Suatu hari, sebuah kapal karam di pulau yang hanya dihuni seorang laki-laki tua dan seorang gadis kecil. Tak satu pun penumpang yang ada di kapal itu kecuali seorang anak muda berkulit pucat dan berambut keemasan.
Dato Kumbang dan Puan pun menolong anak muda itu dan membawanya ke daratan. Dia tidak tahu kalau anak muda itu bukanlah manusia biasa, melainkan seorang vampire. Laki-laki berwajah pucat itu juga tidak tahu siapa kakek dan gadis kecil yang sudah menolongnya. Mereka adalah siluman harimau.
Akankah mereka bisa hidup berdampingan? Sementara gadis kecil itu tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan membuat vampire itu jatuh cinta. Apakah cinta mereka akan bersatu? Ikutin terus yuk jalan ceritanya 💖
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ayu 💖, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEBUAH PERSYARATAN #1
Jaka terpaksa mengajukan persyaratan sebelum memberikan darahnya untuk Anthony. Dia melihat sesuatu di mata Puan. Tak ingin menyesal dikemudian hari.
"Pernikahan kami juga harus dimajukan. Saya melihat kondisi Puan semakin lemah. Saya bisa punya lebih banyak waktu menjaganya jika sudah menikah!"
Dato Kumbang tertegun. Sebenarnya dia setuju dengan syarat apapun. Tapi tidak begitu dengan Puan.
"Jika memang diperlukan, pernikahan kalian bisa dipercepat. Tapi, Puan belum menjadi siluman harimau seutuhnya. Tidak akan mudah untuknya," jelas Dato Kumbang.
"Jika Dato setuju, saya akan memberikan darah untuk orang asing ini sekarang!"
Dato Kumbang langsung mengangguk.
Jaka mengeluarkan sebilah pisau dari balik baju dan menggores telapak tangannya. Darah pun langsung mengalir.
Darah segar itu menetes di mulut Anthony. Darah panas yang terasa dingin. Sedikit demi sedikit masuk ke nadi dan seluruh tubuhnya. Jantungnya pun kembali berdenyut.
Jaka memerhatikan semua proses itu dengan saksama. Dia mendengar degup jantung yang beku itu kembali hangat.
Perlahan, Anthony membuka mata. Dia langsung melihat Dato Kumbang dan seseorang disebelahnya dengan tangan berlumuran darah.
"Apa kau yang sudah memberikanku darah?"
"Ya, aku yang memberikan darah itu untukmu. Kau tahu kan persyaratannya?"
Anthony terdiam mencoba membaca apa yang sedang dipikirkan laki-laki yang juga siluman harimau itu.
"Kau harus pergi dari sini!"
"Bukankah aku penjaga Puan? Kami terikat selamanya. Bukankah begitu Dato?"
Jaka sedikit terkejut karena Anthony langsung tahu persyaratan itu.
Dato Kumbang hanya mengangguk pelan.
"Kau masih penjaganya tapi kalian tidak bisa berdekatan. Karena Puan akan menikah dengan Jaka!"
"Menikah? Bukankah masih satu purnama pernikahan itu baru dilaksanakan?"
Anthony mencari kepastian. Sebenarnya dia juga mendengar persyaratan tentang pernikahan itu dari pikiran Jaka.
"Aku akan membicarakan lagi dengan para tetua. Tidak akan ada yang berbeda jika dimajukan!"
Anthony menarik napas panjang. Saat ini, dia hanya ingin bertemu dengan Puan secepatnya.
*****
"Bagaimana keadaan Tuan, Atook? Lalu, siapa orang ini?"
Berbagai pertanyaan langsung keluar dari mulut Puan begitu Dato Kumbang dan Jaka sampai di rumah.
"Dia adalah Jaka, calon suamimu!"
Puan tertegun. Dia memang tahu tentang pernikahannya sejak lama. Namun tidak secepat itu.
"Masih satu purnama lagi kan?"
"Besok akan kita bicarakan lagi. Sekarang istirahatlah!"
"Iya, Puan. Kondisimu masih lemah dan harus banyak beristirahat," ujar Jaka yang masih cemas.
Jaka berharap Puan mengingat dirinya meski hanya sedikit. Mereka dulu sangat dekat. Meski kini Puan mempunyai perasaan yang berbeda.
Anthony tidak bisa tinggal diam. Dia harus bertemu dengan Puan secepatnya. Rasa rindu dan gelisah campur aduk. Tak ingin perpisahan terjadi.
"Puan, ini aku!"
Puan membuka mata. Dia mendengar suara Anthony dengan jelas.
"Keluarlah lewat belakang!"
Suara itu terdengar lagi. Puan keluar mengintip ke depan rumah. Dilihatnya Dato Kumbang dan Jaka masih berbicara. Dia akan keluar lewat belakang.
"Tuaan ... dimana Tuan?"
Puan berdiri menatap kegelapan. Sebuah bayangan muncul. Dia adalah Anthony.
"Tuaan? Aku sangat senang Tuan sudah kembali seperti semula!"
Puan langsung berlari ke dalam pelukan Anthony. Air matanya kembali jatuh berderai. Itu adalah air mata kebahagiaan.
Jaka merasa ada sesuatu yang terjadi. Dia tahu kalau Puan tidak ada di kamarnya. Dia pun meminta izin untuk pergi padahal untuk mencari keberadaan Puan.
Sebenarnya darahnya dan Puan tidak jauh berbeda. Dirinya dan Anthony juga terikat karena darah yang sudah diberikannya.
Jaka bisa melihat apa yang dilihat Anthony. Demikian juga dengan Anthony, dia bisa melihat apa yang dilihat Jaka.
"Kamu harus lebih banyak waktu untuk mengurus dirimu sendiri, Puan. Lihatlah, wajahmu sangat pucat dan tubuhmu semakin kurus! Jangan khawatirkan aku lagi," bisik Anthony.
"Kalau melihat tuan seperti ini, aku tidak akan khawatir. Aku janji akan lebih menjaga diri."
Jaka menghentikan langkahnya begitu melihat bayangan Puan sedang memeluk orang asing yang sudah ditolongnya. Hubungan mereka sudah melewati batas!
*****