya dulu juga adalah Ahli Senjata yang dapat menggunakan senjata apapun, dia bisa hanya berfokus menjadi Penyihir atau bahkan menggunakan senjata seperti pedang, tombak dan hal-hal lainnya.

Meski penyihir tidak membutuhkan senjata bisa di Bilang Field adalah Swordmagician yang bisa menggunakan sihir dan senjata sekaligus.

“Jadi di mana kita akan beli?” Tanya Field yang berhenti karna Melihat Caera berhenti di depan satu Toko yang telihat bersih.

“Ini adalah tokonya” ungkapnya dengan wajah yang santai

“Terlihat baik, Apakah anda akak membeli juga? Senjata apa yang akan anda gunakan?” Tanya Field lagi.

Jujur saja dia cukup penasaran terutama karna Caera tidak terlalu tertarik menggunakan senjata dari dulu.

Dia bahkan pernah menawarkan senjata Tingkat dewa yang dia rebut tetapi caera menolak karna dia tidak pernah menyukai memegang senjata.

Itu adalah hal yang wajar karna Penyihir pada Umumnya tidak membutuhkan senjata, bahkan mereka bisa menciptakan Ratusan Senjata dan mantra sihir yang bisa di katakan hampir membuat kehadiran senjata itu tidak berguna.

Caera tersenyum karna Suaminya bahkan belum mengetahui satu hal menarik lainnya.

Dia merasa bisa menjahilinya lebih lanjut lagi dengan Kepolosan nya itu.

Ku rasa dia tidak sepenuhnya kehilangan kepolosannya. Batin Caera yang tertawa kecil.

“Hahaha, anda akan tahu nanti” jawab Caera dengan Tatapan yang sangat percaya diri dengan tangannya itu yang menutupi mulutnya .

“Kenapa anda tertawa?….. apakah ada yang lucu?” Tanya Bingung Field dengan wajah kebingungan itu seakan-akan tanda tanya Muncul di atas kepalanya itu.

“Tidak saya hanya merasa anda Sangat Lucu” Ucap Caera itu yang masih Tertawa Kecil sembari menutupi Mulutnya.

“Oh ya?….. bukankah itu bagus! Apakah saya selucu itu?” Tanya Field dengan wajah berbinar dengan ekspresi bangga nya itu.

Caera semakin tertawa karna kebodohan suaminya itu dan dia terus tertawa dengan kencang membuat Field kembali bingung dan membuat ekspresi bertanya-tanya.

Kenapa saya merasa saya sedang di bodohi? . Batin Field yang menggaruk kepalanya dengan Bingung.

“Mari masuk kita akan membeli sesuatu di dalam nanti” ungkap Caera yang tersenyum dan mendorong Pintu itu.

Meski toko ini tidak besar di dalam nya sangat bersih dan Setiap jejeran dan penempatan pedang sangat rapih dan mengkilap.

Bukan hanya itu pedang-pedang ini juga di buat dengan baik bahkan meski menggunakan Bahan rendah semuanya terbuat dengan sangat baik dan rapih.

Toko ini memiliki 3 Rak penempatan , bukan hanya hanya pedang, terdapat juga beberapa Alat seperti tombak, Shield, Panah, Cambuk, bahkan alat-alat lainnya seperti pisau dan belati.

Toko yang Komplit meski barang di sini tidak terlalu Banyak dalam Jumlah Produksi semuanya termasuk Bahan yang baik dan Rapih.

Field sedikit terkejut dia memandang dengan rasa tertarik sembari tersenyum Dengan tipis.

“Menarik, semuanya tampak bagus meski Ketahanannya sangat rendah, ini di buat dengan bahan Yang buruk tetapi semua Kualitas pedang dan senjata sangat baik, bagaimana bisa toko seperti ini sangat sepi? Apa tidak banyak orang yang tertarik dengan Senjata-senjata ini?” Tanya Field yang sedikit merasa aneh .

Caera juga mengangguk setuju tetapi dia tidak Terlalu memikirkan banyak hal dan hanya mencari Pemilik toko tersebut.

Karna Field telah belajar banyak hal dia bisa langsung paham bagaimana kondisi senjata yang bagus dan Buruk.

Bukan hanya itu kemampuan analisa nya juga bagus , bahkan tanpa bantuan sihir dia tetap bisa melihat kondisi senjata yang baik dengan Mata telanjang.

Tentu saja dia juga bisa melihat dengan lebih baik Jika dia Ingin menggunakan Kekuatan sihir nya atau Mencoba merapal Mantra Indetifikasi ke matanya.

Tetapi dia tidak membutuhkan Itu, entah kenapa dia juga merasa aneh semenjak dia Telah keluar dari Belengu segel nya, seakan-akan dia terus terbawa arus yang aneh dan Dia bahkan sekarang jauh lebih peka terhadap banyak hal dan seperti mendapatkan wawasan dan Ilmu baru yang aneh.

“Jadi dimana pemilik toko ini?” Tanya Field yang berwajah penasaran.

Langkah kaki yang pelan terdengar dari arah belakang Field dan ketika wajah Yang tampak Sedikit tua itu terlihat dia mempunyai badan yang kekar dan tinggi dengan bekas luka di bagian Pipi kiri nya.

Wajahnya sedikit gelap dan tubuhnya juga gelap seperti orang timur.

Meski begitu dia tidak segelap itu dan wajahnya yang tampak Berwibawa dan mempunyai kehadiran yang mencekam itu menatap Field dan caera dengan tatapan tajam nya.

“Anak Muda apa yang kalian Inginkan?” Tanya Pria berbadan besar dan kekar itu dengan suara yang sedikit berat.

“I-itu saya…” sebelum sempat melanjutkan Ucapannya Caera dengan tenang memotong ucapan Field dan menatap Pemilik Toko itu.

“Kita Ingin senjata, senjata yang menarik dan Kuat” ungkap Caera yang sangat percaya diri seperti Ucapan wanita sombong bangsawan yang semena-mena.

“Saya hanya menjual yang ada di sini, jika anda tidak tertarik pergilah, anak muda sebaiknya tidak memegang senjata tajam.”

Pria tua itu berbalik dengan rasa kesal dan mendesah merasa Bocah bodoh datang ke tokonya dengan Polos.

Meski dia terlihat tua umurnya sebenarnya hanya 35 Tahun dan itu bahkan masih masih sangat jauh dari kata tua.

Badannya kekar, tenaganya banyak, hanya saja wajahnya yang terlihat depresi membuat Penampilannya itu keliatan sangat tua.

Field yang merasa Nada kata-kata Caera sangat Sombong dan Arogan itu merasa aneh tetapi dengan senang hati hanya diam.