🌸 Lanjutan cerita dari "Merindukan Rembulan" 🌸
Yang nungguin kisah Fabian dan Laras,yuukkk mampir kesini...
Karena tak kunjung memiliki seorang anak,pernikahan antara Fabian dan Laras yang sudah di jalin selama 5 tahun itu pun terpaksa harus di akhiri karena Laras merasa dirinya tidak mampu memberi keturunan untuk suaminya Fabian.
Dan berharap,kelak suaminya bisa mendapatkan seorang istri yang bisa langsung memberikan keturunan untuk suaminya itu.
Lalu bagaimana jika satu tahun pasca bercerai Laras malah hamil anak dari Fabian??karena kejadian tak terduga,membuat mereka melakukan ONS yang mengakibatkan Laras hamil.
Akankah Fabian mau bertanggung jawab pada anak yang di kandung Laras??
Atau malah membiarkan Laras menjadi orang tua tunggal karena meragukan anak itu sebagai anaknya??
Yuukkk simak kisanya Fabian Bagaskara Herlambang dan Larasati Dewi Adnyana
🌸.Jadwal up :
🌸.Senin
🌸.Rabu
🌸.Jumat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14.Dosa Termanis
Laras yang awalnya memberontak kini hanya bisa diam terpaku saat tahu jika orang yang saat ini memeluk erat tubuhnya adalah Fabian.
Entah kenapa,pelukkan hangat dari pria itu tidak bisa Laras tolak malah refleks tangan nya membalas pelukkan itu hingga kini melingkar indah dipinggang Fabian.
Suasana malam yang sepi dan pencahayaan yang temaram seperti mendukung apa yang diinginkan oleh Fabian saat ini.
Fabian mengurai pelukan nya lalu menatap lekat wajah cantik yang selama ini dia rindukan.Keduanya saling mengunci tatapan hingga entah siapa yang lebih dulu memulai,hingga bibir mereka pun kembali saling bertemu dan dan saling membelit rasa.
Meraup sebuah kenikmatan yang melenakan dan membuat kita terbuai hingga lupa diri dan daratan.Malam itu pun kembali menjadi malam kedua mereka merenda kasih,meraih manis madunya asmara.
Meski mereka sadar jika apa yang mereka lakukan sebuah kesalahan dan tidak patut untuk dicontoh.Namun saat kata cinta di iringi dengan sebuah hasrat yang terpendam lama,semuanya pun terlupakan dan tergantikan dengan sebuah kelaknatan berasas kata cinta.
"Terima kasih dan maaf,"ucap Bian memberikan kecupan lembut dan dalam pada kening Laras usai mencapai pelepasan nya.
Laras sendiri lebih memilih bungkam.Gemuruh rasa bersalah dan berdosa mengiringi pelepasan yang dia dan juga Bian rasakan saat ini.
Laras dilanda kebimbangan saat menyadari tidak seharusnya mereka melakukan ini.Apalagi dalam keadaan sadar sesadar sadarnya.
Namun kenapa Laras tidak menolak bahkan menerima begitu saja setiap sentuhan hingga akhirnya mereka pun kembali mengulang malam panas yang pernah mereka lalui sebelumnya.
Bian menggulingkan tubuhnya kesamping tubuh Laras.Lalu menarik tubuh polos wanitanya dan kembali mendekap erat tubuh Laras yang masih dalam ke adaan polos.
Tidak lupa Bian menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka lalu kembali menghujani wajah Laras dengan ciuman bertubi tubi.
"Jangan menangis,aku minta maaf.Kamu tenang saja,aku akan bertanggung jawab,"bisik Bian saat melihat wajah Laras basah oleh air mata.
Laras menangis dalam diam setelah menyadari apa yang mereka lakukan saat ini.Namun Laras juga tidak bisa menyalahkan Bian,toh pada kenyataan nya dirinya juga sangat menginginkan sentuhan dari pria yang begitu dicintainya itu.
Laras membalas pelukkan dari Bian dan membenamkan wajah cantiknya didada bidang Bian.Keduanya pun terlelap dengan saling memeluk satu sama lain melepas rindu yang selama ini tertahan.
***
Ke esokan harinya...
Laras membuka matanya dan langsung menatap wajah tampan Fabian yang masih terlelap disamping nya.
Keduanya berbaring saling berhadapan hingga membuat Laras bisa langsung menatap wajah tampan mantan suaminya itu dari jarak yang lebih dekat lagi.
Rahang yang kokoh,hidung mancung,alis tebal dan juga bibir yang sedikit tebal kian menjadi pelengkap kesempurnaan maha karya sang maha pencipta yang di tempatkan diwajah Fabian.
Laras mengulurkan tangan nya melukis indahnya wujud dari makluk ciptaan nya yang satu ini.Senyum tipis pun langsung menghiasi wajah cantik Laras saat menyadari kegilaan keduanya kali ini.
Dimana dirinya dan Fabian menerobos batasan yang ada demi melepas dahaga akan kerinduan yang selama ini terpendam karena tingginya sebuah ego.
Laras tersentak kaget saat mata Fabian yang awalnya tertutup rapat kini terbuka dengan sempurna.Kedua netra itu pun kini saling menatap dalam diam.
"Pagi sayang,"ucap Bian memberi kecupan sekilas tepat dibibir Laras yang membuat wajah Laras kian merona karena malu.
Tidak ingin jantung nya semakin tidak baik baik saja,Laras pun berusaha bangkit namun Bian menahan nya dengan memeluk erat dari arah belakang.
Dalam keadaan tubuh masih sama sama polosan,tentu saja hal itu membuat Laras tidak nyaman dan takut.
Takut jika hal itu akan kembali membangunkan yang dibawah sana.Dan Laras tidak mau mengulangi kesalahan nya semalam.
"Jangan begini Bian,lepas,aku mau mandi,"ucap Laras mencoba melepaskan pelukan dari Bian.
"sebentar saja Ras,ini terlalu nyaman untuk aku lepaskan,"bisik Bian tepat di belakang tengkuk Laras yang mampu membuat seluruh tubuh Laras meremang.
Laras pun kembali terdiam dan ikut menikmati pelukan hangat itu.Meski tidak dipungkiri rasa bersalah dan juga kecewa pada diri sendiri itu begitu dirasakan nya.
****
Note.Untuk yang nungguin Laras hamil,mohon bersabar ya...
Insya Allah akan Othor up besok,untuk hari ini Othor hanya bisa up satu bab...
Semiga besok bisa Othor tambahin ya bab nya...terima kasih atas doa dan dukungan nya selama ini 🥰🥰🥰
